Zainuddin Basri
Faculty Of Agriculture, Tadulako University, Indonesia, Indonesia

Published : 39 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : MEDIA LITBANG SULTENG

PENGARUH DIAMETER PANGKAL TANGKAI DAUN PADA ENTRES TERHADAP PERTUMBUHAN TUNAS KAKAO Mertade, Nyoman; Basri, Zainuddin
MEDIA LITBANG SULTENG Vol 4, No 1 (2011)
Publisher : MEDIA LITBANG SULTENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.776 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan entres yang memiliki ukuran diameter pangkal tangkai daun lebih sesuai bagi perbanyakan klonal melalui sambung samping.  Perlakuan yang dicobakan yaitu ukuran diameter pangkal tangkai daun pada enters, masing-masing > 4-6 mm dan > 6-8 mm.  Setiap perlakuan dicobakan pada 20 tanaman sehingga jumlah tanaman yang digunakan adalah 40 tanaman.  Data dianalisis dengan uji t guna mengetahui perbedaan dari dua perlakuan yang dicobakan.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan tunas kakao berbeda pada entres yang memiliki ukuran diameter pangkal tangkai daun > 4-6 mm dan > 6-8 mm.  Pertumbuhan tunas kakao lebih baik pada entres yang memiliki ukuran diameter pangkal tangkai daun > 6-8 mm dibanding dengan entres yang memiliki ukuran diameter pangkal tangkai daun > 4-6 mm.  Panjang dan diameter tunas yang terbentuk pada entres yang memiliki ukuran diameter pangkal tangkai daun > 6-8 mm berturut-turut mencapai 82,95 cm dan 1,63 cm, dengan jumlah, panjang dan lebar daun berturut-turut 19,45 helai, 37,36 cm, 15,95 cm; sedangkan panjang dan diameter tunas yang terbentuk pada entres yang memiliki ukuran diameter pangkal tangkai daun > 4-6 mm berturut-turut hanya 67,81 cm dan 1,09 cm, dengan jumlah, panjang dan lebar daun berturut-turut 15,95 helai; 24,90 cm; 14,11 cm.  
KAJIAN METODE PERBANYAKAN KLONAL PADA TANAMAN KAKAO Basri, Zainuddin
MEDIA LITBANG SULTENG Vol 2, No 1 (2009)
Publisher : MEDIA LITBANG SULTENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.145 KB)

Abstract

Kemampuan produksi dan kualitas hasil tanaman sangat ditentukan oleh faktor genetik.  Tanaman kakao yang memiliki potensi genetik tinggi perlu dikembangkan dan diperbanyak melalui teknik perbanyakan klonal agar diperoleh suatu populasi yang memiliki keseragaman genetik.  Pada kegiatan ini telah dicobakan tiga metode perbanyakan klonal, yaitu sambung samping, sambung pucuk dan okulasi.  Persentase keberhasilan dari ketiga metode perbanyakan tersebut ditentukan dengan cara menghitung perbandingan antara jumlah entres/mata yang tumbuh dan jumlah total entres/mata yang disambung/ditempel dikali seratus persen. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan sambungan dari tiga metode perbanyakan klonal yang dicobakan sangat bervariasi.  Metode sambung pucuk memiliki tingkat keberhasilan paling tinggi, yaitu 98,83%, dan disusul metode sambung samping dan okulasi masing-masing 73,47% dan 11,54%.  Selanjutnya, tingkat keberhasilan dari setiap metode perbanyakan klonal relatif sama pada kedua klon kakao (BP 07 dan SP 07) yang digunakan.  Dengan demikian, dua metode perbanyakan klonal, yaitu sambung pucuk dan sambung samping dapat menjadi metode pilihan dalam rangka percepatan perbanyakan klon-klon kakao unggul guna mendukung program rehabilitasi dan peremajaan tanaman kakao di Sulawesi Tengah.
MUTU BIJI KAKAO HASIL SAMBUNG SAMPING Basri, Zainuddin
MEDIA LITBANG SULTENG Vol 3, No 2 (2010)
Publisher : MEDIA LITBANG SULTENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.597 KB)

Abstract

Rehabilitasi tanaman kakao melalui sambung samping selain bertujuan untuk meningkatkan jumlah produksi juga bertujuan untuk memperbaiki mutu biji.  Dalam kegiatan ini telah dilakukan analisis terhadap mutu biji yang berasal dari tanaman kakao hasil sambung samping, khususnya analisis terhadap karakteristik fisik (jumlah biji per 100 gram, biji terfermentasi dan kadar biji berjamur/berserangga) dan kimia biji (kadar lemak total dan kadar air).  Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka diketahui bahwa jenis (klon) tanaman dan kondisi lingkungan (musim) sangat mempengaruhi mutu biji yang dihasilkan, terutama ukuran berat dan kadar lemak biji.  Tanaman kakao hasil sambung samping mampu menghasilkan mutu biji yang baik.  Ukuran berat biji kakao klon SP 07 dan BP 07 umur 2-2,5 tahun pasca penyambungan dapat mencapai kriteria AA (jumlah ≤ 85 biji per 100 gram) dengan kadar lemak berkisar 55,45%-58,78%.  Guna mendapatkan mutu biji yang baik, maka tanaman kakao hasil sambung samping mutlak dipelihara dan dirawat serta biji yang dihasilkan perlu difermentasi.