Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Teachers’ readiness in the implementation of online learning during COVID-19 pandemic Islamiani Safitri; Ika Chastanti; Rohana Rohana; Lily Rohanita Hasibuan; Irmayanti Irmayanti; Sujarwo Sujarwo; Hamni Fadlilah Nasution
International Journal of Evaluation and Research in Education (IJERE) Vol 11, No 3: September 2022
Publisher : Institute of Advanced Engineering and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijere.v11i3.22463

Abstract

This research investigated teachers’ readiness in implementing online learning during COVID-19 pandemic. This was quantitative research with a description analysis approach. The data collection technique used a structured questionnaire. It involved 78 senior high school teachers as respondents spread across nine sub-districts in Labuhanbatu Regency, Indonesia. The results revealed that the implementation of online learning has not been maximized. There are several factors that influence science teachers in running online learning, including the readiness of teachers to use various platforms as online learning media has not varied, the quality of the internet network is poor in some areas, some students do not have a smartphone/computer and have difficulty in buying internet data packages. The results of this study are expected to be used as an evaluation material to improve the online learning system to make it more effective and efficient.
Perbandingan Model Problem Based Learning dan Inquiry Terhadap Hasil Belajar Siswa di Mts Negeri 1 Rantauprapat Maharani Gultom; Dini Hariyati Adam; Ika Chastanti; Zunaidy Abdullah Siregar
SIMBIOSA Vol 9, No 1 (2020): JURNAL SIMBIOSA
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/sim-bio.v9i1.2308

Abstract

Hasil belajar yang masih rendah menuntut guru untuk menggunakan model pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar dengan menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) dan Inquiry pada siswa kelas VIII di MTs Negeri 1 Rantauprapat. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Penelitian ini menggunakan dua kelas yang dipilih dengan menggunakan Teknik Purposive Sampling. Kedua kelas diberikan perlakuan yang bebeda dengan materi yang sama. Untuk memperoleh data, peneliti menggunakan tes yang terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen meliputi uji validitas dan uji reliabilitas. Selanjutnya analisis data menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis dengan menggunakan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Inquiry pada siswa kelas VIII di MTs Negeri 1 Rantauprapat dengan diperoleh signifikansi 0,05 yaitu 0,0000,05. Selanjutnya, nilai rata-rata kelas yang menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) lebih tinggi dari pada kelas dengan Inquiry, yaitu dengan nilai rata-rata masing-masing kelas adalah 80,00 dan 72,77. Hal ini menunjukkan bahwa Model Problem Based Learning (PBL) lebih unggul daripada Inquiry.
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN ANTIKORUPSI DI SEKOLAH Ahmad Ansyari Siregar; Ika Chastanti
Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial Vol 9, No 1 (2022): Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/sosial.v9i1.1799

Abstract

Corruption is an extraordinary crime (Eradication of corruption is not enough to be overcome by relying only on the process of law enforcement but preventive measures need to be taken by instilling anti-corruption values in schools. The purpose of this study was to determine the implementation of anti-corruption education in schools, the learning strategies used by teachers in the learning process, and the obstacles experienced by schools in their implementation. This research is a qualitative research with a descriptive delivery. Data is collected by In-depth Interview of the school principal, teacher, and students. Data analysis techniques were performed using the Miles and Huberman Models. The results show that the implementation of anti-corruption education has not been done in schools where teachers have not integrated anti-corruption behavior in the learning process. Teachers have not been able to set an example for students and teachers have not been able to implement learning strategies to increase student interest and motivation to reduce corrupt behavior.
Analisis Kesesuaian Modul Ajar Biologi Kelas X IPA dengan Standar Kurikulum Merdeka di SMA Swasta Purnayuda Jika Saipani; Risma Delima Harahap; Ika Chastanti
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 2 (2024): Didaktika Mei 2024
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.526

Abstract

Kurikulum merdeka merupakan kurikulum pembelajaran intrakurikuler yang beraam dengan mendalami konsep daan menguatkan kompetensi. Implementasi modul ajar kurikulum merdeka belum berjalan dengan baik dikarenaklan masih terdapat kendala seperti sarana dan prasarana yan belum lengkap dan pemahaman yang masih kurang. Dengan ini penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis kesesuian dan kelengkapan komponen modul ajar yang disusun oleh guru biologi di SMA Swasta Purnayuda di Kecamatan Panai Tengah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik dokumentasi dan observasi. Sumber data dalam penelitian ini adalah tenaga pendidik/guru biologi. Dalam teknik analisis data terdiri dari tahap (1) Pengumpulan dokumen modul ajar (2) Menganalisis isi modul ajar (3) Menentukan hasil. Hasil penelitian menemukan bahwa dalam pemnyusunan modul ajar biologi di SMA Swasta Purnayuda menunjukkan tingkat kesesuaian dan kelengkapan yang bervariasi untuk setiap komponen yang dinilai. Terdapat komponen yang sesuai namun tidak lengkap, serta komponen yang tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan. Hasil interpretasi diperoleh nilai mean sebesar 85,7% dengan kategori Sesuai.Meskipun hasil analisis termasuk dalam kategori “sesuai” dengan tingkat persentase 85,7%. Peneliti masih menemukan ketidaksesuaian dan ketidaklengkapan pada komponen modul ajar pembelajaran Biologi kelas X buatan guru di SMA Swasta Purnayuda Panai Tengah. Dalampembuatan modul ajar berbasis kurikulum merdeka, guru di SMA Swasta Purnayuda Panai Tengah, khususnya guru mapel biologi masih harus meningkatkan pengetahuannya dengan membaca atau mengikuti sosialisasi dan pelatihan tentang kurikulum merdeka.