Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PRINSIP KERJASAMA, KESOPANAN, DAN IRONI DALAM MASYARAKAT JEPANG: SEBUAH TINJAUAN DARI DIMENSI SOSIOPRAGMATIS Eman Suherman
LITE: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya Vol 4, No 1 (2008): March
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Dian Nuswantoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.259 KB) | DOI: 10.33633/lite.v4i1.1337

Abstract

When speech act is practiced by human being, there are always figures or roles involved in it. They are a speaker and a listener. The existence of two parties, language usage is not only related textually but also interpersonal matters. Language is not only a pragmatically textual retorica but also as a pragmatically interpersonal retorica.As an interpersonal retorica, language has methods or principles. The division made by Halliday, Geoffrey Leech divides interpersonal retoric into three kinds of principles namely Cooperative Principle, Politeness Principle, and Irony Principle.The three principles are clearly shown by Japanese society. In Japanese society social status and friendship are absolute and well reflected in the language. Japanese supports, this social system through the use of smooth language known as Keigo. For Japanese people it is vital to know how to determine differences of social status and this fiendship and admit it as reflected in the usage of Keigo.
Dinamika Masyarakat Jepang Dari Masa Edo Hingga Pasca Perang Dunia II Eman Suherman
Humaniora Vol 16, No 2 (2004)
Publisher : Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (775.365 KB) | DOI: 10.22146/jh.819

Abstract

Dari beberapa kelas sosial, yakni kaum samurai, petani, tukang, dan kaum pedagang (dikenal dengan sebutan Shinookooshoo) yang ada dalam masyarakat Jepang, sejak pemerintahan Tokugawa Bakufu hingga berakhirnya Perang Dunia II, kaum petani Jepang merupakan kelas yang paling menderita dalam menanggung hidupnya . Mereka mendapat perlakuan yang tidak adil dari para penguasa negara, di antaranya dalam hal pembayaran pajak yang begitu mencekik leher mereka . Kaum petani tidak mendapatkan perhargaan yang layak seperti yang dialami kelas-kelas sosial lainnya . Padahal kaum petanilah yang menjadi "tulang punggung" para penguasa negara dan kelas-kelas sosial lainnya .
TINGKAT TUTUR BAHASA JEPANG DAN BAHASA JAWA: ANALISIS KONTRASTIF Eman Suherman
Humaniora Vol 21, No 2 (2009)
Publisher : Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2047.04 KB) | DOI: 10.22146/jh.968

Abstract

In Japanese speech levels, a polite form is known as Keego, which consists of Sonkeego, Kenjoogo, and Teeneego. In Javanese, such a form is called Unda-Usuk. It consists of Ngoko (divided into Ngoko Lugu, Antya Basa, and Basa Antya), Madya (divided into Madya Ngoko, Madyantara, and Madya Krama), and Krama (divided into Mudha Krama, Kramantara, and Wreda Krama). Based on the results of the contrastive analysis used in this paper, it was found out that there are similararities as well as differences between Keego and Unda-Usuk. Both of them have honorific forms as well as humble forms. The difference is that in Japanese there are two concepts known as Uchi and Soto. This means that Japanese pay attention to who a speaker is talking to and who is being discussed. Another difference is that Ngoko can not be contrasted with Keego. Krama Inggil and Krama Andhap do not belong to speech levels. Both are lexicons giving varieties to the existing speech levels, whereas Sonkeego and Kenjoogo are parts of Keego.
Hubungan Partisipasi Anggota Kelompok Wanita Tani dengan Tingkat Keberhasilan Pemberdayaan di Bidang Pertanian Eman Suherman; Achmad Faqih; Umi Trisnaningsih
Paradigma Agribisnis Vol 4, No 2 (2022): Paradigma Agribisnis
Publisher : lembaga penelitian universitas swadaya gunung jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/jpa.v4i2.6791

Abstract

ABSTRAKSalah satu upaya untuk mengentaskan kemiskinan adalah dengan pemberdayaan kaum perempuan. Untuk itu Pemerintah mencanangkan program terpadu Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS). Dalam pelaksanaan P2WKSS bidang pertanian di Desa Gunungkarung Kecamatan Luragung, Kabupaten Kuningan, dilaksanakan kegiatan pembuatan kebun bibit desa dan kolam terpal ikan lele. Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Kuntum Mekar. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui bagaimana tingkat partisipasi anggota KWT Kuntum Mekar dalam melaksanakan program pemberdayaan tersebut dan bagaimana hubungan antara tingkat partisipasi dengan keberhasilan program di bidang pertanian. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan teknik survey deskriptif. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah 20 orang anggota KWT Kuntum Mekar. Partisipasi diukur dalam empat tahap, yaitu tahap pengambilan keputusan, pelaksanaan, evaluasi, dan menikmati hasil. Keberhasilan program dianalisis pada dua kegiatan yaitu pembuatan kebun bibit desa dan kolam terpal ikan lele. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat partisipasi anggota KWT Kuntum Mekar termasuk ke dalam katagori sangat tinggi sementara hubungan antara tingkat partisipasi dengan tingkat keberhasilan mempunyai korelasi yang positif nyata dengan kategori hubngan yang sangat kuat.Kata Kunci : bidang pertanian, kelompok Wanita tani, partisipasi, pemberdayaan
Prosedur Penyelesaian Sengketa dalam Perbankan Syariah: Tinjauan Terhadap Kasus di Pengadilan Agama Tasikmalaya Eman Suherman; Ramdhani Wahyu Sururie; Oyo Sunaryo
Jurnal Nuansa : Publikasi Ilmu Manajemen dan Ekonomi Syariah Vol. 2 No. 1 (2024): Maret : Jurnal Nuansa : Publikasi Ilmu Manajemen dan Ekonomi Syariah
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Manajemen Kewirausahaan dan Bisnis Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/nuansa.v2i1.657

Abstract

Dispute resolution in sharia banking involves various methods, such as mediation, arbitration and court. Mediation is a voluntary process that allows the parties involved to reach an agreement with the help of a mediator. Arbitration is a method that results in a binding decision by a neutral arbitrator. Trial is a formal method that requires a longer process and higher costs, but produces binding decisions. Each method has advantages and disadvantages, and the choice of method must consider the characteristics of the dispute, the preferences of the parties involved, and compliance with sharia principles in Islamic banking. In conclusion, it is important to choose the dispute resolution method that best suits the Islamic banking context and the desired resolution objectives.
Hubungan Partisipasi Anggota Kelompok Wanita Tani dengan Tingkat Keberhasilan Pemberdayaan di Bidang Pertanian Eman Suherman; Achmad Faqih; Umi Trisnaningsih
Paradigma Agribisnis Vol 4 No 2 (2022): Paradigma Agribisnis
Publisher : lembaga penelitian universitas swadaya gunung jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/jpa.v4i2.6791

Abstract

ABSTRAKSalah satu upaya untuk mengentaskan kemiskinan adalah dengan pemberdayaan kaum perempuan. Untuk itu Pemerintah mencanangkan program terpadu Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS). Dalam pelaksanaan P2WKSS bidang pertanian di Desa Gunungkarung Kecamatan Luragung, Kabupaten Kuningan, dilaksanakan kegiatan pembuatan kebun bibit desa dan kolam terpal ikan lele. Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Kuntum Mekar. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui bagaimana tingkat partisipasi anggota KWT Kuntum Mekar dalam melaksanakan program pemberdayaan tersebut dan bagaimana hubungan antara tingkat partisipasi dengan keberhasilan program di bidang pertanian. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan teknik survey deskriptif. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah 20 orang anggota KWT Kuntum Mekar. Partisipasi diukur dalam empat tahap, yaitu tahap pengambilan keputusan, pelaksanaan, evaluasi, dan menikmati hasil. Keberhasilan program dianalisis pada dua kegiatan yaitu pembuatan kebun bibit desa dan kolam terpal ikan lele. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat partisipasi anggota KWT Kuntum Mekar termasuk ke dalam katagori sangat tinggi sementara hubungan antara tingkat partisipasi dengan tingkat keberhasilan mempunyai korelasi yang positif nyata dengan kategori hubngan yang sangat kuat.Kata Kunci : bidang pertanian, kelompok Wanita tani, partisipasi, pemberdayaan
Pendampingan Pembelajaran Kanji Metode Pictogram secara Online bagi Siswa Pembelajar Bahasa Jepang di SMA Negeri 1 Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah Wardoyo, Stedi; Eman Suherman; Najih Imtihani
Bakti Budaya: Jurnal Pengabdian kepada masyarakat Vol 4 No 1 (2021): 2021: Edisi 1
Publisher : Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (678.629 KB) | DOI: 10.22146/bakti.1422

Abstract

Kanji is a Chinese character that was adopted and widely used in East Asian countries including Japan and several countries in Indochina region. Unlike the characters used by the nations of the world in general, the majority of which symbolize sound, Kanji are letters that symbolize meaning. Therefore, the number of Kanji characters is very large and the shapes and variations are very complicated. For Japanese learners, Kanji has an important meaning in mastering written language such as writing and reading. The kanji used by the Japanese have experienced adjustments, especially in terms of how to read which is adjusted to Japanese pronunciation. The large number, varied reading styles, and simple to complex letterforms make Kanji considered difficult by Japanese learners from non-Kanji countries such as Indonesia. The advantages of Kanji letters are compact, the meaning can be immediately grasped, and beautifully written as if they are covered by the growing perception that Kanji is difficult due to the learning method that emphasizes the aspect of memorizing letter forms. To overcome this problem, it is necessary to develop a more interesting Kanji learning method by emphasizing understanding the meaning, especially for early-level learners so that they are interested and enthusiastic in learning Kanji so that it supports the Japanese learning process in general. One of the learning methods is the pictogram method which associates Kanji with its true meaning. ====== Kanji merupakan huruf Cina yang diadopsi dan digunakan secara luas di negara-negara Asia Timur termasuk Jepang dan beberapa negara di wilayah Indocina. Berbeda dengan aksara yang digunakan bangsa-bangsa di dunia pada umumnya yang mayoritas melambangkan bunyi, Kanji merupakan huruf yang melambangkan makna/arti. Oleh karena itu, jumlah huruf Kanji sangat banyak dan bentuk serta variasinya sangat rumit. Bagi pembelajar bahasa Jepang, Kanji memiliki arti penting dalam penguasaan bahasa tulis seperti mengarang dan membaca. Kanji yang digunakan oleh bangsa Jepang mengalami penyesuaian terutama dalam hal cara baca yang disesuaikan dengan pelafalan bahasa Jepang. Jumlah yang banyak, cara baca yang bervariasi, dan bentuk huruf yang sederhana hingga rumit membuat Kanji dianggap sulit oleh pembelajar bahasa Jepang dari negara-negara non-Kanji seperti Indonesia. Keunggulan huruf Kanji yang ringkas (compact), langsung dapat ditangkap maknanya, dan indah dituliskan seakan tertutupi oleh persepsi yang berkembang bahwa Kanji itu sulit akibat metode pembelajaran yang lebih menekankan pada aspek menghafal bentuk huruf. Untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu dikembangkan suatu metode pembelajaran Kanji yang lebih menarik dengan menekankan pada pemahaman makna, khususnya bagi pembelajar tingkat awal agar mereka tertarik dan bersemangat dalam mempelajari Kanji sehingga mendukung proses pembelajaran bahasa Jepang secara umum. Metode pembelajaran tersebut salah satunya adalah metode pictogram yang mengasosiasikan Kanji dengan makna sebenarnya.