Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

PENGARUH SUHU KALSINASI DALAM SINTESIS KARBON AKTIF KULIT DURIAN TERHADAP EFEKTIVITAS ADSORBSI LOGAM Zn DAN Cu PADA AIR SUNGAI LANDAK KABUPATEN LANDAK KALIMANTAN BARAT Wahyuni, Dwiria; Faryuni, Irfana Diah; Bahtiar, Abdurrahman
SEMIRATA 2015 Prosiding Bidang Fisika
Publisher : SEMIRATA 2015

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.465 KB)

Abstract

Telah disintesis karbon aktif dari kulit durian dengan Kalium Hidroksida (KOH) sebagai aktivator. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari efektivitas karbon aktif dari kulit durian yang dikalsinasi pada suhu yang berbeda untuk adsorpsi Zn dan Cu dalam air. Dalam penelitian ini, sampel air diambil dari sungai Landak, terletak di desa Senggang di Kabupaten Landak. Koordinat posisi sampling 0°36'2,7"N dan 110°1'39,7"BT. Proses sintesis karbon aktif dibagi menjadi dua fase: karbonisasi dan aktivasi. Pada tahap karbonisasi, potongan kulit durian dipanaskan pada suhu 400°C selama dua jam. Sementara, pada tahap aktivasi suhu kalsinasi adalah: 500°C, 600°C, 700°C, 800°C dan 900°C selama dua jam. Adsorpsi optimal Zn dan Cu dalam air terjadi pada  air yang dicampur dengan karbon aktif yang dikalsinasi pada suhu 600°C dan diatasnya. Kadar Zn  menurun dari 0,397 mg/L menjadi kurang dari 0,001 mg/L dengan efektivitas adsorpsi 99,75%, sedangkan kadar Cu menurun dari 0,063 mg/L menjadi kurang dari 0,001 mg/L dengan efektivitas adsorpsi 98,41%. Katakunci: Kulit durian, Karbon aktif, Kalsinasi, Adsorpsi, Zn, Cu.
KARAKTERISASI STRUKTUR MIKROSKOPIK KARBON AKTIF KULIT DURIAN DENGAN GEOMETRI FRAKTAL Faryuni, Irfana Diah; Sampurno, Joko
SEMIRATA 2015 Prosiding Bidang Fisika
Publisher : SEMIRATA 2015

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1191.743 KB)

Abstract

Struktur mikroskopis dari karbon aktif kulit durian yang disintesis dengan Kalium Hidroksida (KOH) sebagai aktivatornya telah berhasil dikarakterisasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi aktivator KOH terhadap citra SEM karbon aktif kulit durian dan dimensi fraktalnya. Karbon disintesis dengan cara karbonisasi pada suhu 400 oC selama 2 jam kemudian diaktivasi dengan perendaman dalam larutan aktivator KOH yang bervariasi yakni : 5 %, 10 %, 15 %, 20 % dan 25 % dan kalsinasi pada suhu 800 oC selama 2 jam. Karbon aktif kulit durian kemudian dikarakterisasi dengan menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM). Citra SEM dari karbon aktif kulit durian kemudian dikarakterisasi dengan menggunakan metode analisis fraktal. Hasil pengolahan citra SEM menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi aktivator KOH relatif akan membuat kompleksitas struktur mikroskopis karbon aktif relatif menurun. Penurunan kompleksitas secara horizontal dan vertikal tergambarkan oleh penurunan nilai dimensi fraktal dan peningkatan nilai intercept. Katakunci:Kulit Durian , Karbon Aktif, Citra SEM, Analisis Fraktal.
EFEK SUMBER KARBON PADA PROPERTI LUMINESENSI BCNO YANG DISINTESIS DENGAN METODE PEMANASAN GELOMBANG MIKRO Ramdani, Feri; Faryuni, Irfana Diah; Muid, Abdul; Sampurno, Joko; Nuryadin, Bebeh Wahid; Noor, Fatimah Arofiati
Jurnal Fisika FLUX Vol 13, No 2 (2016): Jurnal Fisika FLUX Edisi Agustus 2016
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/flux.v13i2.3011

Abstract

ABSTRACT- A BCNO phosphor was successfully synthesized using a microwave method and atmospheric pressure. The phosphors were prepared from precursors containing boric acid as a boron source, urea as a nitrogen source and poly ethylene glycol (PEG) as a carbon source. The carbon sources were varied by PEG MW 1000, MW 6000 and MW 20000.  The objective of this research is to study the effect of variations in the carbon source to the luminescence properties of BCNO that synthesized using microwave. The emission wavelength of the samples are in violet area (380-450 nm) and the highest emission intensity was 47 a.u. produced by BCNO which using PEG MW 20000 as the carbon source.
Analisis Pengaruh Ukuran Pori Terhadap Sifat Listrik Karbon Aktif Dari Limbah Tandan Sawit Pada Prototipe Baterai Waluyo, Handoyo Margi; Faryuni, Irfana Diah; Muid, Abdul
Jurnal Fisika FLUX Vol 14, No 1 (2017): Jurnal Fisika FLUX Edisi Februari 2017
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/flux.v14i1.3777

Abstract

The prototype batteries was succesfully made by using activated carbon. This research aimed to examine the effect of pore size on the electrical properties of activated carbon which is used as a battery-making material. Activated carbon is synthesized using H3PO4 activator with concentration variations (mass/volume) of 5%, 10%, 15%, 20%, and 25%. The carbonization was carried out at 400 °C for 1 hour, while activation at 700 °C for 1 hour. The result showed, the pore size effect on the electrical properties of the activated carbon in the battery prototype, especially for the capacitance and internal resistance of the material which has a correlation of 90% and 90.2%, respectively. The sample with 25% H3PO4 has the best pore size of 5.43μm. As the pore size of the activated carbon increases, it has caused increased capacitance and decreased internal resistance of the material. With the pore size of 5.43μm, the capacitance is 5.88mF/g and the internal resistance of the material is 662.02Ω.
Analisis Kekuatan Tarik Serat Bundung (Scirpus grossus) Dengan Variasi Perlakuan Alkali Khaidar, Hafidh Rayana; Faryuni, Irfana Diah; Asri, Asifa
PRISMA FISIKA Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Department of Physics, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.636 KB)

Abstract

Pada penelitian ini telah dilakukan analisis kekuatan tarik serat bundung (Scirpus grossus) yang direndam dalam larutan natrium hidroksida (NaOH). Perendaman serat bundung dalam larutan NaOH divariasikan berdasarkan pengaruh konsentrasi dan pengaruh waktu perendaman. Variasi konsentrasi larutan NaOH yang digunakan adalah 2,5% dan 5%. Sedangkan variasi waktu perendaman adalah 10 menit sampai 150 menit dengan interval waktu 10 menit dan 30 menit. Serat bundung yang telah direndam dengan variasi konsentrasi dan variasi waktu tertentu dijemur di bawah sinar matahari hingga kering. Serat bundung kering dibuat dengan ukuran seragam yaitu (1x0,05x25) cm. Pengujian kekuatan tarik digunakan Universal Testing Machine. Hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata kekuatan tarik maksimal serat bundung adalah 120 megapascal pada perendaman NaOH 5% selama 30 menit. Nilai kekuatan tarik ini meningkat hingga 70% dari perlakuan tanpa perendaman NaOH. Hasil pengujian menunjukkan bahwa proses perendaman dalam larutan NaOH dengan konsentrasi dan waktu yang tepat, mampu meningkatkan nilai kekuatan tarik serat bundung. Kata Kunci : Serat bundung, uji mekanik, NaOH, kekuatan tarik
Sifat Fisis dan Mekanis Papan Komposit Berbasis Sabut Kelapa dan Ampas Tebu dengan Variasi Urea Formaldehid Haryanti, Nida; Faryuni, Irfana Diah; Asri, Asifa; Hasanuddin, Hasanuddin
PRISMA FISIKA Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.188 KB) | DOI: 10.26418/pf.v7i3.36693

Abstract

Penelitian papan komposit berbasis sabut kelapa dan ampas tebu telah berhasil dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh komposisi urea formaldehid (UF) terhadap sifat fisis dan mekanis pada papan komposit. Komposisi papan komposit terdiri dari sabut kelapa sebagai core dan ampas tebu sebagai face dan back, dengan UF sebagai perekat. Papan komposit dibuat dengan struktur 3 lapis dengan perbandingan sabut kelapa dan ampas tebu 50:50. Perekat yang digunakan 3 variasi UF, yaitu 6%, 8%, dan 10% dari berat kering partikel masing-masing bahan. Hasil dan metode pengujian papan komposit mengacu pada standarisasi JIS A 5908-2003. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, nilai tertinggi diperoleh pada variasi UF 10% dengan nilai kerapatan sebesar 0,75 g/cm3, kuat pegang sekrup sebesar 59 kg, keteguhan rekat internal sebesar 1,3 kg/cm2, keteguhan lentur sebesar 1.711,26 kg/cm2, keteguhan patah sebesar 26,740 kg/cm2, kadar air sebesar 10,86%.  Serta nilai pengembangan tebal sebesar 45,03%. Semakin tinggi kadar perekat maka semakin tinggi nilai kerapatan, keteguhan lentur, keteguhan patah, keteguhan rekat internal, kuat pegang sekrup dan menurunkan nilai kadar air serta pengembangan tebal. Nilai kadar air, kerapatan, dan kuat pegang sekrup memenuhi standar JIS A 5908-2003.
Pabrikasi Papan Komposit Berbahan Dasar Sabut Pinang (Areca catechu L.) dan Sabut Kelapa (Cocos nucifera L.) Putri, Mentarie Resthu; Faryuni, Irfana Diah; Nurhasanah, Nurhasanah
PRISMA FISIKA Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.275 KB) | DOI: 10.26418/pf.v7i3.36780

Abstract

Pada penelitian ini telah dibuat papan komposit dengan bahan utama serat sabut pinang (Areca catechu L.) dan partikel sabut kelapa (Cocos nucifera L.). Bahan tambahan yang digunakan adalah urea formaldehyde (UF) sebagai matriks, parafin untuk penghambat air serta NH4Cl sebagai katalis. Papan komposit divariasikan sebanyak 3 sampel yaitu 100% serat sabut pinang, 100% partikel sabut kelapa dan 50% serat sabut pinang dicampur 50% partikel sabut kelapa. Papan komposit kemudian diuji sifat fisis dan mekanisnya dengan menggunakan standarisasi Japanese Industrial Standars (JIS) A 5908-2003. Hasil penelitian menunjukkan sampel yang terdiri dari 100% serat sabut pinang merupakan sampel yang paling baik yakni memiliki nilai kerapatan sebesar 616,82 kg/m3, kadar air sebesar 11,62%, daya serap air sebesar 182,87%, pengembangan tebal sebesar 59,65%, modulus of elasticity (MOE) sebesar 543,66 MPa, modulus of rupture (MOR) sebesar 9,24 MPa, dan internal bonding (IB)sebesar 0,05 MPa. Semua sampel dapat memenuhi standarisasi JIS A 5908-2003 untuk indikator uji kerapatan dan kadar air.Kata Kunci : komposit, sabut pinang, sabut kelapa
RESPONS CURAH HUJAN TERHADAP FENOMENA EL NIÑO SOUTHERN OSCILLATION (ENSO) DI BONTANG Ramadhani, Athaya Rana; Faryuni, Irfana Diah; Kushadiwijayanto, Arie Antasari
PRISMA FISIKA Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Fisika, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/pf.v7i2.33971

Abstract

El Niño Southern Oscillation (ENSO) merupakan fenomena yang mempengaruhi kondisi laut di ekuatorial Samudra Pasifik. Fenomena ini berpengaruh terhadap respon curah hujan di beberapa wilayah, terutama wilayah Bontang. Bontang merupakan wilayah yang berbatasan dengan selat Makassar dan merupakan wilayah yang berdekatan dengan Samudra Pasifik diantara kota-kota lain yang berada di Pulau Kalimantan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respons curah hujan terhadap fenomena ENSO di Bontang. Metode yang digunakan adalah transformasi wavelet untuk melihat kekuatan curah hujan dan cross wavelet untuk melihat korelasi ENSO terhadap curah hujan . Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah indeks nino 3.4 dan curah hujan bulanan tahun 1985-2017. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa curah hujan ekstrim di wilayah Bontang merespon terjadinya fenomena ENSO selama delapan tahun kejadian. Sinyal dari ENSO umumnya terjadi lebih dahulu dibandingkan sinyal dari curah hujan.
Identifikasi Bidang Gelincir dan Tipe Tanah Longsor di Daerah Rawan Longsor Desa Bantai Menggunakan Metode Geolistrik Hendri, Hendri; Faryuni, Irfana Diah; Zulfian, Zulfian
PRISMA FISIKA Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Department of Physics, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1432.284 KB)

Abstract

Pada penelitian ini, telah diidentifikasi bidang gelincir dan tipe tanah longsor yang terdapat pada Desa Bantai Kecamatan Bonti Kabupaten Sanggau dengan menggunakan metode geolistrik konfigurasi Wenner-Schlumberger. Pengambilan data dilakukan pada empat lintasan. Panjang setiap lintasan adalah 117 meter, sedangkan jarak elektroda terkecil adalah 3 meter. Hasil analisa penampang resistivitas dua dimensi (2D) dari empat lintasan menunjukkan bahwa bidang gelincir tanah longsor berupa batu gamping dengan nilai resistivitas antara 945 Ωm sampai 3518 Ωm. Bidang gelincir tanah longsor di daerah penelitian terdapat pada kedalaman 1-12 meter dengan tipe tanah longsor berupa tipe translasi. Kata Kunci : bidang gelincir, geolistrik, resistivitas, Wenner-Schlumberger
Sifat Fisis dan Mekanis Papan Partikel Limbah Kulit Buah Kakao Berpenguat Batang Kayu Jabon Wulandari, Tiwuk; Asri, Asifa; Faryuni, Irfana Diah
PRISMA FISIKA Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Department of Physics, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (797.017 KB)

Abstract

Penelitian ini memanfaatkan limbah kulit buah kakao sebagai bahan baku pembuatan papan partikel. Untuk memperbaiki sifat fisis dan mekanis dari papan partikel ini, ditambahkan batang kayu jabon yang berperan sebagai penguat. Pabrikasi papan partikel berukuran 30 cm x 30 cm x 1 cm diawali dengan pencampuran bahan baku, urea formaldehyde (UF), parafin, dan katalis. Kemudian bahan-bahan tersebut di kempa dengan tekanan 30 N/cm2 pada suhu 150°C selama 8 menit. Dilakukan 7 variasi komposisi massa antara kulit buah kakao dan batang kayu jabon secara berturut-turut adalah 100:0, 90:10, 80:20, 70:30, 60:40, 50:50, dan 0:100. Papan partikel diuji melalui uji fisis yaitu kerapatan, kadar air, pengembangan tebal dan uji mekanis yaitu modulus of elasticity (MOE), modulus of rupture (MOR), internal bond (IB), kuat pegang sekrup. Hasil pengujian papan partikel mengacu pada standar JIS A 5908:2003. Berdasarkan hasil yang diperoleh, nilai kerapatan sudah memenuhi standar dengan interval nilai 0,760 g/cm3 sampai 0,855 g/cm3. Setelah penambahan batang kayu jabon, sifat fisis dan mekanis mengalami peningkatan kualitas dibandingkan dengan papan partikel tanpa batang kayu jabon. Nilai kadar air dan pengembangan tebal menurun seiring dengan penambahan penguat. Begitu juga dengan nilai MOE, MOR, IB, dan kuat pegang sekrup semakin meningkat saat kuantitas penguat semakin banyak.Kata Kunci : batang kayu jabon, kulit buah kakao, papan partikel, dan penguat.