Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengaruh Pupuk Kandang Sapi dan Kombinasi Pupuk Anorganik terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Padi (Oryza Sativa L.) Rahmiati Rahmiati; Mawaddah mawaddah
Serambi Saintia : Jurnal Sains dan Aplikasi Vol 8, No 2 (2020): Serambi Saintia
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jss.v8i2.2419

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tingkeum, Lampeuneurut, Kecamatan Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar yang dilakukan pada bulan September 2019 hingga Januari 2020. Rancangan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 4 × 3 dengan 3 ulangan. Data dianalisis menggunakan microsoft ecxel. Parameter pengamatan meliputi jumlah anakan produktif per rumpun dan berat gabah 1000 butir (gr). Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi yang berpengaruh nyata terdapat jumlah anakan produktif per rumpun tanaman padi umur 90 hari setelah tanam (HST) terdapat pada perlakuan K3N2. Sedangkan pada bobot 1000 butir gabah terdapat interaksi yang tidak berpengaruh nyata. Pada pengamatan jumlah nakan produktif pada umur 90 HST tanaman padi berpengaruh sangat nyata akibat perlakuan pupuk kandang sapi terdapat pada perlakuan K3, namun akibat kombinasi pupuk anorganik berpengaruh nyata dan dengan bobot terbanyak terdapat pada perlakuan N1. Pada pengamatan bobot 1000 butir gabah pada umur 115 HST tanaman padi berpengaruh sangat nyata akibat perlakuan pupuk kandang sapi dengan bobot terbanyak terdapat pada perlakuan K3, namun akibat kombinasi pupuk anorganik berpengaruh nyata dan dengan bobot terbanyak terdapat pada perlakuan N2.Kata kunci : Pupuk Kandang Sapi, Pupuk Anorganik, Padi Inpari IR Nutri Zin 
Pengaruh Pemberian Merica terhadap Sifat Fisika dan Kimia dari Produk Kubis Asam (Kimchi) Asal Aceh Rahmah Hayati; Muhammad Irzan Majid; Syamratul Achwan; Rahmiati Rahmiati; Mulyadi Mulyadi; Riki Musriandi
Serambi Saintia : Jurnal Sains dan Aplikasi Vol 11, No 1 (2023): Serambi Saintia
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jss.v11i1.6124

Abstract

Brassica oleracea atau sayuran berasal dari Takengon mengandung banyak vitamin, karbohidrat, protein serta mineral. Umur simpan sayuran ini terbatas. Hal ini disebabkan karna kandungan kadar air yang tinggi mengakibatkan mudah rusak juga tidak tahan lama. B. oleracea sering diawetkan atau di fermentasi sebagai makanan sauerkraut di Negara Jerman. Namun di Indonesia belum banyak di produksi. Makanan ini memiliki sifat inderawi yang sangat khas menyerupai kimchi dari aroma dan cita rasanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi produk kubis asam dari B. oleracea atau kimchi asal Aceh dengan penambahan merica terhadap variasi konsentrasi persentase garam selama fermentasi. Pengujian sifat fisika-kimia dilakukan di Laboratorium. Metode penelitian yang digunakan adalah analysis of variance (ANOVA) signifikan 5% dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Faktor yang diuji adalah penambahan 1% merica pada konsentrasi garam K 2,25%, MG1 2,5%, MG2 7,5% dan MG3 12,5%. Hasil penelitian menyatakan perlakuan rekomendasi yaitu pada K 2,5% dan MG 2,25%. Rataan K 2,25% dengan sifat fisika-kimia susut bobot 20,75% dalam pH 3,56, TPT 7,75%, kandungan vitamin C 7,41 mg, kandungan kadar air 90,9%, serta asam laktat terkecil adalah 0,0096%. Namun rata-rata MG1 2,5% dengan sifat fisika-kimia susut bobot 20,05% dalam pH 3,69 TPT 7,55%, kandungan vitamin C 13,15 mg, kadar air 92,1%, serta asam laktat yang lebih kecil yaitu 0,0095%. Pemberian merica dalam konsentrasi garam yang berbeda terhadap kimchi asal Aceh berpengaruh nyata pada sifat fisika dan kimia. Berdasarkan hasil uji kesukaan dengan penambahan merica pada variasi garam terhadap panelis tidak terlatih diperoleh pada perlakuan K 2,25% dan MG1 2,5%.Kata kunci : Kimchi, B. oleracea, kubis, garam, sifat fisika-kimia.ABSTRACTBrassica oleracea or vegetables from Takengon were contain a lots of vitamins, carbohydrates, protein and minerals. The shelf life of these vegetables was limited. That case, it because the higher water content made easily damaged and it was not durable. B. oleracea was often preserved or fermented as a sauerkraut dish in Germany. But, in Indonesia not too much in production. This food has very distinctive sensory properties resembling kimchi in aroma and the taste. This study aims to identify vegetable cabbage products from B. oleracea or kimchi from Aceh with the addition of pepper at various percentages of salt concentration during fermentation. Furthermore, testing of physico-chemical properties was carried out in the laboratory. The research method used was analysis of variance (ANOVA) with a completely randomized design (CRD) with a significance of 5%. The factor tested was the addition of 1% pepper to a salt concentration of 2.25% K, 2.5% MG1, 7.5% MG2 and 12.5% MG3. The results of the study stated that the recommended treatment was 2.5% K and 2.25% MG. Average K 2.25% with physico-chemical properties weight loss 20.75% at pH 3.56, TPT 7.75%, vitamin C content 7.41 mg, water content 90.9%, and the smallest lactic acid 0.0096%. However, the average MG1 was 2.5% with physical and chemical properties, 20.05% weight loss at pH 3.69, TPT 7.55%, 13.15 mg vitamin C content, 92.1% moisture content, and lactic acid is smaller, namely 0.0095%. The adding the pepper with different salt concentrations to kimchi from Aceh had a significant effect on the physical and chemical properties. Based on the results of the preference test with the addition of pepper to the salt variation for untrained panelists, it was found in the K treatment of 2.25% and 2.5% MG1.Keyword : Kimchi, B. oleracea, cabbage, salt, physico chemist.
Pengaruh Pemberian Pupuk Kotoran Kambing dan Pupuk KNO3 Merah Cair terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Melon (Cucumis melo L.) Rahmiati Rahmiati; Elvrida Rosa; Rahmah Hayati; Savitri Savitri; Fajar Siddiq
Serambi Saintia : Jurnal Sains dan Aplikasi Vol 11, No 1 (2023): Serambi Saintia
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jss.v11i1.6447

Abstract

Penelitian bertujuan untuk meningkatkan hasil tanaman melon (Cucumis melo L.). Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) Pola Faktorial 3x4 dengan menggunakan 3 Faktor yaitu dosis Pupuk Kotoran Kambing (K) terdiri 3 taraf yaitu, K0 (Kontrol), K1 (3,74 kg/plot), K2 (7,48 kg/plot). Kosentrasi Pupuk KNO3 Merah Cair (M) terdiri dari 4 taraf yaitu, M0 (0 ml/liter air), M1 (2 ml/liter air), M2 (3 ml/liter air), M3 (4 ml/liter air). Pemberian Pupuk Kotoran Kambing dilakukan setelah selesai Pembuatan Plot, dan waktu pemberian Pupuk KNO3 Merah Cair, M0= Kontrol, M1 = 15 Hari Setelah Tanam, M2 = 30 Hari Setelah Tanam, M3 = 45 Hari Setelah Tanam. Perubahan yang diamati adalah, ,Berat Buah Sampel dan Diameter Buah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, rataan berat buah sampel terdapat pada perlakuan K2 dan rataan Diameter Buah terdapat pada perlakuan K2. Adapun Pada perlakuan Pupuk KNO3 Merah Cair tidak terdapat pengaruh yang nyata terhadap semua Variabel pengamatan. Tidak terdapat interaksi yang nyata antara Pupuk Kotoran Kambing dan pupuk KNO3 Merah Cair terhadap hasil tanaman melon (Cucumis melo L).Kata Kunci : Tanaman Melon, Pupuk Kotoran Kambing, Pupuk KNO3 Merah Cair.
Pengaruh Pemberian Merica terhadap Sifat Fisika dan Kimia dari Produk Kubis Asam (Kimchi) Asal Aceh Rahmah Hayati; Muhammad Irzan Majid; Syamratul Achwan; Rahmiati Rahmiati; Mulyadi Mulyadi; Riki Musriandi
Serambi Saintia : Jurnal Sains dan Aplikasi Vol 11, No 1 (2023): Serambi Saintia
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jss.v11i1.6124

Abstract

Brassica oleracea atau sayuran berasal dari Takengon mengandung banyak vitamin, karbohidrat, protein serta mineral. Umur simpan sayuran ini terbatas. Hal ini disebabkan karna kandungan kadar air yang tinggi mengakibatkan mudah rusak juga tidak tahan lama. B. oleracea sering diawetkan atau di fermentasi sebagai makanan sauerkraut di Negara Jerman. Namun di Indonesia belum banyak di produksi. Makanan ini memiliki sifat inderawi yang sangat khas menyerupai kimchi dari aroma dan cita rasanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi produk kubis asam dari B. oleracea atau kimchi asal Aceh dengan penambahan merica terhadap variasi konsentrasi persentase garam selama fermentasi. Pengujian sifat fisika-kimia dilakukan di Laboratorium. Metode penelitian yang digunakan adalah analysis of variance (ANOVA) signifikan 5% dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Faktor yang diuji adalah penambahan 1% merica pada konsentrasi garam K 2,25%, MG1 2,5%, MG2 7,5% dan MG3 12,5%. Hasil penelitian menyatakan perlakuan rekomendasi yaitu pada K 2,5% dan MG 2,25%. Rataan K 2,25% dengan sifat fisika-kimia susut bobot 20,75% dalam pH 3,56, TPT 7,75%, kandungan vitamin C 7,41 mg, kandungan kadar air 90,9%, serta asam laktat terkecil adalah 0,0096%. Namun rata-rata MG1 2,5% dengan sifat fisika-kimia susut bobot 20,05% dalam pH 3,69 TPT 7,55%, kandungan vitamin C 13,15 mg, kadar air 92,1%, serta asam laktat yang lebih kecil yaitu 0,0095%. Pemberian merica dalam konsentrasi garam yang berbeda terhadap kimchi asal Aceh berpengaruh nyata pada sifat fisika dan kimia. Berdasarkan hasil uji kesukaan dengan penambahan merica pada variasi garam terhadap panelis tidak terlatih diperoleh pada perlakuan K 2,25% dan MG1 2,5%.Kata kunci : Kimchi, B. oleracea, kubis, garam, sifat fisika-kimia.ABSTRACTBrassica oleracea or vegetables from Takengon were contain a lots of vitamins, carbohydrates, protein and minerals. The shelf life of these vegetables was limited. That case, it because the higher water content made easily damaged and it was not durable. B. oleracea was often preserved or fermented as a sauerkraut dish in Germany. But, in Indonesia not too much in production. This food has very distinctive sensory properties resembling kimchi in aroma and the taste. This study aims to identify vegetable cabbage products from B. oleracea or kimchi from Aceh with the addition of pepper at various percentages of salt concentration during fermentation. Furthermore, testing of physico-chemical properties was carried out in the laboratory. The research method used was analysis of variance (ANOVA) with a completely randomized design (CRD) with a significance of 5%. The factor tested was the addition of 1% pepper to a salt concentration of 2.25% K, 2.5% MG1, 7.5% MG2 and 12.5% MG3. The results of the study stated that the recommended treatment was 2.5% K and 2.25% MG. Average K 2.25% with physico-chemical properties weight loss 20.75% at pH 3.56, TPT 7.75%, vitamin C content 7.41 mg, water content 90.9%, and the smallest lactic acid 0.0096%. However, the average MG1 was 2.5% with physical and chemical properties, 20.05% weight loss at pH 3.69, TPT 7.55%, 13.15 mg vitamin C content, 92.1% moisture content, and lactic acid is smaller, namely 0.0095%. The adding the pepper with different salt concentrations to kimchi from Aceh had a significant effect on the physical and chemical properties. Based on the results of the preference test with the addition of pepper to the salt variation for untrained panelists, it was found in the K treatment of 2.25% and 2.5% MG1.Keyword : Kimchi, B. oleracea, cabbage, salt, physico chemist.
Respon Petani Hortikultura Terhadap Manfaat Sertifikat Prima 3 di Provinsi Aceh Nupudiya Nupudiya; Ainal Mardhiah; Khumaira Khumaira; Teuku Fadhla; Rahmiati Rahmiati; Mulyadi Mulyadi
Jurnal Humaniora : Jurnal Ilmu Sosial, Ekonomi dan Hukum Vol 7, No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : Center for Research and Community Service (LPPM) University of Abulyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30601/humaniora.v7i2.4201

Abstract

Prima 3 certificate is a labeling of fruit and vegetable agricultural products in ensuring food safety with the aim of providing quality assurance and food safety. Aceh Province has used Prima 3 Certification which is given to companies or farmers who cultivate Horticultural crops that are free of pesticide residues. The purpose of the study was to determine the response of horticultural farmers to prime 3 certification in Aceh province. The data analysis model used is Likert scale analysis and Spearman rank correlation analysis. Based on the results of the study, it shows that the response of farmers to the benefits of prime 3 certification in Aceh Province is 66%, which means that they are in the agreed category because in terms of relative benefits they get high income, in terms of the level of conformity of the product composition standards in accordance with technical requirements, from the level of complexity of administrative requirements is very easy to fulfill, registration is easy to implement, in terms of easy application, the quality of the product is better, the product is safer from chemicals, and safe for consumption, so in terms of innovation it is easy to observe. Spearman rank correlation results age, education, experience have a high relationship with farmer response, while land area has a low relationship