Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGGUNAAN BIOPESTISIDA DAN PUPUK KOMPOS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KAKAO DI DESA BUANGIN KECAMATAN SABBANG KABUPATEN LUWU UTARA Akhmad Syakur; Saparuddin Saparuddin; Eva Sohriati
Dedication : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 2 (2018)
Publisher : LPPM IKIP Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.049 KB)

Abstract

Pemahaman tentang pengelolaan dan perawatan kakao oleh petani di Desa Buangin Kecamatan Sabbang masih sangat terbatas. Penurunan produktivitas kakao, hama penyakit, dan biaya produksi yang tinggi menjadi masalah bagi petani kakao. Berdasarkan masalah tersebut, sehingga tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan serta kemandirian dalam memanfaatkan limbah kakao untuk dijadikan sebagai pupuk kompos dan biopestisida. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dan pelatihan, pembuatan pupuk kompos dan biopestisida serta konsultasi dan pendampingan. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan produksi kakao sebesar 10% untuk satu kali panen. Peningkatan produksi kakao disertai dengan penurunan hama penyakit. Selain itu, biaya produksi mengalami penurunan sebesar 20% untuk satu kali pemupukan dan penyemprotan. Pendampingan yang dilakukan dalam pembuatan pupuk kompos dan biopestisida secara berkala membuat petani menjadi lebih mandiri serta memahami tentang cara pembuatan dan pengaplikasian dari pupuk kompos dan biopestisida.
PKM Kelompok Guru Bidang Studi Biologi Kota Palopo Untuk Meningkatkan Keterampilan Media Pembelajaran Saparuddin Saparuddin; Charmilasari Charmilasari; Akhmad Syakur
MATAPPA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 2 (2019): September
Publisher : STKIP Andi Matappa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31100/matappa.v2i2.450

Abstract

tujuan PKM ini adalah memberikan 1) Pelatihan pembuatan media pembelajaran Biologi, 2) Pendampingan pembuatan media pembelajaran biologi 3) Menyediakan sumber referensi bagi guru terkait ragam media pembelajaran biologi dan tata cara pembuatannya. Kegiatan pelatihan dan penyuluhan menghadirkan nara sumber dari dosen yang sesuai dengan disiplin ilmu yang dibutuhkan pada pelatihan pembuatan media pembelajaran. Setiap setelah mendapatkan materi kemudian dilanjutkan dengan pelatihan  pembuatan media pembelajaran. Kegiatan ini tidak sekedar pelatihan saja tetapi dilanjutkan dengan pendampingan di sekolah masing-masing.  Hasil dari kegiatan PKM menunjukkan bahwa guru-guru sangat antusias dan berpartisipasi serta memiliki keinginan yang kuat untuk tetap melanjutkan program-program yang sangat bermanfaat bagi mereka, seperti pembuatan media pembelajaran berupa awetan, multimedia, dan e- learning. Pemahaman dan keterampilan yang mereka peroleh dilaksanakn dan diterapkan di sekolah masing-masing.           
PENGGUNAAN BIOPESTISIDA DAN PUPUK KOMPOS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KAKAO DI DESA BUANGIN KECAMATAN SABBANG KABUPATEN LUWU UTARA Akhmad Syakur; Saparuddin Saparuddin; Eva Sohriati
Dedication : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 2 (2018)
Publisher : LPPM Universitas PGRI Argopuro Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemahaman tentang pengelolaan dan perawatan kakao oleh petani di Desa Buangin Kecamatan Sabbang masih sangat terbatas. Penurunan produktivitas kakao, hama penyakit, dan biaya produksi yang tinggi menjadi masalah bagi petani kakao. Berdasarkan masalah tersebut, sehingga tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan serta kemandirian dalam memanfaatkan limbah kakao untuk dijadikan sebagai pupuk kompos dan biopestisida. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dan pelatihan, pembuatan pupuk kompos dan biopestisida serta konsultasi dan pendampingan. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan produksi kakao sebesar 10% untuk satu kali panen. Peningkatan produksi kakao disertai dengan penurunan hama penyakit. Selain itu, biaya produksi mengalami penurunan sebesar 20% untuk satu kali pemupukan dan penyemprotan. Pendampingan yang dilakukan dalam pembuatan pupuk kompos dan biopestisida secara berkala membuat petani menjadi lebih mandiri serta memahami tentang cara pembuatan dan pengaplikasian dari pupuk kompos dan biopestisida.