Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Nanocurcumin Protective Effect on Lipid Peroxide of Lead Acetate Induced White Rats (Rattus norvegicus) Ovarian Granulosa Cells Anis Satus Syarifah1,2, Sri Agus Sudjarwo3 , Hendy Hendarto4 , Reny I’tishom5
Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology Vol. 14 No. 4 (2020): Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology
Publisher : Institute of Medico-legal Publications Pvt Ltd

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37506/ijfmt.v14i4.11581

Abstract

Objective: This study aims to investigate the protective effect of nanocurcumin on lipid peroxidation of ratovarian granulosa cells induced by lead acetate (Pb).Methods : A total of 45 mice were divided into a negative control group (C-) receiving corn oil, a positivecontrol group (C+) receiving corn oil and lead acetate (Pb) 40 mg/kg bw/day, experimental group 1 (E1),experimental group 2 (E2), experimental group 3 (E3) receiving 50, 100 and 200 mg/kg/day nanocurcumindissolved in corn oil and lead acetate (Pb) 40 mg/kg bw/day. The treatment was given orally and the treatmenttime was daily at 08.00 AM for 26 days. Ovaries were removed for immunohistochemical analysis of MDAexpression.Result : The positive control group had the highest MDA expression of ovarian granulosa cells (94.2 ± 10.5)and was significantly different (p <0.05) from negative control group (1.5 ± 1.4), experimental group 1 (17.4± 10.5), experimental group 2 (11.4 ± 8.5) and experimental group 3 (7.2 ± 4.0).Conclusion : Nanocurcumin as a protective oxidative stress on ovarian granulosa cells due to exposure tolead acetate, by protecting lipid peroxidation.
Nanocurcumin Potential Effect of SOD Enzyme and Caspase-3 Expression in Lead-Acetate Induced Rats Ovarian Granulosa Cells Anis Satus Syarifah; Sri Agus Sudjarwo; Hendy Hendarto; Reny I’tishom; Supriyanto
Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology Vol. 15 No. 2 (2021): Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology
Publisher : Institute of Medico-legal Publications Pvt Ltd

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37506/ijfmt.v15i2.14650

Abstract

Aim: This study investigated the potential effect of nanocurcumin on the increase of SOD enzyme expressionand decrease of caspase-3 in lead acetate-induced rats ovarian granulosa cells.Materials and Methods: Forty five female rats were divided into 5 groups, the negative control group (ratsreceiving corn oil, one hour later receiving distilled water), positive control group (rats receiving corn oil,one hour later receiving lead acetate of 40 mg/kg bw) and experimental groups 1, 2 and 3 (rats receivingnanocurcumin 50 mg, 100 mg and 200 mg/kg bw). One hour after administering the nanocurcumin, therats received 40 mg/kg of lead acetate. All groups received oral treatment once a day for 26 days. Onday 27 the rats were sacrificed and the expression of SOD and caspase-3 enzymes were measured usingimmunohistochemical methods.Results: This study found that lead acetate decreased SOD enzyme expression and increased caspase-3. Incontrast, nanocurcumin increased SOD enzyme and decreased caspase-3 expression in lead acetate-inducedrats ovarian granulosa cells.Conclusion: Nanocurcumin has potential as a strong natural antioxidant by affecting the increase of SODand the decrease of caspase-3 cells in lead acetate-induced rats ovarian granulosa cells.
GAMBARAN PELAKSANAAN PSN (PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK) DENGAN 3M DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT DBD (DEMAM BERDARAH DENGUE) OLEH KELUARGA: The Description of Implementation MNE ( Mosquito Nest Eradication ) with 3 M in Disease Prevention Dengue ( Dengue Hemorraghic Fever ) by Family in Jeruk Kuwik Bareng Jombang Adi Nur Cahyo; Anis Satus Syarifah; Heri Wibowo
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 1 No. 1 (2015): JIKep | Maret 2015
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.391 KB)

Abstract

Pendahuluan : Dengan jumlah penderita yang meningkat dan penyebaran yang semakin meluas penyakit demam berdarah menjadi salah satu masalah kesehatan di Indonesia. Jumlah penderita DBD di Kabupaten jombang pada tahun 2013 sebesar 474 orang, sedangkan terbanyak penderita DBD kedua di Puskesmas Bareng Jombang sebesar 36 orang. Penyebaran DBD bisa dicegah dengan melakukan 3M (Menguras, Mengubur, Menutup). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pelaksanaan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dalam Pencegahan DBD Oleh Keluarga di dusun Jeruk Kuwik Desa Bareng Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang. Metode : Desain penelitian adalah deskriptif, populasi penelitian ini adalah seluruh keluarga di Dusun Jeruk Kuwik Desa Bareng Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang pada bulan Agustus berjumlah 384 keluarga dan besar sampel sebanyak 38 keluarga dengan menggunakan teknik sampling adalah Simple Random Sampling. Hasil : Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada tanggal 20-21 Agustus 2014, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar (68,4%) gambaran pelaksanaan PSN (pemberantasan sarang nyamuk) dalam pencegahan penyakit DBD oleh keluarga dilaksanakan oleh 26 keluarga dan tidak dilaksanakan sejumlah 12 keluarga. Pembahasan : Sebagian besar sebanyak 26 keluarga melakukan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk).Keadaan tersebut terjadi karena dipengaruhi oleh factor umur, pendidikan, informasi, dan sumber informasi. Kata kunci : pelaksanaan PSN, penyakit DBD, Keluarga
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL SUAMI DENGANKEAKTIFAN IBU MEMBAWA BALITA KE POSYANDU DAHLIA II DI DUSUN PULO LAPANGAN DESA PULO LOR KECAMATAN JOMBANG KABUPATEN JOMBANG: The Correlation of Husband ‘s Social Support With Mother’s Activeness to Bring Toddler to Posyandu Dahlia 2 at Pulo Lapangan Sub Village Pulo Lor Village Jombang Subdistrict in Jombang District Siska Puspitasari; Rifa’i Rifa’i; Anis Satus Syarifah
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 4 No. 1 (2018): JIKep | Maret 2018
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.91 KB) | DOI: 10.33023/jikep.v4i1.137

Abstract

Dukungan sosial dari suami sangat diperlukan agar ibu aktif mengikuti kegiatan posyandu. Kebanyakan ibu jarang membawa balitanya ke posyandu karena pemberian imunisasi sudah lengkap, sehingga menyebabkan ibu tidak aktif membawa balita ke posyandu. Saat ini dukungan sosial suami dibutuhkan. Seorang suami harus meyakinkan ibu bahwa kegiatan posyandu sangat penting bagi kesehatan tumbuh kembang balita. Dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan sosial suami dengan keaktifan ibu. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai balita di Dusun Pulo Lapangan Desa Pulo Lor Kecamatan Jombang yaitu sejumlah 93 responden. Sampel dalam penelitian adalah 47 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Variabel penelitian ini adalah hubungan dukungan sosial suami dengan keaktifan ibu membawa balita ke posyandu. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan KMS. Analisa data dengan cara uji statistik chi-aquare. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan hampir seluruh dukungan sosial suami baik yaitu 76,6%, sedangkan keaktifan ibu membawa balita ke posyandu sebagian besar aktif yaitu 74,5%. Dengan demikian perlu adanya peningkatan keaktifan ibu dalam membawa balita ke posyandu dengan cara orang yang paling dekat atau petugas kesehatan berpartisipasi untuk memberikan penyuluhan kesehatan tentang tumbuh kembang balita secara rutin agar masyarakat dapat menambah wawasan dalam kehidupan sehari-hari. Kata kunci : dukungan sosial suami, keaktifan, posyandu
ASUHAN KEBIDANAN PADA NEONATUS DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUANG ANGGREK RSUD JOMBANG: Midwifery Care Of Neonatus With Low Birth Weight In Anggrek’s Provincial Hospital Pavilion Jombang Lutfi Putri Mahardika; Septi Fitrah Ningtyas; Anis Satus Syarifah
Jurnal Ilmiah Kebidanan (Scientific Journal of Midwifery) Vol. 3 No. 2 (2017): JIKeb | September 2017
Publisher : LPPM - STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.424 KB)

Abstract

Pendahuluan : Neonatus dengan berat badan lahir rendah (BBLR) atau neonatus yang dilahirkan dengan berat lahir < 2500 gram memiliki masalah yang bisa mengancam terjadinya kematian. Masalah atau komplikasi BBLR tersebut antara lain, hipotermia, ikterus, sepsis neonatorum yang dapat mempengaruhi kematian bayi jika tidak mendapat perawatan yang khusus. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk memberikan asuhan kebidanan pada neonatus dengan BBLR. Metode : Desain metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan melakukan pendekatan asuhan kebidanan manajemen varney. Subyek yang diambil adalah 2 responden bayi yang memiliki masalah kebidanan yang sama yaitu neonatus kurang bulan dengan BBLR umur 1-10 hari yang diberi asuhan selama 7 hari, 2 hari di Ruang Anggrek RSUD Jombang dengan pemberian intervensi PMK (Perawatan Metode Kangguru) dan termoregulasi dengan meletakkan bayi dalam inkubator dan 5 hari dengan kunjungan rumah setelah pasien pulang dengan pemberian intervensi PMK dan termoregulasi dengan meletakkan bayi dibawah cahaya lampu 60 watt. Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan berat badan pada kedua responden. Resonden 1 mengalami peningkatan berat badan 40 gram dari berat badan lahir dan mengalami hipotermi dengan suhu 36,10C. Responden 2 mengalami peningkatan berat badan 90 gram dari berat badan lahir dan suhu tubuh dalam batas normal. Pembahasan : Hal yang penting dalam memberikan asuhan pada neonatus BBLR adalah dengan menjaga suhu tubuh bayi agar tetap hangat salah satunya dengan cara pemberian PMK yang bisa dilakukan oleh ibu atau pengganti ibu (ayah atau anggota keluarga lain). Dengan dilakukannya PMK memiliki beberapa manfaat, antara lain meningkatkan berat badan bayi, menjaga kestabilitasan suhu tubuh dan menjalin bounding attachment antara ibu dan bayi. Kata Kunci : BBLR, Neonatus, PMK
HUBUNGAN STATUS FUNGSIONAL DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN STROKE DI RUANG FLAMBOYAN RSUD JOMBANG: The Correlation Of Functional Status With Depression Level For Stroke Patients In Flamboyan Room RSUD Jombang Windya Noor Vika; Anis Satus Syarifah; Mamik Ratnawati
Jurnal Ilmiah Kebidanan (Scientific Journal of Midwifery) Vol. 4 No. 1 (2018): JIKeb | Maret 2018
Publisher : LPPM - STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.729 KB) | DOI: 10.33023/jikeb.v4i1.156

Abstract

Pendahuluan: Stroke meningkat pada dasawarsa terakhir dan merupakan penyakit utama penyebab kecacatan, stroke mengakibatkan pasien mengalami ketergantungan karena keadaannya, stroke disertai kecacatan berdampak pada penerimaan individu tercermin pada perilakunya yang menjadikan depresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status fungsional dengan tingkat depresi pada pasien stroke di Ruang Flamboyan RSUD Jombang. Metode: Desain penelitian mengunakan Analitik Korelasi dengan Cross Sectional, Populasi penelitian ini pasien stroke infark di Ruang Flamboyan RSUD Jombang sebanyak 96 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah Consecutive Sampling, jumlah sampel 48 orang. Variabel independennya adalah status fungsional sedangkan Variabel dependennya adalah tingkat depresi. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Data dianalisis menggunakan uji Kendal Tau. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian pada tanggal 4 – 25 April 2017 didapatkan sebagian besar (58,3%) responden ketergantungan berat dan tingkat depresi hampir setengah (37,5%) responden kategori depresi sedang, hasil uji statistik menggunakan Kendal Tau diketahui ada hubungan antara status fungsional dengan tingkat depresi pada pasien stoke di Ruang Flamboyan RSUD jombang. Angka korelasi 0,611 menunjukkan kekuatan di dalam penelitian ini kuat. Pembahasan: Berdasarkan penelitian yang dilakukan tentang hubungan status fungsional dengan tingkat depresi pasien stroke diharapkan dapat mengetahui penyebab dan tanda gejala depresi sehingga dapat melakukan pencegahan terhadap faktor-faktor penyebab depresi serta mengurangi ketergantungan kepada orang lain dan meningkatkan status fungsional khususnya pada penderita stroke di Ruang Flamboyan RSUD Jombang. Kata Kunci : Status Fungsional, Tingkat Depresi, Stroke
HUBUNGAN TINGKAT NYERI LUKA OPERASI DENGAN MOBILISASI DINI PADA IBU POST SECTIO CAESAREA DI PAVILYUN MELATI RSUD JOMBANG anis satus syarifah; Mamik Ratnawati; Amanda Dewi Kharisma
Jurnal Ilmiah Kebidanan (Scientific Journal of Midwifery) Vol. 5 No. 1 (2019): JIKeb | Maret 2019
Publisher : LPPM - STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.011 KB) | DOI: 10.33023/jikeb.v5i1.238

Abstract

Pendahuluan: Nyeri yang dirasakan ibu post SC berasal dari luka yang terdapat di perut. Nyeri merupakan sensasi yang sangat personal yang tidak dapat dibagi dengan orang lain. Rasa nyeri yang masih terasa 2-3 hari setelah SC umumnya membuat ibu enggan menggerakkan badannya, hal inilah yang menyebabkan mobilisasi dini ibu kurang baik.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan tingkat nyeri luka operasi dengan mobilisasi dini pada ibu post SC. Metode: Desain pada penelitian ini menggunakan analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional, dilakukan pada tanggal 17 s.d 27 April 2018, bertempat di Pavilyun Melati RSUD Jombang. Populasi adalah semua ibu post SC di Pavilyun Melati RSUD Jombang rata-rata setiap bulan sebanyak 68 responden, besar sampel adalah 34 responden. Teknik sampling menggunakan Purposive Sampling. Variabel independen adalah tingkat nyeri luka operasi, sedangkan variabel dependen adalah mobilisasi dini. Data analisis menggunakan uji statistik Spearman Rank. Hasil: Hasil penelitian didapatkan sebagian besar responden dengan nyeri sedang mempunyai mobilisasi dini cukup yaitu sebanyak 13 orang (72,2%). Hasil uji statistik didapatkan ?=0,002 < ?=0,05 dan koefisien korelasi=0,515. Artinya, ada hubungan “sedang” antara variabel independen dengan variabel dependen sehingga H1 diterima dan H0 ditolak. Kesimpulan: Tindakan yang perlu dilakukan untuk ibu post SC untuk mengurangi nyeri yaitu dengan memberikan analgesik dan mengajarkan teknik relaksasi dan distraksi. Selain itu ibu juga harus diberi informasi dan arahan untuk melakukan mobilisasi dinI. Dengan adanya informasi yang memadai tentang pentingnya mobilisasi dini dan pengawasan dari petugas kesehatan diharapkan dapat meningkatkan motivasi ibu untuk melakukan mobilisasi dini.
Pendidikan Kesehatan Untuk Meningkatkan Pengetahuan dan Kesiapan Menghadapi Menarche pada Siswa di Sekolah Dasar Negeri Pandanwangi Jombang Rodiyah; Andayani, Sestu Retno Dwi; Syarifah, Anis Satus
DEDIKASI SAINTEK Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : Al-Hijrah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58545/djpm.v2i2.175

Abstract

Menstruasi yang pertama kali terjadi pada seorang  perempuan di sebut dengan Menarche. Saat ini, rata-rata remaja mendapatkan menstruasi pertama kali pada usia 11 tahun. Ketidakstabilan psikologis, emosi, dan rendahnya pengetahuan siswi Sekolah Dasar menjadikan siswi cemas, takut dan tidak mengerti apa yang harus mereka lakukan ketika mengalami menstruasi tersebut, tetapi  mau tidak mau siswi tersebut harus siap menerima kondisi ini, oleh karena itu persiapan menjelang menstruasi penting untuk dipelajari untuk kesiapan jika menstruasi terjadi secara tiba-tiba pada siswi yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan siswi Sekolah Dasar tentang Menarche. Penyuluhan ini dilakukan di SDN Pandanwangi Jombang dengan jumlah peserta 35 siswi pada tanggal 31 Juli 2023. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah edukasi tentang  menarce. Kegiatan ini dibagi menjadi 3 tahap yaitu Tahap I persiapan meliputi menentukan jadwal pelaksanaan dan pendataan siswi, dilanjutkan dengan menyiapkan tempat, alat penyuluhan. Tahap II pelaksanaan, meliputi pre test, pemberian materi penyuluhan, sesi tanya jawab, dan post test, Tahap III dengan mengevaluasi kegiatan yang sudah di lakukan. Hasil yang diperoleh menunjukkan perubahan pengetahuan setelah mendapat pendidikan kesehatan. Dapat disimpulkan bahwa edukasi kesehatan tentang Menarche efektif dalam meningkatkan pengetahuan siswi  untuk meningkatkan persiapan mereka sebelum menstruasi, kurangnya pengetahuan siswi menyebabkan semakin tidak siap dalam menghadapi menarche. Menyarankan guru bekerja sama dengan Puskesmas untuk melakukan Pendidikan kesehatan secara teratur tentang menstruasi sehingga Siswi akan siap ketika mendapatkan menstruasi untuk pertama kalinya.
Life Skill Dan Kekerasan Seksual Bagi Remaja Di SMP Negeri 2 Jombang Andayani, Sestu Retno Dwi; Syarifah, Anis Satus
DEDIKASI SAINTEK Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : Al-Hijrah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58545/djpm.v3i1.228

Abstract

Angka Kekerasan terhadap remaja masih tinggi di Indonesia. Survei nasional yang dilakukan terhadap anak kelompok usia remaja sekolah yang dilaksanakan pada tahun 2018 oleh Kementrian Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), menemukan bahwa 62% siswa sekolah mengalami satu atau lebih dari satu bentuk kekerasan sepanjang hidupnya. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan edukasi life skill dan pemahaman Kekerasan seksual pada remaja di SMP Negeri 2 Jombang. Kegiatan dilaksanakan melalui metode pendidikan kesehatan, para siswa diberikan leaflet edukasi kekerasan anak, dilanjutkan dengan penjelasan dan diskusi. Hasil dari kegiatan ini tergambar dari hasil pre-test dan post test. Nilai pre-test sebanyak 48% peserta dengan tingkat pengetahuan sedang, namun masih terdapat 11% dengan pengetahuan yang rendah. Pada nilai post-test terdapat peningkatan prosentase tingkat pengetahuan baik yaitu menjadi 57% dan tingkat pengetahuan sangat baik yaitu 35%. Hasil diskusi, Para siswa memahami kekerasan seksual pada remaja di sekolah dan menyepakati bagian tubuh yang boleh dan tidak boleh disentuh orang lain, remaja diajarkan juga untuk selalu terbuka kepada orang tuanya, guru atau kepada orang yang dipercaya dapat melindunginya. Sekolah dapat membentuk tim anti kekerasan seksual sebagai bentuk kewaspadaan dalam pencegahan kekerasan seksual di lingkungan sekolah.
PENGARUH PEMBERIAN TABLET FE TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN SISWI KELAS 11 JURUSAN IPS DI MAN 4 DENANYAR JOMBANG : The Effect of Giving Fe Tablets on Hemoglobin Levels of Grade 11 Female Students of the Social Sciences Department in Man 4 Denanyar, Jombang District Arianto, Moch. Rohman Dwi Fauzi; Syarifah, Anis Satus
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 10 No. 3 (2024): JiKep | Oktober 2024
Publisher : UPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikep.v10i3.2393

Abstract

Pendahuluan : remaja putri yang memutuskan untuk tidak mengkonsumsi tablet Fe secara rutin, bahkan ada yang tidak pernah mengkonsumsi tablet Fe yang diberikan, padahal setiap bulannya mengalami menstruasi yang mengakibatkan kekurangan darah sehingga beresiko terkena anemia. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Pemberian Tablet Fe Terhadap Kadar Hemoglobin Siswi Kelas 11 Jurusan Ips Di Man 4 Denanyar Kecamatan Jombang. Metode : Desain penelitian ini menggunakan pendekatan One Groups Pretest-Posttest Design, dengan populasi Seluruh siswi kelas 11 jurusan IPS sejumlah 74 orang di MAN 4 Jombang, dan sampel penelitian ini berjumlah 62 responden.waktu penelitian 7 hari, Penelitian ini menggunakan teknik purposive Sampling. Pembahasan : Hasil uji T-Test didapatkan Nilai Korelasi antara sebelum dan sesudah pemberian tablet fe tersebut menunjukan hasil 0,798 artinya hubungan kuat dan positif. Sedangkan tingkat signifikansi hubungan: Hasil 0,000 artinya signifikan pada level 0,01. Nilai Sig. (2- tailed): Nilai probabilitas/p value uji T Paired: Hasil = 0,000. Artinya: ada perbedaan antara sebelum dan sesudah pemberian tablet fe. Sebab: Nilai p value > 0,05 (95 % kepercayaan) Analisis : Dapat disimpulkan bahwa dengan pemberian tablet fe pada siswi kelas 11 ips dapat menurunkan angka penderita anemia karena zat besi yang terdapat pada tablet fe dapat meningkatkan kadar hemoglobin. Kesimpulan : dengan pemberian tablet Fe dapat mempengaruhi kadar hemoglobin pada siswi kelas 11 IPS sehingga dapat menurunkan angka penderita anemia karena adanya zat besi yang terkandung pada tablet Fe. Kata Kunci : Anemia, Tablet Fe, Kadar Hemoglobin