Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

EFFECT OF ”KOMBA-KOMBA” PRUNING COMPOST AND PLANTING TIME OF MUNGBEAN IN INTERCROPPING WITH MAIZE ON YIELD AND SOIL FAUNA Sabaruddin, Laode; Kilowasid, Laode Muhammad Harjoni; Syaf, Hasbullah
AGRIVITA, Journal of Agricultural Science Vol 35, No 1 (2013)
Publisher : Faculty of Agriculture University of Brawijaya and Indonesian Agronomic Assossiation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Soil fauna plays an important role in decomposition and nutrient mineralization. The objective of this research was to study the effect of "komba-komba" compost and planting time of mungbean intercropped with maize on yield and soil fauna. The research was conducted in research station of Agricultural Faculty, Haluoleo University. The experiment was laid out using split plot design with two factors ("komba-komba" compost and planting time of mungbean intercropped with maize). The result indicated that the highest net assimilation rate (NAR) of mungbean 5.78 g per cm2 per week was obtained in the komba-komba compost 10 ton per ha  with planting time of mungbean at 14 days after planting (DAP) maize whereas NAR of maize 5.50 g per cm2 per week was obtained in the planting time of mungbean at 14  DAP maize. Coleoptera and Hymenoptera (Formicidae) were dominant and Shannons diversity index ranged between 0.32 and 1.28. LER values tended to increase with the addition of "komba-komba" compost in soil and time variation of planting mungbean intercropped with maize. The relation between Shannons diversity and LER values was variable. Keywords: soil fauna, compost, intercro-pping, planting time, assimilation, LER
Pengaruh Bahan Organik terhadap Spora Fungi Mikoriza Arbuskula dalam Tanah, dan Potensi Tanahnya Sebagai Sumber Inokulum Fahyu Sanjaya, Muhammad; Harjoni Kilowasid, Laode Muhammad; Sabaruddin, Laode; Sulaeman, Darwis; Nurmas, Andi
Berkala Penelitian Agronomi Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v8i1.12938

Abstract

Penambahan bahan organik dapat mengubah kondisi dan populasi spora mikoriza arbuskular di tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh campuran berbagai jenis bahan organik terhadap kepadatan fungi mikoriza arbuskula (FMA) dalam tanah, dan potensi tanahnya sebagai sumber inokulum spora FMA. Perlakuan yang diuji dalam penelitian ini adalah campuran tiga jenis bahan organik dengan komposisi (berat / berat), yaitu: B1 (25% serasah pangkasan daun gamal + 50% cangkang biji kakao + 25% bagas sagu), B2 (50% serasah pagkasan daun gamal + 25% cangkang biji kakao + 25% bagas sagu), B3 (25% serasah pangkasan daun gamal + 25% cangkang biji kakao + 50% bagas sagu), B4 (50% serasah pangkasan daun gamal + 50% cangkang biji kakao + 0% bagassagu), B5 ( 50% serasah pangkasan daun gamal + 0% cangkang biji kakao + 50% bagas sagu), B6 (0% serasah pangkasan daun gamal + 50% cangkang biji kakao + 50% bagas sagu), dan setiap perlakuan diulang tiga kali, dan pengacakan mengikuti prosedur rancangan acak kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi bahan organik memiliki pengaruh signifikan terhadap total spora AMF dalam tanah, dengan kepadatan total tertinggi yang terjadi pada perlakuan B4. Tanaman tertinggi pada umur tanam 4 MST, 6 MST, 8 MST, 10 MST, dan 12 MST terjadi pada perlakuan B0. Ukuran diameter batang terbesar pada bibit 6 MST terjadi pada perlakuan B6. Luas daun terlebar dari semua usia 6 MST, 8 MST, 10 MST, dan 12 MST terjadi dalam perlakuan B0. Sementara itu, efek pada jumlah daun, jumlah spora mikoriza di tanah semai, dan persentase infeksi FMA akar tidak signifikan. Disimpulkan bahwa komposisi campuran berbagai jenis bahan organik mempengaruhi kepadatan total spora FMA dalam tanah. Kehadiran serasah pangkasan daun gamal dalam campuran jenis bahan organik yang ditambahkan ke dalam tanah dapat memicu kemampuan infektivitas dari inokulum spora FMA yang terbawa dalam tanah tersebut ke akar bibit kakao. Kata Kunci: Infektif, inokulum, mikoriza, tipe bahan organic
Efektivitas Pupuk Bokashi dan Beberapa Ekotipe terhadap Pertumbuhan Kacang Tanah pada Lahan Kering di Kecamatan Baito Kabupaten Konawe Selatan Yahya, Suyati; Ray Sadimantara, I Gusti; Rahni, Nini Mila; Sabaruddin, Laode; Halim, Halim
Berkala Penelitian Agronomi Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v8i1.12789

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara ekotipe kacang tanah lokal Muna dan pupuk bokashi terhadap pertumbuhan kacang tanah pada lahan kering di Kecamatan Baito Kabupaten Konawe Selatan.Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Baito, Kabupaten Konawe Selatan.Analisis  laboratorium dilaksanakan di Laboratorium Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo, Kendari. Penelitian ini berlangsung pada Bulan Februari sampai Bulan April 2019.Rancangan yang digunakan rancangan acak kelompok pola faktorial dua faktor yaitu faktor pertama adalah ekotipe kacang tanah dan faktor kedua adalah pupuk bokashi.Parameter yang diamati yaitu laju tumbuh relatif, indeks luas daun dan laju asimilasi bersih.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh interaksi antara ekotipe kacang tanah lokal Muna dan pupuk bokashi terhadap laju tumbuh relatif umur 49-56 HST, indeks luas daun pada umur 49-56 HST dan laju asimilasi bersih umur 35-56 HST. Kata kunci : ekotipe kacang tanah lokal muna, pupuk bokashi.
Analisis Neraca Air Lahan untuk Perencanaan Waktu Tanam Tanaman Pangan pada Lahan Kering di Kabupaten Kolaka Yunatas, Aris; Sabaruddin, Laode; Madiki, Abdul
Berkala Penelitian Agronomi Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v8i2.14441

Abstract

Waktu dan pola tanam yang tepat  di suatu wilayah sangat penting diketahui untuk mempertahankan produktivitas tanaman dalam kondisi air yang terbatas (defisit). Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengkajilama periode waktu  surplus dan defisit pada lahan kering (2) mengkaji waktutanam yang tepatuntuktanamanpangan pada lahankeringberdasarkananalisisneraca air lahan di Kabupaten Kolaka. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Kolaka khususnya di Kecamatan Toari, Kecamatan Polinggona, Kecamatan Watubangga dan kecamatan Tanggetada,  mulai bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2020. Metode yang digunakan adalah metode tumpang tindih (overlay) antara penyebaran rata-rata curah hujan dasarian dengan evapotranspirasi potensial, kebutuhan air tanaman dan neraca air lahan. Hasil analisis neraca air lahan dapat diketahui bahwa kabupaten Kolaka mengalami periode surplus air yaitu pada bulan Februari dasarian ketiga sampai bulan Juni dasarian kedua, sedangkan periode defisit air terjadi pada bulan Juni dasarian ketiga sampai bulan November dasarian kedua. Kabupaten Kolaka hanya dapat sekali waktu penanaman, periode waktu tanam yang sesuai analisis neraca air lahan adalah bulan Februari dasarian ketiga sampai bulan Juni dasarian kedua.
RADIATION USE EFFICIENCY AND SOIL WATER CONTENT ON MAIZE-MUNGBEAN INTERCROPPING Laode Sabaruddin; L.M. Harjoni Kilowasid; Hasbullah Syaf; La Ode Afa; Lies Indriani
International Journal of Sustainable Tropical Agricultural Sciences (IJSTAS) Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : International Journal of Sustainable Tropical Agricultural Sciences (IJSTAS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.767 KB)

Abstract

Mungbean is traditionally intercropped with maize by small-scale farmers which do widely in the tropics, including Southeast Sulawesi.  This study aims  to  assess the radiation use efficiency (RUE) and soil water content (SWC) in maize intercropped with mungbean. The research was arranged on Split-Plot Design of  two factors, i.e. dose of “komba-komba” compost as the main plot consists on 5 t ha-1 and 10 t ha-1 and planting time of mungbean as a subplot, consists on planting mungbean with maize at the same time, delayed planting of mungbean 7 and 14 days after planting (DAP) of maize.  The results shown  that the highest RUE of maize 2.69 g MJ-1 and 3.15 g MJ-1 obtained on komba-komba compost dose 10  t ha-1 and planting mungbean 7 DAP of maize, while highest RUE of mungbean  0.31  g MJ-1  and  0.60  g MJ-1  obtained  on  komba-komba compost dose 10 t ha-1 and planting mungbean and maize at the same time, respectively.  The  soil  temperature  has  negatively correlated with  (SWC)  that  at  the  komba-komba compost with rxy = - 0.7422 and at the time planting of mungbean in intercropping with maize with rxy = - 0.7922.
A Literature Highlight: How A Traceability System Can Support Halal Supply Chain? Resista Vikaliana; Yuli Evitha; Cundo Harimurti; Laode Sabaruddin; Aziza Leila Komala
Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Vol 4, No 4 (2021): Budapest International Research and Critics Institute November
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v4i4.2678

Abstract

At present, halal awareness is related to food quality, both in Muslim countries and non-Muslim countries. Food safety and quality assurance of food integrity, including food safety, health, nutrition and quality. The concept of halal includes process control, packaging, storage and delivery. All activities involved in the supply chain, especially food, the question is whether the integrity of halal food products can remain halal throughout the supply chain. Halal traceability, namely recording all information on activities in producing products from upstream, namely the origin of raw materials to downstream, becomes important. This literature review aims to determine the halal traceability system in the halal food supply chain. In particular, this article discusses the traceability architecture in food products. The study suggest some topics of emphasis in developing an economic research gate: Break even point of Halal traceability and tracking, acceptable level of risk in Halal traceability and tracking, participation in Halal traceability and tracking system. The ‘shades’ of food  integrity in the halal supply chain are offered, which can be categorized into four supply chain dimensions, related to raw materials, production, service, and the consumer.
Pengaruh Pupuk Kandang Sapi dan Mulsa Jerami Padi terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Melon (Cucumis melo L.) Fathnur Fathnur; La Ode Safuan; Rachmawati Hasid; Laode Sabaruddin; Sarawa Sarawa; Sitti Leomo
Berkala Penelitian Agronomi Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v10i1.22816

Abstract

Kemunduran kesuburan dan kerusakan tanah menyebabkan penurunan produktivitas tanaman yang perlu mendapat perhatian yang serius. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh pupuk kandang sapi dan mulsa jerami padi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman melon (Cucumis melo L.). Penelitian disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dalam pola factorial yang terdiri dari dua faktor perlakuan. Faktor pertama adalah dosis pupuk kandang sapi (P), yaitu: tanpa pupuk (P0), menggunakan pupuk kandang sapi 5 ton ha-1 (P1), 10 ton ha-1 (P2), 15 ton ha-1 (P3), dan 20 ton ha-1 (P4). Faktor kedua adalah pemberian mulsa jerami padi (M), yaitu: tanpa mulsa jerami padi (M0), menggunakan mulsa jerami padi 5 ton ha-1 (M1), 10 ton ha-1 (M2). Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, dan berat buah. Data hasil pengamatan dianalisis ragam dan diuji lanjut menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD) pada taraf kepercayaan 95 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Interaksi pupuk kandang sapi dan mulsa jerami padi memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman melon, luas daun dan berat buah. Aplikasi pupuk kandang sapi 15 ton ha-1 atau 20 ton ha-1, dengan dosis mulsa jerami padi 10 ton ha-1 memberikan hasil yang lebih baik pada tinggi tanaman, luas daun dan berat buah tanaman melon.Kata kunci : Melon, mulsa jerami padi, pupuk kandang sapi 
Analisis Jenis Mulsa Organik Pada Bobot yang berbeda Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sawi (Brassica sp.) Uddin Uddin; Laode Sabaruddin; Andi Bahrun; Aminuddin Mane Kandari; Rachmawati Hasid; Tresjia Corina Rakian
Berkala Penelitian Agronomi Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/bpa.v10i1.19511

Abstract

Tanaman sawi (Brassica sp.) merupakan tanaman sayuran yang termasuk dalam tanaman hortikultura . Permasalahan yang dihadapi rendahnya produksi tanaman sawi disebabkan faktor lingkungan diantaranya kekeringan dimusim kemarau dan curah hujan yang tinggi dimusim hujan. Teknologi yang dapat dikembangkan adalah dengan penggunaan bobot dan jenis mulsa organik yang berbeda. Penelitian bertujuan menyelidiki pengaruh penggunaan bobot dan jenis mulsa organik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman sawi (Brassica sp.), mengetahui pengaruh mandiri penggunaan bobot dan jenis mulsa organik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman sawi (Brassica sp.), dan mengetahui bobot dan jenis mulsa organik yang lebih baik untuk mendukung pertumbuhan dan produksi tanaman sawi (Brassica sp.). Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terpisah yang terdiri atas dua faktor. Bobot mulsa sebagai petak utama (main plot) terdiri atas : mulsa dengan bobot 3,75 t ha-1 dan bobot mulsa 7,50 t ha-1. Sedangkan jenis mulsa pada anak petak (sub plot), terdiri atas : mulsa alang-alang, mulsa jerami padi dan mulsa kirinyu. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan bobot dan jenis mulsa organik yang berbeda berpengaruh terhadap variabel yang diamati. Kombinasi perlakuan jenis mulsa alang-alang dengan bobot mulsa 7,50 t ha-1 berpengaruh sangat nyata terhadap parameter jumlah daun tanaman umur 1, 3 dan 4 minggu setelah tanam, bobot segar brangkasan dan akar, bobot kering brangkasan dan akar, nisbah pupus akar dan produksi serta efisiensi penggunaan air. Terdapat interaksi antara bobot mulsa 3,75 t ha-1 dan mulsa jerami . Kombinasi perlakuan terbaik adalah mulsa alang-alang dengan bobot 7,50 t ha-1 .Kata kunci: Efisiensi penggunaan air, mulsa organik, sawi .
Local Wisdom of The Agriculture System in Tukang Besi Islands Community (Case Study at Wangi-Wangi Island Wakatobi Regency) Harviyaddin, Harviyaddin; Hidrawati, Hidrawati; Manan, Abdul; Sabaruddin, Laode; Safuan, Laode; Arafah, Nur; Mappasomba, Musadar
Buletin Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Haluoleo Vol 22, No 1 (2020)
Publisher : Department of Agribusiness Halu Oleo University Kendari Southeast Sulawesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (648.384 KB) | DOI: 10.37149/bpsosek.v22i1.12120

Abstract

Local wisdom of the community in the agricultural system gains a large number of interests in the field of research because of its ties to the aspects of ecology, economy, and socio-culture. This study aims to analyze Tukang Besi islands community's local wisdom and its role in sustainable agriculture systems. This research was conducted from May to December 2018. The data was collected through orientation, exploratory, and confirmative studies, thus analyzed in qualitative descriptive method by describing local wisdom and its role in sustainable agricultural system. The results showed that agriculture is a way of life for the community in Wangi-Wangi Island. The practice of agronomic local wisdom in cassava cultivation is ecologically, economically, socially and culturally appropriate. Local wisdom is practiced starting from the selection and determination of land, land clearing, planting, maintenance and harvesting. Local wisdom of the Wangi-Wangi Island community in a sustainable agricultural system has three roles: 1) ecologically by maintaining the preservation of land resources through conservation in the welli'a and rawu'a systems by integrating plant diversity, mulching, and fallowing; 2) economically by maintaining the sources of life such as food reserves and alternative sources of income through the collection of forest and marine products, and 3) socially by maintaining a socio-cultural system in harmonious relations between the Sara and the community and by maintaining the stability of production.
EFFECT OF ”KOMBA-KOMBA” PRUNING COMPOST AND PLANTING TIME OF MUNGBEAN IN INTERCROPPING WITH MAIZE ON YIELD AND SOIL FAUNA Laode Sabaruddin; Laode Muhammad Harjoni Kilowasid; Hasbullah Syaf
AGRIVITA Journal of Agricultural Science Vol 35, No 1 (2013)
Publisher : Faculty of Agriculture University of Brawijaya in collaboration with PERAGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17503/agrivita.v35i1.184

Abstract

Soil fauna plays an important role in decomposition and nutrient mineralization. The objective of this research was to study the effect of "komba-komba" compost and planting time of mungbean intercropped with maize on yield and soil fauna. The research was conducted in research station of Agricultural Faculty, Haluoleo University. The experiment was laid out using split plot design with two factors ("komba-komba" compost and planting time of mungbean intercropped with maize). The result indicated that the highest net assimilation rate (NAR) of mungbean 5.78 g per cm2 per week was obtained in the komba-komba compost 10 ton per ha  with planting time of mungbean at 14 days after planting (DAP) maize whereas NAR of maize 5.50 g per cm2 per week was obtained in the planting time of mungbean at 14  DAP maize. Coleoptera and Hymenoptera (Formicidae) were dominant and Shannon's diversity index ranged between 0.32 and 1.28. LER values tended to increase with the addition of "komba-komba" compost in soil and time variation of planting mungbean intercropped with maize. The relation between Shannon's diversity and LER values was variable. Keywords: soil fauna, compost, intercro-pping, planting time, assimilation, LER