Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Jenis Mulsa Organik Pada Bobot yang berbeda Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sawi (Brassica sp.) Uddin Uddin; Laode Sabaruddin; Andi Bahrun; Aminuddin Mane Kandari; Rachmawati Hasid; Tresjia Corina Rakian
Berkala Penelitian Agronomi Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v10i1.19511

Abstract

Tanaman sawi (Brassica sp.) merupakan tanaman sayuran yang termasuk dalam tanaman hortikultura . Permasalahan yang dihadapi rendahnya produksi tanaman sawi disebabkan faktor lingkungan diantaranya kekeringan dimusim kemarau dan curah hujan yang tinggi dimusim hujan. Teknologi yang dapat dikembangkan adalah dengan penggunaan bobot dan jenis mulsa organik yang berbeda. Penelitian bertujuan menyelidiki pengaruh penggunaan bobot dan jenis mulsa organik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman sawi (Brassica sp.), mengetahui pengaruh mandiri penggunaan bobot dan jenis mulsa organik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman sawi (Brassica sp.), dan mengetahui bobot dan jenis mulsa organik yang lebih baik untuk mendukung pertumbuhan dan produksi tanaman sawi (Brassica sp.). Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terpisah yang terdiri atas dua faktor. Bobot mulsa sebagai petak utama (main plot) terdiri atas : mulsa dengan bobot 3,75 t ha-1 dan bobot mulsa 7,50 t ha-1. Sedangkan jenis mulsa pada anak petak (sub plot), terdiri atas : mulsa alang-alang, mulsa jerami padi dan mulsa kirinyu. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan bobot dan jenis mulsa organik yang berbeda berpengaruh terhadap variabel yang diamati. Kombinasi perlakuan jenis mulsa alang-alang dengan bobot mulsa 7,50 t ha-1 berpengaruh sangat nyata terhadap parameter jumlah daun tanaman umur 1, 3 dan 4 minggu setelah tanam, bobot segar brangkasan dan akar, bobot kering brangkasan dan akar, nisbah pupus akar dan produksi serta efisiensi penggunaan air. Terdapat interaksi antara bobot mulsa 3,75 t ha-1 dan mulsa jerami . Kombinasi perlakuan terbaik adalah mulsa alang-alang dengan bobot 7,50 t ha-1 .Kata kunci: Efisiensi penggunaan air, mulsa organik, sawi .
Integrasi Pupuk, Biochar dan Mulsa Organik terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Cabai (Capsicum annum L.) yang Menggunakan Pengairan Separuh Daerah Akar Wa Ode Hervina; Andi Bahrun; La Ode Safuan
Berkala Penelitian Agronomi Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v10i1.19633

Abstract

Produksi cabai di Sulawesi Tenggara masih rendah sebagai akibat kesuburan tanah rendah dan tanaman cabai sering mengalami kondisi kekeringan saat musim kemarau. Upaya untuk memperbaiki kesuburan tanah dan efisiensi penggunaan air diperlukan melalui integrasi pupuk, biochar dan mulsa organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh integrasi pupuk, biochar dan mulsa organik tehadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai menggunakan pengairan separuh daerah akar. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Kambu, Kecamatan Kambu, Sulawesi Tenggara yang berlangsung pada bulan Agustus sampai November 2020. Penelitian ini disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 6 perlakuan yaitu F0 (tanpa pupuk, biochar dan mulsa), F1 (250 kg ha-1 SP36 + 250 kg ha-1 NPK + 5 t ha-1 mulsa alang-alang), F2 (250 kg ha-1 SP-36 + 250 kg ha-1 NPK + 8 t ha-1 pupuk kandang sapi + 2 t ha-1 biochar sekam padi + 5 t ha-1 mulsa alang-alang), F3 (250 kg ha-1 SP-36 + 250 kg ha-1 NPK + 8 t ha-1 pupuk kandang sapi + 2 t ha-1 biochar kulit kakao + 5 t ha-1 mulsa alang-alang), F4 (250 kg ha-1 SP-36 + 250 kg ha-1 NPK + 8 t ha-1 pupuk kandang sapi + 2 t ha-1 biochar sekam padi + 5 t ha-1 mulsa alang-alang dan 5 t ha-1 mulsa kirinyuh), F5 (250 kg ha-1 SP-36 + 250 kg ha-1 NPK + 8 t ha-1 pupuk kandang sapi + 2 t ha-1 biochar kulit kakao + 5 t ha-1 mulsa alang-alang dan 5 t ha-1 kirinyuh). Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 18 unit percobaan. Variabel yang diamati yaitu suhu tanah, kadar air tanah, tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot kering tajuk, jumlah buah dan bobot buah. Hasil penelitian menunjukan bahwa integrasi pupuk, biochar dan mulsa organik berpengaruh sangat nyata terhadap suhu tanah, kadar air tanah, tinggi tanaman umur 20, 30 hari setelah tanam (HST) dan saat panen, jumlah daun dan luas daun pada umur 10, 20 dan 30 HST, bobot kering tajuk pada umur 30 HST dan saat panen, jumlah buah dan bobot buah. Hasil buah tertinggi diperoleh pada perlakuan 250 kg ha-1 SP-36 + 250 kg ha-1 NPK + 8 t ha-1 pupuk kandang sapi + 2 t ha-1 biochar sekam padi + 5 t ha-1 mulsa alang-alang dan 5 t ha-1 mulsa kirinyuh meningkatkan jumlah buah dan bobot buah masing-masing 1434,12% dan 1283,42% dibandingkan tanpa pupuk, biochar dan mulsa organik (kontrol).Kata kunci : biochar; cabai; hasil; mulsa organic; kesuburan tanah; mulsa organic; pertumbuhan
Pemanfaatan Limbah Kayu, Plastik, dan Lindi dalam Area Tempat Pembuangan Akhir Sampah Puuwatu, Kota Kendari La Ode Safuan; Kilowasid, Laode Muhammad Harjoni; La Ode Kasno Arif; Laode Sabaruddin; Andi Bahrun; Muhidin; Hasanuddin Jumareng
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat MEMBANGUN NEGERI Vol. 8 No. 1 (2024): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Membangun Negeri
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penduduk dan area permukiman dalam kota Kendari mengalami pertumbuhan cepat. Hal ini diikuti produksi sampah rumah tangga baik organik maupun anorganik. Limbah-limbah ini memiliki potensi ekonomi melalui pemanfaatannya sebagai sumber pupuk organik dalam usaha tani tanaman sayuran skala rumah tangga, khususnya dalam area tempat pembuangan akhir sampah (TPAS). Pengetahuan dan keterampilan penduduk yang bermukim dalam dan sekitar area TPAS masih terbatas dalam mengkonversi limbah-limbah tersebut sebagai pupuk organik, dan teknik aplikasinya dalam budidaya tanaman pada lahan pekarangan dan sempit. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini ditujukan untuk (i) meningkatkan kemampuan masyarakat terhadap pembuatan biochar dari limbah kayu dan plastik serta penggunaannya sebagai pembenah tanah, dan (ii) meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani dalam pemanfaatan lindi sebagai pupuk organik cair. Kegiatan pengabdian melalui integrasi KKN-Tematik mampu mempercepat penerimaan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam area TPAS Puuwatu terkait teknik untuk memanfatkan limbah plastik, potongan kayu, dan lindi sebagai pupuk organik dalam budiddaya tanaman dengan sistem pot menggunakan media tumbuh dari tanah marginal, dan sistem hidroponik menggunakan lindi sebagai media tumbuh. Kegiatan pengabdian ini juga memperkenalkan teknik menghasilkan bahan bakar sebagai produk ikutan dalam selama pirolisis limbah plastik serta metode dalam penanganan sampah plastik, kayu dan lindi untuk keperluan budidaya tanaman pekarangan dan produk ikutan lainnya (khsusnya bahan bakar) dalam pembuatan biochar berbahan baku limbah plastik kepada instansi terkait dan pihak pengelola TPAS Puuwatu.