Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH SUHU KALSINASI DALAM SINTESIS KARBON AKTIF KULIT DURIAN TERHADAP EFEKTIVITAS ADSORBSI LOGAM Zn DAN Cu PADA AIR SUNGAI LANDAK KABUPATEN LANDAK KALIMANTAN BARAT Wahyuni, Dwiria; Faryuni, Irfana Diah; Bahtiar, Abdurrahman
SEMIRATA 2015 Prosiding Bidang Fisika
Publisher : SEMIRATA 2015

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.465 KB)

Abstract

Telah disintesis karbon aktif dari kulit durian dengan Kalium Hidroksida (KOH) sebagai aktivator. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari efektivitas karbon aktif dari kulit durian yang dikalsinasi pada suhu yang berbeda untuk adsorpsi Zn dan Cu dalam air. Dalam penelitian ini, sampel air diambil dari sungai Landak, terletak di desa Senggang di Kabupaten Landak. Koordinat posisi sampling 0°36'2,7"N dan 110°1'39,7"BT. Proses sintesis karbon aktif dibagi menjadi dua fase: karbonisasi dan aktivasi. Pada tahap karbonisasi, potongan kulit durian dipanaskan pada suhu 400°C selama dua jam. Sementara, pada tahap aktivasi suhu kalsinasi adalah: 500°C, 600°C, 700°C, 800°C dan 900°C selama dua jam. Adsorpsi optimal Zn dan Cu dalam air terjadi pada  air yang dicampur dengan karbon aktif yang dikalsinasi pada suhu 600°C dan diatasnya. Kadar Zn  menurun dari 0,397 mg/L menjadi kurang dari 0,001 mg/L dengan efektivitas adsorpsi 99,75%, sedangkan kadar Cu menurun dari 0,063 mg/L menjadi kurang dari 0,001 mg/L dengan efektivitas adsorpsi 98,41%. Katakunci: Kulit durian, Karbon aktif, Kalsinasi, Adsorpsi, Zn, Cu.
Adsorbsi Logam Fe Menggunakan Adsorben Karbon Kulit Durian Teraktivasi Larutan Kalium Hidroksida Bahtiar, Abdurrahman; Faryuni, Irfana Diah; Jumarang, Muhammad Ishak
PRISMA FISIKA Vol 3, No 1
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/pf.v3i1.9123

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai pembuatan karbon aktif dari kulit durian dengan aktivator larutan Kalium Hidroksida (KOH) dengan konsentrasi 25%. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan efektivitas adsorbsi terhadap logam Fe pada beberapa karbon aktif dari kulit durian yang dikalsinasi pada suhu berbeda. Sampel air yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari Sungai Menyuke yang terletak di Kecamatan Menyuke Hilir dengan titik koordinat pengambilan sampel pada 0°23’14.21” LU dan 109°57’41.8” BT. Pembuatan karbon aktif terdiri dari dua tahap, yaitu tahap karbonisasi dan aktivasi. Proses karbonisasi dilakukan pada suhu 400°C selama dua jam. Sedangkan pada tahap aktivasi diberikan kalsinasi pada suhu 800°C dan 900°C selama dua jam. Dari penelitian yang telah dilakukan, karbon aktif kulit durian yang dihasilkan pada suhu kalsinasi 900°C paling efektif menurunkan kadar logam Fe. Pada karbon aktif yang dikalsinasi pada suhu 900°C, logam Fe berkurang dari 6,67 mg/L menjadi 0,403 mg/L dengan efektivitas adsorbsi sebesar 93,95%. Kata Kunci : Kulit durian, Karbon aktif, Kalsinasi, Adsorbsi, Fe
Optimasi Sintesis Karbon Aktif dari Bambu Buluh (Schizostachyum brachycladum) dengan Variasi Suhu Karbonisasi untuk Penyerapan Besi pada Air Sumur Gambut Wahyuni, Dwiria; Nurhanisa, Mega; Bahtiar, Abdurrahman; Rutdiyanti, Rutdiyanti
Jurnal Fisika Unand Vol 11 No 3 (2022)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jfu.11.3.292-298.2022

Abstract

Karbon aktif merupakan salah satu adsorben yang banyak digunakan sebagai material penjernihan air. Pada umumnya, karbon aktif dapat disintesis dari berbagai limbah biomassa yang tidak digunakan seperti bambu buluh (Schizosachyum brachycladum). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan suhu karbonisasi optimum sintesis karbon aktif yang dilihat dari penyerapan tertinggi kadar besi pada air sumur gambut. Artikel ini juga menjabarkan  hubungan antara suhu karbonisasi dan ukuran pori terhadap daya serap karbon aktif. Sintesis karbon aktif diawali dengan proses karbonisasi pada suhu 400, 450, 500, 550, dan 600°C (60 menit), kemudian dilanjutkan dengan proses aktivasi dengan mencampurkan bahan baku dengan larutan H3PO4 10% (24 jam) dilanjutkan pemanasan pada 900°C (60 menit). Ukuran pori dan morfologi permukaan karbon aktif digambarkan dengan menggunakan scanning electron microscope (SEM). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, karbon aktif yang dikarbonisasi pada suhu 500°C memiliki daya serap dan ukuran pori optimal, dengan efektivitas serapan sebesar 73,03% dengan ukuran pori sebesar 40 µm. Semakin besar ukuran pori karbon aktif, maka kemampuannya menyerap Fe dalam air sampel semakin juga semakin besar Penggunaan suhu di atas 500°C dapat merusak dinding pori karbon aktif. Dengan demikian, sintesis karbon aktif dari bambu buluh akan optimal jika dilakukan karbonisasi pada suhu 500°C