Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

STRUCTURE OF SOIL FOOD WEB IN SMALLHOLDER COCOA PLANTATION, SOUTH KONAWE DISTRICT, SOUTHEAST SULAWESI, INDONESIA Kilowasid, Laode Muhammad Harjoni; Syamsudin, Tati Suryati; Sulystiawati, Endah; Susilo, Fransiscus-Xaverius
AGRIVITA, Journal of Agricultural Science Vol 36, No 1 (2014)
Publisher : Faculty of Agriculture University of Brawijaya and Indonesian Agronomic Assossiation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

An understanding of the structure of the soil food web is critical in determining the practices of soil fertility management based on the biological processes in tropical agricultural regions. The objectives of the study were to assess the variation in trophic level biomass and to analyze the dynamics of the energy channels on the increasing age of cocoa plantation. The characteristics of soil food web structure in smallholder cocoa plantation aged 4, 5, 7, 10, and 16 years were analyzed. The results showed that only biomass at the third trophic level increased with plantation age, but not for the biomass at the lower trophic levels. Biomass in all energy channels did not increased as well along with plantation age. We concluded that variation in the soil food web structure was more influenced by biotic factors of macro-arthropods group, such as facilitation, recolonization capabilities and accessibility in the soil habitat of smallholder cocoa plantation. Keyword: biomass, biotic, energy channel, trophic level.     
EFFECT OF ”KOMBA-KOMBA” PRUNING COMPOST AND PLANTING TIME OF MUNGBEAN IN INTERCROPPING WITH MAIZE ON YIELD AND SOIL FAUNA Sabaruddin, Laode; Kilowasid, Laode Muhammad Harjoni; Syaf, Hasbullah
AGRIVITA, Journal of Agricultural Science Vol 35, No 1 (2013)
Publisher : Faculty of Agriculture University of Brawijaya and Indonesian Agronomic Assossiation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Soil fauna plays an important role in decomposition and nutrient mineralization. The objective of this research was to study the effect of "komba-komba" compost and planting time of mungbean intercropped with maize on yield and soil fauna. The research was conducted in research station of Agricultural Faculty, Haluoleo University. The experiment was laid out using split plot design with two factors ("komba-komba" compost and planting time of mungbean intercropped with maize). The result indicated that the highest net assimilation rate (NAR) of mungbean 5.78 g per cm2 per week was obtained in the komba-komba compost 10 ton per ha  with planting time of mungbean at 14 days after planting (DAP) maize whereas NAR of maize 5.50 g per cm2 per week was obtained in the planting time of mungbean at 14  DAP maize. Coleoptera and Hymenoptera (Formicidae) were dominant and Shannons diversity index ranged between 0.32 and 1.28. LER values tended to increase with the addition of "komba-komba" compost in soil and time variation of planting mungbean intercropped with maize. The relation between Shannons diversity and LER values was variable. Keywords: soil fauna, compost, intercro-pping, planting time, assimilation, LER
Rekayasa Ekologis Ultisol Bervegetasi Alang-Alang dengan Kondisi Tercekam Biologis untuk Pengembangan Tomat Lokal Muna Kilowasid, La Ode Muhammad Harjoni; Lisnawati, Lisnawati; Nurhaida, Nurhaida; Sarawa, Sarawa; Alam, Samsu
PROSIDING SEMINAR NASIONAL AGRIBISNIS PROSIDING SEMINAR NASIONAL SWASEMBADA PANGAN (Indonesia Menuju Swasembada Pangan dalam Tiga Tahun Ke
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.199 KB) | DOI: 10.37149/3130

Abstract

Memacu peningkatan laju pertumbuhan produktivitas pangan di Indoensia dilakukan melalui pendekatan peningkatan produksi per satuan luas, perluasan area pertanian, dan restorasi lahan-lahan pertanian terdegradasi. Paradigma teknologi peningkatan produksi tanaman pangan era pasca Bimas Pertanian (Green Revolution) diarahkan kepada penggunaan teknologi minimal bahan bakar, emisi gas teredusir, kesehatan petani terjaga, lingkungan sehat dan aman, serta kehilangan keanekaragaman hayati terhindarkan. Lahan pengembangan pertanian kelompok Ultisol  bervegetasi alang-alang cukup tersebar luas di wilayah Indonesia bagian Timur. Faktor fisik-kimia pembatas pertumbuhan tanaman tanah ini sering digunakan sebagai basis pendekatan pengembangan teknologi peningkatan produksi pangan pertanian. Sesungguhnya, faktor pembatas kelulus-hidupan tanaman tidak hanya dikendalikan faktor fisik-kimia tanah, tetapi juga ditentukan oleh faktor biologi tanah, yakni kelompok biota tanah yang mendapatkan makanan dengan memangsa akar tanaman, selanjutnya dalam makalah ini dirujuk sebagai cekaman biologis‖.Buah tomat sering dihidangkan dalam menu setiap hari baik bentuk buah segar ataupun hasil olahannya. Tomat lokal Muna sebagai salah satu kekayaan plasma nutfah dari Sulawesi Tenggara perlu mendapatkan perhatian untuk pengembangannya di berbagai tipe agroekologi dalam kerangka kerja teknologi produksi pangan era pasca Bimas Pertanian. Dinding sel akar tomat cukup lunak sehingga mudah diakses oleh sejumlah biota tanah pemangsa akar. Konsep yang dikembangkan pengaturan populasi pemangsa akar melalui rekayasa ekologis menggunakan fauna tanah perkayasa ekosistem dan bahan organik untuk mengatasi cekaman biologis. Makalah ini bertujuan untuk memelajari peran introduksi fauna tanah perekayasa dan bahan organik terhadap kerapatan nematoda pemakan akar pada Ultisol dan untuk mengkaji pengaruh jangka panjang hasil rekayasa in situ menggunakan fauna tanah perekayasa ekosistem dan berbagai jenis bahan organik pada Ultisol terhadap kelulus-hidupan dan hasil panen buah tomat lokal Muna.Tiga tingkatan jumlah individu cacing tanah epigeik (Lumbricus sp.), yakni 0, 20, dan 40 individu per petak dan tiga jenis bahan organik (pangkasan Chromolaena odorata, pangkasan Collopogonium sp., dan pangkasan Imperata cylindrica) diuji mengikuti prosedur rancangan acak kelompok. Benih tomat lokal yang diperoleh dari petani di Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna dikecambahkan pada media tumbuh dari campuran Ultisol dan pupuk kandang sapi dan dipelihara sampai bibit berusia 3 minggu. Bibit tomat ditanam di tiap petak dengan jarak tanam 60 cm x 50 cm. Setelah petak percobaan diberokan selama tiga bulan, ditanami kembali bibit tomat lokal Muna pada tiap petak percobaan.Hasil penelitian pada tahap pertama menunjukan kerapatan nematoda pemakan akar pada 30, 60 maupun 90 hari setelah tanam antara kombinasi jumlah individu cacing tanah dan jenis bahan organik berbeda signifikan. Kerapatan nematoda pemakan akar menunjukan kecenderungan menurun sejalan dengan bertambahnya waktu setelah aplikasi cacing tanah dan bahan organik. Dalam percobaan tahap pertama tanaman tomat di semua petak percobaan hanya dapat bertahan hidup sampai usia dua minggu setelah tanam. Percobaan tahap dua menunjukan buah tomat dari tiap petak percobaan dapat dipanen. Jumlah buah dapat dipanen bervaraisi menurut jumlah cacing tanah dan jenis bahan organik. Total buah dipanen pada bahan organik dari C. odorata tanpa introduksi cacing tanah lebih rendah dibanding dengan introduksi 20 dan 40 individu cacing tanah. Total buah dipanen pada pangkasan Collopogonium sp. tanpa cacing tanah lebih banyak dibanding dengan introduksi 20 dan 40 jumlah individu cacing tanah. Total buah dipanen pada kombinasi pangkasan I. cylindrica untuk semua jumlah individu cacing tanah relatif mirip. Berat buah segar pada pangkasan I. cylindrica dengan introduksi 20 individu cacing tanah adalah paling tinggi, sedang pangkasan I. cylindrica dengan introduksi 40 individu cacing tanah adalah paling rendah.Temuan di atas membantu kami menyimpulkan bahwa pendakatan biologis melalui rekayasa ekologi menunjukan pengaruh bermanfaat dalam jangka panjang terhadap produktivitas pangan. Waktu mendatang, kajian terkait ―Agroecological Economic” metode rekayasa ekologi kualitas dan kesuburan tanah untuk produksi pangan masih perlu dikembangkan untuk mensikronkan antara upaya-upaya percepatan capaian swasembada pangan tiga tahuan ke depan dengan paradigma pertanian era pasca Bimas Pertanian (Green Revolution).
Pemanfaatan Informasi Klimatik Dan Karakterisistik Fisik Tanah Untuk Menentukan Neraca Air Dalam Mendukung Produksi Jagung Kacang Tanah Sistem Tumpangsari Sabaruddin, La Ode; Afa, La Ode; Syaf, Hasbullah; Kilowasid, La Ode Muhammad Harjoni; Ardi, Ardi
PROSIDING SEMINAR NASIONAL AGRIBISNIS PROSIDING SEMINAR NASIONAL SWASEMBADA PANGAN (Indonesia Menuju Swasembada Pangan dalam Tiga Tahun Ke
Publisher : Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.29 KB) | DOI: 10.37149/3131

Abstract

Masalah yang sering dialami petani dalam pertanian lahan kering adalah pemanfaatannya yang belum optimal dari sisi informasi sumberdaya iklim dan tanah. Dalam bidang pertanian, informasi klimatik dan karakteristik tanah merupakan faktor yang sangat penting kaitannya dengan pemilihan teknologi budidaya dalam mendukung pertumbuhan dan produksi. Di sisi lain pengembangan  tanaman khususnya tanaman pangan masih berorientasi kepada kebutuhan petani dan keinginan pemerintah dan belum didasarkan pada informasi klimatik dan karakteristik tanah wilayah  pengembangan. Untuk menjawab masalah tersebut telah dilaksanakan penelitian untuk menentukan neraca air dalam mendukung produksi. Penelitian dilaksanakan untuk mengetahui tingkat produksi tanaman jagung dan kacang tanah yang ditanam secara tumpangsari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kandungan air tanah di wilayah penelitian adalah 29.01 %vol dan 20.06 %vol masing-masing sebagai batas atas dan batas bawah air, dengan tingkat ketersediaan 89.45 mm m-1. Interaksi antara pemberian pupuk urea:SP-36:KCl dosis 125:100:50 kg ha-1 dengan waktu tanam kacang tanah bersamaan jagung menghasilkan jagung 3.50 t ha-1 dan kacang tanah 1.37 t ha-1 dengan LER 1.69.
Karakter Kesuburan Tanah di Lahan Pertanian Bekas Perladangan Berpindah Herlina, Riska; Karimuna, La; Kilowasid, Harjoni; Santiaji Bande, La Ode; Hasid, Rachmawati; Jamili, Jamili
Berkala Penelitian Agronomi Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.724 KB) | DOI: 10.33772/bpa.v7i1.6968

Abstract

Karakter kesuburan tanah di lahan pertanian bekas perladangan berpindah.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisik dan kimia tanah dari lahan pertanian bekas perladangan berpindah di Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara. Jenis penelitian ini merupakan penelitian survei dengan menggunakan metode plot sebanyak 8 plot yang diletakkan secara acak pada lahan bekas perladangan berpindah dengan mengambil sampel tanah pada masing-masing plot untuk dilakukan analisis mengenai sifat fisik dan kimia tanah. Sifat fisik tanah meliputi tekstur tanah dan kimia tanah meliputi pH tanah, N-total, P-tersedia, C-Organik, KTK, Ca dan Mg. Penelitian ini dilaksanakan di desa Katobu, Wakontu di Kecamatan Wadaga dan Laboratorium Jurusan Ilmu Tanah Universitas Halu Oleo dari bulan Juli sampai bulan Oktober 2017. Hasil penelitian menujukkan bahwa hasil analisis laboratorium mengenai tekstur tanah dari lahan bekas perladangan berpindah di desa Katobu untuk plot 1 dengan tekstur liat berpasir, plot 2 dan 3 dengan tekstur lempung, plot 4 sampai 8 dengan tekstur debu. Sedangakan untuk tekstur tanah dari lahan bekas perladangan berpindah di desa Wakontu untuk plot 1 dengan tanah bertekstur liat, plot 2 sampai plot 8 dengan tekstur debu. Hasil analisis mengenai sifat kimia tanah dari lahan bekas perladangan berpindah dari desa Katobu untuk pH rata-rata tahah yaitu 6,64, N-Total rata-rata yaitu 0,242 %, P-Tersedia rata-rata 2,593 ppm, KTK rata-rata yaitu 27,516 cmol/kg, C-Organik rata-rata yaitu 0,756 %, Ca rata-rata yaitu 16,544 cmol/kg dan Mg rata-rata yaitu 16,544 cmol/kg. sedangkan untuk sifat kimia tanah dari lahan bekas
STRUCTURE OF SOIL FOOD WEB IN SMALLHOLDER COCOA PLANTATION, SOUTH KONAWE DISTRICT, SOUTHEAST SULAWESI, INDONESIA Kilowasid, Laode Muhammad Harjoni; Syamsudin, Tati Suryati; Sulystiawati, Endah; Susilo, Fransiscus-Xaverius
AGRIVITA Journal of Agricultural Science Vol 36, No 1 (2014)
Publisher : Faculty of Agriculture University of Brawijaya in collaboration with PERAGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17503/agrivita.v36i1.362

Abstract

An understanding of the structure of the soil food web is critical in determining the practices of soil fertility management based on the biological processes in tropical agricultural regions. The objectives of the study were to assess the variation in trophic level biomass and to analyze the dynamics of the energy channels on the increasing age of cocoa plantation. The characteristics of soil food web structure in smallholder cocoa plantation aged 4, 5, 7, 10, and 16 years were analyzed. The results showed that only biomass at the third trophic level increased with plantation age, but not for the biomass at the lower trophic levels. Biomass in all energy channels did not increased as well along with plantation age. We concluded that variation in the soil food web structure was more influenced by biotic factors of macro-arthropods group, such as facilitation, recolonization capabilities and accessibility in the soil habitat of smallholder cocoa plantation. Keyword: biomass, biotic, energy channel, trophic level.     
Pengaruh Bahan Organik terhadap Spora Fungi Mikoriza Arbuskula dalam Tanah, dan Potensi Tanahnya Sebagai Sumber Inokulum Fahyu Sanjaya, Muhammad; Harjoni Kilowasid, Laode Muhammad; Sabaruddin, Laode; Sulaeman, Darwis; Nurmas, Andi
Berkala Penelitian Agronomi Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v8i1.12938

Abstract

Penambahan bahan organik dapat mengubah kondisi dan populasi spora mikoriza arbuskular di tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh campuran berbagai jenis bahan organik terhadap kepadatan fungi mikoriza arbuskula (FMA) dalam tanah, dan potensi tanahnya sebagai sumber inokulum spora FMA. Perlakuan yang diuji dalam penelitian ini adalah campuran tiga jenis bahan organik dengan komposisi (berat / berat), yaitu: B1 (25% serasah pangkasan daun gamal + 50% cangkang biji kakao + 25% bagas sagu), B2 (50% serasah pagkasan daun gamal + 25% cangkang biji kakao + 25% bagas sagu), B3 (25% serasah pangkasan daun gamal + 25% cangkang biji kakao + 50% bagas sagu), B4 (50% serasah pangkasan daun gamal + 50% cangkang biji kakao + 0% bagassagu), B5 ( 50% serasah pangkasan daun gamal + 0% cangkang biji kakao + 50% bagas sagu), B6 (0% serasah pangkasan daun gamal + 50% cangkang biji kakao + 50% bagas sagu), dan setiap perlakuan diulang tiga kali, dan pengacakan mengikuti prosedur rancangan acak kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi bahan organik memiliki pengaruh signifikan terhadap total spora AMF dalam tanah, dengan kepadatan total tertinggi yang terjadi pada perlakuan B4. Tanaman tertinggi pada umur tanam 4 MST, 6 MST, 8 MST, 10 MST, dan 12 MST terjadi pada perlakuan B0. Ukuran diameter batang terbesar pada bibit 6 MST terjadi pada perlakuan B6. Luas daun terlebar dari semua usia 6 MST, 8 MST, 10 MST, dan 12 MST terjadi dalam perlakuan B0. Sementara itu, efek pada jumlah daun, jumlah spora mikoriza di tanah semai, dan persentase infeksi FMA akar tidak signifikan. Disimpulkan bahwa komposisi campuran berbagai jenis bahan organik mempengaruhi kepadatan total spora FMA dalam tanah. Kehadiran serasah pangkasan daun gamal dalam campuran jenis bahan organik yang ditambahkan ke dalam tanah dapat memicu kemampuan infektivitas dari inokulum spora FMA yang terbawa dalam tanah tersebut ke akar bibit kakao. Kata Kunci: Infektif, inokulum, mikoriza, tipe bahan organic
Quality of soil from the nickel mining area of Southeast Sulawesi, Indonesia, engineered using earthworms (Pheretima sp.) Hasbullah Syaf; Muhammad Albar Pattah; Laode Muhammad Harjoni Kilowasid
Journal of Degraded and Mining Lands Management Vol 8, No 4 (2021)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15243/jdmlm.2021.084.2995

Abstract

Earthworms (Pheretima sp.) could survive under abiotic stress soil conditions. Furthermore, their activities as ecosystem engineers allow for the creation of soil biostructures with new characteristics. Therefore, this study aimed to investigate the effect of the abundance of Pheretima sp. on the aggregate size, physicochemistry, and biology of the topsoil from the nickel mining area of Southeast Sulawesi, Indonesia. It was carried out by first grouping their abundance into zero, two, four, six, and eight individuals per pot and then carrying out tests. The Pheretima sp. were then released onto the surface of the topsoil and mixed with biochar that was saturated with tap water in the pot overnight. The results showed that the abundance of the species had a significant effect on the size class distribution, and aggregate stability of the soil. Furthermore, the size of the soil aggregates formed was dominated by the size class 2.83 - 4.75 mm under both dry and wet conditions. Under dry conditions, three size classes were found, while under wet conditions, there were five size classes. The results also showed that the highest and lowest stability indexes occurred with zero and eight Pheretima sp., respectively. Furthermore, the abundance had a significant effect on pH, organic C, total N, CEC, and total nematodes. However, it had no significant effect on the total P, C/N ratio, total AMF spores, and flagellate. The highest soil pH occurred with zero Pheretima sp., while with six and two members of the species, the total nematode was at its highest and lowest populations, respectively. Therefore, it could be concluded that the species was able to create novel conditions in the topsoils at the nickel mining area that were suitable for various soil biota.
RADIATION USE EFFICIENCY AND SOIL WATER CONTENT ON MAIZE-MUNGBEAN INTERCROPPING Laode Sabaruddin; L.M. Harjoni Kilowasid; Hasbullah Syaf; La Ode Afa; Lies Indriani
International Journal of Sustainable Tropical Agricultural Sciences (IJSTAS) Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : International Journal of Sustainable Tropical Agricultural Sciences (IJSTAS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.767 KB)

Abstract

Mungbean is traditionally intercropped with maize by small-scale farmers which do widely in the tropics, including Southeast Sulawesi.  This study aims  to  assess the radiation use efficiency (RUE) and soil water content (SWC) in maize intercropped with mungbean. The research was arranged on Split-Plot Design of  two factors, i.e. dose of “komba-komba” compost as the main plot consists on 5 t ha-1 and 10 t ha-1 and planting time of mungbean as a subplot, consists on planting mungbean with maize at the same time, delayed planting of mungbean 7 and 14 days after planting (DAP) of maize.  The results shown  that the highest RUE of maize 2.69 g MJ-1 and 3.15 g MJ-1 obtained on komba-komba compost dose 10  t ha-1 and planting mungbean 7 DAP of maize, while highest RUE of mungbean  0.31  g MJ-1  and  0.60  g MJ-1  obtained  on  komba-komba compost dose 10 t ha-1 and planting mungbean and maize at the same time, respectively.  The  soil  temperature  has  negatively correlated with  (SWC)  that  at  the  komba-komba compost with rxy = - 0.7422 and at the time planting of mungbean in intercropping with maize with rxy = - 0.7922.
PENETAPAN NERACA AIR TANAH MELALUI PEMANFAATAN INFORMASI KLIMATIK DAN KARAKTERISTIK FISIK TANAH Laode Sabaruddin; Hasbullah Syaf; La Ode Afa; L.M. Hardjoni Kilowasid
Jurnal Ecogreen Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Haluoleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.81 KB)

Abstract

Utilization of climatic information and physical characteristics of the soil to determine the soil water balance in agriculture is a very important factor because it relates to the planning model of activity to be undertaken. This is important because the output is known a periods of surplus and deficit water of the regions. Periods of surplus and deficit is implications for the length of growth period available to facilitate the planning of agricultural models that will be developed. The planning agricultural model is still oriented to the needs of farmers and the willingness of the government, not based on the climatic information and physical characteristics of the soil. Keywords : climatic information, soil characteristics, water balance.
Co-Authors AA Sudharmawan, AA Abd. Rasyid Syamsuri Abdul Madiki Achmad Nur Azhary Dussy Agustin, Widia Alam, Samsu Andi Bahrun Andi Nurmas ANDI NURMAS, ANDI Ansar, Nurul Awalia Ardi Ardi AZHAR ANSI, AZHAR B Widiawan B Widiawan Bahari Bahari, Bahari Dahlan Darwis Sulaeman Djafar, Muhammad Kabil Dussy, Achmad Nur Azhary Dwita Siniona Manik Endah Sulistyawati Endah Sulistyawati Endah Sulystiawati Febri Dian Handayani Fitri Wahyu Ningsi Fitriani, Wa Ode Franciscus Xaverius Susilo Franciscus Xaverius Susilo, Franciscus Xaverius Fransiscus S. Rembon Fransiscus-Xaverius Susilo Gusti Arya Komang H Herlina H Herlina H Syaf H Syaf Hairil Adzulyatno Hadini Hakim, Irfan Hasanuddin Jumareng Hasbullah Syaf Hasbullah Syaf Herlina, Riska Irfan Hakim Jamili Jamili JAYA, IRFAN L Safuan L Safuan La Karimuna LA MUDI, LA La Ode Afa La Ode Ahmad Nur Ramadhan La Ode Ahmad Nur Ramadhan La Ode Kasno Arif La Ode Sabaruddin La Ode Safuan La Ode Santiaji Bande Laksana, Mohammad Alfi Nanda Laode Sabaruddin Laode Sabaruddin Laode Sabaruddin Lies Indriani M Tufaila M Tufaila Makmur Jaya Arma Mashuni Muhammad Albar Pattah Muhammad Fahyu Sanjaya Muhammad Kabil Djafar Muliddin Nevianti Nevianti Ningsi, Fitri Wahyu Nini Mila Rahni NORMA ARIF, NORMA Nur Isiyana Wianti Nuraida, Waode Nurfadillah Nurhaida Nurhaida Parapa, Imelia Puja Mutmainna Rachmawati Hasid Rahayu Endah Purwanti Rahmaniar, Wa Ode Ramdan, Nurfatihah Hijrah Robiatul Adawiyah S Leomo S Leomo Sanjaya, Muhammad Fahyu SARAWA, SARAWA Sulaeman, Darwis Sulistyawati, Endah Suryana syamsu Alam SYAMSU ALAM Tati Suryati Syamsudin Tati Suryati Syamsudin Tati Suryati Syamsudin TERRY PAKKI, TERRY Tresjia Corina Rakian Tresjia Corina Rakian TRESJIA CORINA RAKIAN, TRESJIA CORINA Uli Fermin Wa Ode Rahmaniar Waode Nuraida Waode Siti Anima Hisein Yudistira Yudistira Yudistira Yudistira Zulfikar