Abstract – Understanding the awareness of the Indonesian public regarding children who have autism spectrum disorder (ASD) can be said that very minimal. The lack of understanding and awareness can influence a person's behavior, especially parents in their children who have ASD. Children who have ASD will find it difficult to do social activities in their environment. Couples who are often involved in debates in their married life are likely to influence satisfaction in their marriages. In this study, researchers wanted to see the relationship between marital satisfaction with parental affection for their ASD child. Subjects were taken as many as 202 parents (104 women, 90 men, 8 others) by accidental sampling who had ASD children and still had "married" marital status (not divorced / spouse died). The measuring instrument used is ENRICH marital satisfaction (EMS) to measure parental marriage satisfaction and parent-child relationship questionnaire (PCRQ) to measure parental affection for ASD children. The results of this study indicate that there is a relationship between marital satisfaction with parental affection for ASD children with p. 0,000 (<0.05). The conclusion of this study shows that there is a relationship between marital satisfaction with parental affection for ASD children. In this study, researchers only focus on ASD disorders, so they cannot describe other disorders. Keywords: autism spectrum disorder, marital, parental affection, parents Abstrak – Pemahaman hingga kesadaran masyarakat Indonesia terkait anak yang memiliki autism spectrum disorder (ASD) dapat dikatakan masih sangat minim. Pemahaman dan kesadaran yang masih kurang tersebut-lah yang dapat memengaruhi perilaku seseorang khususnya orangtua pada anak mereka yang memiliki ASD. Anak yang memiliki ASD akan sulit untuk melakukan aktivitas sosial di lingkungan mereka. Pasangan yang sering terlibat perdebatan dalam kehidupan pernikahan mereka dimungkinkan akan memengaruhi kepuasan dalam pernikahan mereka. Pada penelitian ini, peneliti ingin melihat hubungan antara kepuasan pernikahan dengan kasih sayang orangtua pada anak ASD mereka. Pengambilan subjek dilakukan sebanyak 202 orangtua (104 perempuan, 90 laki-laki, 8 lainnya) secara accidental sampling yang memiliki anak ASD dan masih memiliki status pernikahan “menikah” (tidak bercerai/pasangan meninggal). Alat ukur yang digunakan yakni ENRICH marital satisfaction (EMS) untuk mengukur kepuasan pernikahan orangtua dan parent-child relationship questionnaire (PCRQ) untuk mengukur kasih sayang orangtua pada anak ASD. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara kepuasan pernikahan dengan kasih sayang orangtua pada anak ASD dengan p. 0,000 (<0,05). Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubugan antara kepuasan pernikahan dengan kasih sayang orangtua pada anak ASD. Pada penelitian ini, peneliti hanya berfokus pada gangguan ASD saja, sehingga tidak dapat menggambarkan gangguan lain. Kata kunci: autism spectrum disorder, kasih sayang, orangtua, pernikahan