Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Penyuluhan Kesehatan tentang UKS kepada Guru dan Siswa di SD Muhammadiyah 4 Samarinda Ernawati, Rini; Wahyuni, Marjan
Jurnal Abdimas Mahakam Vol. 5 No. 2 (2021): JURNAL ABDIMAS MAHAKAM
Publisher : Institute for Research and Community Services (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24903/jam.v5i2.1469

Abstract

Abstrak Sekolah Dasar merupakan tempat pembelajaran anak usia 6 hingga 12 tahun. Anak anak lebih banyak menghabiskan waktunya di sekolah terutama SDIT ( sekolah dasar Islam Terpadu ). Sekolah selain sebagai tempat belajar juga bisa menjadi lingkungan yang rawan akan penularan penyakit, jika tidak dikelola dengan baik. Penyakit yang sering terjadi pada anak usia sekolah dasar ialah diare 5 1,64 %, cacingan 47,71 % dan radang tenggorokan 45,98% ( Dinkes, 2016) . Penyakit tersebut sangat berhubungan dengan perilaku hidup sehat , oleh karena itu kesehatan anak sekolah dapat ditingkatkan melalui pendekatan Usaha Kesehatan Sekolah ( UKS ). Siswa merupakan sumber daya manusia di sekolah yang bisa diberdayakan dalam rangka pemeliharan kesehatan siswa di sekolah, maka perlu dilakukan peningkatan kemampuan siswa melalui kegiatan penyuluhan kesehatan tentang Usaha Kesehatan Sekolah dan hal yang berkaitan dengan kegiatan – kegiatannya. Kegiatan ini melibatkan siswa kelas 3,4 dan 5 , hal ini ditetapkan karena siswa usia tersebut sudah dapat memahami pengetahuan dengan baik dan sudah bisa mandiri serta mampu bertanggung jawab, sedangkan kelas 6 tidak diambil karena akan menghadapi ujian akhir. Kegiatan penyuluhan di laksanakan pada tanggal 22 September 2019. Kegiatan diikuti oleh 25 siswa dengan 2 orang guru pendamping dari SD Muhammadiyah 4 Samarinda dan 2 orang narasumber dosen dari Universitas Muhammadiyah kalimanan Timur (UMKT). Didapatkan hasil dari kegiatan penyuluhan bahwa siswa sudah memahami tentang UKS dan tanggung jawab sebagai petugas UKS. Kata kunci : Penyuluhan, guru, siswa, UKS
Perbandingan Efektivitas Pencampuran Ekstrak Daun Sirih (Piper Betle) dan Daun Bengkuang (Pachyrhizus Erosus) dengan Abate Terhadap Mortalitas Larva Aedes Aegypti Marjan Wahyuni; Rusdi Rusdi
Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 5 No 2 (2017): Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30650/jik.v5i2.60

Abstract

Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) is a disease that is still a major problem in Indonesia. Until now there is no cure or vaccine to combat dengue, so the only way is to break the chain of transmission of mosquito Aedes aegypti is the prevention or control of disease vectors. This study aims to determine the Efficiency of Mixed Leaf Extract (Pipper Betle) and Leaf Yam Extract with Temephos On Mortality of Aedes aegypti. This research is experimental and research will be conducted in the laboratory of environmental health. The number of treatment in this study was 3 treatment with different doses of 0.5 mg / l ; 1.0 mg / l ; 1.5 g / l ; 2m g / l and 1 control (0 mg / liter) were treated in the larvae mosquitoes. The results showed that the air temperature at the study site averaged 27oC, the air humidity between 78-79%, the water temperature that became the Aedes aegypti breeding 26-27oC, the average pH 6.8-7. The results showed that the leaf extract beta and bengkuang leaves at a dose of 2.0 mg / l for 24 hours were able to kill Aedes aegypti larvae of 96.6%, while abates with a dose of 2.0 mg / l for 24 hours were able to kill Aedes aegypti larva by 70%. After statistical analysis with Independent t-test showed that betel leaf extract and bengkuang leaf gave a significant effect on the mortality of Aedes aegypti larvae. So it can be concluded that there is a significant effectiveness difference between bengkuang leaf extract (Pachyrrhyzus erosus) and betel leaf (Piper betle) with abate to mortality of Aedes aegypti larvae. for the mortality of Aedes aegypti larvae both in terms of average mortality (p = 0.003) and in terms of mean duration (p = 0,000) and there was a significant relationship (p = 0,000) between giving both larvacides to Aedes aegypti larvae mortality. This research suggests to the public to use organic larvacides and to reduce the use of abate.
Kaderisasi nasehat (narapidana sehat) di lapas narkotika kelas III Samarinda Nur Fithriyanti Imamah; Marjan Wahyuni
Transformasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 17 No. 2 (2021): Transformasi Desember
Publisher : LP2M Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/transformasi.v17i2.3780

Abstract

[Bahasa]: Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) merupakan tempat pembinaan narapidana atau warga binaan pemasyarakatan di Indonesia. Lapas Narkotika Kelas III Samarinda memiliki jumlah hunian yang melebihi kapasitas, sehingga memungkinkan untuk terjadinya beberapa masalah kesehatan pada penghuni. Gangguan pada lingkungan berpotensi untuk memberikan gangguan kesehatan. Data dari Direktorat Jendral Pemasyarakatan (Ditjen PAS) Kementrian Hukum dan HAM menunjukkan terdapat sebanyak 6 kasus HIV, 3 kasus TB, dan 215 masalah kesehatan lain yang terjadi pada warga binaan Lapas Narkotika Kelas III Samarinda. Studi pendahuluan di Lapas Narkotika Kelas III Samarinda menunjukkan bahwa seringkali terjadi keadaan gawat darurat pada warga binaan, seperti pingsan, maupun sesak nafas yang terjadi di saat paramedis tidak berada di tempat. Padatnya hunian dan lingkungan yang kurang sehat menjadi faktor penyebab terjadinya masalah kesehatan lain seperti penyakit menular. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk membentuk kader narapidana sehat yang terlatih untuk menjaga kesehatan diri dan lingkungan sekitar. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah pengembangan komunitas melalui program penyuluhan dan pelatihan. Subjek sebagai sasaran dalam pengabdian ini adalah 40 orang narapidana sebagai calon kader terpilih. Hasil pengabdian menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan kader sesudah diberikan pelatihan. Pengetahuan terkait kebersihan diri (P 0.028) dan kebersihan lingkungan (P 0.044) mengalami peningkatan yang signifikan. Namun demikian, kemampuan kader dalam menolong warga binaan pemasyarakatan dinilai masih rendah sehingga perlu diadakan pengabdian masyarakat lanjutan untuk melatih kemampuan kader. Kegiatan pengabdian masyarakat dinilai efektif untuk membentuk kader narapidana terlatih dalam bidang kesehatan. Kata Kunci: narapidana, kesehatan, lembaga pemasyakarakan (lapas) [English]: Correctional Institution (Lapas) is an inmate or community correctional development place in Indonesia. Narcotic Correctional Institution Class III Samarinda has an over capacity that possibly cause the health problems for its residents. Environmental disturbance has a big potential to cause the health problem. The data from Direktorat Jendral Pemasyarakatan (Ditjen PAS) Ministry of Law and Human Right, showed that there were 6 HIV cases, 3 Tuberculosis cases, and 215 other health problems on the site. Pre-eliminary study showed that some of emergency condition happened in inmate, such as collapse, asthma when the paramedic is not in the place. High density population and unsanitary environment could be a factor for contagious infectious diseases. This community service program aims to form the trained health inmate cadre to care their self-health and environment. A method used in this activity was forming the cadre and training for the inmate cadre candidates. The number of cadre who has been trained were 40 persons. The result showed that there is an increase in cadre’s knowledge after training. The knowledge about self-health (P 0.028) and health environment (P 0.044) significantly increase after the training program. However, the ability of cadres in helping the other inmate was still low and need further community service to increase the skills. This program was effective to create trained inmate especially for a health sector. Keywords: inmate, health, correctional institution
PKM Pengembangan dan Pengolahan Produk Buah Naga di Kecamatan Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara Marjan Wahyuni; Fenty Fauziah; Marwati Marwati
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 6 No 3 (2021): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v6i3.1740

Abstract

Samboja district in Kutai Kartanegara Regency has a fairly good economic potential: dragon fruit cultivation. Dragon fruit farmers in Samboja District, especially members of the women's farmer group in Sei Merdeka Village, face several problems. When they enter the harvest period, dragon fruit is attacked by plant pests. Dragon fruit is only a few and is supplied by middlemen who are also buyers of the dragon fruit harvest. Middlemen buy the dragon fruit at a meager price compared to market prices. On the other hand, farmers cannot sell dragon fruit themselves directly in supermarkets or in traditional markets. This PKM activity will provide training on how to plant dragon fruit, so that plant pests do not attack it to partner members of the women farmer groups and PKK women's groups. This effort can break the dependence of women farmer group members on middlemen. The PKK group of women who became partners in this activity was given knowledge and skills for further dragon fruit cultivation; the results of this cultivation were processed into various commercial food products, such as noodles, jam brownies, jelly, and syrup. The results and outputs of this PKM activity increase the knowledge and skills of members of the women farmer groups and PKK women in processing dragon fruit into various processed food products. It is also hoped that new MSMEs based on processed dragon fruit products will grow
Peningkatan Kualitas Kemasan Tempe Menggunakan Mesin Continuous Sealer Vita Pramaningsih; Marjan Wahyuni; Sayekti Harits Suryawan
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 7 No Special-1 (2022): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v7iSpecial-1.2448

Abstract

Tempe is a cheap food that people widely consume at any level. In the Industrial Revolution 4.0, Small and Medium Industries (IKM in Indonesia, including tempe industries, were required to increase their productivity. Currently, the tempe packaging processes use manually by wax. It takes a long time, and there are problems while exposed to the wind; the candle will die. This activity aims to improve the tempe packaging process from manual to machine. Methode was used production location survey, interview about packaging process, purchasing and handover machine to the partner, and evaluating the packaging process using the device then describing it. The location of the activity was carried out in a household scale tempe industry, Gang Baru 2, Gunung Lingai, Samarinda, East Kalimantan. The result of the action was an increase in production; the packaging process was more efficient, and there were no obstacles. Tempe packaging becomes tidier and more attractive.
Media Online untuk Meningkatkan Pemasaran Tempe Vita Pramaningsih; Sayekti Harits Suryawan; Marjan Wahyuni
Wikrama Parahita : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2022): Mei 2022
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/jpmwp.v6i1.3652

Abstract

Olahan tempe beraneka ragam mulai dari lauk sampai camilan. Tempe dapat ditemukan di seluruh Indonesia bahkan mancanegara. Banyak produsen tempe di Indonesia dari kalangan Industri Kecil Menengah. Produksinya skala rumah tangga dan menggunakan peralatan sederhana. Proses pemasaran dilakukan secara tradisional dengan langsung ke pasar lokal. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah memberikan pengetahuan tentang inovasi pemasaran tempe menggunakan media online agar dapat meningkatkan pendapatan; membuatkan website serta meningkatkan pengetahuan tentang produksi bersih dan sehat yang mendukung pemasaran. Program pengabdian ini menggunakan tiga tahapan, yaitu pra kegiatan: survei; tahap kegiatan: observasi hygiene sanitasi makanan, pendampingan tentang media online pembuatan website yang langsung terlink ke whatsapp dan instagram; tahap monitoring: evaluasi hasil kegiatan. Hasil pengabdian masyarakat yaitu terjadi peningkatan 30% dalam penjualan menggunakan media online, terutama melalui whatsapp. Peningkatan penjualan juga didukung oleh hygiene sanitasi makanan yang telah dilakukan dengan menjaga kebersihan dan kerapian kemasan tempe. Harga tempe tetap dipertahankan sehingga terjangkau bagi konsumen.
Hubungan Kondisi Lingkungan dengan Kejadian Stunting pada Balita di Rt 08, 13 dan 14 Kelurahan Mesjid Kecamatan Samarinda Seberang 2019 Niswatul Mukaramah; Marjan Wahyuni
Borneo Student Research (BSR) Vol 1 No 2 (2020): Borneo Student Research
Publisher : Borneo Student Research (BSR)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan Studi : Stunting yaitu keadaan yang menggambarkan tentang status gizi seseorang berdasarkan penilaian tinggi badan menurut umur pada indeks PB/U atau TB/U dimana standar antropometri penilaian status gizi anak, hasil pengukuran berada pada ambang batas (Z-Score) <-2 SD sampai dengan -3 SD (pendek/ stunted) dan <-3 SD (sangat pendek/severely stunted). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kondisi lingkungan dengan kejadian stunting pada balita di RT 08, 13, dan 14 Kelurahan Mesjid Kecamatan Samarinda Seberang 2019. Metodologi : Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif dengan desain Cross sectional yang akan dianalisis dengan menggunakan uji Chi-Square. Hasil : Uji Chi-Square yang diperoleh dengan nilai p-value sebesar 0,005, yang berarti terdapat hubungan antara kondisi lingkungan dengan kejadian stunting pada balita di RT 08, 13 dan 14 Kelurahan Mesjid Kecamatan Samarinda Seberang 2019. Manfaat : Bagi masyarakat lebih memperhatikan kondisi lingkungan yang ada disekeliling rumah dengan cara menjaga kebersihan lingkungan rumah agar terhindar dari berbagai macam penyakit.
Hubungan Perilaku Orang Tua dengan Kejadian Stunting Pada Balita di RT 08, 13, dan 14 Kelurahan Mesjid Kecamatan Samarinda Sebrang 2019 Nur Afiah Ismy; Marjan Wahyuni
Borneo Student Research (BSR) Vol 1 No 1 (2019): Borneo Student Research
Publisher : Borneo Student Research (BSR)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan Study: Untuk mengetahui Hubungan Perilaku Orang Tua Dengan Kejadian Stunting Pada Balita di RT 08, 13 dan 14 Kelurahan Mesjid Kecamatan Samarinda Seberang tahun 2019 Metodologi: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan Cross Sectional yang dianalisis dengan menggunakan uji Chi-Square dengan bantuan SPSS 16. Derajat kepercayaan yang digunakan adalah 95%, α = 0,05 Hasil: Hasil analisa dengan uji statistic Chi-Square didapat nilai P = 0,000 < (α = 0,05) maka hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat Hubungan antara Pengetahuan dan Perilaku Orang Tua dengan Kejadian Stunting Pada Balita d RT 08, 13 dan 14 dalam pemberian makan dan pola asuh pada anak dengan kejadian stunting Manfaat: kepada orang tua terutama para ibu dan para pengasuh anak agar lebih intensif dalam mengasuh dimana perilaku orang tua dan pola asuh ini menunjukkan hubungan yang signifikan terhadap dengan kejadian stunting pada anak usia 2-5 tahun.
Literature Review The Relationship Of Occupational Density with The Incidence Of ARI In Infants Siti Hardianti; Marjan Wahyuni
Borneo Student Research (BSR) Vol 2 No 2 (2021): Borneo Student Research
Publisher : Borneo Student Research (BSR)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan studi : Menganalisis adanya hubungan kepadatan hunian dengan kejadian ISPA pada balita merupakan tujuan dalam penelitian ini. Metodologi : Penelitian yang menggunakan metode literature review sebuah pencarian artikel di mesin pencarian Google Scholar, Directory of open acces journal, Pubmed dan Microsoft Academic Search yang digunakan adalah artikel internasional dan nasional terbitan 2015-2020. Hasil : Melihat dari hasil artikel yang telah dikumpulkan ditemukan hasil bahwa kepadatan hunian memiliki hubungan dengan kejadian ISPA pada balita yang tidak memenuhi standar rumah sehat, Samarinda menjadi salah satu kota dengan tingginya Kepadatan hunian dengan kejadian ISPA pada balita dilihat dari analisis pada kelompok kasus sebagian besar tidak memenuhi standar (80,9%), dilihat dari kelompok kontrol sebagian besar memenuhi standar (52,4%) dengan nilai (OR= 0,214 dan CI=0,055-0,855 P= 0,024) kondisi ruangan yang penuh dan padat akan mengalami pencemaran gas dan bakteri mikroorganisme dengan meningkatnya karbon dioksida dalam suatu ruangan dapat penurunkan sirkulasi udara dalam ruangan. Manfaat : Menjadikan penelitian ini sebagai penambah wawasan baik itu bagi penulis maupun pembaca. Serta menjadikan bahan renungan untuk memenuhi standar persyaratan rumah sehat dan terhindar dari berbagai penyakit menular termasuk ISPA.
Literature Review Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian Penyakit Ispa Pada Balita Retno Dewi Sartika; Marjan Wahyuni
Borneo Student Research (BSR) Vol 2 No 2 (2021): Borneo Student Research
Publisher : Borneo Student Research (BSR)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan studi: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan fisik rumah dengan tingkat kejadian penyakit ISPA pada balita. Metodologi: Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode literature review dengan sebuah pencarian artikel dengan pencarian Google Schoolar, Pubmed dan Microsoft Academic Search yang digunakan adalah artikel internasional dan nasional terbitan pada tahun 2015-2020. Hasil: Setelah itu pengumpulan pada jurnal dengan menggunakan situs jurnal yang telah terakreditasi dari penelusuran di Google Schoolar, Pub Med, Microsoft Academic Search dan PMC. Dengan kata kunci yaitu kondisi fisik rumah, ISPA, balita. Didapatkan 30 jurnal yang berhubungan dengan kata kunci pencarian dan setelah itu dilakukan kriteria kelayakan. Kemudian disaring, dan ditemukan jurnal sebanyak 15 jurnal, lalu terdapat 4 jurnal dieksklusi karena tidak tersedia artikel full text. Assesment kelayakan yang terdapat pada 15 jurnal fulltext dan dilakukan terdapat jurnal internasional 10 jurnal dan nasional 5 jurnal lalu kemudian dilakukan review yang sesuai dengan kriteria peneliti yang relevan. Setelah itu terdapat jurnal tidak relevan yang sebanyak 5 jurnal, sehingga di dapatkan 10 jurnal yang telah memenuhi kriteria peneliti, dan setelah itu dilakukan relevan review. Manfaat: Sebagai refrensi dan penerapan ilmu selama proses belajar mengajar di bangku kuliah serta dapat mengembangkan ilmu pengetahuan kesehatan masyarakat tentang hubungan fisik rumah dengan kejadian penyakit ISPA pada balita.