Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis penggunaan alat magnetisasi bahan bakar secara elektromagnetik terhadap unjuk kerja mesin empat langkah satu silinder I.M. Mara; I.W. Joniarta; I.B. Alit; I.M.A. Sayoga; I.M. Nuarsa
Dinamika Teknik Mesin Vol 8, No 2 (2018): Dinamika Teknik Mesin
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.494 KB) | DOI: 10.29303/dtm.v8i2.233

Abstract

The effort to increase fuel economy and to thrift the usage of fossil fuel is becoming main focus in the entire the world. One of those efforts is by using electromagnetic field in order to increase the quality of the combustion process and reducing fuel consumption.This research investigates the effect of the number of cooper wire winding on electromagnetic field on engine torque, engine power and fuel consumption of 100 cc four stroke single cylinder gasoline engine. The numbers of cooper wire windings are, 3000, 4000 and 4500. The engine performance was analyzed at several engine rotations. The result shows that there is an increase of engine power by 13% and on the other hand the fuel consumption reduced by 11% on 4000 windings at 6000 rpm.
Alat Penyedia Air Tawar bagi Masyarakat Pantai Desa Sekaroh M. Mirmanto; M. Mara; I.B. Alit; S. Sujita; H.S. Tira
JURNAL KARYA PENGABDIAN Vol 3, No 1 (2021): April, Jurnal Karya Pengabdian
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3161.167 KB)

Abstract

Beberapa desa di pinggir pantai di daerah Loteng dan Lotim sering mengalami kekeringan setiap tahunnya. Air tawar yang merupakan kebutuhan pokok menjadi barang langka dan mahal harganya. Oleh sebab itu perlu dilakukan kegiatan pengabdian penyuluhan dan demo alat penyedia air laut tenaga surya (distiller) di desa Sekaroh, Jerowaru, Lotim. Dengan adanya percontohan dan penyuluhan tentang distiller  ini, tim pengabdian masyarakat berharap/ bertujuan bahwa masyarakat mempu tergerak hatinya untuk mencoba membuat peralatan serupa guna menanggulangi masalah kekurangan air tawar. Metode yang dilakukan pada kegiatan ini adalah demo dan penyuluhan dengan terlebih dulu membuat alat percontohan/ distiller dan mengujinya. Hasil uji distiller menunjukan bahwa dengan luasan distiller sekitar 0,8 m², distiller  mampu menghasilkan air tawar 700 sd 1000 ml air tawar per hari. Tetapi jika dilakukan scaling up misal luasanya menjadi 100 m²,  maka satu hari bisa menghasilkan air tawar sebanyak 80 sd 125 liter. Hasil dari kegiatan ini adalah satu unit alat penyedia air tawar (distiller ) atau alat pengubah air laut menjadi air tawar bertenaga matahari, dan perubahan perilaku masyarakat yang tertarik untuk mencoba membuat alat serupa. Peserta banyak yang bertanya secara detail tentang pembuatanya dan mereka akan mencotoh peralatan tersebut untuk digunakan mereka sendiri-sendiri terutama yang rumahnya dekat pantai. Ketertarikan masyarakat inilah meruoakan salah satu keberhasilan dari program pengabdian ini.