Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search
Journal : eProceedings of Engineering

Perancangan Dan Realisasi Antena Co-planar Dengan Metode Band Gap Untuk Peningkatan Bandwidth Pada Frekuensi S-band M Eiqko Eiqko; Levy Olivia Nur; Yuyu Wahyu
eProceedings of Engineering Vol 5, No 1 (2018): April 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Antena adalah salah satu komponen yang penting dalam sistem radar dan menurut penelitian sebelumnya antena co-planar dapat digunakan pada sistem radar. Pada sistem radar yang beroperasi pada frekuensi s-band 2,9-3,1 GHz membutuhkan bandwidth 200 MHz. Antena co-planar merupakan antena mikrostrip planar dengan patch rectangular yang disusun berdampingan. Hasil simulasi untuk return loss ≤ -10 dB diperoleh bandwidth 256 MHz dari penelitian pada simulasi dan diperoleh 208 MHz dari penelitian pada pengukuran menggunakan aplikasi simulator dan VNA. Kata Kunci : gap, bandwidth, co-planar
Antena Mikrostrip Celah Persegi Pita Ganda Untuk E-nodeb Lte 1,8 Dan 2,3 Ghz Agung Rachman; Heroe Wijanto; Yuyu Wahyu
eProceedings of Engineering Vol 5, No 1 (2018): April 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Long Term Evolution (LTE) merupakan salah satu sistem seluler versi mutakhir saat ini telah dikembangkan di dunia teknologi. LTE sendiri bekerja pada banyak frekuensi, salah satunya adalah 1,8 GHz. Digunakan antena mikrostrip dengan alasan antena mikrostrip memiliki keuntungan berbentuk kompak dengan dimensi yang kecil, mudah untuk difabrikasikan, mudah dikoneksikan dan mudah diintegrasikan dengan perangkat lainnya. Pada penelitian sebelumnya telah dibuat 4G LTE pada frekuensi 1,8 GHz untuk 4G LTE sehingga pada penelitian ini dibuat antena mikrostrip patch rectangular dengan dual frekuensi di 1,8 GHz dan 2,3 GHz dengan tujuan untuk teknologi 4G mendatang akan digunakan spektrum frekuensi di 2,3 GHz Pada tugas akhir ini akan dirancang antena mikrostrip dengan patch rectangular dan slot rectangular untuk menghasilkan dual band. Kelemahan dari antena mikrostrip adalah gain dan bandwidth yang tidak maksimal, oleh karena itu pada proposal kali ini digunakan teknik catu daya Electromagnetically coupled (EMC) untuk menghasilkan bandwidth dan gain yang lebih besar. Antena direalisasikan dengan menggunakan dua buah subtrat yaitu Rogers Duroid ( = 2.2 dan ketebalan substrat = 1.57 m) dan FR-4 Eproxy ( = 4.6 dan ketebalan substrat = 1.6 ) dengan dimensi (127.25 mm x 101.7562 mm ). Seteleh dilakukan pengukuran antena bekerja pada dua frekuensi yaitu 1,8 dan 2,3 GHz dengan bandwidth masing-masing 75 Mhz & 60 Mhz, gain 5,04 dB & 2,04 dB, polarisasi elips dan pola radiasi unidireksional
Perancangan Dan Realisasi Antena Mimo 2x2 Mikrostrip Patch Persegi Panjang 5,2 Ghz Untuk Wifi 802.11n Dengan Catuan Emc (electromagnetically Coupled) Imam Restu Utomo; Dharu Arseno; Yuyu Wahyu
eProceedings of Engineering Vol 5, No 1 (2018): April 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan teknologi semakin pesat dan cepat berkembang, sehingga banyaknya kebutuhan informasi yang harus tercapai semakin banyak. Dengan hal tersebut dapat berarti harus adanya teknologi yang mendukungnya juga. Semakin banyak kebutuhan informasi berarti harus ada nya akses yang memenuhi di segala tempat. Apalagi masih banyaknya tempat yang mempunyai sinyal dan daya terima wifi yang belum baik. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas dari wifi adalah dari antenna nya. Teknik MIMO adalah teknik yang digunakan pada antenna untuk meningkatkan kapasitas performansi dan system dari wireless. Pada tugas akhir ini akan di rancang dan direalisasikan antena MIMO 2x2 yang dapat bekerja pada frekuensi 5,2 Ghz dan dapat diaplikasikan pada teknologi Wifi. Hasil dari farbrikasi antena mikrostrip MIMO 2x2 ini memiliki nilai VSWR ≤ 1.335, return loss ≤ -16.608 dB, gain ≥ 3.33 dBi, nilai mutuak coupling ≤ -22.512, memiliki pola radiasi bidireksional, serta memiliki polarisasi sirkular pada antena 1 dan polarisasi elips pada antena 2.
Penggeser Fasa Mikrostrip 90 Derajat Untuk Airport Surveillance Radar (asr) S-band Yustina Wahyu Andika; Levy Olivia Nur; Yuyu Wahyu
eProceedings of Engineering Vol 5, No 1 (2018): April 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada penelitian ini dirancang sebuah microstrip passive phase shifter berbentuk meander coupled- line yang dapat di implementasikan untuk menggeser fasa sejauh 90⁰ sehingga dapat memudahkan dalam sistem pengarahan antena. Antena dirancang di atas substrat FR-4 dengan nilai permitivitas relatif 4.6 pada frekuensi S-Band (3 GHz), yaitu frekuensi yang digunakan pada Airport Surveillance Radar yang berfungsi untuk memantau pergerakan pesawat saat masuk, keluar atau hanya melintasi wilayah bandara tertentu. Metode yang digunakan adalah Schiffman’s phase shifter sebagai acuan perancangan. Pada jurnal ini, direalisasikan microstrip passive phase shifter dengan return loss untuk sebesar -14.7 dB dan pada        sebesar -14.6 dB. Sedangkan nilai fasanya senilai 97.22⁰ untuk           dan 92.56⁰ untuk      .
Micro Coil Pada 300 Khz, 500 Khz, Dan 1 Mhz Sebagai Induktor Magnetik Untuk Wireless Power Transfer M. Maulana Nugraha; Levy Olivia Nur; Yuyu Wahyu
eProceedings of Engineering Vol 5, No 1 (2018): April 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian dalam tugas akhir ini bertujuan untuk merancang dan merealisasikan micro-coil sebagai induktor magnetik untuk wireless power transfer. Tugas akhir ini melalui proses perancangan dan realisasi yaitu melalui proses perancangan dan menggunakan simulasi 3D. SRF yang didapatkan dari perhitungan matematis sebesar 297,88KHz, 499,28KHz, dan 980,01KHz. SRF yang dihasilkan menggunakan simulator sebesar 300KHz, 500KHz, dan 1MHz. Adapun hasil dari pengukuran realisasi micro coil FR4 adalah sebesar 299,5 KHz, 500,2KHz, dan 1MHz. 
Antena Mikrostrip Fraktal Koch Untuk Penerima Televisi Digital (478-694 Mhz) Sulma Agida Yusfandini; Heroe Wijanto; Yuyu Wahyu
eProceedings of Engineering Vol 5, No 1 (2018): April 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sesuai dengan rekomendasi KOMINFO, penyiaran analog akan mengalami migrasi ke penyiaran digital pada tahun 2018. Untuk mendukung perubahan tersebut diperlukan antena penerima handal yang dapat beroperasi pada UHF Band untuk televisi digital. Salah satu jenis antena yang dapat memenuhi adalah antena mikrostrip fraktal koch. Pada tugas akhir ini dirancang antena mikrostrip fraktal koch iterasi dua dengan teknik slot pada groundplane untuk televisi digital yang dapat bekerja sesuai dengan alokasi frekuensi televisi digital di Indonesia yaitu 478-694 MHz. Pencatuan yang dipakai adalah mikrostrip line dengan menggunakan bahan FR4-epoxy dengan konstanta dielektrik 4,3. Antena mikrostrip ini memiliki dimensi yang cukup kecil sehingga dapat diaplikasikan di indoor. Fraktal koch iterasi 2 dipilih karena frekuensi kerja yang dihasilkan sesuai untuk diaplikasikan pada televisi digital serta parameter yang lainnya seperti vswr, bandwidth, return loss yang cukup baik. Perancangan dan simulasi menggunakan software CST Studio Suite 2016. Berdasar simulasi dan analisis yang telah dilakukan menunjukan bahwa fraktal koch yang dimodifikasi menjadi slot groundplane dapat menghasilkan VSWR ≤1,796, gain 3,29 dBi, Return loss ≤ - 10,909 dB, bandwidth 265,5 MHz serta memiliki polarisasi ellips dan pola radiasi bidireksional. Kata Kunci: televisi digital, fraktal koch, mikrostrip
Perancangan Dan Realisasi Bandpass Filter Dengan Menggunakan Metode Hairpin Line Untuk Frekuensi Kerja 5,800 Ghz – 5,900 Ghz Dicky Saputra Caniago; Achmad Ali Muayyadi; Yuyu Wahyu
eProceedings of Engineering Vol 5, No 1 (2018): April 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada masa sekarang perangkat Wi-Fi sudah menjadi kebutuhan pokok untuk akses internet .Salah satuband frekuensi unlicensed untuk high speed access adalah 5.8 GHZ , menggunakan Wi-Fi dengan standar IEEE 802.11n/ac . Sistem kerja Wi-Fi ditunjang oleh perangkat yang ada disisi AP ( Access Point ) dan sisi client , di setiap sisi masing – masing memiliki transmitter dan receiver .Pada tugas akhir ini di rancang band pass filter (BPF) untuk aplikasi Wi-Fi 5.8 GHZ . Band pass filter ini dirancang menggunakan metode hairpin line dan menggunakan respon frekuensi Chebyshev dengan ripple 0.1 dB, Filter ini dirancang menggunakan Roger 5880.Hasil pengukuran realisasi BPF tersebut menghasilkan BPF dengan nilai return loss : -17.252 dB , insertion loss : -5.117 dB dan impedansi : 53.664 + j42.196 Ohm . Pengukuran parameter-parameter tersebut mendekati target spesifikasi BPF untuk IEEE 802.11 n/ac .
Band Pass Filter Combline Untuk Pemancar S-band Satelit Nano Mohammad Andi Pamungkas; Heroe Wijanto; Yuyu Wahyu
eProceedings of Engineering Vol 5, No 1 (2018): April 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Satelit Nano adalah satelit yang beroperasi pada orbit LEO dan mempunyai dimensi yang sangat kecil jika dibandingkan dengan satelit lainnya. Combline Band Pass Filter merupakan salah satu metode perancangan filter yang paling menguntungkan dan dapat diterapkan pada sistem komunikasi satelit yang memancarkan sinyal dengan daya yang sangat besar karena mempunyai ruang hampa yang disebut cavity box. Filter yang akan dirancang bekerja dengan frekuensi tengah 2,35 GHz. Pada filter ini digunakan respon frekuensi chebyshev ripple 0.1 dB dan impedansi terminal input dan terminal output 50 Ohm. Dalam mendesain filter perlu diperhatikan jenis bahan pembuat filter combline, penentuan dimensi yang teliti, dan karakteristik dari masing – masing resonator agar didapatkan hasil filter yang ideal. Hasil dari band pass filter ini dapat meloloskan sinyal pada frekuensi 2.250-2.450 MHz dan memiliki bandwidth sebesar 38 MHz, memiliki VSWR 1,28 , insertion loss sebesar -3,76 dB dan return loss sebesar -28,293 dB.
Power Combiner 3-way Untuk Aplikasi Electronic Support Measures 2-18 Ghz (uwb) Rizal Ritaudin; Heroe Wijanto; Yuyu Wahyu
eProceedings of Engineering Vol 5, No 1 (2018): April 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Electronic Support Measures (ESM) adalah sebuah peralatan elektronik yang berfungsi untuk menerima sinyal gelombang elektromagnetik, kemudian sinyal tersebut diproses dan dianalisa dengan tujuan untuk mendeteksi dan membuat pengukuran terhadap pancaran gelombang elektromagnetik dari sistem radar disekitarnya. Frekuensi kerjanya berada pada 2-4 GHz (S-Band), 4-8 GHz (C Band) dan 8-18 GHz (X Ku-Band).Dalam tugas akhir ini, telah dirancang dan direalisasikan sebuah komponen pasif yang terdapat pada aplikasi Electronic Support Measures (ESM) . Dengan banyaknya antena susunan maka dibutuhkan suatu komponen pasif yaitu power combiner. Frekuensi kerja alat tersebut 2-18 GHz yang mempunyai tiga input dan satu output . Alat tersebut dirancang menggunkan software CST Microwave Studio.Adapun hasil pengukuran dari 3-way power combiner pada 2-18 Ghz yaitu didapatkan nilai untuk parameter S11 pada 2 GHz yaitu -9.184 dB, 10 GHz sebesar -17.374 dB dan 18 GHz sebesar -12.638 dB, nilai untuk parameter S22 pada 2 GHz yaitu -6.864 dB, 10 GHz -20.635 dB, 18 GHz -10.524 dB, nilai untuk parameter S33 2 GHz -8.827 dB, 10 GHz -16.125 dB, 18 GHz -12.480 dB, nilai untuk parameter S44 pada 2 GHz yaitu -6.864 dB, 10 GHz -20.635 dB,  18 GHz -10.524 dB. Nilai untuk parameter S12 pada 2 GHz yaitu -5.003 dB, 10GHz -5.115 dB,  18 GHz -6.184 dB, Nilai untuk parameter S13 pada 2 GHz yaitu -5.259 dB, 10 GHz -5.497 dB,18 GHz -6.269 dB, Nilai untuk parameter S14 pada 2 GHz yaitu -4.901 dB, 10 GHz -4.976 dB, 18 GHz -5.923 dB, Nilai untuk parameter S21 pada 2 GHz yaitu –4.153 dB, 10 GHz -5.274 dB, 18 GHz -5.759 dB, Nilai untuk parameter S31 pada 2 GHz yaitu -5.341 dB, 10 GHz -6.171 dB, 18 GHz -6.613 dB, Nilai untuk parameter S41 pada 2 GHz yaitu -4.178 dB, 10 GHz -5.547 dB, 18 GHz -5.880 dB. Nilai untuk parameter S23 pada 2 GHz yaitu-9.739 dB, 10 GHz -20.033 dB, 18 GHz -24.165 dB, Nilai untuk parameter S34 pada 2 GHz yaitu -10.821 dB, 10GHz -20.932 dB, 18 GHz -46.673 dB, Nilai untuk parameter S24 pada 2 GHz yaitu -6.643 dB, 10 GHz -12.589dB, 18 GHz -25.086 dB, Nilai untuk parameter S32 pada 2 GHz yaitu -10.383 dB, 10 GHz -11.659 dB, 18 GHz-10.995 dB, Nilai untuk parameter S43 pada 2 GHz yaitu -13.636 dB, 10 GHz -11.931 dB, 18 GHz -14.807 dB,dan Nilai untuk parameter S42 pada 2 GHz yaitu -10.305 dB, 10 GHz -11.367 dB, 18 GHz -11.511 dB.
Antena Crossed Bowtie Untuk Penerima Tv Digital 478 - 694 Mhz Stevy Francisca Yolanda Novitasari; Heroe Wijanto; Yuyu Wahyu
eProceedings of Engineering Vol 5, No 1 (2018): April 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam penyiaran televisi, kini mengalami perkembangan yang awalnya menggunakan sistem siaran analog kini sedang berkembang menggunakan sistem penyiaran digital. Tahun 2018 merupakan tahun perubahan di Indonesia dari Televisi Analog menjadi Televisi Digital. Oleh karena itu, penulis akan merealisasikan sebuah antena yang dapat menerima sinyal dengan sistem digital sehingga dapat digunakan pada saat perpindahan teknologi dari sistem analog ke sistem digital di Indonesia. Pada penelitian tugas akhir ini telah direalisasikan sebuah antena crossed bowtie sebagai antena penerima televisi digital pada frekuensi 478 – 694 MHz. Perhitungan awal penelitian ini menggunakan dimensi yang sesuai dengan spesifikasi antena. Setelah mendapatkan dimensi awal, dilakukan simulasi model dengan menggunakan software untuk mendapatkan hasil optimal dimensi yang direkomendasikan oleh software. Pada simulasi dilakukan perubahan paramenter – parameter seperti tinggi segitiga dari 121.6 mm sampai 129 mm, alas segitiga dari 141.6 mm sampai 160 mm, ketebalan bahan dari 0.5 mm sampai 1.5 mm, dan jarak antenna dan reflector dari 127.5 mm sampai 150 mm. Setelah didapatkan hasil optimasi yang diinginkan, kemudian antena direalisasikan untuk dapat dilakukan pengukuran terhadap antena yang telah dibuat. Setelah dilakukan pengukuran, didapatkan hasil dari tugas akhir ini, yaitu nilai VSWR=1.266 untuk frekuensi 478 MHz, nilai VSWR=1.179 untuk frekuensi 586 MHz, dan nilai VSWR= 1.259 untuk frekuensi 694 MHz. Gain yang didapatkan yaitu 7 dBi. Pola pancar yang didapatkan yaitu berbentuk unidireksional yang berarti pola pancar yang tajam dan terarah.