Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH INOVASI PRODUK TERHADAP IMPLEMENTASI KINERJA OPERASIONAL INDUSTRI ROTI DI KOTA AMBON Stenly Ronaldo Titioka; Baretha Meisar Titioka
JURNAL MANEKSI Vol 10, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Politeknik Negeri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.638 KB) | DOI: 10.31959/jm.v10i1.567

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, menganalisis dan menjelaskan pengaruh inovasi proses, inovasi produk dan implementasi inovasi terhadap kinerja operasional Industri Roti di Kota Ambon. Populasi penelitian yaitu pimpinan dan karyawan dari pelaku usaha Industri Roti yang beroperasi di wilayah Kota Ambon sebanyak 30 Industri Roti. Sampel yang diambil dari jumlah populasi adalah 50 responden yakni pimpinan dan karyawan pada setiap bagian yang ada di masing-masing perusahaan. Data tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan metode analisis kuantitatif melalui pendekatan analisis regresi berganda (Multiple Regression Analysis). Hasil penelitian menunjukan bahwa dari hasil uji t untuk variabel inovasi proses (X1) diperoleh nilai t hitung 3.834, dengan tingkat signifikansi 0,000. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05, didapat t tabel sebesar 2,0096. Ini berarti t hitung > dari t tabel, yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian maka, disimpulkan bahwa inovasi proses berpengaruh positif dan siginifikan terhadap kinerja operasional. Kemudian Hasil uji t variabel inovasi produk (X2) diperoleh nilai t hitung = 0.679 dengan tingkat signifikansi 0,501. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05, didapat t tabel sebesar 2,0096. Ini berarti t hitung < dari t tabel, yang berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian maka, hipotesis kedua ditolak. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa inovasi produk tidak berpengaruh pada peningkatan kinerja operasional perusahaan. Hasil uji t variabel implementasi inovasi (X3) diperoleh nilai t hitung 5.741 dengan tingkat signifikansi 0,000. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05 didapat t tabel sebesar 2,0096. Ini berarti t hitung > dari t tabel, yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian maka hipotesis ketiga dapat diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa implementasi inovasi yang semakin meningkat, akan meningkatkan juga kinerja operasional.
Pearls analysis to assess the health level of Hati Amboina service office (KP) Saumlaki Cooperative Credit Union (CU) Maria J.F Esomar; Baretha Meisar Titioka
The Accounting Journal of Binaniaga Vol 6, No 1 (2021): June 2021
Publisher : STIE Binaniaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33062/ajb.v6i1.415

Abstract

Performance measurement of Credit Union is important to do in order to improve and at the same time becomes a way of evaluating achievement in specific periods. It will show level of success of operational activities conducted and create foundation of developing strategy in the coming days. To get a clear view of a financial report, there has to be a financial performance measurement of Credit Union of Hati Amboina KP Saumlaki through financial rasio analysis named PEARLS which is identified as P (Protection), E (Effective Financial Structure), A (Asset Quality), R (Rate of Return & Cost), L (Liquidity), S (Signs of Growth). This research aims to know how healthy the finance of Credit Union of Hati Amboina KP Saumlaki from year of 2017 to 2019 using PEARLS Rasios. The research shows that Credit Union of Hati Amboina KP Saumlaki is good enough in financial health which described in many variables suit PEARLS Rasios. Overall PEARLS Rasios explains that financial condition of Credit Union Hati Amboina KP Saumlaki is healthy enough. To some rasios that fulfill no standard ideally, the Credit Union needs to find proper strategy to raise its financial performance.      Keywords: Credit Unions, PEARLS,performing operations 
PENINGKATAN HASIL PRODUK KELOMPOK BINAAN KOPERASI CREDIT UNION HATI AMBOINA DI PROVINSI MALUKU MELALUI TEKNOLOGI DAN DIGITAL BRANDING Olivia Laura Sahertian; Baretha Meisar Titioka; Ignasius Samson Sudirman Refo; Maria J.F Esomar; Fransiska N Ralahallo
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 6 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.98 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i6.5861

Abstract

Abstrak: Credit Union Hati Amboina (CUHA) adalah salah satu koperasi di Maluku yang berdiri sejak tahun 2007 dan telah berbadan hukum. Dalam perkembangannya dan juga terkait pandemi Covid-19, koperasi CUHA mengalami masalah pada semua tingkatan, terutama pada permasalahan pelayanan dan teknologi. Permasalahan pada anggota yaitu kemampuan membayar yang mengalami penurunan, khususnya mereka yang mengandalkan upah harian akibat pembatasan sosial. Untuk meningkatkan pemahaman dan ketrampilan anggota dalam menggunkan aplikasi digital, meningkatkan daya saing dari hasil produksi kelompok binaan melalui diklat kewirausahaan. Metode pelaksanaan program yang dilaksanakan terdiri dari serangkaian proses pengembangan teknologi mulai dari indentifikasi kebutuhan kelompok binaan, perancangan dan pembuatan website, pendampingan operasional dan implementasi teknologi. Dengan adanya kegiatan pengabdian ini anggota sudah dapat menggunakan aplikasi belanja online, memanfaatkan lapak amboina untuk menjual produk, memiliki kemampuan berwirasuaha dan mampu menciptakan produk yang berkualitas.Abstract: Credit Union Hati Amboina (CUHA) is one of the cooperatives in Maluku which was established in 2007 and has been incorporated as a legal entity. In its development and also related to the Covid-19 pandemic, the CUHA cooperative has experienced problems at all levels, especially in terms of service and technology. The problem with members is that their ability to pay has decreased, especially those who rely on daily wages due to social restrictions. To improve the understanding and skills of members in using digital applications, increase the competitiveness of the production results of the assisted groups through entrepreneurship training. The program implementation method consists of a series of technology development processes starting from identifying the needs of the target group, designing and creating websites, operational assistance and technology implementation. With this service activity, members are able to use online shopping applications, take advantage of the Amboina stalls to sell products, have entrepreneurial skills and are able to create quality products.
PENGARUH INOVASI PRODUK TERHADAP IMPLEMENTASI KINERJA OPERASIONAL INDUSTRI ROTI DI KOTA AMBON Stenly Ronaldo Titioka; Baretha Meisar Titioka
Jurnal Maneksi (Management Ekonomi Dan Akuntansi) Vol. 10 No. 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Politeknik Negeri Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.638 KB) | DOI: 10.31959/jm.v10i1.567

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, menganalisis dan menjelaskan pengaruh inovasi proses, inovasi produk dan implementasi inovasi terhadap kinerja operasional Industri Roti di Kota Ambon. Populasi penelitian yaitu pimpinan dan karyawan dari pelaku usaha Industri Roti yang beroperasi di wilayah Kota Ambon sebanyak 30 Industri Roti. Sampel yang diambil dari jumlah populasi adalah 50 responden yakni pimpinan dan karyawan pada setiap bagian yang ada di masing-masing perusahaan. Data tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan metode analisis kuantitatif melalui pendekatan analisis regresi berganda (Multiple Regression Analysis). Hasil penelitian menunjukan bahwa dari hasil uji t untuk variabel inovasi proses (X1) diperoleh nilai t hitung 3.834, dengan tingkat signifikansi 0,000. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05, didapat t tabel sebesar 2,0096. Ini berarti t hitung > dari t tabel, yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian maka, disimpulkan bahwa inovasi proses berpengaruh positif dan siginifikan terhadap kinerja operasional. Kemudian Hasil uji t variabel inovasi produk (X2) diperoleh nilai t hitung = 0.679 dengan tingkat signifikansi 0,501. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05, didapat t tabel sebesar 2,0096. Ini berarti t hitung < dari t tabel, yang berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian maka, hipotesis kedua ditolak. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa inovasi produk tidak berpengaruh pada peningkatan kinerja operasional perusahaan. Hasil uji t variabel implementasi inovasi (X3) diperoleh nilai t hitung 5.741 dengan tingkat signifikansi 0,000. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05 didapat t tabel sebesar 2,0096. Ini berarti t hitung > dari t tabel, yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian maka hipotesis ketiga dapat diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa implementasi inovasi yang semakin meningkat, akan meningkatkan juga kinerja operasional.