Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

The Effect of the Administration of Bovine Xenograft on the Accelerated Healing of Femoral Fracture in Domestic Dogs Pratama, Anggi Muhtar; Abadi, Rais Dwi; Ratrisono, Raka Bayu; Budhi, Setyo; Kristanto, Dwi
Veterinary Biomedical and Clinical Journal Vol. 5 No. 2 (2023)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.VetBioClinJ.2023.005.02.5

Abstract

Bovine xenografting is a method of grafting bovine bones to other species. This study aimed to determine the effect of the administration of bovine xenografts on accelerated healing in domestic dogs with femoral fractures. This study used a total of 4 dogs (two individuals as the treatment group and other two as the control group) diagnosed with diaphyseal femoral fractures. The bovine xenograft in the form of hydroxyapatite (Ca10(PO4)6(OH)) was synthesized in this study. The femur fracture surgery was carried out using the open reduction and internal fixation (ORIF) method, followed by the administration of 10 grams of Hydroxyapatite powder from the bovine bone in the fracture area, in the treatment group. The control group was not treated with Hydroxyapatite. Radiographic examinations were carried out on days 0, 14, and 45 post-operation. The parameters observed included the formation of radiopaque mass on the radiographic imaging, indicating the formation of calli around the fracture area. The radiographic examination showed that in the treatment group, the radiopaque mass was apparent on day 14 post-operation while it was not observable in the control group. On day 45 post-operation, the mass was more clearly visible in the treatment group, while it was barely visible in the control group. This research indicated that bovine xenograft has the potential to accelerate the fracture healing process in domestic dogs
Perawatan Ehrlichiosis pada kucing yang mengalami anemia dan indikasi gagal ginjal Kurnia, Kurnia; Anggoro, Dito; Budhi, Setyo; Priyowidodo, Dwi
ARSHI Veterinary Letters Vol. 4 No. 2 (2020): ARSHI Veterinary Letters - Mei 2020
Publisher : School of Veterinary Medicine and Biomedical Sciences, Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.271 KB) | DOI: 10.29244/avl.4.2.23-24

Abstract

Kucing persia diperiksa sebanyak 2 ekor diperiksa tanggal 23 April 2019 dan 29 April 2019 dengan gejala lesu, mukosa pucat, tidak mau makan sejak 3-5 hari, dehidrasi dan mengalami penurunan berat badan dalam satu bulan terakhir. Kucing tersebut berasal dari pemilik berbeda yang memungkin pernah kontak dengan anjing. Pemeriksaan klinis menunjukkan kedua kucing mengalami anemia, lethargi dan abnormalitas ukuran ginjal yang membengkak pada kucing I dan atropi pada kucing II. Hasil pemeriksaan laboratorium kedua kucing mengalami anemia, SGPT/ALT turun, albumin normal, blood urea nitrogen (BUN) dan creatinin keduanya meningkat. Kucing I mengalami trombositopenia, leukositosis dengan neutrofilia dan protein plasma normal. Kucing II menunjukkan trombosit normal, neutrofilia dan total protein yang meningkat. Pemeriksaan preparat apus darah ditemukan inklusi intrasitoplasmik dalam neutrofil dari kedua kucing yang mengarah pada morula Ehrlichia sp. Diagnosa kedua kucing mengarah pada dugaan Ehrlichiosis. Penanganan anemia dan dehidrasi diberikan infus NaCl 0,9% intravena, injeksi Meylon dan Hematodin. Kondisi kedua kucing terus menurun, kucing I mati setelah 2 hari terapi dan kucing II mati setelah 5 hari terapi.
Perilaku dan Gambaran Hematologis Beruk (Macaca nemestrina) yang Dipasang Bare metal stent pada Arteri Iliaca Arifianto, Dinar; Wijayanti, Agustina Dwi; Budhi, Setyo; Wijayanto, Heri; Siswomihardjo, Widowati
Jurnal Sain Veteriner Vol 43, No 2 (2025): Agustus
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsv.70940

Abstract

Penyakit kardiovaskuler yang paling banyak diderita oleh masyarakat Indonesia adalah penyakit jantung coroner. Salah satu metode terapi jantung korner adalah dengan pemasangan stent jantung. Saat ini stent jantung yang digunakan oleh kardiolog di Indonesia masih mengandalkan produk impor. Saat ini Universitas Gadjah Mada (UGM) sedang mengembangkan stent dengan desain dan bahan yang telah diteliti sebelumnya yang disebut dengan INA-Stent. Tahap pre-klinis telah dilaksanakan dengan menggunakan hewan beruk (Macaca nemestrina). Pemasangan bare metal stent (tanpa salut obat) telah dipasang pada bulan September tahun 2018. Proses euthanasia dilaksanakan pada bulan September 2021 di ruang kateterisasi Rumah Sakit Hewan pendidikan Prof. Soeparwi Fakultas Kedokteran Hewan (FKH UGM). Sebelum pelaksanaan euthanasia diambil sampel darah sebanyak 1 ml pada tabung ethylene diamine tetra acetic acid (EDTA). Pemeriksaan darah menunjukkan total eritrosit, hemoglobin, PCV, MCV, total leukosit, dan trombosit dalam batas normal. Abnormalitas yang terjadi antara lain limfopenia, monositosis dan hipokromia.
Corona Virus pada Anjing dan Kucing di Yogyakarta dan Sekitarnya Mulyani, Guntari Titik; Budhi, Setyo; Raharjo, Slamet
Jurnal Sain Veteriner Vol 42, No 2 (2024): Agustus
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jsv.83658

Abstract

Corona virus adalah virus RNA, terutama menyebabkan penyakit pernapasan dan/atau enterik dan ditemukan pada banyak spesies hewan, termasuk hewan liar, hewan peliharaan, dan manusia. Covid 19 adalah corona virus pada manusia yang sangat menular dan saat ini sedang  mewabah di seluruh dunia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeteksi kasus infeksi corona virus pada hewan kesayangan. Penelitian didahului dengan screening hewan yang akan dideteksi. Peneguhan diagnosis infeksi corona dilakukan dengan pemeriksaan hematologi, dan kimia darah. Sebanyak 9 pasien anjing hasil screening dengan gejala anoreksia, muntah, diare, kelemahan dipilih untuk dideteksi adanya infeksi Canine Corona Virus (CCoV) dengan Rapid test antigen CCoV. Sebanyak 10 pasien kucing dengan gejala anoreksia, kekurusan, diare, demam, ascites dipilih untuk dideteksi adanya infeksi Feline  Corona Virus (FCoV) dengan rapid test antigen dan antibodi FCoV. Deteksi terhadap infeksi Covid 19 dilakukan terhadap 9 pasien anjing (5 sehat dan 4 dengan problema respirasi) dan 10 pasien kucing (5 sehat dan 4 dengan problema respirasi) dengan gejala anoreksia, demam, batuk, pilek menggunakan rapid test antibodi IgG dan IgM dan antigen Covid 19. Hasil deteksi dijumpai 1 sampel anjing positif Ag CCoV, 9 sampel kucing positif Ab FCoV,  dan 1 sampel kucing positif Ab IgG Covid 19. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya telah ditemukan kasus infeksi corona virus, baik CcoV pada anjing, FcoV pada kucing, maupun Covid 19 pada kucing. Dari hasil penelitian ini disarankan utuk lebih meningkatkan tindakan pencegahan, dan melakukan terapi dan isolasi terhadap hewan sakit.