Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Retrospective study on anemia prevalence of pregnant women during third trimester pregnancy in Yogyakarta 2019 Fitnaningsih Endang Cahyawati; Retno Mawarti; Dyah Ayu Utari; Agus Gunadi
International Journal of Health Science and Technology Vol 3, No 2 (2021): November
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.283 KB) | DOI: 10.31101/ijhst.v3i2.2331

Abstract

Anemia during pregnancy can result in fetal death, abortion, congenital defects, low birth weight, reduced iron reserves in children or children born with malnutrition. This study aimed to describes the anemic incidence in the third trimester of pregnant women at Puskesmas Tegalrejo Yogyakarta. This research was a descriptive study that used a retrospective time approach. A total of 212 pregnant women in the third trimester met the inclusion criteria, which was pregnant women in the third trimester who had their pregnancy checked at the Puskesmas Tegalrejo Yogyakarta. The research tool used was a data collection sheet. Data was analyzed in proportion and percentage then using Chi Square analysis to get the correlational value (p0.05). Odds Ratio for Cohort value toward anemic status also was analyzed. The incidence rate of anemia (Hb 11gr%) occurred in 44 (20.8%) mothers aged 20 years and 35 years, 58 (27.4%) mothers with gestational age 37 weeks, 137 (64.6%) mothers with 4 parity, with a pregnancy interval of 24 months from the last child, as many as 141 (66.5%) mothers and 110 (51.9%) mothers with nutritional status based on upper arm circumference 23.5cm. These factors are considered risk factors for causing anemia in pregnant women. Correlation test using Chi Square is known to show p 0.05 for all variables. The highest risk for Anemic Incidence was known to be indicated by the Pregnancy Interval factor, 24 months (p 0.001; OR 9,512) followed by parity 4 (p 0.001; OR 6,679).
Mobilisasi Dini Pada Ibu Postpartum Dengan Sectio Caesarea terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Luka Operasi Fitnaningsih Endang Cahyawati; Aas Wahyuni
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 10 No 1 (2023): Jurnal Kesehatan Perintis
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33653/jkp.v10i1.951

Abstract

Nyeri paska operasi didefinisikan sebagai nyeri yang dialami setelah intervensi bedah. Jika nyeri tidak dikendalikan, hal tersebut memperpanjang proses penyembuhan dengan menyebabkan komplikasi pernafasan, ekskresi, peredaran darah, dan sistemik lainnya. Sebagai akibatnya, beberapa pasien meninggal, kualitas hidup dan kepuasan pasien menurun, lamanya tinggal di rumah sakit meningkat dan biaya perawatan juga meningkat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh mobilisasi dini pada ibu postpartum dengan sectio caesarea terhadap penurunan intensitas nyeri luka operasi di RSIA Nuraida Bogor. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pre-eksperimental dengan pendekatan one group pretest – posttest design. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan total sampling. Responden penelitian ini 20 orang ibu postpartum dengan sectio caesarea. Intensitas nyeri diukur dengan menggunakan pengukuran skala nyeri Numeric Rating Scale (NRS). Analisis data menggunakan uji statistic Wilcoxon. Intervensi mobilisasi dini dilakukan mulai dari menekuk kaki, miring ke kanan dan ke kiri, duduk dan kemudian belajar jalan. Mobilisasi dini mulai dilakukan pada 6 jam post operasi. Mobilisasi dibantu oleh petugas kesehatan Hasil uji Wilcoxon menunjukkan nilai p value pada 6 jam, 10 jam, dan 24 jam post operasi adalah 0,000 < α (0,05) yang artinya ada pengaruh mobilisasi dini terhadap penurunan intensitas nyeri luka operasi. Mobilisasi dini berpengaruh terhadap penurunan intensitas nyeri luka operasi
Factors influencing exclusive breastfeeding practice in Sleman, Yogyakarta Alfun Dhiya An; Alfaina Wahyuni; Fitnaningsih Endang Cahyawati; Nurul Izzah Azzahari; Shobiqo Ramdani Putri; Maharani Dyahayu Prameswari; Shoofwah Salsabila Rosas
AcTion: Aceh Nutrition Journal Vol 9, No 2 (2024): June
Publisher : Department of Nutrition at the Health Polytechnic of Aceh, Ministry of Health

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/action.v9i2.1629

Abstract

The determinant of children’s nutritional problems in Indonesia is exclusive breastfeeding practice. Sleman Regency has a prevalence of stunting that is higher than the target to achieve in 2024, and the number of exclusive breastfeeding coverage is still low. This study aimed to analyze the factors influencing the success of exclusive breastfeeding in Sleman Yogyakarta. Method, analytical cross-sectional research was conducted under the area of Gamping I Community Health Center, Sleman Regency, in June 2023. The participants were selected using a purposive sampling technique. Chi-square analysis was performed to determine the association and odds ratios between the two variables. Results, from the 100 participants who met the inclusion criteria, this study found that three factors that influenced exclusive breastfeeding practice were the history of Initiation of Early Breastfeeding (IEB) (p = 0,001), mothers’ knowledge level (p = 0,000), and mothers’ lactation management skills (p = 0,000). Mothers who previously had IEB, good knowledge, and good lactation management were more likely to exclusively breastfeed, respectively. Conclusions, IEB improves mothers’ confidence and fosters positive perceptions of breastfeeding. Having good knowledge and good lactating management enhances mothers’ ability to handle breastfeeding challenges and prevent breastfeeding dropout before the baby reaches six months of age. 
Pengaruh Cairan Intravena Hangat Terhadap Derajat Menggigil Pasien Post Sectio Caesarea Di RS PKU Muhammadiyah Gamping Fitnaningsih Endang Cahyawati
Jurnal Kebidanan Vol 8, No 2 (2019): August 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.314 KB) | DOI: 10.26714/jk.8.2.2019.86-93

Abstract

Menggigil merupakan salah satu gejala klinis dari penggunaan anestesi spinal pada pasien yang menjalani bedah sesar. Menggigil sendiri dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada pasien selama perawatan serta komplikasi lainnya. Pemberian cairan intravena hangat dapat digunakan sebagai intervensi untuk menangani menggigil pada pasien yang menjalani pembedahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian cairan intravena hangat terhadap derajat menggigil pasien setelah menjalani bedah sesar. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, Quasy Experimental pretest-posttest with control group design pada pasien rawat inap di Bangsal Firdaus dan menjalani bedah sesar atau SC di RS PKU Muhamamdiyah Gamping,Sleman, DI Yogyakarta. Total sampel sebanyak 120 pasien dengan 60 pasien pada kelompok intervensi dan 60 pasien pada kelompok kontrol. Pengukuran derajat menggigil dilakukan sebanyak 4 kali yaitu 0 menit, 15 menit, 30 menit dan 60 menit. Analisis statistik dilakukan dengan uji komparatif Friedman test dan Kruskall-Walis test dengan signifikansi P<0.05. Kelompok Intervensi yang mendapat tambahan intervensi cairan intravena hangat menunjukkan perubahan dari derajat 3 pada menit 0 sebanyak 4 responden menjadi 0 responden pada menit ke 15, menit 30 dan menit 60. Analisis uji beda derajat menggigil antara kelompok Intervensi dan kelompok kontrol didapatkan nilai P<0.05 yang berarti, terdapat perbedaan derajat menggigil antara kelompok intervensi yang menerima intervensi tambahan cairan intravena hangat dibandingkan kelompok kontrol yang mendapatkan intervensi sesuai protokol rumah sakit. Pemberian cairan intravena hangat terbukti signifikan menurunkan derajat menggigil pasien pada kelompok intervensi.