I G.N.G. BIDURA
Fakultas Peternakan, Universitas Udayana, Denpasar

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG HIPOFISA KAMBING PADA RANSUM TERHADAP KUALITAS KARKAS AYAM BURAS BIDURA, I G.N.G.; Suryani Jurusa, N. N.
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 8 No 1 (2005)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (50.663 KB)

Abstract

RINGKASAN Penelitian ini dilakukan di Denpasar, Bali, dan bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung hipofisa kambing pada ransum terhadap kualitas karkas ayam buras. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan. Keempat perlakuan tersebut adalah tingkat pemberian tepung hipofisa kambing dalam ransum basal sebesar 0 %, 0,02 %, 0,04 %, dan 0,06 % masing-masing sebagai perlakuan A, B, C, dan D. Pemberian tepung hipofisa kambing dalam ransum dilakukan selama 7 hari pada saat ayam berumur 28 ? 35 hari. Pada periode starter (umur 1 ? 28 hari) semua kelompok ayam diberi ransum basal yang mengandung 18 % protein kasar dan 2900 kkal energi metabolis perkilogram ransum. Semua perlakuan diulang sebanyak 6 kali dan tiap ulangan menggunakan 4 ekor ayam buras jantan umur satu hari (DOC) dengan berat badan homogen (37 + 0,85 g). Semua ransum berbentuk tepung. Ransum dan air minum diberikan secara ad libitum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat karkas, persentase karkas, jumlah daging, dan lemak subkutan karkas pada perlakuan B dan C tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (P>0,05) dengan kontrol (A). Akan tetapi, berat karkas, persentase karkas, jumlah daging, dan lemak subkutan karkas pada perlakuan D meningkat secara nyata (P<0,05) jika dibandingkan kontrol. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penambahan 0,06 % tepung hipofisa kambing dalam ransum selama satu minggu pada saat ayam buras jantan berumur 28 ? 35 hari dapat meningkatkan bobot karkas, persentase karkas, dan jumlah daging karkas, dan sebaliknya menurunkan jumlah lemak subkutan karkas.
PENGARUH PENGGUNAAN POLLARD DAN KULIT KACANG KEDELAI TERFERMENTASI DENGAN RAGI TAPE TERHADAP KARKAS DAN KADAR KOLESTEROL DAGING ITIK BALI JANTAN UTAMI, I A P.; BIDURA, I G.N.G.; WARMADEWI, D. A.; CANDRAWATI, D.P.M.A.; PUSPANI, E.; PARTAMA, I B. G.
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 14, No 1 (2011)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.171 KB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Denpasar, Bali yang bertujuan untuk mempelajari pengaruh penggunaan 15%pakan serat (pollard dan kulit ari kacang kedelai) dengan dan tanpa terfermentasi dengan ragi tape (Saccharomycessereviseae) dalam ransum terhadap karkas dan kadar kolesterol daging itik bali jantan umur 2-8 minggu.Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan lima macam perlakuandan lima kali ulangan. Tiap ulangan (unit percobaan) menggunakan 4 ekor itik bali jantan umur dua minggudengan berat badan homogen (246±12,75 g). Ke lima perlakuan yang dicobakan, yaitu itik yang diberi ransum basaltanpa penggunaan kulit gandum, kulit ari kacang kedelai, dan ragi sebagai kontrol (A); ransum dengan penggunaankulit gandum 15% (B); ransum dengan kulit gandum 15% terfermentasi 0,20% ragi tape (C); ransum dengan penggunaankulit ari kacang kedelai 15% (D); dan ransum dengan kulit ari kacang kedelai 15% terfermentasi 0,20%ragi tape (E); Ransum dan air minum diberikan ad libitum. Variabel yang diamati, yaitu berat karkas, persentasekarkas, lemak abdominal, dan kadar kolesterol daging. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan 15% pollard(B) dan 15% kulit ari kacang kedelai (D) ternyata tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap berat potong,berat karkas, dan persentase karkas itik, dibandingkan dengan kontrol (A). Penggunaan 15% pollard (C) dan kulitari kacang kedelai (E) terfermentasi ragi pada itik nyata (P<0,05) meningkatkan berat potong dan berat karkasitik dibandingkan dengan tanpa fermentasi, serta memberikan hasil yang sama (P>0,05) dibandingkan dengankontrol. Penggunaan 15% pollard dan kulit ari kacang kedelai terfermentasi, secara nyata (P<0,05) menurunkanpersentase lemak abdomen dan kadar kolesterol daging itik. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwapenggunaan pollard dan kulit ari kacang kedelai 15% dalam ransum tidak berpengaruh terhadap karkas itik baliumur 2-8 minggu. Penggunaan 15% pollard dan kulit ari kacang kedelai terfermentasi dengan ragi tape dalam ransumdapat menurunkan lemak abdomen dan kadar kolesterol daging itik.