Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Fabrikasi Lapisan Pada Baja 0,192 % C Sebagai Alternatif Pahat Bubut Ferry Budhi Susetyo; Siska Titik Dwiyati; M. Bagus Priyo Hutomo
JURNAL KAJIAN TEKNIK MESIN Vol 5, No 1 (2020): Jurnal Kajian Teknik Mesin
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.724 KB) | DOI: 10.52447/jktm.v5i1.3940

Abstract

Baja karbon rendah memiliki harga yang cukup kompettitif jika dibandingkan dengan baja karbon menengah dan tinggi. Dengan melapisi baja karbon rendah dengan lapisan yang lebih keras akan menghemat biaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan pahat bubut yang memiliki nilai kekerasan yang tinggi dan harga yang murah. Metode yang dilakukan adalah menggunakan bahan baja karbon rendah kemudian dilakukan pengelasan pada permukaan dengan menggunakan elektroda JIS Z 3251 DF2B – 600 – R. Pengelasan pada permukaan ini bertujuan untuk menambahkan lapisan yang lebih keras dari baja karbon rendah. kemudian setelah itu spesimen dilakukan perlakuan panas dengan variasi waktu tahan selama 30 menit, 60 menit, dan 90 menit. Spesimen yang telah ditahan dengan tiga waktu yang berbeda kemudian dilakukan pendinginan cepat dengan dua media, yaitu coolant dan oli.  Kata kunci: hardfacing, perlakuan panas, pendinginan cepat
KEHILANGAN MASSA PADA LARUTAN HCL DAN NACl BAJA KARBON RENDAH HASIL ELEKTROPLATING TEMBAGA-NIKEL Ferry Budhi Susetyo; Siska Titik Dwiyati; Muhammad Teguh Pangestu
JURNAL KAJIAN TEKNIK MESIN Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Kajian Teknik Mesin
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3869.72 KB) | DOI: 10.52447/jktm.v4i1.1471

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku hasil elektroplating tembaga – nikel terhadap larutan 3.5% HCl dan 3.5% NaCl. Proses elektroplating terbagi menjadi 2 bagian yaitu elektroplating tembaga selama 10 menit, kemudian dilanjutkan dengan nikel selama 20 menit. Dari hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan kesimpulan spesimen yang melakukan perendaman dengan larutan 3,5 % HCl memiliki kehilangan massa lebih besar dibandingkan dengan spesimen yang melakukan perendaman dengan larutan 3,5% NaCl. Kata kunci: elektroplating, tembaga, nikel, HCl, NaCl, korosi AbstractThis study aims to determine the behavior of copper-nickel electroplating on a solution of 3.5% HCl and 3.5% NaCl. The electroplating process is divided into 2 parts, copper electroplating for 10 minutes, then followed by nickel for 20 minutes. From the results of the research conducted, it was concluded that the specimens that immersed with a 3.5% HCl solution had a greater mass loss compared to the specimens which immersed with a 3.5% NaCl solution. Keywords: electroplating, copper, nickel, HCl, NaCl, corrosion
Efek Perlakuan Panas pada Substrat Baja Karbon dan Lapisan Hasil Pengerasan Permukaan dengan Metoda MMAW Ferry Budhi Susetyo; Siska Titik Dwiyati; Muhammad Yazid; Yos Nofendri
JURNAL MECHANICAL Vol 11, No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/mech.v11.i1.202002

Abstract

Penelitian ini dilakukan menggunakan material baja dengan kadar karbon 0,2%. Penambahan material yang lebih keras menggunakan proses MMAW dengan elektroda HV 450. Spesimen dalam penelitian ini dilakukan pemanasan sampai dengan 1000°C kemudian ditahan dengan variasi waktu selama 10, 20, atau 30 menit. Kemudian dicelup dengan dua jenis media quenching yaitu coolant dan oli. Hasil penelitian ini menunjukan pada penahanan waktu 20 menit menghasilkan kekerasan yang lebih tinggi pada semua spesimen yang diuji. Struktur mikro yang terbentuk pada substrat adalah ferrite, pearlite dan bainit. Sedangkan struktur mikro yang terbentuk pada lapisan non treatment adalah pearlite dan bainit, sedangkan pada lapisan yang dilakukan quenching coolant dan oli adalah ferrite, bainit dan martensit.
Natural Fiber Composites from Coconut Fiber, Wood Powder, and Shellfish Shell of Centrifugal Clutch Materials Ahmad Kholil; Riyadi Riyadi; Siska Titik Dwiyati; Eko Arif Syaefuddin; Randika Hadi Pratama; Yuda Dwi Rama Putra
Automotive Experiences Vol 5 No 2 (2022)
Publisher : Automotive Laboratory of Universitas Muhammadiyah Magelang in collaboration with Association of Indonesian Vocational Educators (AIVE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (811.277 KB) | DOI: 10.31603/ae.6040

Abstract

Natural fiber materials are the sustainable sources used for future automotive elements, where the centrifugal clutch utilizes the frictional force on the clutch pads to transfer kinetic energy from the rotating crankshaft to the transmission and the wheels. These pads are produced from several natural composites, such as coconut fiber, as well as wood and shellfish powder, whose characteristics are being investigated for hardness, microstructure, and wear properties. Based on this study, performance analysis was carried out on the samples of composite centrifugal clutch applied to automatic motorcycles. As a comparison, subsequent analysis was conducted on the genuine clutch pad materials, where the results showed differences in the characteristics of each mixture composition of the natural fiber composites. This indicated that the addition of wood powder composition to the clutch pad increased the hardness and special wear values by an average of approximately 12.9 and 1.16%, respectively. Furthermore, the composite content was observed in the microstructure, as the maximum power and torque on the natural fiber materials were 10.7 hp and 17.17 N.m, respectively. The value was found to be closely similar to the genuine parts with maximum power and torque of 10.8 hp and 16.02 N.m, respectively.
PENGARUH VARIASI HOLDING TIME DAN MEDIA QUENCHING TERHADAP NILAI KEKERASAN BAJA DENGAN KADAR KARBON 0,192wt.% Siska Titik Dwiyati; Muhammad Bagus Priyo Hutomo; Ferry Budhi Susetyo
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur Vol. 6 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.981 KB) | DOI: 10.21009/JKEM.6.1.7

Abstract

Pada penelitian ini akan dilakukan upaya peningkatan kekerasan dari material baja karbon. Berdasarkan hasil uji OES didapatkan hasil komposisi karbon dalam baja tersebut sebesar 0,192 wt%. Untuk itu akan dilakukan pemanasan dalam tungku dengan suhu yang ditetapkan yaitu 1000 °C. Kemudian dilakukan beberapa variasi waktu penahanan (holding time) di dalam tungku yaitu 30, 60 dan 90 menit. Setelah ditahan kemudian material tersebut di variasikan kembali untuk dua media pendingin yaitu oli dan coolant. Setelah dilakukan quenching kemudian diukur nilai kekerasannya dengan alat uji vickers. Setelah pengujian kekerasan semua selesai kemudian dilanjutkan dengan pengamatan foto mikro dengan mikroskop optik. Dari hasil pengujian maupun pengamatan dapat diketahui semakin lama waktu holding time maka kekerasan semakin naik. Terakhir, pada pengamatan struktur mikro pada spesimen terbentuk fasa ferit dan perlit.
PEMBUATAN BRIKET HASIL PEMANFAATAN ECENG GONDOK DAN SAMPAH PLASTIK HDPE SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF Siska Titik Dwiyati; Ahmad Kholil
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur Vol. 1 No. 2 (2014)
Publisher : Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.295 KB) | DOI: 10.21009/JKEM.1.2.6

Abstract

Harga BBM dan LPG yang semakin mahal, mendorong manusia untuk mencari alternatif energi yang tidak dapat diperbaharui tersebut. Salah satu solusinya adalah briket, karena mudah pembuatannya. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan briket dengan bahan baku eceng gondok dan sampah plastik HDPE yang memiliki nilai kalor yang tinggi. Selain sebagai energi alternatif, briket ini nantinya diharapkan dapat menjadi solusi lingkungan dari eceng gondok yang dikenal sebagai tanaman pengganggu dan masalah sampah plastik yang sulit ter-biodegradasi di alam . Karakterisasi yang dilakukan meliputi pengujian air total (ASTM D.3302-10), pengujian kadar air lembab (ASTM D.3173-08), pengujian kadar abu briket (ASTM D.3174-04), dan pengujian nilai kalor (ASTM D. 5865-10). Hasil yang diperoleh di dapat sampel dengan komposisi 20% arang eceng gondok dan 80% sampah plastik HDPE memberikan hasil yang terbaik.
KOROSI H2S DAN CO2 PADA PERALATAN STATIK DI INDUSTRI MINYAK DAN GAS Yunita Sari; Siska Titik Dwiyati
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur Vol. 2 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.15 KB) | DOI: 10.21009/JKEM.2.1.2

Abstract

Perhatian utama pada desain dan pemilihan material logam untuk peralatan statik seperti pressure vessel dan heat exchanger pada industri minyak dan gas adalah kerentanannya terhadap fluida yang mengandung hidrogen sulfida (H2S) dan karbon dioksida (CO2). Material yang menjadi objek pada penelitian ini adalah baja karbon rendah (low carbon steel) dan baja tahan karat (stainless steel) dari tipe yang paling sering digunakan di industri minyak dan gas, yaitu baja karbon rendah A-283 Grade C dan A-516 Grade 70, serta baja tahan karat austenitik 304 L dan 316 L. Korosi pada logam baja oleh H2S terdiri dari dua proses yang simultan dan terkait, yaitu proses elektrokimia dan absorpsi hidrogen ke dalam baja. Larutan CO2 dalam air pada pH yang sama lebih korosif dari larutan asam kuat, sebab pH hanya merefleksikan konsentrasi ion hidrogen, sedangkan CO2 akan memberikan kuantitas korosi yang lebih besar dari bagiannya yang terdisosiasi. Baja tahan karat austenitik memiliki ketahanan korosi yang lebih baik dibandingkan dengan baja karbon rendah. Selain itu sifat mekanik dari austenitic stainless steel seperti ketangguhannya terhadap retak dan keuletannya juga relatif tinggi sehingga kerentanannya terhadap failure lebih rendah.
PENGARUH KADAR HARDENER TERHADAP KUALITAS PRODUK PENGECATAN PLASTIK Siska Titik Dwiyati
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur Vol. 2 No. 2 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.716 KB) | DOI: 10.21009/JKEM.2.2.2

Abstract

Pada penelitian ini dilakukan studi pengaruh kadar hardener isosianat dalam campuran cat poliuretan, terhadap kualitas hasil pengecatan plastik. Variasi komposisi hardener yang diteliti yaitu antara 2% - 20 %. Hasil pengecatan yang telah mengalami curing pada temperatur oven 70oC selama 30 menit selanjutnya dianalisis dengan uji coating adhesion, polishing resistance dan hardness. Dari hasil analisa diperoleh bahwa pada kadar hardener kurang dari 10% terdapat masalah cat pudar dan tergores sedangkan pada kadar hardener 20% terdapat cat yang terkelupas. Kadar hardener yang menghasilkan kualitas lapisan cat yang baik adalah antara 12% - 18%.
PENGARUH FRAKSI VOLUME SERAT TERHADAP SIFAT MEKANIK KOMPOSIT SERAT TEBU/POLIESTER Siska Titik Dwiyati
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur Vol. 1 No. 3 (2014)
Publisher : Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.181 KB) | DOI: 10.21009/JKEM.1.3.8

Abstract

Pada penelitian ini dilakukan studi penggunaan limbah serat tebu sebagai penguat pada komposit polimer dengan matrik poliester. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai kekuatan tarik, kekakuan dan ketangguhan komposit serat tebu/poliester serta melihat pengaruh fraksi volume serat terhadap sifat mekanik. Pada penelitian ini fraksi volume serat divariasikan yaitu 5 %, 15%, 25% dan 35%. Pengujian mekanik dilakukan dengan mesin uji tarik dan menggunakan standar uji ASTM D 638. Hasil pengujian tarik menunjukkan bahwa untuk fraksi volume 5% memiliki kekuatan tarik 14,4 MPa, fraksi volume 15% memiliki kekuatan tarik 17,6 MPa, fraksi volume 25% memiliki kekuatan tarik 20,5 MPa, dan fraksi volume 35% memiliki kekuatan tarik 23 MPa. Adapun nilai kekakuan untuk komposit dengan fraksi volume serat 5%, 15%, 25%, 35% masing-masing sebesar 652 MPa, 786 MPa, 827 MPa, 885 MPa. Nilai ketangguhan sebesar 31,8 Joule, 39,4 Joule, 50,8 Joule, dan 59,8 Joule.
PENGARUH PENAMBAHAN KARBON PADA KARAKTERISTIK KAMPAS REM KOMPOSIT SERBUK KAYU Siska Titik Dwiyati; Ahmad Kholil; Fickri Widyarma
Jurnal Konversi Energi dan Manufaktur Vol. 4 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.752 KB) | DOI: 10.21009/JKEM.4.2.8

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan terhadap material kampas rem yang ramahlingkungan dan pemanfaatan limbah serbuk kayu. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan karbon pada hasil pengujian variabel pengereman dan karakteristik bahan pada kampas rem komposit serbuk kayu. Kadar karbon yang ditambahkan antara 0 - 10%. Pengaruh penambahan karbon dianalisis dengan pengujian waktu pengereman, TGA, kekerasan, dan pengurangan massa. Hasil pengujian variabel pengereman pada semua spesimen menunjukkan bahwa waktu pengereman semakin lama dengan naiknya kecepatan. Pengujian karakteristik bahan menunjukkan bahwa pada pengujian TGA, spesimen memiliki kestabilan termal sampai temperatur 1500C. Hasil pengujian kekerasan menunjukkan nilai kekerasan menurun dengan ditambahkan karbon. Nilai kekerasan yang mendekati kampas rem standar adalah spesimen C10KY40 yaitu 31,6 VHN. Hasil pengujian pengurangan massa tingkat pengurangan massa paling rendah adalah spesimen C10KY40. Hasil pengujian karakteristik bahan, menunjukkan bahwa spesimen C10KY40 memiliki indikasi mendekati kampas rem standar.