Articles
Analisis Biaya Diferensial Untuk Keputusan Membuat Sendiri Atau Membeli Kemasan Pizza Tuna Pada Kelompok Usaha Bersama “Mama” Di Desa Wayame Kecamatan
Elisabeth Riupassa;
Shella Kriekhoff;
Jacomina V. Litamahuputty
JURNAL MANEKSI Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Politeknik Negeri Ambon
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (137.729 KB)
|
DOI: 10.31959/jm.v5i2.143
Kelompok Usaha Bersama “Mama” merupakan salah satu kelompok usaha bersama yang bergerak dalamusaha diversifikasi pengolahan ikan dan limbah ikan. Salah satu produk yang dihasilkan dari kelompok usaha iniadalah pizza tuna. Selama ini pizza tuna yang dijual hanya akan diproduksi jika ada pesanan. Pesanan inidikemas dalam kemasan seadanya dan kemudian diberikan kepada pelanggan. Untuk itu pimpinan KUB“Mama” berusaha untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggannya dengan membuat kemasan yang baikdan sekaligus merupakan salah satu sarana promosi produk pizza tuna. Berdasarkan keinginan untukmemberikan kepuasan kepada pelanggan tersebut, maka KUB “Mama” mulai mengumpulkan informasisehubungan dengan kemasan tersebut untuk nantinya akan diputuskan apakah kemasan produk pizza tunatersebut akan dibuat sendiri atau akan membeli dari pihak lain. Teknik Analisis menggunakan analisis biayadiferensial untuk menentukan keputusan membuat sendiri produk atau membeli dari pihak lain.Hasil penelitianmenunjukkan bahwa Kelompok Usaha Bersama “Mama” dapat mengambil keputusan untuk membuat sendirikemasan pizza tuna berbentuk persegi delapan dengan diameter 26 cm dengan biaya produksi sebesar Rp.11.161. Jika dibandingkan dengan membeli dari pihak lain maka terdapat selisih biaya sebesar Rp. 5.839.
Analisis Penetapan Harga Jual Produk Kerajinan Perahu Cengkeh Pada Pengrajin Cengkeh Di Kampung Waemahu Desa Latuhalat Kecamatan Nusaniwe Kota Ambon
Shella Kriekhoff;
Elisabeth Riupassa
JURNAL MANEKSI Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Politeknik Negeri Ambon
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (113.839 KB)
|
DOI: 10.31959/jm.v6i1.126
Pengrajin cengkeh di Kampung Waemahu memproduksi berbagai kreasi produk yang berbahan dasar Cengkeh yang merupakan rempah yang menjadi daya tarik bagi Masyarakat Maluku. Para pengrajin cengkeh ini proses produksi masih dalam sebatas industri rumahan dan menggunakan peralatan yang sederhana. Salah satu produk kreasi cengkeh adalah perahu cengkeh yang sangat diminati. Dalam menentukan harga jual perahu cengkeh ini masih sebatas perkiraan dari para pengrajin ini saja tanpa melalui suatu perhitungan yang pasti mengenai biaya biaya yang telah dikeluarkan selama proses pembuatan perahu cengkeh tersebut. Tujuan penelitian ini adalah menentukan berapa besar harga jual produk perahu cengkeh serta untuk menentukan apakah terdapat perbedaan antara harga jual yang ditentukan para pengrajin cengkeh ini jika dibandingkan dengan harga jual menurut konsep biaya total. Data diperoleh dari pengrajin cengkeh. Jenis data kuantitatif yang diperlukan berupa data biaya produksi dan biaya non produksi kerajinan perahu cengkeh. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Data ini kemudian dianalisis dengan dengan menggunakan konsep biaya total (Total Cost ).Teknik Analisis menggunakan pendekatan cost plus dengan konsep biaya total dimana dalam konsep ini harga jual ditentukan dari biaya total (biaya produksi + biaya pemasaran + Biaya Administrasi dan Umum) ditambah dengan jumlah laba yang diinginkan oleh perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan konsep biaya total diperoleh harga jual sebesar Rp. 87.831 per satu unit kerajinan perahu cengkeh. Jika dibandingkan dengan harga jual yang ditetapkan pengrajin cengkeh ini, maka terdapat selisih Rp 12.169. Ini berarti bahwa harga jual yang ditetapkan oleh pengrajin ini masih bisa diturunkan harga jualnya untuk memperoleh tingkat keuntungan yang diharapkan sebesar 20 %.Perbedaan harga sebesar 12,17% berarti bahwa terdapat perbedaan secara materialitas antara harga jual yang ditentukan oleh pengrajin cengkeh ini dengan harga jual berdasarkan konsep biaya total.
Analisis Penetapan Harga Jual Produk Kain Tenun Tanimbar Pada Kelompok Usaha Mama Ina Di Skip Kelurahan Batu Meja Kecamatan Sirimau Kota Ambon
Elisabeth Riupassa;
Shella Kriekhoff;
Sherly Rutumalessy
JURNAL MANEKSI Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Politeknik Negeri Ambon
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (113.429 KB)
|
DOI: 10.31959/jm.v6i1.131
Kelompok Usaha Mama Ina yang membuat berbagai kreasi kain tenun sesuai permintaan pelanggan proses produksinya sangat sederhana dan hanya menggunakan peralatan yang tersedia dalam rumah tangga. Dalam menetapkan harga jual produknya hanya mempertimbangkan harga yang ditentukan oleh pesaing yaitu sesama pengrajin kain tenun tanimbar lainnya. Bahkan tidak jarang dijual dengan harga yang ditentukan oleh pembeli tanpa melalui suatu perhitungan yang pasti mengenai biaya biaya yang telah dikeluarkan selama proses produksi. Tujuan penelitian ini adalah menentukan berapa besar harga jual Kain Tenun Tanimbar serta untuk menentukan apakah terdapat perbedaan antara harga jual yang ditentukan Kelompok Usaha ini jika dibandingkan dengan harga jual menurut konsep biaya total. Data diperoleh dari kelompok usaha Mama Ina di Skip Kelurahan Batu Meja Kecamatan Sirimau Kota Ambon. Jenis data kuantitatif yang diperlukan berupa data biaya produksi dan biaya non produksi kerajinan perahu cengkeh. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Data ini kemudian dianalisis dengan dengan menggunakan konsep biaya total (Total Cost ), dimana dalam konsep ini harga jual ditentukan dari biaya total (biaya produksi + biaya pemasaran + Biaya Administrasi dan Umum) ditambah dengan jumlah laba yang diinginkan oleh perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan konsep biaya total diperoleh harga jual sebesar Rp. 716.438 per satu unit kain tenun tanimbar. Jika dibandingkan dengan harga jual yang ditetapkan Kelompok Usaha ini, maka terdapat selisih Rp 16.438. Ini berarti bahwa harga jual yang ditetapkan oleh Kelompok Usaha ini masih bisa dinaikkan harga jualnya untuk memperoleh tingkat keuntungan yang diharapkan sebesar 10 %. Selain itu terdapat perbedaan harga sebesar 2,35%. Hal ini berarti bahwa tidak terdapat perbedaan secara materialitas antara harga jual yang ditentukan oleh Kelompok Usaha Kain Tenun Tanimbar ini dengan harga jual berdasarkan konsep biaya total.
PELATIHAN KOMPUTER AKUNTANSI DENGAN MENGGUNAKAN MIND YOUR BUSINESS PADA JURUSAN AKUNTANSI SMK NEGERI 6 AMBON
Shella Kriekhoff;
Elisabeth Riupassa;
Trudy M Nussy
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT JAMAK Vol 2, No 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Politeknik Negeri Ambon
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (247.83 KB)
|
DOI: 10.31959/jpmj.v2i2.409
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 6 Ambon merupakan merupakan salah satu Sekolah Kejuruan yang ada di Kota Ambon yang mempunyai peran untuk mempersiapkan peserta didiknya untuk kompeten dalam bidangnya. Salah satu bidang kompetensi dalam bidang akuntansi kompetensi komputer akuntansi bagi para lulusan SMK dengan menggunakan aplikasi Mind Your Own Business (MYOB). Tenaga pendidik dalam hal ini para guru masih memiliki pengetahuan yang minim tentang aplikasi MYOB sehingga proses kegiatan belajar mengajar untuk mata pelajaran Komputer Akuntansi masih dijalankan oleh pihak eksternal sampai dengan sekarang ini. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah mitra dalam hal ini adalah Para Guru pada SMK Negeri 6 Ambon dapat menguasai pengetahuan tentang Aplikasi Komputer Akuntansi dengan menggunakan MYOB serta dapat memprakteknnya dalam kegiatan belajar mengajar kepada para mahasiswa di kelas dalam rangka mempersiapkan peserta didiknya untuk menghadapi Ujian Kompetensi Keahlian.Metode yang digunakan untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan pelatihan Komputer Akuntansi dengan menggunakan MYOB. Selain itu dilakukan proses pendampingan dalam menyelesaikan Praktik Komputer Akuntansi dengan menyelesaikan Soal Ujian Kompetensi Keahlian Bidang Akuntansi tahun sebelumnya. Sehingga diharapkan pengetahuan tentang aplikasi ini dapat meningkat sehingga dapat digunakan oleh tenaga pendidik dalam proses kegiatan belajar mengajar pada tahun ajaran berikutnya. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah Para Para Guru Jurusan Akuntansi dapat memahami dan mengerti Aplikasi MYOB ini sehingga mampu mendidik para siswa tanpa tergantung pada pihak eksternal karena merupakan salah satu Kompetensi dalam Bidang Akuntansi.
DAMPAK PENGEMBANGAN PARIWISATA TERHADAP KONDISI EKONOMI MASYARAKAT DI DESA OMA KECAMATAN PULAU HARUKU KABUPATEN MALUKU TENGAH
Elisabeth Riupassa;
Shella Kriekhoff;
Trudy Maryona Nussy
Jurnal Maneksi (Management Ekonomi Dan Akuntansi) Vol. 11 No. 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Politeknik Negeri Ambon
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (298.989 KB)
|
DOI: 10.31959/jm.v11i1.1078
Penelitian ini dilakukan berdasarkan kondisi perkembangan pariwisata yang dilaksanakan di Desa Oma Kecamatan Pulau Haruku Kabupaten Maluku Tengah. Tujuan penelitian ini dilaksanakan adalah untuk menemukan dampak perkembangan pariwisata terhadap kondisi ekonomi masyarakat, terutama dampaknya terhadap pendapatan masyarakat Desa Oma. Data primer dalam penelitian ini diperoleh secara langsung dari responden. Data yang dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling dan dianalisis menggunakan SPSS untuk mengetahui dampak pengembangan pariwisata terhadap pendapatan masyarakat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengembangan pariwisata berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan masyarakat Desa Oma Kecamatan Pulau Haruku Kabupaten Maluku Tengah.
Analisis Penetapan Harga Jual Produk Kerajinan Perahu Cengkeh Pada Pengrajin Cengkeh Di Kampung Waemahu Desa Latuhalat Kecamatan Nusaniwe Kota Ambon
Shella Kriekhoff;
Elisabeth Riupassa
Jurnal Maneksi (Management Ekonomi Dan Akuntansi) Vol. 6 No. 1 (2017)
Publisher : Politeknik Negeri Ambon
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (113.839 KB)
|
DOI: 10.31959/jm.v6i1.126
Pengrajin cengkeh di Kampung Waemahu memproduksi berbagai kreasi produk yang berbahan dasar Cengkeh yang merupakan rempah yang menjadi daya tarik bagi Masyarakat Maluku. Para pengrajin cengkeh ini proses produksi masih dalam sebatas industri rumahan dan menggunakan peralatan yang sederhana. Salah satu produk kreasi cengkeh adalah perahu cengkeh yang sangat diminati. Dalam menentukan harga jual perahu cengkeh ini masih sebatas perkiraan dari para pengrajin ini saja tanpa melalui suatu perhitungan yang pasti mengenai biaya biaya yang telah dikeluarkan selama proses pembuatan perahu cengkeh tersebut. Tujuan penelitian ini adalah menentukan berapa besar harga jual produk perahu cengkeh serta untuk menentukan apakah terdapat perbedaan antara harga jual yang ditentukan para pengrajin cengkeh ini jika dibandingkan dengan harga jual menurut konsep biaya total. Data diperoleh dari pengrajin cengkeh. Jenis data kuantitatif yang diperlukan berupa data biaya produksi dan biaya non produksi kerajinan perahu cengkeh. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Data ini kemudian dianalisis dengan dengan menggunakan konsep biaya total (Total Cost ).Teknik Analisis menggunakan pendekatan cost plus dengan konsep biaya total dimana dalam konsep ini harga jual ditentukan dari biaya total (biaya produksi + biaya pemasaran + Biaya Administrasi dan Umum) ditambah dengan jumlah laba yang diinginkan oleh perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan konsep biaya total diperoleh harga jual sebesar Rp. 87.831 per satu unit kerajinan perahu cengkeh. Jika dibandingkan dengan harga jual yang ditetapkan pengrajin cengkeh ini, maka terdapat selisih Rp 12.169. Ini berarti bahwa harga jual yang ditetapkan oleh pengrajin ini masih bisa diturunkan harga jualnya untuk memperoleh tingkat keuntungan yang diharapkan sebesar 20 %.Perbedaan harga sebesar 12,17% berarti bahwa terdapat perbedaan secara materialitas antara harga jual yang ditentukan oleh pengrajin cengkeh ini dengan harga jual berdasarkan konsep biaya total.
Analisis Penetapan Harga Jual Produk Kain Tenun Tanimbar Pada Kelompok Usaha Mama Ina Di Skip Kelurahan Batu Meja Kecamatan Sirimau Kota Ambon
Elisabeth Riupassa;
Shella Kriekhoff;
Sherly Rutumalessy
Jurnal Maneksi (Management Ekonomi Dan Akuntansi) Vol. 6 No. 1 (2017)
Publisher : Politeknik Negeri Ambon
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (113.429 KB)
|
DOI: 10.31959/jm.v6i1.131
Kelompok Usaha Mama Ina yang membuat berbagai kreasi kain tenun sesuai permintaan pelanggan proses produksinya sangat sederhana dan hanya menggunakan peralatan yang tersedia dalam rumah tangga. Dalam menetapkan harga jual produknya hanya mempertimbangkan harga yang ditentukan oleh pesaing yaitu sesama pengrajin kain tenun tanimbar lainnya. Bahkan tidak jarang dijual dengan harga yang ditentukan oleh pembeli tanpa melalui suatu perhitungan yang pasti mengenai biaya biaya yang telah dikeluarkan selama proses produksi. Tujuan penelitian ini adalah menentukan berapa besar harga jual Kain Tenun Tanimbar serta untuk menentukan apakah terdapat perbedaan antara harga jual yang ditentukan Kelompok Usaha ini jika dibandingkan dengan harga jual menurut konsep biaya total. Data diperoleh dari kelompok usaha Mama Ina di Skip Kelurahan Batu Meja Kecamatan Sirimau Kota Ambon. Jenis data kuantitatif yang diperlukan berupa data biaya produksi dan biaya non produksi kerajinan perahu cengkeh. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Data ini kemudian dianalisis dengan dengan menggunakan konsep biaya total (Total Cost ), dimana dalam konsep ini harga jual ditentukan dari biaya total (biaya produksi + biaya pemasaran + Biaya Administrasi dan Umum) ditambah dengan jumlah laba yang diinginkan oleh perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan konsep biaya total diperoleh harga jual sebesar Rp. 716.438 per satu unit kain tenun tanimbar. Jika dibandingkan dengan harga jual yang ditetapkan Kelompok Usaha ini, maka terdapat selisih Rp 16.438. Ini berarti bahwa harga jual yang ditetapkan oleh Kelompok Usaha ini masih bisa dinaikkan harga jualnya untuk memperoleh tingkat keuntungan yang diharapkan sebesar 10 %. Selain itu terdapat perbedaan harga sebesar 2,35%. Hal ini berarti bahwa tidak terdapat perbedaan secara materialitas antara harga jual yang ditentukan oleh Kelompok Usaha Kain Tenun Tanimbar ini dengan harga jual berdasarkan konsep biaya total.
Analisis Biaya Diferensial Untuk Keputusan Membuat Sendiri Atau Membeli Kemasan Pizza Tuna Pada Kelompok Usaha Bersama “Mama” Di Desa Wayame Kecamatan
Elisabeth Riupassa;
Shella Kriekhoff;
Jacomina V. Litamahuputty
Jurnal Maneksi (Management Ekonomi Dan Akuntansi) Vol. 5 No. 2 (2016)
Publisher : Politeknik Negeri Ambon
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (137.729 KB)
|
DOI: 10.31959/jm.v5i2.143
Kelompok Usaha Bersama “Mama” merupakan salah satu kelompok usaha bersama yang bergerak dalamusaha diversifikasi pengolahan ikan dan limbah ikan. Salah satu produk yang dihasilkan dari kelompok usaha iniadalah pizza tuna. Selama ini pizza tuna yang dijual hanya akan diproduksi jika ada pesanan. Pesanan inidikemas dalam kemasan seadanya dan kemudian diberikan kepada pelanggan. Untuk itu pimpinan KUB“Mama” berusaha untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggannya dengan membuat kemasan yang baikdan sekaligus merupakan salah satu sarana promosi produk pizza tuna. Berdasarkan keinginan untukmemberikan kepuasan kepada pelanggan tersebut, maka KUB “Mama” mulai mengumpulkan informasisehubungan dengan kemasan tersebut untuk nantinya akan diputuskan apakah kemasan produk pizza tunatersebut akan dibuat sendiri atau akan membeli dari pihak lain. Teknik Analisis menggunakan analisis biayadiferensial untuk menentukan keputusan membuat sendiri produk atau membeli dari pihak lain.Hasil penelitianmenunjukkan bahwa Kelompok Usaha Bersama “Mama” dapat mengambil keputusan untuk membuat sendirikemasan pizza tuna berbentuk persegi delapan dengan diameter 26 cm dengan biaya produksi sebesar Rp.11.161. Jika dibandingkan dengan membeli dari pihak lain maka terdapat selisih biaya sebesar Rp. 5.839.
PETA KEMAMPUAN PENERIMAAN PAJAK NEGARA DI PROVINSI MALUKU
Maxmilian E. Mauwa;
Elisabeth Riupassa
Yudishtira Journal : Indonesian Journal of Finance and Strategy Inside Vol. 3 No. 2 (2023): Yudishtira Journal : Indonesian Journal of Finance and Strategy Inside
Publisher : Gapenas Publisher
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.53363/yud.v3i2.68
Tax plays a very important role in a state's life, especially in development because it is the largest state revenue source. State taxes collected by the Central Government are used to finance state expenditures. The plan and realization of state tax revenue in Maluku Province during 2018 - 2022 shows that almost all state tax revenue realization cannot achieve what was planned every year except 2022 that reaches the state tax revenue target. This study aimed to provide an overview of the State Tax Revenue map in Maluku Province. Quantitative data obtained were in the form of State Tax Revenue Realization Plans in Maluku Province during 2018-2022 and were obtained from the Central Bureau of Statistics for Maluku Province. The data were then analysed using Klassen Typology analysis. The study results show that income tax, Value-Added tax (VAT), and Sales Tax on Luxury Goods (STLGs) are in the leading (prime) sector, a sector with high growth and with the most dominant contribution to state tax revenues. Property taxes as well as Land and Building Rights Acquisition Fees are in developing sector, a sector that is experiencing an increase, which is indicated by high growth but still potentially low. The underdeveloped sector, namely other taxes, is a type of state tax with slow growth and a small contribution to low state tax revenues