Articles
PKM : Pelatihan Stimulasi Deteksi Dini Perkembangan Dalam Rangka Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak Balita
Khofiyah, Nidatul;
Fitriahadi, Enny Fitriahadi
Jurnal Pengabdian Dharma Bakti VOL 2, NO 2 (2019): AGUSTUS 2019
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (437.56 KB)
|
DOI: 10.35842/jpdb.v2i2.91
The success of development is closely related to the quality of good human resources. Establishment of optimal quality of human resources, both physically and psychologically is very dependent on the process of growing and developing at an early age. Monitoring the growth and development of children that is carried out appropriately and directed guarantees more optimal growth and development of children that makes children of high quality, intelligent, responsible and efficient for the nation and the nation. Based on the results of observations, the Posyandu of Beji Sidoarum has been limited to growth checks only in the implementation of posyandu related to growth, namely weighing and measuring height. Development checks have never been carried out because of the limitations of cadres and not every month the puskesmas midwives conduct health checks at the posyandu. There has never been a Posyandu health cadre who participated in the early growth growth stimulation and intervention training. Therefore, increasing education for cadres related to growth and development is needed to improve the quantity and quality of services at this posyandu. Outputs produced are 1) Compilation of booklets/modules as information media, 2) results of examination of fallen children under five, 3) Ability of cadres and mothers of children under five in stimulation and early detection of development using KPSP, 4) publication. The results obtained by cadres and mothers of children under five in carrying out stimulation and early detection using KPSP independently. Based on this, it is expected that the implementation of activities for monitoring the growth of children under five can run routinely at the posyandu.Keywords: early detection, training, stimulation, growth and development
Pemberian Edukasi tentang Peran Orang Tua dalam Pencegahan COVID-19 pada Anak Pra Sekolah
Nidatul Khofiyah;
Fitnaningsih Endang Cahyani
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 2, No 2: Mei (2021)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36596/jpkmi.v2i2.152
Abstrak: Berkembangnya virus corona saat ini tidak hanya berdampak di bidang kesehatan namun juga pada sektor lainnya termasuk pendidikan. Pemerintah mengeluarkan peraturan bahwa proses pendidikan dan pembelajaran dilakukan dirumah dengan pendampingan langsung oleh orang tua. Akibat dari COVID-19 ini juga dapat menyebabkan kecemasan pada berbagai pihak tidak terkecuali para orang tua. Dengan banyaknya pemberitaan mengenai COVID-19 di televisi bahkan media sosial membuat orang tua merasa cemas dan dapat menularkan kecemasan tersebut kepada anak-anak. Dampak dari COVID-19 ini dirasakan oleh semua pihak tidak terkecuali para orang tua wali siswa di Kelompok Bermain/RA Alfa Kids Purworejo. Banyak orang tua yang merasa cemas dan panik dengan adanya COVID-19 ini. Selain cemas karena takut penularan terhadap anak tetapi juga karena pandemi ini memaksa beberapa pekerjaan orang tua menjadi terkendala sehingga membuat kesulitan secara ekonomi. Oleh karena itu, pemberian edukasi pada orangtua diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan dan mengurangi kecemasan orangtua terhadap kondisi pandemi. Metode yang digunakan Luaran yang dihasilkan adalah (1) Tersusunnya video dan booklet sebagai media informasi, (2) edukasi kepada orang tua terlaksana dengan baik via daring, (3) pemberian bantuan untuk orang tua dan guru yang terdampak pandemi COVID-19 ini terdistribusi sesuai yang membutuhkan (4) publikasi. Berdasarkan hal tersebut diharapkan pelaksanaan kegiatan pendidikan anak dirumah dapat berjalan dengan baik, anak-anak dapat menerapkan protokol kesehatan sesuai yang diharapkan.Abstract: The development of the current coronavirus has an impact not only in the health sector but also in other sectors including education. The government issued a regulation that the education and learning process is carried out at home with direct assistance by parents. The consequences of COVID-19 can also cause anxiety to various parties, including parents. With so much news about COVID-19 on television and even social media, it makes parents feel anxious and can transmit this anxiety to children. The impact of COVID-19 is felt by all parties, including the parents of students in the Play Group/Kindergarten Alfa Kids Purworejo. Many parents feel anxious and panic about COVID-19. Apart from being anxious because they are afraid of transmission to children, but also because of this pandemic, they are forcing some of the work of parents to be constrained, thus creating economic difficulties. Therefore, providing education to parents is needed to increase knowledge and reduce parental anxiety about the pandemic conditions. The resulting outputs are (1) Compilation of videos and booklets as information media, (2) education for parents carried out well online, (3) providing assistance to parents and teachers affected by the COVID-19 pandemic, distributed according to those requiring (4) publications. Based on this, it is hoped that the implementation of children's educational activities at home can run well, children can apply health protocols as expected.
HUBUNGAN PARITAS DAN JENIS KONTRASEPSI DENGAN KEJADIAN LESI PRA-KANKER SERVIKS DI YAYASAN KANKER KALIMANTAN SELATAN
Rizka Norazizah;
Nidatul Khofiyah;
Dwi Ardani Rochmaniah
Jurnal Berkala Kesehatan Vol 5, No 1 (2019): JURNAL BERKALA KESEHATAN
Publisher : Lambung Mangkurat
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (56.163 KB)
|
DOI: 10.20527/jbk.v5i1.6362
Kanker serviks adalah kanker ginekologi yang merupakan penyebab kematian terbanyak kedua di dunia diestimasikan 80% terjadi di Negara berkembang yang diakibatkan adanya infeksi dari Human Papilloma Virus (HPV) diperberat oleh beberapa faktor risiko antara lain paritas dan jenis kontrasepsi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan paritas dan jenis kontrasepsi dengan kejadian lesi pra-kanker serviks. Penelitian ini merupakan case control yang terbagi dalam 310 orang pada kelompok kontrol dan 310 orang pada kelompok kasus dengan cara diambil secara random. Alat pengumpulan data menggunakan buku laporan pasien. Uji statistik menggunakan Chi-Square. Hasil dalam penelitian ini didapatkan adanya peningkatan risiko sebesar 2.046 kali pada wanita yang memiliki anak ≥ 3 dengan kejadian lesi pra-kanker serviks dan tidak ada hubungan antara jenis kontrasepsi dengan kejadian lesi pra-kanker serviks. Sehingga kesimpulan dalam penelitian ini ada hubungan yang bermakna antara paritas dengan kejadian lesi pra-kanker serviks dan tidak ada hubungan yang bermakna antara penggunaan jenis kontrasepsi hormonal dengan kejadian lesi pra-kanker.
Pengaruh Edukasi Tentang HIV/AIDS Terhadap Sikap Pencegahan HIV/AIDS Pada Remaja
Nidatul Khofiyah;
Bilqis Fauzi Islamiah
Jurnal Riset Kebidanan Indonesia Vol 2, No 1 (2018): Juni
Publisher : AIPKEMA (Asosiasi Institusi Pendidikan Kebidanan Muhammadiyah-'Aisyiyah Indonesia)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (289.737 KB)
|
DOI: 10.32536/jrki.v2i1.20
Latar belakang: Angka kejadian HIV/AIDS terus meningkat setiap tahunnya. Dari data yang didapat, Kabupaten Sleman menempati urutan kedua tertinggi kejadian HIV/AIDS yaitu berjumlah 726 orang dan didapatkan remaja beresiko tertular HIV/AIDS karena memiliki sifat perilaku ingin mencoba. Tujuan penelitian: Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh edukasi tentang HIV/AIDS terhadap sikap pencegahan HIV/AIDS pada remaja. Metode: Penelitian ini menggunakan pre-eksperimen dengan desain one group pretest posttest. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI SMAN 1 Gamping yang berjumlah 129 siswa. Sampel berjumlah 35 siswa yang diambil dengan teknik quota sampling. Analisa data menggunakan uji statistik Wilcoxon Match Pairs Test dengan tingkat kesalahan (ɑ = 0,05). Hasil: Hasil penelitian didapatkan sikap pencegahan remaja tentang HIV/AIDS sebelum dilakukan penyuluhan sikap positif 14%, sikap negatif 86%, setelah dilakukan penyuluhan sikap positif meningkat menjadi 34,3% dan sikap negatif 65,%. Hasil analisis bivariat didapatkan ada pengaruh penyuluhan kesehatan tentang HIV/AIDS terhadap sikap pencegahan HIV/AIDS pada remaja dengan nilai p value 0,000. Simpulan: ada pengaruh penyuluhan kesehatan tentang HIV/AIDS terhadap sikap pencegahan HIV/AIDS pada remaja. Dari hasil tersebut diharapkan para siswa lebih aktif dalam mencari informasi dari berbagai media, sehingga memiliki wawasan dan pemahaman yang tinggi tentang HIV/AIDS agar terhindar dari resiko terjadinya HIV/AIDS.
Hubungan antara status gizi dan pola asuh gizi dengan perkembangan anak usia 6-24 bulan
Nidatul Khofiyah
Jurnal Riset Kebidanan Indonesia Vol 3, No 1 (2019): Juni
Publisher : AIPKEMA (Asosiasi Institusi Pendidikan Kebidanan Muhammadiyah-'Aisyiyah Indonesia)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (529.332 KB)
|
DOI: 10.32536/jrki.v3i1.53
Latar belakang: Pembentukan kualitas SDM sangat bergantung dari proses tumbuh dan kembang pada usia dini. Nutrisi atau pemenuhan kebutuhan gizi merupakan satu-satunya pengaruh paling penting pada pertumbuhan dan perkembangan anak balita. Tujuan penelitian: Penelitian ini untuk mengetahui hubungan status gizi dan pola asuh gizi terhadap perkembangan anak usia 16-24 bulan. Metode: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang diambil sebesar 160 anak yang berusia 6-24 bulan dengan teknik simple random sampling. Analisis data menggunakan uji Chi-Square. Hasil: Status gizi menurut indeks BB/U 92,5% baik, TB/U 76,5% baik, BB/TB 86,9% baik dan pola asuh gizi sebagian besar baik (46,3%). Perkembangan anak balita usia 6-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Banyuurip Kabupaten Purworejo 81,9% normal, 12,5% teridentifikasi suspect dan yang tidak dapat dites 5,6%. Hasil perhitungan analisis status gizi menurut indeks BB/U (p = 0,000), BB/TB (p = 0,000) dan pola asuh gizi (p = 0,000) dengan perkembangan anak. Adapun status gizi menurut indeks TB/U tidak menunjukkan adanya hubungan terhadap perkembangan anak usia 6-24 bulan (p = 0,774). Simpulan: ada hubungan antara status gizi (berdasarkan indeks BB/U dan BB/TB) dan pola asuh gizi terhadap perkembangan anak usia 6-24 bulan.
Resiko Persalinan Induksi Terhadap Kejadian Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir
Safriana Anggita Dewi;
Nidatul Khofiyah
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 11th University Research Colloquium 2020: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (820.067 KB)
Asfiksia bayi baru lahir merupakan satu diantara penyebab kematian bayi baru lahir (BBL) di Negara berkembang.Laporan WHO menyebutkan bahwa setiap tahunnya sekitar 3% (3,6 juta) dari 120 juta bayi lahir mengalami asfiksia, hampir 1 juta bayi ini kemudian meninggal.Angka Kematian Bayi (AKB) di Jawa Tengah mempunyai angka yang relatif tinggi, yaitu sebesar 9,9 per 1.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Bayi di Magelang mencapai 9,4 per 1000 kelahiran hidup dengan penyebab kematian terbanyak disebabkan karena BBLR, infeksi dan Asfiksia. Mengetahui hubungan persalinan induksi dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di RS Aisyiyah Muntilan tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah case control dengan perbandingan kasus dan control 2:2 yaitu 92:92. Sampel adalah ibu bersalin dengan bayi asfiksia dan ibu bersalin dengan bayi tidak asfiksia. Hasil analisis menggunakan chi- square antara persalinan induksi dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir didapatkan hasil p value sebesar 0,003 hal ini menunjukan nilai p lebih kecil dari nilai signfikasi 0,05 berarti Ha ditolak dan Ho diterima, yang berarti secara statistik bahwa tidak terdapat hubungan antara persalinan induksi dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir. Besar resiko antara persalinan induksi dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir sebesar 1,5>1 yang berarti persalinan induksi beresiko 1,5 kali mengalami kejadian asfiksia. Ada hubungan signifikan antara persalinan induksi dengan kejadian asfiksia bayi baru lahir.
Age and parity with pre-cancer lesions in cervical cancer foundation of South Kalimantan Indonesia region 2016-2017
Rizka Norazizah;
Nidatul Khofiyah
International Journal of Health Science and Technology Vol 1, No 1 (2019): July
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (178.295 KB)
|
DOI: 10.31101/ijhst.v1i1.947
Cervical cancer is a gynecologic cancer incidence and cause of death have the second highest in the world, estimated at 80% of cervical cancer cases occur in developing countries. Cervical cancer in its early stages rarely cause complaints and when women consult a medical 70% are at an advanced stage that it is difficult to cure. Cervical cancer is caused due to infection of human papillomavirus (HPV) and exacerbated by several risk factors including age and parity. The purpose of this study was to determine the relationship of age and parity with the incidence of pre-cancerous lesions of the cervix. This is a case- control study comparing cases and controls in each variable. The sample used in this study using a ratio of 1: 1 in 310 people in the control group and 310 as cases of people taken at random by means of the control group and the total sample in the case group. Data collection tools used books patient reports and statistical tests using Chi_Square. The results in this study found an increased risk for 2,049 times in women aged ≥ 35 years and 2,046 fold increased risk in women who have children ≥ 3 with the incidence of pre-cancerous lesions of the cervix. So there is a significant relationship between age and parity with the incidence of pre- cancerous lesions of the cervix. The results in this study found an increased risk for 2,049 times in women aged ≥ 35 years and 2,046 fold increased risk in women who have children ≥ 3 with the incidence of pre-cancerous lesions of the cervix. So there is a significant relationship between age and parity with the incidence of pre-cancerous lesions of the cervix. The results in this study found an increased risk for 2,049 times in women aged ≥ 35 years and 2,046 fold increased risk in women who have children ≥ 3 with the incidence of pre-cancerous lesions of the cervix. So there is a significant relationship between age and parity with the incidence of pre-cancerous lesions of the cervix..
Asuhan Kebidanan dengan Akseptor KB IUD di Bantul: Studi Kasus
Shelly Pradila;
Nidatul Khofiyah
Buletin Ilmu Kebidanan dan Keperawatan Vol. 1 No. 01 (2022): Buletin Ilmu Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : The Indonesian Institute of Science and Technology Research
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (532.856 KB)
|
DOI: 10.56741/bikk.v1i01.34
Dalam penggunaan IUD, terdapat beberapa efek samping serta kondisi yang tidak diperbolehkan untuk menggunakan IUD. Kondisi-kondisi yang tidak diperbolehkan menggunakan IUD seperti kehamilan, gangguan perdarahan, peradangan alat kelamin, kecurigaan tumor ganas pada alat kelamin, dan tumor jinak rahim. Kajian ini merupakan studi kasus dalam penanganan pengguna kontrasepsi. Tujuan kajian adalah menjelaskan asuhan kebidanan pada Ny.T usia 42 tahun dengan Akseptor KB IUD di salah satu Bantul. Kajian ini merupakan kajian kualitatif berdasarkan pada aktivitas asuhan responden pengguna kontrasepsi IUD. Hasil kajian ini berupa penjelasan pola asuhan yang spesifik pada akseptor KB IUD. Beberapa aspek yang dikaji mencakup kajian data dasar asuhan kebidanan, analisis masalah dan diagnosis asuhan kebidanan, tindakan asuhan kebidanan dan asuhan kebidanan. Ada beberapa tindakan asuhan kebidanan buat responden dan diharapkan melakukan pemeriksaan ke tempat layanan kesehatan.
Practical support for breastfeeding mothers in achieving exclusive breastfeeding: A scoping review
Nur Intan Kusuma;
Nidatul Khofiyah
JKKI : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Indonesia JKKI, Vol 13, No 3, (2022)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Islam Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20885/JKKI.Vol13.Iss3.art11
Breast milk is the best food for babies aged 0-6 months and can be given until two years old with complementary food after the baby is 6 months old. Exclusive breastfeeding is a condition when a baby only receives breastmilk for six months. Exclusive breastfeeding is still a global problem because of the low coverage of exclusive breastfeeding. It can be optimized through social support, especially practical support. This scoping review aimed to map the literature, identify knowledge gaps, and review scientific evidence on practical support for breastfeeding mothers in achieving exclusive breastfeeding. The method of this review applied the Arksey and O'Malley’s framework. Four databases such as PubMed, Wiley Online Library, EBSCO, ScienceDirect and grey literature from google scholar were used to search relevant articles by using PEOS. The articles obtained were 1384 articles, and five articles matched the inclusion criteria. The critical appraisal for the five articles indicated four Grade A articles and one Grade B article. The research methods found in the articles were qualitative (60%), quantitative (20%) and mixed method (20%). In addition, three themes of the articles were found in this scoping review, namely the diverse forms of practical support, the benefits of practical support and the expected practical support. Practical support from husbands, families, health workers and communities is suggested for the mothers to achieve exclusive breastfeeding.
Gambaran Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan Sleman
Saidatul Fauziah;
Tri Wahyuning Puji Astuti;
Nidatul Khofiyah
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 4 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/innovative.v3i4.4176
Masa remaja adalah periode yang kritis dan perlu perhatian khusus karena perkembangannya mencakup fisik dan psikologis yang signifikan. Ketidakpahaman remaja tentang Kesehatan reproduksi dapat berakibat serius, dengan potensi munculnya perilaku berisiko seperti hubungan seksual yang tidak aman, kehamilan remaja, penyalahgunaan narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif (NAPZA), aborsi, pelecehan seksual, serta penularan penyakit menular seksual termasuk HIV/AIDS. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggali pemahaman yang lebih dalam tentang tingkat pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi di kalangan remaja yang bersekolah di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan Sleman. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian non-eksperimental yang bersifat deskriptif kuantitatif dan menggunakan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa umur 16-18 tahun kelas XII di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan Sleman sebanyak 93 siswa dengan sampel 93 siswa. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel yang dikenal sebagai Total Sampling, di mana seluruh populasi remaja di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan Sleman menjadi bagian dari sampel penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan siswa dapat dikategorikan sebagai berikut: kategori baik terdiri dari 69 responden (74,4%), kategori cukup terdiri dari 22 responden (23,4%), dan kategori kurang terdiri dari 2 responden (2,2%). Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa secara keseluruhan, tingkat pengetahuan siswa tentang kesehatan reproduksi remaja adalah baik. Faktor-faktor yang memengaruhi tingkat pengetahuan ini termasuk sumber informasi yang diakses oleh siswa.