Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Penerapan Bilangan Kompleks untuk Menyelesaikan Soal-Soal Geometri Datar Dwi Tristianto; Lilik Linawati; Bambang Susanto
d\'Cartesian: Jurnal Matematika dan Aplikasi Vol. 7 No. 1 (2018): Maret 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/dc.7.1.2018.19548

Abstract

Soal-soal geometri datar pada umumnya diselesaikan dengan definisi, aksioma dan teorema-teorema yang ada. Tetapi, soal-soal geometri datar tertentu dapat diselesaikan dengan konsep dan sifat bilangan kompleks, hal ini dikarenakan setiap titik pada bidang dapat diwakili dengan sebuah bilangan kompleks, demikian pula sebaliknya. Dalam makalah ini sifat-sifat bilangan kompleks diterapkan untuk menyelesaikan beberapa soal geometri datar. Untuk itu, dipilih beberapa soal geometri datar yang diselesaikan menggunakan pendekatan ini. Studi ini dilakukan dengan cara mempelajari dan mensurvei teori-teori yang berkaitan dengan bilangan kompleks dan aplikasinya pada geometri datar. Soal-soal yang dipilih merupakan soal yang diambil dari buku, catatan kuliah, karya ilmiah para ahli dibidangnya dan soal Olimpiade Matematika tingkat SMA. Soal-soal yang dikaji berkaitan dengan dua segmen garis sejajar (parallel), syarat tiga titik segaris (collinear), dua segmen garis saling tegak lurus (perpendicullar) dan syarat empat titik membentuk suatu segiempat talibusur (concyclic). Hasil dari penelitian ini adalah pembuktian dua sifat istimewa dari jajar genjang, penentuan hasil pencerminan suatu titik terhadap garis tertentu, penentuan letak titik tinggi dari suatu segitiga jika diketahui ketiga titik sudutnya dan dua tipe soal terakhir yang dibahas adalah soal OSAMO 2015 no. 2 dan OSN SMA 2009 tentang pembuktian dua segmen garis tegak lurus dan 4 titik tertentu membentuk suatu segiempat talibusur.Kata Kunci:  Bilangan Kompleks, Dua Segmen Garis Saling Tegak Lurus, Dua Segmen Garis Sejajar, Geometri Datar, Syarat Empat Titik Membentuk Segiempat Talibusur, Syarat Tiga Titik Segaris.
Analisis Pengaruh Fasilitas dan Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pelanggan (Studi Kasus: Klinik UKSW) Ester Dwiningsih Putri Permatasari Santoso; Bambang Susanto; Lilik Linawati
d\'Cartesian: Jurnal Matematika dan Aplikasi Vol. 7 No. 2 (2018): September 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/dc.7.2.2018.20613

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fasilitas dan kualitas layanan yang terdiri dari layanan pendaftaran, layanan dokter, layanan obat dan laboratorium terhadap kepuasan pelanggan di Klinik Universitas Kristen Satya Wacana. Sampel diambil sebanyak 150 responden dari pelanggan Klinik Universitas Kristen Satya Wacana dengan metode quota sampling. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi dan Fuzzy Quantification Theory I. Data yang diperoleh diolah dengan bantuan Microsoft Excel untuk analisis regresi dan aplikasi berbasis Matlab untuk Fuzzy Quantification Theory I. Hasil analisis menunjukkan bahwa kualitas layanan dokter umum memberikan kontribusi terbesar terhadap kepuasan pelanggan.Kata Kunci:  fasilitas, fuzzy quantification theory I, kepuasan pelanggan, layanan, regresi.
Pencegahan Tindak Perundungan di Lingkungan Kampus: Bersama Ciptakan Kehidupan Kampus yang Nyaman dan Aman Siti Fatimah; Bambang Susanto; Billdy Saputro; Hamda Kharisma Putra; Ika Murtiningsih
Educate: Journal of Community Service in Education Vol 3 No 2 (2023): December
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/educate.v3i2.4852

Abstract

Penyuluhan kegiatan ini bertujuan untuk pencegahan tindak perundungan di lingkungan kampus Universitas Veteran Bangun Nusantara. Kegiatan penyuluhan ini diikuti oleh sekitar 75 mahasiswa Universitas Veteran Bangun Nusantara. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah Pemaparan materi yaitu pemateri memberikan sosialisasi dan pemahaman mengenai tindak perundungan, faktor penyebabnya, dampak yang ditimbulkan, dan pencegahan serta penanganan apabila terjadi tindak perundungan. Selain itu, metode pelaksanaan penyuluhan ini menggunakan pre test dan post yang bertujuan untuk mengetahui  pemahaman mahasiswa  terkait  materi  selama  pelatihan. Pre-test  dilaksanakan  sebelum  pelatihan dimulai  pada  pertemuan  pertama.  Sementara  itu post-test  dilaksanakan  pada  saat  akhir pertemuan kedua. Kegiatan pre  test  didapatkan nilai rata-rata 4,5, sedangkan saat dilakukan post  test nilai rata-rata 9,3. Dengan  adanya  peningkatan  nilai  tersebut  dapat  disimpulkan adanya pemahaman yang baik dari para peserta penyuluhan.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERSONAL HYGIENE DALAM MENYEBABKAN KEPUTIHAN PADA REMAJA PUTRI Bambang Susanto; Ramona
Ibnu Sina: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan - Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara Vol. 23 No. 2 (2024): Juli 2024
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/ibnusina.v23i2.602

Abstract

Sekitar 90% wanita di Indonesia berpotensi mengalami keputihan. Terlebih lagi perubahan hormon yang terjadi pada pubertas dapat memperberat kejadian keputihan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pengetahuan dan perilaku personal hygiene pada remaja dengan kejadian keputihan. Desain cross sectional kepada 52 siswi SMAN Bangun Purba digunakan untuk menjawab tujuan penelitian. Pengukuran pengetahuan, personal hygiene, dan keputihan dilakukan menggunakan kuesioner, serta analisis chi square digunakan menentukan hubungan antar variabel tersebut. Sebanyak 38 siswi (73,1%) mengalami keputihan, dimana tingkat pengetahuan tentang keputihan mayoritas tergolong baik (40 orang;76,9%), dan mayoritas memiliki personal hygiene yang tergolong baik (34 orang; 65,4%). Hubungan antara pengetahuan dengan kejadian keputihan adalah p= 0,361. Begitu pula hubungan personal hygiene dengan kejadian keputihan p=0,448. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah pengetahuan dan personal hygiene tidak memiliki hubungan dengan kejadian keputihan. Penelitian lebih lanjut menggunakan variabel lainnya dapat dilakukan untuk menentukan pengaruh variabel tersebut terhadap kejadian keputihan
FACTORS ASSOCIATED WITH RECURRENT STROKE AT DR. M. HATTA BRAIN HOSPITAL, BUKITTINGGI, 2024 Suci Dwi Meishindy; Bambang Susanto; Tri Makmur; Wan Muhammad Ismail
JURNAL PENELITIAN TERAPAN KESEHATAN Vol 12 No 1 (2025): JURNAL PENELITIAN TERAPAN KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33088/jptk.v12i1.974

Abstract

Stroke is a cerebrovascular disease that causes disability and death. Recurrent stroke occurs after the first stroke, due to the patient's lack of self-control and low level of awareness of stroke risk factors. Based on the 2023 Indonesian Health Survey (IHS), the prevalence of stroke in Indonesia is 8.3% cases per mile of population. Low knowledge, understanding, and awareness of risk factors for stroke are problems that arise in stroke services. Objective: To determine the factors associated with the incidence of recurrent stroke in stroke patients at Rumah Sakit Otak Dr. Drs. M. Hatta Bukittinggi. Methods: Using Analytic-Descriptive, purposive sampling technique totaling 99 people. Hypothesis analysis test using Chi-square test. Results: Based on age 47-52 as many as 20 people (27%), 45 men (60.8%), 51 people (68.9%), and have a family history of 48 people (64.9%). There is a significant relationship between recurrent stroke and age p-value= 0,001, gender p-value =0,031, ethnicity p-value= 0,044, family history p-value= 0,029, physical activity p-value= 0,000, smoking p-value= 0,000, diet p-value= 0,000, and control compliance p-value= 0,000 at Dr. Drs. M. Hatta Bukittinggi Brain Hospital. Conclusion: There is a significant relationship between age, gender, ethnicity, family history, physical activity, smoking, diet and control compliance with recurrent stroke.