Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

BIOMONITORING KADAR TIMBAL (Pb) PADA ANAK JALANAN DI KOTA SAMARINDA Hansen Hansen; Muhammad Habibi; Ainur Rachman
VISIKES: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 18, No 1 (2019): VISIKES
Publisher : Dian Nuswantoro Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.064 KB) | DOI: 10.33633/visikes.v18i1.2436

Abstract

Air is a very important factor in life, so air is a natural resource that must beprotected, as for its utilization, it must always be wise to pay attention to futuregenerations. Changes in the air environment are generally caused by airpollution, the entry of pollutants in the form of gases, small particles or aerosolsinto the air. The growth of motorized vehicles in Samarinda will have a largepotential to reduce the quality of the air environment. A decrease in the quality ofthe air environment can be caused by the emission of motor vehicles containingheavy metals including Lead (Pb). The problem formulation in this study is howmuch exposure to Lead (Pb) on street children in Samarinda City. The purpose ofthis study is to measure lead levels (Pb) in the blood of street children inSamarinda City. his study uses observational analytic research methods,conducts interviews and uses questionnaires and conducts examination andanalysis of Lead (Pb) in the Laboratory. The design of this study uses crosssectional. Based on the results of the study of Biomonitoring Lead Level (Pb) inblood on street children in Samarinda City the average Lead Level (Pb) in bloodin street children in Samarinda City was 0.28615 mg/l (28.615 μg/dl) with astandard deviation value of 0, 299848 which means Lead Level (Pb) above thethreshold set by the Center for Disease and Prevention 10-19 μg/dl.Keyword: Biomonitoring, Lead, Street Children
Pencahayaan, Suhu dan Indeks Angka Kuman Udara di Ruang Rawat Rumah Sakit Tk. IV Samarinda Apriyani Apriyani; Putri Eka Hadi Wijayanti; Muhammad Habibi
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 11, No 2 (2020): April 2020
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf11211

Abstract

Air pollution in hospital treatment rooms can be influenced by various factors, one of which is the environment consisting of lighting & temperature. The purpose of this study was to analyze the relationship between lighting and temperature with the number of air germs in the hospital ward at Tk. IV Samarinda. The design of this study was cross-sectional. The object of study was 21 treatment rooms in Tk. IV Samarinda. The collected data were analyzed using a linear regression test. The results showed that there was a relationship between lighting and temperature with the number of germs in the treatment room. It is recommended that hospital managers modify the treatment room to meet the requirements for lighting and temperature requirements. Keywords: airborne germ numbers; lighting; temperature ABSTRAK Pencemaran udara di ruang perawatan rumah sakit dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah lingkungan yang terdiri atas pencahayaan & suhu. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara pencahayaan dan suhu dengan angka kuman udara di ruang rawat Rumah Sakit Tk. IV Samarinda. Desain penelitian ini adalah cross-sectional. Obyek yang diteliti adalah 21 ruang perawatan di Rumah Sakit Tk. IV Samarinda. Data yang telah terkumpul dianalisis menggunakan uji regresi linier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pencahayaan dan suhu dengan angka kuman udara di ruang perawatan. Disarankan agar pengelola rumah sakit memodifikasi ruang perawatan agar memenuhi syarat kebutuhan akan pencahayaan dan suhu. Kata kunci: angka kuman udara; pencahayaan; suhu
PENGARUH MEDIA SLIDE PRESENTASI DALAM MENUNJANG PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG GERAKAN SHODAQOH SAMPAH MUHAMMADIYAH PADA SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 4 SAMARINDA KALIMANTAN TIMUR Muhammad Habibi; Rusdi Rusdi
Jurnal Ilmiah Pendidikan Lingkungan dan Pembangunan Vol 19 No 02 (2018): PLPB: Jurnal Pendidikan Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan, Volume 19 Nom
Publisher : Program Studi Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.265 KB) | DOI: 10.21009/PLPB.192.05

Abstract

Abstract School is one of the means for landfill. Therefore, it needs to be overcome wisely. One way to overcome this is to do rubbish shodaqoh. The movement of rubbish shodaqoh is a program from the Muhammadiyah Environmental Assembly in managing the rubbish to save the environment and make it economical by providing a theological touch in it. The movement of rubbish shodaqoh needs to be understood by students through briefing by using interesting media so that the students can easily understand it. Media was used is presentation slides. The research aim was to know the influence of the presentation slide media in supporting the increase of knowledge about the movement of Muhammadiyah’s rubbish shodaqoh for grade 5 students of Muhammadiyah 4 Elementary School of Samarinda, East Borneo. The type of the research is pre-experiment using one group pretest-postest design. Samples were grade 5 students of Muhammadiyah 4 Elementary School of Samarinda. The sampling technique is carried out by using simple random sampling. The research findings, with the use of the wicoxon test, obtain p-value of 0.000 (< 0.05), so it was concluded that presentation slide media have effect in supporting the increase of knowledge about the movement of Muhammadiyah’s rubbish shodaqoh for grade 5 students of Muhammadiyah 4 Elementary School of Samarinda, East Borneo.
Identifikasi Kandungan Berbahaya Jajanan Anak Sekolah Dasar SDN A dan SDN B Kota Samarinda Tahun 2018 La Anton; Sri Evi New Yearsi; Muhammad Habibi
KESMAS UWIGAMA: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 5 No 1 (2019): June
Publisher : Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1390.201 KB) | DOI: 10.24903/kujkm.v5i1.828

Abstract

Latar Belakang:Makanan jajanan menurut Food and Agriculture Organization (FAO) didefisinikan sebagai makanan dan minuman yang  dipersiapkan  dan  dijual  oleh  pedagang  kaki  lima  di  jalanan dan  di  tempat- tempat keramaian umum lain yang langsung dimakan atau dikonsumsi tanpa pengolahan atau persiapan lebih lanjut. Sedangkan menurut Depkes RI (2013) makanan jajanan merupakan makanan dan minuman yang bisa langsung di konsumsi dan dapat dibeli dari penjual makanan, yang diproduksi oleh penjual tersebut atau yang diproduksi oleh orang lain, tanpa diolah lagi.Tujuan :Untuk  mengetahui  kualitas  jajanan  anak Sekolah Dasar SDN A dan SDN B Kecamatan Sungai Pinang wilayah kerja Puskemas Remaja Samarinda tahun 2018.Metode Penelitian:Penelitian ini menggunakan rancangan Pra-Eksperimen The One Shot Case Study. Teknik pengambilan sampel adalah purposive random sampling. Sampel pada penelitian adalah makanan jajanan siomay, cireng, pentol, mie basah, kerupuk dan saos yang di jual di lingkungan SDN A dan SDN B  Kecamatan Sungai Pinang Dalam.Hasil : Hasil penelitian, setelah dilakukan pengamatan dari 12 sampel makanan jajanan secara kualitas fisik, yaitu dari   warna, rasa, bau dan benda asing, didapatkan hasil makanan jajanan tersebut aman untuk dikonsumsi. Namun hasil uji kualitas kimia pada makanan jajanan tersebut didapatkan 67% sampel yang mengandung formalin dan 8% sampel mengandung boraks. Hasil uji kualitas biologi didapatkan 11 sampel   jajanan tercemar bakteri coliform, namun terdapat 2 sampel jajanan yang melewati syarat mutu SNI-3788-2009 tentang batas maksimum cemaran mikroba dalam makanan.Kesimpulan: Dari 12  sampel dari 6 jenis makanan jajanan yang sama, tidak ditemukan ciri-ciri sampel yang mengandung formalin dan boraks. yang teridentifikasi positif mengandung formalin 1 sampel siomay, 2 sampel cireng, 2 sampel pentol, 1 sampel mie basah, dan 2 sampel krupuk. Berdasarkan hasil uji Laboratorium kandung boraks pada 12 sampel dari 6 jenis makanan jajanan   yang   sama,   terdapat   1   jenis sampel makanan jajanan yang teridentifikasi mengandung boraks, yaitu 1 sampel pentol. Cemaran   kandungan   bakteri   Coliform ditemukan 11 sampel makanan jajanan positif  tercemar bakteri Coliform dan terdapat 2 sampel makanan jajanan mie basah dengan cemaran coliform    TBUD    (tidak    bisa    untuk dihitung).
SOSIALISASI DAN PELATIHAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR SERTA AKSI SOSIAL PEMBERSIHAN LINGKUNGAN Deny Kurniawan; Ratna Yuliawati; Vita Pramaningsih; Marjan Wahyuni; Muhammad Habibi; Muh. Teddy Ekarizky Ramadhan; Febby Suryati; Rabiatul Adawiyah
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 1 (2023): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i1.11580

Abstract

ABSTRAKLimbah rumah tangga seperti sisa sampah makanan buah-buahan dan sayur-sayuran pada umumnya langsung dibuang oleh warga ke tempat sampah sehingga hal ini menjadi permasalahan utama yang dihadapi oleh warga Kelurahan Mugirejo. Untuk menghindari tumpukan sampah, maka limbah tersebut dapat diolah kembali menjadi pupuk organik cair (POC) sehingga dapat dimanfaatkan oleh warga sebagai pengganti pupuk sintetis yang dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman. Pelatihan pembuatan pupuk ini dilaksanakan di RT. 39 Kelurahan Mugirejo, Kecamatan Sungai Pinang Luar,  Kota Samarinda pada hari Minggu, 3 Juli 2022 yang diikuti oleh 15 orang warga RT. 39. Tujuan dari kegiatan ini untuk mengedukasi masyarakat mengenai pemanfaatan limbah rumah tangga dan memberikan pelatihan pembuatan pupuk organik cair (POC) dari limbah rumah tangga serta aksi sosial pembersihan lingkungan RT. 39. Metode yang digunakan adalah dengan pelatihan atau workshop pembuatan pupuk organik cair serta kerja bakti membersihkan lingkungan. Berdasarkan hasil pengabdian ini terlihat antusiasme peserta untuk mencoba membuat sendiri dan menggunakan hasil pupuk organik cair pada tanaman warga. Kata kunci: sampah; POC; pupuk organik. ABSTRACTHousehold waste, such food waste, fruits and vegetables, are generally disposed of directly by the people in the trash, so this is the main problem faced by the residents of the Mugirejo Village. To avoid piles of garbage, this waste can be reprocessed into liquid organic fertilizer (POC) so that they can use it as a substitute for synthetic fertilizers which can increase plant growth. Fertilizer making training was held at RT. 39 Mugirejo Village, Sungai Pinang Luar District, Samarinda City on Sunday, 3 July 2022 which was attended by 15 of people in RT. 39. The purpose of this activity is to educate the public about the use of household waste and provide training in making liquid organic fertilizer (POC) from household waste as well as social actions to clean up the environment around RT. 39. The method used is training or workshops for making liquid organic fertilizer and community service to clean up the environment. Based on the results of this service, the enthusiasm of the participants to try to make their own and use the results of liquid organic fertilizer on residents' plants was evident. Keywords: waste; POC; organic fertilizer.
Pendampingan dan Inspeksi Sanitasi Pemukiman Pasien ISPA di Kecamatan Muara Bengkal, Kalimantan Timur Vita Pramaningsih; Deny Kurniawan; Andira Apriliana; Muhammad Habibi
Wikrama Parahita : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 7 No. 2 (2023): November 2023
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/jpmwp.v7i2.5529

Abstract

Sanitasi lingkungan merupakan kondisi lingkungan yang bersih dan sehat. Salah satunya adalah lingkungan fisik pemukiman meliputi pencahayaan, suhu dan kelembaban. Hal Ini merupakan usaha preventif dalam upaya pencegahan penyakit. Kecamatan Muara Bengkal Ilir, Kalimantan Timur merupakan wilayah kerja Klinik Sentral MBE milik PT. Talen Prima Sawit. Kondisi masyarakat di daerah ini masih kurang informasi tentang sanitasi lingkungan dan Kesehatan. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah mengetahui penyakit yang sering muncul dan pengukuran inspeksi sanitasi pemukiman serta pendampingan ke pasien. Metode yang digunakan melalui beberapa tahap, pertama pencarian data penyakit yang sering muncul di Klinik Sentral MBE; kedua wawancara pasien dan penelusuran tempat tinggal pasien; ketiga melakukan pendampingan ke pasien dan pengukuran inspeksi sanitasi pemukiman untuk parameter pencahayaan, suhu dan kelembaban di ruang tamu, ruang tidur dan dapur. Hasil yang diperoleh adalah penyakit yang sering muncul di wilayah kerja Klinik Sentral MBE adalah ISPA sebesar 53%. Sanitasi pemukiman untuk parameter lingkungan fisik terutama pencahayaan masih memenuhi standar, suhu memenuhi standar kecuali dapur memiliki suhu lebih tinggi dan kelembaban tidak memenuhi syarat kesehatan berdasar Permenkes. Ventilasi dan jendela yang jarang dibuka mempengaruhi pencahayaan, suhu dan kelembaban di dalam ruangan. Suhu dan kelembaban tertinggi terjadi di dapur, dimana di dapur tidak ada ventilasi. Kondisi ini yang menjadi salah satu faktor kejadian ISPA di masyarakat.