Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : e-Jurnal Arus Elektro Indonesia

RANCANG BANGUN GENERATOR PERMANEN MAGNET SATU FASA DENGAN DAYA 50 WATT TIPE FLUKS AKSIAL DUAL ROTOR Garindra Abdu Haqq; Triwahju Hardianto; Bambang Sujanarko
Jurnal Arus Elektro Indonesia Vol 6 No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jaei.v6i1.16775

Abstract

Dalam era perkembangan teknologi yang semakin meningkat pesat, saat ini kebutuhan energi listrik pun semakin bertambah. Selain itu sistem pembangkit listrik sudah mulai beralih dari model yang lama menggunakan bahan bakar fosil yang notabone bila bahan bakar habis tidak bisa di perbaharui, ke model pembangkit listrik renewable atau dengan kata lain sistem pembangkit listrik yang sumber bahan bakarnya dapat diperbaharui dan selalu tersedia. Dalam penelitian yang dilakukan ini Sebagai sumber energi listrik alternatif perlunya pengembangan terhadap generator, dimulai dari mendapatkan listrik dengan kecepatan rendah. Oleh karena itu perlu pengembangan generator yang mampu menghasilkan tegangan dan frekuensi yang diperlukan pada putaran yang relatif rendah. Generator permanen magnet tipe fluks aksial (GMPFA) mempunyai manufaktur sederhana dan ringkas karena hanya rotor dan stator yang sejajar satu sama lain dengan pengaturan airgap yang lebih mudah untuk dapat menghasilakn tegangan pada keluaran generator, karena besaran fluk yang melewati kumparan akan semakin besar. GMPFA ini sangat cocok untuk penghasil listrik tenaga angin dikarenakan generator tipe ini memiliki efisiensi yang bagus dalam menghasilkan energi listrik tersebut dan juga dapat mengurangi kebisingan pada generator itu sendiri. Perancangan Generator permanen magnet 1 Fasa Fluks aksial dengan dual rotor dengan magnet permanen yang digunakan adalah magnet Neodymium Iron Boron. Jumlah slot dan pole untuk desain yang dibuat adalah 12 slot dan 24 pole generator menggunakan kumparan berukuran 0,15 mm dan 0,4 mm dimana Setiap kumparan pada masing- masing slot terdiri dari 2000 lilitan untuk ukuran 0,15 mm dan untuk ukuraqn 0.4 mm berjumlah 350 lilitan. Pengujian pertama untuk mengukur tahanan lampu bohlam. Variasi beban digunakan pada masing masing kumparan adalah lampu bohlam sebesar 15 watt, 25 watt, 40 watt dan 75 watt dengan penyetelan rpm di kisaran 1000 rpm pada setiap kumparan. Nilai yang dihasilkan pada generator pada kondisi 0,15 mm tanpa beban mulai dari 27,43 sampai 220 volt dengan kondisi lampu semakin besar lampu akan redup dikarekan berpacu pada rpm 1000. Saat kondisi 0,4 mm maka nilai yang didapat tanpa beban adalah 6 volt sampai 60 volt dengan kondisi berbeban lampu yang dihasilkan tidak terang hanya redup bahkan mati saat kondisi 40 watt dikarekan berpacu pada rpm 1000
RANCANG BANGUN SEPIC CONVERTER UNTUK PANEL SURYA DENGAN MPPT INC SEBAGAI PENGISIAN BATERAI SEPEDA LISTRIK Arif Baihaqiy; Triwahju Hardianto; Bambang Sri Kaloko; Moch Gozali; Bambang Sujanarko
Jurnal Arus Elektro Indonesia Vol 6 No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jaei.v6i2.19642

Abstract

Panel surya merupakan pembangkit listrik yang dapat merubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik. Pada anel surya bekerja berdasarkan prinsip kerja dari sebuah semikonduktor p-n junction, karena pada sel surya menggunakan sebuah silikon sebagai bahan utama dalam penyusunnya. Tetapi dalam pembangkitannya, panel surya sangat bergantung pada kondisi cuaca, sehingga pada penyaluran menuju beban menjadi tidak maksimal. Sehingga perlu ditambahkan metode untuk memperoleh daya maksimal yakni menggunakan maximum power point tracker (MPPT). Algoritma ini akan diterapkan pada switching SEPIC converter berupa gelombang PWM dari mokrokontroler Arduino dengan frekuensi 62,5 kHz agar dapat menaikkan tegangan atau menurunkan tegangan sesuai dengan setpoint. Baterai yang digunakan adalah dengan kapasitas 48 Volt 12 Ah. SEPIC converter akan menaikkan tegangan dari panel surya yang dirangkai secara seri (masing-masing 100Wp) sebesar 31-39 Volt menjadi 55 Volt. Total waktu yang dibutuhkan selama pengisian baterai adalah 8,75 jam. Pada saat pengujian dengan beban 300 Ohm diperoleh efisiensi sebesar 99% dengan duty cycle sebesar 65% dan efisiensi paling buruk adalah berada pada duty cycle 10% dengan nilai efisiensi sebesar 29%.
RANCANG BANGUN INVERTER 1 FASA DENGAN TEKNIK MODULASI THIRD HARMONIC INJECTION PULSE WIDTH MODULATION UNTUK PANEL SURYA 1 KWP Firman Hidayat Jati Pamungkas; Bambang Sujanarko; Moch Gozali
Jurnal Arus Elektro Indonesia Vol 6 No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jaei.v6i1.15624

Abstract

Indonesia is a tropical country, means that Indonesia gets more sun exposure than other countries. Therefore, Indonesia has the potential to develop Renewable Energy, especially solar panels. Solar panels can be used in homes for small scale, as well as on large scale such as power plants. However, electricity generated from solar panels cannot be directly used for some household appliances, because electricity produced is direct current (DC) electricity. So we need a device that can convert DC electricity into AC electricity (Alternating Current) called an inverter. A good inverter is one that has a THD (Third Harmonic Distortion) rating of no more than 5%. High THD can damage electronic equipment. Therefore, this study uses the THIPWM modulation method that is able to reduce THD.
Analisa Karakteristik Tegangan Tembus Terhadap Percepatan Penuaan Termal Untuk Estimasi Umur Minyak Bio Kemiri Sunan Menggunakan Hukum Arrhenius Prasetyono, Suprihadi; Faruq, Achmad Umarul; Sujanarko, Bambang
Jurnal Arus Elektro Indonesia Vol 9 No 3 (2023)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jaei.v9i3.33100

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik elektri dari isolasi minyak bio kemiri sunan dengan variasi Fenol 20 % dan APAR Poweroil 10 % yang diinduksi dengan tekanan thermal dan untuk menentukan perkiraan umur minyak isolasi dalam tekanan thermal. Percobaan yang dilakukan percepatan penuaanthermal minyak isolasi menggunakan oven listrik selama 168 jam pada suhu 100°C , pada suhu 115°C selama 96 jam dan suhu 125°C selama 48 jam. Dari hasil percobaan dilakukan pengujian tegangan tembus untuk mengetahui karakteristik elektrik dari minyak tersebut. Kemudian dilakukan perhitungan untuk mencari nilai estimasi umur isolasi menggunakan pendekatan Hukum Arrhenius dan pendekatan ketahanan isolasi terhadap tegangan tembus. Pada percobaan dengan temperature 100°C, 115°C dan 125°C didapatkan karakteristik elektrik dengan nilai tegangan tembus yang semakin besar, kecuali pada saat temperature 125°C setelah dipanaskan selama 24 jam nilai dari tegangan tembus yang didapatkan nilainya semakin menurun. Untuk Estimasi umur isolasi minyak menggunakan pendekatan Hukum Arrhenius didapatkan nilai pada temperatur 100°C sebesar 25663.2 jam, 115°C sebesar 4300.57 jam, dan 125°C sebesar 1408.71 jam. Untuk estimasi umur menggunakan pendekatan ketahanan isolasi terhadap tegangan tembus didapatkan pada temperatur 100°C sebesar 33.989 jam jam, 115°C sebesar 7,683jam, dan 125°C sebesar 4,647 jam .
RANCANG BANGUN SISTEM PENDINGIN PANEL SURYA OTOMATIS UNTUK PENINGKATAN PEMANENAN ENERGI LISTRIK Kalandro, Guido Dias; Gumilang, Laksana Fajar; Sujanarko, Bambang; Muhammad Riza Darmawan; Setiabudi, Dodi; Moh. Erdianto Triputradi
Jurnal Arus Elektro Indonesia Vol. 11 No. 1 (2025)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jaei.v11i1.46455

Abstract

Potensi energi matahari sebagai sumber energi alternatif yang ramah lingkungan, khususnya dalam konteks penggunaan panel surya dan sistem pendingin otomatis. Eksperimen ini bertujuan merancang sistem otomatis pendingin panel surya dengan sirkulasi tertutup menggunakan Arduino Uno. Panel surya yang digunakan memiliki kapasitas 20WP berjenis polikristalin, dan sistem pendingin menggunakan pipa tembaga berdimensi 3/8 Inch dan panjang 6,11 meter dengan watercoolant sebagai pendinginnya. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem pendingin berhasil menjaga suhu panel surya dalam rentang 33°C hingga 36°C, memberikan perbedaan 10°C hingga 20°C dengan panel surya tanpa pendingin pada intensitas cahaya yang sama. Panel surya berpendingin menunjukkan peningkatan tegangan, arus, dan daya, dengan rata-rata 1 Volt hingga 2 Volt, 0,1 ampere hingga 0,2 ampere, dan 1watt hingga 2 watt lebih tinggi. Efisiensi panel surya juga meningkat sekitar 1-3%. Penelitian ini memberikan kontribusi pada pemahaman tentang pemanfaatan energi matahari dan efektivitas sistem pendingin dalam meningkatkan efisiensi pemanenan energi listrik dari panel surya. Kata Kunci — Panel Surya, Sistem Pendingin Otomatis, Pipa Tembaga
RANCANG BANGUN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA SEBAGAI SUPLAI DAYA UNTUK PENYINARAN KEBUN BUAH NAGA Erwinda, Yudha Teja; Arizal Mujibtamala Nanda Imron; Dananjaya Endi Pratama; Bambang Sujanarko; Candra Putri Rizkiyah Ramadhani; Wicaksono, Immawan
Jurnal Arus Elektro Indonesia Vol. 11 No. 1 (2025)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jaei.v11i1.51294

Abstract

Di Banyuwangi, petani buah naga menghadapi masalah produktivitas di luar musim panen karena tanaman tidak berbunga dalam waktu lama. Mereka menggunakan lampu sebagai pengganti sinar matahari, tetapi ini meningkatkan biaya listrik dan tidak semua lahan dapat dijangkau oleh listrik PLN. Solusi yang tepat adalah memanfaatkan energi terbarukan dari matahari dengan sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) off-grid. Data input dari panel surya dan baterai diambil selama 3 hari dari pukul 09.00 hingga 15.00 WIB, dan data output diambil selama beberapa malam dari pukul 21.00 hingga 02.00 WIB. Perancangan dilakukan dengan menggunakan komponen seperti panel surya, SCC, batrai, dan inverter. Sistem ini menunjukkan kinerja yang baik, dengan produksi energi pada hari pertama sebesar 89,35 Wh melebihi konsumsi 83,3 Wh, dan produksi pada hari kedua mencapai 100,82 Wh dengan sisa energi 17,52 Wh. Meskipun pada hari ketiga produksi turun menjadi 67,78 Wh, sisa energi dari hari sebelumnya mencukupi kebutuhan. Selain itu, pemberian lampu secara signifikan mempercepat pembungaan tanaman buah naga, dengan peningkatan bunga yang signifikan dari minggu kedua hingga kelima, sementara tanaman tanpa lampu tidak berbunga.