Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Kebidanan

ASUHAN KEBIDANAN PADA NEONATUS DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUANG ANGGREK RSUD JOMBANG: Midwifery Care Of Neonatus With Low Birth Weight In Anggrek’s Provincial Hospital Pavilion Jombang Lutfi Putri Mahardika; Septi Fitrah Ningtyas; Anis Satus Syarifah
Jurnal Ilmiah Kebidanan (Scientific Journal of Midwifery) Vol. 3 No. 2 (2017): JIKeb | September 2017
Publisher : LPPM - STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.424 KB)

Abstract

Pendahuluan : Neonatus dengan berat badan lahir rendah (BBLR) atau neonatus yang dilahirkan dengan berat lahir < 2500 gram memiliki masalah yang bisa mengancam terjadinya kematian. Masalah atau komplikasi BBLR tersebut antara lain, hipotermia, ikterus, sepsis neonatorum yang dapat mempengaruhi kematian bayi jika tidak mendapat perawatan yang khusus. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk memberikan asuhan kebidanan pada neonatus dengan BBLR. Metode : Desain metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan melakukan pendekatan asuhan kebidanan manajemen varney. Subyek yang diambil adalah 2 responden bayi yang memiliki masalah kebidanan yang sama yaitu neonatus kurang bulan dengan BBLR umur 1-10 hari yang diberi asuhan selama 7 hari, 2 hari di Ruang Anggrek RSUD Jombang dengan pemberian intervensi PMK (Perawatan Metode Kangguru) dan termoregulasi dengan meletakkan bayi dalam inkubator dan 5 hari dengan kunjungan rumah setelah pasien pulang dengan pemberian intervensi PMK dan termoregulasi dengan meletakkan bayi dibawah cahaya lampu 60 watt. Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan berat badan pada kedua responden. Resonden 1 mengalami peningkatan berat badan 40 gram dari berat badan lahir dan mengalami hipotermi dengan suhu 36,10C. Responden 2 mengalami peningkatan berat badan 90 gram dari berat badan lahir dan suhu tubuh dalam batas normal. Pembahasan : Hal yang penting dalam memberikan asuhan pada neonatus BBLR adalah dengan menjaga suhu tubuh bayi agar tetap hangat salah satunya dengan cara pemberian PMK yang bisa dilakukan oleh ibu atau pengganti ibu (ayah atau anggota keluarga lain). Dengan dilakukannya PMK memiliki beberapa manfaat, antara lain meningkatkan berat badan bayi, menjaga kestabilitasan suhu tubuh dan menjalin bounding attachment antara ibu dan bayi. Kata Kunci : BBLR, Neonatus, PMK
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS HARI KE 10-17 PEMBERAN DAUN KATUK UNTUK MENINGKATKAN P4ODUKSI ASI DI BPM LILIS ZUNIARSIH,A.MD.KEB DESA SEGODOREJO KECAMATAN SUMOBITO KABUPATEN JOMBANG: Midwifery Care On Postpartum Days 10-17 In BPM Lilis Zuniarsih ,A.md.Keb Segodorejo Vllage Sumobito District Jombang District Karina Emyasari; Septi Fitrah Ningtyas; Sestu Retno Dwi Andayani
Jurnal Ilmiah Kebidanan (Scientific Journal of Midwifery) Vol. 4 No. 1 (2018): JIKeb | Maret 2018
Publisher : LPPM - STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.012 KB) | DOI: 10.33023/jikeb.v4i1.154

Abstract

Pendahuluan : Masa nifas merupakan masa kritis yang dapat menimbulkan masalah jika tidak ditangani dengan segera. Masalah yang sering dialami ibu nifas yaitu proses menyusui. Kegagalan dalam proses menyusui sering disebabkan karena ketidakmampuan ibu menyusui dengan benar, pengeluaran ASI yang tidak lancar menyebabkan nutrisi bayi berkurang. Tujuan penelitian untuk memberikan asuhan kebidanan pada ibu nifas hari ke 10-17 pemberian daun katuk untuk meningkatkan produksi ASI. Metode : Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dalam bentuk studi kasus dengan melakukan pendekatan asuhan kebidanan manajemen varney. Subyek penelitian yang digunakan 2 responden dengan diagnosa kebidanan yang sama yaitu ibu nifas hari ke 10-17. Penelitian dilaksanankan selama 8 hari dengan memberikan asuhan kebidanan pada ibu nifas yang diberikan daun katuk di BPM Lilis Zuniarsih A.md.Keb. Hasil :Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kasus 1 ASI lancar 1 hari setelah diberikan daun katuk sedangkan hasil peneltian yang dilakukan pada kasus 2 ASI lancar 1 hari setelah diberikan daun katuk.Hal ini menunjukkan bahwa dengan diberikannya daun katuk dapat memperlancar produksi ASI pada ibu nifas.Pembahasan : Dapat disimpulkan asuhan kebidanan nifas normal dapat diatasi apabila diberikan daun katuk. Saran untuk ibu nifas yaitu menyusui sesering mungkin dan diberikan daun katuk untuk meningkatkan produksi ASI. Kata Kunci : Nifas Fisiologis 10-17, Asuhan Kebidanan
PENGARUH KEGIATAN POSYANDU AYAH TERHADAP PENCAPAIAN SKDN DI POSYANDU DESA PULO GEBANG DAN POSYANDU DESA GUBUS BANARAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS TEMBELANG KABUPATEN JOMBANG: Influence of Posyandu Ayah Activities on Achievement of SDKN in Posyandu Pulo Gebang Village and Posyandu Banaran Village in Working Area of Puskesmas Tembelang, Jombang District Mudhawaroh Mudhawaroh; Septi Fitrah Ningtyas; Niken Grah Prihartanti
Jurnal Ilmiah Kebidanan (Scientific Journal of Midwifery) Vol. 6 No. 1 (2020): JIKeb | Maret 2020
Publisher : LPPM - STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.878 KB) | DOI: 10.33023/jikeb.v6i1.580

Abstract

Introduction: Posyandu is one form of Community-Based Health Efforts (UKBM) which is managed and organized from, by, for, and together with the community in organizing health development, in order to empower the community and provide facilities to the public in obtaining basic health services to accelerate the decline in numbers maternal and infant deaths. In addition, posyandu is a form of community participation that truly carries enormous significance for the health and welfare of the community. Posyandu success can be seen from the achievement of SKDN. The purpose of this research is to analyze the influence of father's Posyandu activities on the achievement of SKDN. Method: This study used an observational analytic method with a cross sectional study design. The population in this study is the population in this study are all participants in Posyandu activities, the sampling technique used in this study is simple random sampling. A sample of 50 people in both groups. Data analysis was performed by univariate and bivariate, statistical testing using the Mann Whitney Test with a confidence level of 95% (? = 0.05). Results: Almost all toddlers in the father's posyandu group experienced an increase in July - September by 44 (88%) and in the control group the majority rose by 34 (68%). Respondent participation (D / S) with a value> 80% was found in the case group, while the increase in body weight in the last 3 months with a value> 80% was found in the case group. p <?, where the value is 0.047 <0, 05 so that it can be concluded that there is an influence of the father's Posyandu activity on the achievement of SKDN. Discussion: With the presence of the father's posyandu and toddlers' posyandu, it can increase public awareness about the importance of toddler health, by participating will also increase the child's weight. The simplest indicator in a posyandu is "Healthy children get older, gain weight" And this is also an icon of the existence of a posyandu (weighing post), as well as acting as an output for all activities at the posyandu. Keywords: Father's Posyandu, SKDN Achievement, Toddler
TAKONEO-MESSAGING SYSTEM SEBAGAI PELAYANAN KEBIDANAN SELAMA PANDEMI COVID-19: Takoneo-Messaging System As A System Of Midwifery Service In Neonates During The Covid-19 Pandemic Niken Grah Prihartanti; Mudhawaroh; Septi Fitrah Ningtyas
Jurnal Ilmiah Kebidanan (Scientific Journal of Midwifery) Vol. 8 No. 1 (2022): JIKeb | Maret 2022
Publisher : LPPM - STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikeb.v8i1.1043

Abstract

Background: Midwifery services are very limited in frequency by health workers, mothers are reluctant to visit health facilities because they are worried. Researchers created the Takoneo-Messaging System to support the health of neonates during the COVID-19 pandemic. Aim: To identify the effectiveness of the Takoneo Message System in the mentoring of the neonatal period. Methods: Researchers used a qualitative research approach, and carried it out from February to May 2021. The stages carried out in this study included program design; research ethics; selection of subjects; and data collection using interview and observation techniques. This study involved 16 subjects consisting of 2 midwives, 7 midwifery students, and 7 mothers who had babies aged 0-28 days. Results: Almost all subjects involved in this study or as much as 94% supported the development of Takoneo. Conclusion: Utilization of the Takoneo-Messaging System can overcome the problem of sustainable midwifery care assistance services during the neonate during pandemic.