Kenys Fadhilah Zamzam
IKIP Budi Utomo Malang

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

MENGIDENTIFIKASI KESALAHAN MAHASISWA DALAM MEMBUKTIKAN TEOREMA-TEOREMA KEKONGRUENAN BANGUN DATAR DENGAN METODE THINK ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING (TAPPS) Kenys Fadhilah Zamzam
Laplace : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika IKIP PGRI Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (121.939 KB)

Abstract

Mahasiswa yang berkualitas dapat dilihat dari pola pikir. Pada dasarnya peran dosen sangat penting untuk mendorong berkembangnya pola berpikir mahasiswa. Mahasiswa program studi pendidikan matematika perlu memahami bagaimana cara untuk membuktikan teorema berdasarkan pengetahuan yang diperoleh sebelumnya Berkaitan dengan pembuktian teorema ini maka dosen berperan untuk mengetahui sejauh mana langkah-langkah yang telah dilakukan oleh mahasiswa, salah satunya adalah kesalahan-kesalahan yang dilakukan mahasiswa. Metode Think Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) adalah metode yang digunakan untuk meningkatkan ketrampilan analitis dengan membantu mahasiswa menciptakan gagasan, melatih konsep, mengidentifikasi kesalahan-kesalahan. Subyek dalam penelitian ini adalah 4 mahasiswa angkatan 2016 program studi pendidikan matematika IKIP Budi Utomo Malang yang menempuh mata kuliah geometri. Berdasarkan pada hasil penelitian bahwa kesalahan-kesalahan mahasiswa dalam pembuktian teorema antara lain: (1) Mahasiswa pada dasarnya masih dipengaruhi oleh pengalaman belajar geometri yang pernah didapatkan dan tersimpan dalam memori pikirannya dimana tidak cocok dengan struktur geometri yang sedang dipelajari; (2) Mahasiswa masih banyak yang mengalami kesulitan dalam mengaitkan pengertian definisi, aksioma, postulat, atau teorema sebelumnya yang sudah dibuktikan sehingga belum sistematis dalam menggunakannya; (3) Mahasiswa salah dalam memahami definisi atau tidak menuliskan definisi dalam langkah-langkahnya sehingga mahasiswa kesulitan dalam membuat sketsa (gambar); (4) Kurang kreatifitas dalam diri mahasiswa dalam membuktikan teorema, sehingga kesulitan dalam membuktikan teorema pada langkah-langkah selanjutnya
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH MENGGUNAKAN PENDEKATAN OPEN ENDED PROBLEM PADA MATERI BANGUN RUANG Kenys Fadhilah Zamzam
Prismatika: Jurnal Pendidikan dan Riset Matematika Vol 4 No 1 (2021): Prismatika: Jurnal Pendidikan dan Riset Matematika
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33503/prismatika.v4i1.1385

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini untuk melihat pengembangan multimedia interaktif berbasis macromedia flash menggunakan pendekatan open ended problem pada materi bangun ruang dengan. Metode penelitian yang digunakan metode penelitian dan pengembangan menggunakan model 4D. Hasil penilaian dari ahli materi antara lain: aspek pada kualitas isi diperoleh hasil rata-rata dengan besar 80 dimana pada kriteria baik, desain dari multimedia interaktif yang dikembangkan diperoleh rata-rata 85,67 masuk kategori sangat baik, aspek open ended problem diperoleh hasil rata-rata menunjukkan 84,25 dimana masuk kategori yang sangat baik, serta aspek Bahasa dan tampilan multimedia interaktif yang dikembangkan rata-rata 81,77 dimana kategori yang diperoleh sangat baik. Hasil ahli media menunjukkan rata-rata desain multimedia interaktif 86 dimana masuk kategori yang sangat baik, isi multimedia berada pada rata-rata 82,36 dengan kriteria yang sangat baik, pada tampilan menunjukkan 88,56 dimana kriteria sangat menarik, dan rata-rata kemudahan pengoperasian adalah 87 menunjuukkan kriteria yang sangat menarik. Oleh karena itu multimedia interaktif yang telah dikembangkan sudah layak serta siap untuk diujicobakan. Setelah diujicobakan terhadap 10 orang siswa diperoleh data bahwa rata-rata siswa berada dalam kategori sangat baik atau dikatakan tuntas belajar. Secara garis besar maka multimedia interaktif yang mana berbasis macromedia flash menggunakan pendekatan open ended problem pada materi bangun ruang efektif digunakan dalam proses pembelajaran sebagai media.
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS CORE (CONNECTING, ORGANIZING, EXTENDING, DAN REFLECTING) PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL Kenys Fadhilah Zamzam; Orvinus Ndilu Hamandika
Prismatika: Jurnal Pendidikan dan Riset Matematika Vol 4 No 2 (2022): Prismatika: Jurnal Pendidikan dan Riset Matematika
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33503/prismatika.v4i2.1858

Abstract

Student worksheets (LKS) are student guides in solving problems. LKS based on CORE (Connecting, Organizing, Extending, and Reflecting) on the material of a two-variable equation system had advantages in presenting the material and had an attractive appearance. The development model used ADDIE model. The subjects of this study were 20 students of SMAN 1 Nggaha Ori Angu. The data collection process used an instrument in the form of a validation sheet with the aim of measuring the validity of the LKS, post-test to determine student learning outcomes and student responses to the LKS developed to determine the effectiveness of the LKS. The results of data analysis showed that from the two validators the average value was 3.32 which showed the valid criteria. The percentage of students' average completeness score was 78%. Based on the established criteria, it can be said that students had good mastery of the SPLDV material. The student response questionnaire data obtained a percentage of 85.7%, so based on the criteria it was concluded that students showed a positive response to the developed LKS. Overall, the CORE-based LKS on SPLDV material was effectively used in the learning process.
DISKALKULIA (KESULITAN MATEMATIKA) BERDASARKAN GENDER PADA SISWA SEKOLAH DASAR DI KOTA MALANG Firda Alfiana Patricia; Kenys Fadhilah Zamzam
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.387 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v8i2.2057

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesulitan siswa di sekolah dasar dalam memahami pelajaran matematika yang biasa disebut sebagai diskalkulia yang ditinjau berdasarkan gender. Instrumen penelitian berupa sebuah tes yang terdiri dari 8 pertanyaan bersifat uraian yang mengacu pada indikator diskalkulia siswa sekolah dasar yaitu kemampuan mengurutkan angka dari yang nilainya lebih besar atau lebih kecil, kemampuan memilih angka yang mempunyai nilai paling banyak atau paling sedikit, dan kemampuan menyatakan hasil dari sebuah operasi bilangan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 3 sekolah dasar sebanyak 150 siswa yang terdiri dari 80 siswa laki-laki dan 70 siswa perempuan. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data tertulis yaitu hasil pekerjaan siswa sedangkan data tidak tertulis adalah hasil pengamatan dan wawancara. Pada analisis data, dihitung jumlah jawaban bernilai salah dari setiap nomor tes kemudian digolongkan sesuai dengan jenis diskalkulia yang sesuai dan diakhiri dengan wawancara untuk mengetahui kesulitannya. Hasil tes menunjukkan bahwa ditemukan 2 dari 9 jenis diskalkulia yaitu diskalkulia proctagnostic dan diskalkulia indiagnostic. Diskalkulia proctagnostic merupakan kesulitan belajar matematika dalam membandingkan dan mengurutkan bilangan. Diskalkulia indiagnostic merupakan kesulitan belajar matematika dalam memahami konsep operasi bilangan. Berdasarkan hasil jawaban siswa menunjukkan bahwa persentase jawaban yang paling banyak ditemukan kekeliruan adalah jawaban dari siswa perempuan.
Development of scientific approach-based interactive multimedia for elementary school dyscalculia children Firda Alfiana Patricia; Kenys Fadhilah Zamzam
Jurnal Prima Edukasia Vol 9, No 1 (2021): January 2021
Publisher : Asosiasi Dosen PGSD dan Dikdas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpe.v9i1.33853

Abstract

Difficulties in learning Mathematics for children are rarely understood by parents, even parents sometimes do not understand dyscalculia for children. In fact, dyscalculia children need special motivation and guidance. Interactive multimedia can be used as an alternative in giving special guidance for dyscalculia children. The objective of developing this interactive multimedia was to produce a product for elementary school dyscalculia children using android application suitable for a scientific approach. This development research employed four-D models development model which was developed by Thiagarajan. In this design, the researchers tested the validity level, practicality level, and also the effectiveness of the developed multimedia. The research subject was elementary school dyscalculia children especially the third graders. Based on the result of the validity test conducted by three validators, it was shown that the overall average was 3.20 where it was categorized as valid to be used. The result of the practicality test showed that the overall average was 3.09 where it was categorized as practical to be used. The result of effectiveness test showed that the overall average was 3.36 where it was categorized as effective to be used. The conclusion of this research was that the developed scientific approach-based interactive multimedia was practical and effective to be used as a learning source.
Pengembangan Modul Geometri Berbasis Reciprocal Teaching Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Mahasiswa Calon Guru Kenys Fadhilah Zamzam
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.384 KB) | DOI: 10.31004/cendekia.v4i2.226

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan modul geometri berbasis reciprocal teaching untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis mahasiswa calon guru. Tahap-tahap pengembangan modul menggunakan model pengembangan Plomp. Hasil validasi modul diperoleh rata-rata secara keseluruhan sebesar 3,4 dimana modul yang dikembangkan masuk dalam kategori valid atau layak digunakan. Hasil rata-rata praktikalitas sebesar 3,0 dimana masuk dalam kategori praktis digunakan. Hasil efektivitas dinilai dari kemampuan komunikasi matematis mahasiswa calon guru yaitu meningkat sebesar 0,52 dimana masuk dalam kategori sedang dan hasil rata-rata respon mahasiswa sebesar 2,52 yang menunjukkan mahasiswa memberikan respon positif terhadap modul geometri berbasis reciprocal teaching. Maka secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa modul geometri berbasis reciprocal teaching mampu meningkatkan kemampuan komunikasi matematis mahasiswa calon guru
KARAKTERISTIK BERPIKIR KREATIF DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN GENDER Kenys Fadhilah Zamzam; Mika Ambarawati
Prismatika: Jurnal Pendidikan dan Riset Matematika Vol 5 No 2 (2023): Prismatika: Jurnal Pendidikan dan Riset Matematika
Publisher : IKIP Budi Utomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33503/prismatika.v5i2.2725

Abstract

The purpose of this study was to describe the differences in the characteristics of the ability to think creatively between women and men in solving mathematical problems through an open description test. The research subjects were students of IKIP Budi Utomo Malang semester 3 Mathematics Education Study Program. The mathematical problem solving provided is mathematical problems that require divergent thinking in solving them. This research is a qualitative-descriptive research in which to determine the characteristics of the ability to think creatively through a mathematical problem solving test. The purpose of this research is to describe the different characteristics between women and men in solving math problems. Based on the results of the analysis, it is said that a person has different creative potential both from the characteristics of creative thinking and the creative point of view he has. A person's ability to think creatively is due to the person's personal characteristics, problem characteristics, and point of view. A person is able to develop the creative potential contained in him by getting to know more about the characteristics of the ability to think creatively, especially what aspects stand out.