Bharoto Bharoto
Center for Technology of Nuclear Industry Materials, National Nuclear Energy Agency, Puspiptek Area, Serpong, Tangerang 15314, Indonesia

Published : 14 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PENERAPAN PENYELESAIAN UNIVERSAL DESIGN PADA RENOVASI BANGUNAN GEDUNG SPESIFIK (RUANG TERAPI ABLASI) studi kasus rsup dr. kariadi semarang Wahyuningrum, Sri Hartuti; Bharoto, Bharoto
MODUL Vol 15, No 2 (2015): Modul Volume 15 Nomer 2 Tahun 2015
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.438 KB) | DOI: 10.14710/mdl.15.2.2015.77-84

Abstract

Rehab bangunan terkait permasalahan pengembangan atau perubahan fungsi bangunan eksisting sering terjadi dalam proses pembangunan. Hal ini dimungkinkan karena adanya pengembangan fungsi ruang atau kebutuhan akan fungsi baru pada bangunan yang telah ada. Permalasalahan pada kegiatan rehab secara umum terkait pada : perubahan fungsi ruang, peningkatan kualitas bangunan (upaya memperpanjang fungsi bangunan), serta penambahan kelengkapan sarana prasarana terkait kegiatan baru yang diwadahi.Sebagai salah satu Rumah Sakit Rujukan di Provinsi Jawa Tengah dan juga rumah sakit pendidikan maka RSUP Dr. Kariadi senantiasa mengembangkan fasilitas pelayanan medik yang spesifik sesuai dengan keberadaan Instalasi yang telah ada. Yaitu adanya Instalasi Radiologi dan Kedokteran Nuklir yang mempunyai pelayanan spesifik yaitu terapi ablasi yang merupakan pelayanan treatment terhadap kelenjar gondok terkait dengan pengobatan penggunaan dosis Yodium (Iodium 133) yang bersifat radiaktif.Pelayanan khusus medik yang spesifik tersebut diharuskan memberikan keamanan dan kenyamanan baik bagi pasien, dokter dan petugas medik maupun pasien dan pengunjung lainnya. Aplikasi universal design secara teknis dapat memberikan penyelesaian renovasi bangunan yang memenuhi kriteria keselamatan, keamanan dan kenyamanan bagi pengguna.
Pengembangan Perangkat Lunak Akuisisi Data dan Kontrol Difraktometer Serbuk Resolusi Tinggi Bharoto, Bharoto; Insani, Andon
INKOM Journal Vol 8, No 1 (2014)
Publisher : Pusat Penelitian Informatika - LIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/j.inkom.306

Abstract

Pada  tulisan  ini,  dipresentasikan  sebuah  sistem  akuisisi data  dan  kendali  untuk  difraktometer  serbuk  resolusi tinggi (High Resolution Powder Diffractometer, HRPD). Sistem  terdiri dari  dua  bagian  yaitu  bagian  kontrol  instrumen  seperti sistem penggerak, sistem pembaca posisi, dan sistem pencacah pulsa neutron, dan bagian akuisisi data yang mengendalikan instrumen secara  otomatis  sesuai  dengan  mode  pengukuran yang  diinginkan.  Tampilan  perangkat  lunak  ini  dibuat sedemikian  rupa sehingga tampak lebih user friendly, dan memudahkan pengguna dalam melakukan eksperimen karena perangkat lunak ini akan melakukan pengukuran secara otomatis tanpa ada intervensi lebih lanjut dari pengguna sesuai dengan parameter yang dimasukkan pengguna. Hasil pengujian menunjukkan bahwa perangkat lunak ini telah berjalan dengan baik dibuktikan dengan pengukuran kinerja dengan menggunakan peralatan difraktometer serbuk resolusi tinggi.
Effects of the Preheating Temperature on the Crystal Structure and Texture of Martensitic Stainless Steel Priyanto, Tri Hardi; Muslih, Rifai; Mugirahardjo, Herry; Bharoto, Bharoto; Insani, Andon; Muzzakiy, Muzzakiy
Makara Journal of Technology Vol. 22, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Theoretically, the preheating temperature refers to the start martensite temperature (Ms), and the martensite transformation can be considered as the conservation of the invariant habit-plane in the lattice structure. The habit-plane is the interface plane between austenite and martensite as measured on a macroscopic scale. From the calculation, Ms = 252 °C. The martensite formation can be affected by temperature or stress treatment. In this experiment, temperature treatment was conducted. The sample was treated at 250 °C ± 10 °C. Before and after the pre-heat treatment, the sample was characterized using the neutron diffraction method. BATAN’s Texture Diffractometer (DN2) with a neutron wavelength of 1.2799Å was used to characterize the sample. Analysis of the crystal structure showed that there are three phases before the preheating. The lattice parameters (a) obtained were as follows: for the -phase, a = 2.8501 ± 0.0004 Å; for the α’-phase, a= b =2.517 ± 0.003 Å, and c= 3.581 ± 0.002 Å; for the -phase, a= 3.5884 ± 0.0004 Å, Rwp = 17.94%, and  = 1.33. After preheating, only the -phase appears with a = 3.5830 ± 0.0005 Å, Rwp = 26.03%, and  = 1.17. The orientation distribution function is modeled by the sample symmetrization model based on triclinic to orthorhombic sample symmetry. It shows that, before being preheated, the -phase has {100} <001> with texture index (F2 ) between 0.701 m.r.d. to 3.650 m.r.d., the α-phase has a texture index between 0.923 m.r.d. to 1.768 m.r.d., and the ’-phase has a texture index between 0.910 m.r.d. to 1.949 m.r.d. After being preheated, the -phase also has {100} <001> with a texture index between 0.846 m.r.d. to 3.706 m.r.d. It can be concluded, that because of the high preheating temperature, a phase change from martensite to austenite occurred that allowed the sample to be welded easily. After preheating, the -phase has the same cubic type orientation {100} <001>, and the texture index is nearly the same as that before preheating, with not martensite present.
Pengaruh Model Tirai Bambu Pada Performa Hygrotermal Ruangan Prianto, Eddy; Malik, Abdul; Bharoto, Bharoto
Prosiding Sains Nasional dan Teknologi Vol 11, No 1 (2021): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 11 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/psnst.v1i1.5063

Abstract

Aplikasi Double Skin Façade (DSF) dalam decade terakir ini marak diaplikasikan pada bangunan perumahan/ bangunan bertingkat rendah. Dari berbagai penelitian sebelumnya menunjukan adanya peranan DSF terhadap terciptanya kenyamanan termal, visual hingga pada effesiensi energi yang sangat signifikan. Apalagi pilihan konfigurasi hingga material alami dari element layer inipun sangat bervariatif dan inovatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profil hygrotermal dalam ruangan dari akibat penggunaan pola tirai berlajur horizontal dan berpola berlajur vertical. Penelitian ini menggunakan obyek Model Rumah miniature yang berada di Department Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang. Pada bagian depan façade utama dipasangkan krey bambu. Dan pengamatan lapangan ini dilakukan dibawah pancaran sinar matahari dari pk.06.00-18.00. Hasil kinerja pilihan model krey bamboo terhadap profil suhu udara dan kelembaban udara dalam ruangan sangat signifikann. Bahwa Penggunaan krey bamboo berkonfigurasi horisontal akan menciptakan ruangan lebih dingin daripada penggunaan krey berkonfigurasi vertical, dengan penurunan suhu sebesar 34% dan penurunan kelembaban sebesar 10%.