Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : JPM (Jurnal Pendidikan Modern)

Peningkatan Motivasi Dan Prestasi Belajar Matematika Dengan Menggunakan Media Styrofoam Kelas III SDN Tambakromo II Kecamatan Padas Kabupaten Ngawi Djoko Hari Supriyanto; Arum Dwi Rahmawati
Jurnal Pendidikan Modern Vol 4 No 3 (2019): Edisi Mei
Publisher : STKIP Modern Ngawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37471/jpm.v4i3.9

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penggunaan media styrofoam dalam pembelajaran dapat mengalami peningkatan motivasi dan prestasi belajar Matematika dalam pokok bahasan pecahan sederhana kelas III SDN Tambakromo II Kecamatan Padas Kabupaten Ngawi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Tambakromo II Kecamatan Padas Kabupaten Ngawi yang berjumlah 39 orang yang terdiri dari 25 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Pengumpulan data menggunakan pengamatan (observasi), angket (kuesioner) dan tes. Dalam penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Class Action Research. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Tambakromo II Kecamatan Padas Kabupaten Ngawi. Dari penelitian tersebut didapat hasil yang menunjukkan adanya peningkatan motivasi belajar siswa terhadap pelajaran Matematika yaitu dari siklus I sebesar 72% menjadi 87% terdapat peningkatan sacara klasikal sebanyak 15%. Prestasi belajar siswa secara klasikal meningkat sebanyak 13% dari siklus I sebesar 69% menjadi 82% pada siklus II. Keaktifan siswa secara klasikal mengalami peningkatan sebesar 7,6% dari siklus I sebesar 69,3% menjadi 76,9% pada siklus II. Berdasarkan hasil penelitian penggunaan media styrofoam mampu membuat siswa lebih memahami materi dengan cepat, tidak cepat bosan, dan melalui media styrofoam dapat mengalami peningkatan prestasi belajar pada pokok bahasan Pecahan sederhana Kelas III Semester II SDN Tambakromo II Kecamatan Padas Kabupaten Ngawi.
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas IV SDN Wakah Arum Dwi Rahmawati; Djoko Hari Supriyanto
Jurnal Pendidikan Modern Vol 3 No 1 (2017): Edisi September
Publisher : STKIP Modern Ngawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37471/jpm.v3i1.41

Abstract

Rendahnya prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran matematika merupakanmasalah yang sering muncul dalam pembelajaran matematika.Hal inidikarenakan model pembelajaran yang sering digunakan masih cenderungmonoton dan belum sesuai dengan tujuan pembelajaran. Pembelajaran denganmodel koopertaif tipe TPS melalui tiga tahapan utama, yaitu tahap pertamathinking (berfikir), tahap kedua pairing (berpasangan), dan tahap ketiga shareing(berbagi). Model pembelajaran kooperatif tipe TPS menuntut siswa untuk lebihaktif dan bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan juga pasangannya selamaproses belajar mengajar berlangsung. Dengan model pembelajaran inidiharapkan mampu meningkatkan pemahaman dan penyerapan siswa tentangkonsep matematika, sehingga materi yang disampaikan dapat dikuasai siswadengan baik.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasibelajar matematika siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipeTPS pada siswa kelas IV SDN Wakah 1 Kecamatan Ngrambe tahun pelajaran2017/2018.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatifdengan desain penelitian eksperimen tipe semu. Subyek dari penelitian iniadalah siswa kelas IV SDN Wakah 1 yang berjumlah 15 siswa, terdiri dari 8siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan. Pengumpulan data dilakukan dengancara menggunakan tes formatif. Tes formatif dilaksanakan pada akhirpembelajaran yang digunakan untuk mengetahui prestasi belajar matematikasiswa.Dalam menganalisis data, penelitian ini menggunakan analisis datastatistik dengan rumus uji t (uji t).Hasil dari penelitian menunjukan perbedaan yang signifikan dengan nilaithitung =2,2994 dan ttabel=1,7011 untuk db 28 dan taraf signifikansi 0,05.Nilai rata-rata siswa setelah diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipeTPS 81,33. Sedangkan nilai rata-rata siswa sebelum diajar dengan modelpembelajaran kooperatif tipe TPS 73.Dengan demikian, penggunaan modelpembelajaran kooperatif tipe TPS berpengaruh terhadap prestasi belajarmatematika siswa kelas IV SDN Wakah 1 Kecamatan Ngrambe tahun pelajaran2017/2018.
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Cooperative Integrated Reading And Composition (Circ) Terhadap Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Kelas V Nurul Khasanah; Djoko Hari Supriyanto; Sofyan Susanto
Jurnal Pendidikan Modern Vol 5 No 2 (2020): Edisi Januari
Publisher : STKIP Modern Ngawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37471/jpm.v5i2.74

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition terhadap kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika kelas V. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan Quasi Eksperimental Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Jatigembol 5 sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas V SDN Pelanglor 4 sebagai kelas kontrol dengan jumlah sampel masing-masing kelas adalah 12 siswa. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan sampling purposive sedangkan teknik pengumpulan data yaitu dengan tes, kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data meliputi uji validitas menggunakan Microsoft Excel, uji reliabilitas menggunakan Microsoft Excel, uji normalitas menggunakan Kolmogorov Smirnov pada SPSS 16, uji homogenitas menggunakan ANOVA pada SPSS 16 dan uji hipotesis menggunakan uji independent t-test dengan bantuan SPSS 16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) terhadap kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika kelas V, dimana dari analisis uji t-tes diperoleh hasil thitung < ttabel (0,027 < 0,05) ini berarti sesuai dengan dasar pengambilan keputusan yaitu jika nilai signifikansi atau sig.(2-tailed) < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal tersebut dilihat dari nilai pretest dan posttest kedua kelas yaitu nilai kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Alasan utama yang menjadikan penelitian ini berhasil adalah dengan diterapkannya model CIRC pada kelas eksperimen tingkat kemampuan dan pemahaman siswa untuk menyelesaikan soal cerita lebih baik.
Analisis Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Proses Berfikir Siswa Kelas IV dalam Memecahkan Masalah Matematika Djoko Hari Supriyanto
Jurnal Pendidikan Modern Vol 6 No 2 (2021): Edisi Januari
Publisher : STKIP Modern Ngawi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37471/jpm.v6i2.208

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses berpikir siswa dalam memecahkan masalah matematika sesuai dengan indikator kecerdasan emosional adapun indikator yang dapat menunjukkan seseorang telah mampu dalam mengelola emosinya. Mulai dari (1) kesadaran diri, (2) pengaturan diri, (3) motivasi, (4) empati, (5) keterampilan sosial. Bentuk penelitian ini merupakan Penelitian kualitatif yang dilakukan di Kelas VI tahun pelajaran 2019/2020 SDN Umbulrejo. Penentuan subyek penelitian dengan menggunakan metode angket dan wawancara dengan guru kelas VI. Pengumpulan data menggunakan tes dan wawancara. Analisis data yang digunakan adalah reduksi data, menampilkan data, serta melakukan verifikasi. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang mempunyai kecerdasan emosional tinggi juga mempunyai proses berpikir yang baik dalam memecahkan masalah matematika. Siswa mampu melakukan semua tahap-tahap pemecahan masalah dari memahami masalah, merencanakan penyelesaiannya, menyelesaikan masalah sampai pengecekkan kembali. Hasil penelitian lainnya adalah siswa yang mempunyai kecerdasan emosional sedang hanya mampu menyelesaikan sebagian tes dengan benar dan proses berpikirnya siswa tersebut belum melakukan semua tahapan dalam pemecahan masalah, sedangkan siswa yang mempunyai kecerdasan emosional rendah proses berpikir siswa juga rendah dalam menyelesaikan pemecahan masalah sehingga siswa belum bisa mengerjakan tes dengan benar