Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MODULATION TRANSLATION PROCEDURE IN TRANSLATING ENGLISH CONTENT WORDS Polce Aryanto Bessie
Linguistika: Buletin Ilmiah Program Magister Linguistik Universitas Udayana Vol 19 (2012): September 2012
Publisher : Program Magister Linguistik Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (62.873 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor linguistik yang menentukan prosedur terjemahan secara modulasi. Penelitian ini juga membahas mengenai cara menerapkan prosedur terjemahan secara modulasi dalam hal menerjemahkan content words dari Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode qualitatif deskriptif. Sumber data penelitian adalah buku ekonomi keuangan yang berjudul Managing Risk and Creating Value with Microfinance ditulis oleh Mike Goldberg dan Eric Palladini serta terjemahan bahasa Indonesianya yang diterjemahkan oleh M. Ramdhan Adhi. Hasil penelitian menunjukan bahwa semantik merupakan faktor utama dalam menentukan terjadinya prosedur terjemahan secara modulasi untuk menerjemahkan Content Words Bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia. Selain itu, cara menerapkan prosedur modulasi dalam menerjemahkan Content Words adalah dengan cara memperhatikan Point of View atau makna yang tersirat dalam dua struktur kalimat yang berbeda (baik dalam bahasa Inggris maupun dalam bahasa Indonesia).
Komodifikasi Tenun Songke Pada Pengrajin Tenun Di Desa Batu Cermin, Kabupaten Manggarai Barat Sebagai Produk Pelengkap Pariwisata Yohana Etheldreda Ine Dae; Dewi Sartika Umul; Polce Aryanto Bessie; Gregorius Antariksa Berybe
MULTIPLE: Journal of Global and Multidisciplinary Vol. 2 No. 7 (2024): Juli
Publisher : Institute of Educational, Research, and Community Service

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Komodifikasi tenun Songke di Desa Batu Cermin sebagai hasil dari perkembangan pariwisata di Labuan Bajo telah terjadi sejak lama. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisia mendalam tentang bentuk – bentuk komodifikasi dan faktor – faktor yang perlu diperhatikan untuk memastikan hasil komodifikasi tenun Songke dapat tetap mengedepankan nilai budaya yang terkandung didalamnya dengan harga yang tetap terjangkau oleh pasar pariwisata di Labuan Bajo. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan penelitian kualitatif, yang menggunakan teknik wawancara, observasi, dan studi dokumen untuk mengumpulkan data penelitian. Informan penelitian terdiri dari penenun dan penjual tenun dari desa Batu Cermin secara khusus dan di wilayah kota Labuan Bajo secara umum sebagai pembanding. Hasilnya menunjukan bahwa komodifikasi tenun songke di Desa Batu Cermin bukan sekadar proses mengubah kain menjadi produk yang diperjualbelikan. Dibaliknya, terkandung strategi cermat untuk menyeimbangkan nilai budaya dan tuntutan ekonomi. Para pengrajin tenun songke di Batu Cermin tak hanya menghasilkan kain yang baik secara kualitas, tetapi juga mentransformasikannya menjadi berbagai produk kreatif seperti produk fashion, dekorasi pada akomodasi pariwisata, dan souvenir. Selanjutnya komodifikasi Tenun Songke sebagai produk pelengkap pariwisata diinilai perlu dilakukan dengan mempertimbangkan nilai budaya yang autentik meskipun dengan teknik yang lebih modern, variasi harga dan kualitas, segmentasi pasar, pendampingan pengrajin dan penjual tentang harga pokok produksi dan penjualan, hingga promosi dan pemasaran tenun songke agar tercapai keseimbangan antara nilai budaya dan ekonomi.
Implementation of Regional Regulation No. 3 of 2017 Concerning Disability Groups in Hotels Around Labuan Bajo Berybe, Gregorius; Umul, Dewi Sartika; Hehanussa, Akib; Ine Dae, Yohana E.; Bessie, Polce Aryanto
MSJ : Majority Science Journal Vol. 2 No. 3 (2024): MSJ-AUGUST
Publisher : PT. Hafasy Dwi Nawasena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61942/msj.v2i3.213

Abstract

This study analyzes the tourism industry and the implementation of Regional Regulation (PERDA) No. 3 of 2017 concerning Disability Groups in Labuan Bajo, East Nusa Tenggara. Data collection methods include interviews, observations, and documentation, with primary data from interviews and secondary data from written references. The data includes qualitative information about obstacles in the implementation of PERDA and quantitative data on tourism statistics. The purposive sampling technique is used to select informants from various clusters, including the government and the hospitality industry. Data validation is carried out through triangulation of sources and techniques, while data analysis follows the Miles & Huberman method, which consists of data reduction, data presentation, and conclusion drawn. The results show that the West Manggarai local government has launched an awareness program to highlight the importance of employing workers from disability groups. These programs involve mass media, seminars, and workshops, as well as education and training for employers on hiring and supporting workers with disabilities. The implementation of PERDA No. 3 of 2017 concerning Disability Groups includes the development of disability-friendly job portals and internship programs. However, challenges remain, including infrastructure limitations, social stigma, and a lack of experts and training. Although one hotel employs workers with disabilities through an internship program, there are still many obstacles that need to be overcome to achieve optimal inclusion of workers with disabilities in the hospitality industry. Collaborative efforts from the government, the hospitality industry, and the wider community are needed to address these challenges.