Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

ANALISIS KEBERADAAN PASAR MODERN DI DAERAH DESTINASI WISATA (Studi di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat) Bambang Hermanto; Suryanto -; Ratna Meisa Dai
AdBispreneur : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausahaan Vol 5, No 1 (2020): AdBispreneur : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausa
Publisher : Departemen Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/adbispreneur.v5i1.26748

Abstract

This study aims to analyze the existence of modern markets in terms of geographical, demographic, spatial planning, tourism potential, and rules of its founding. This study uses a qualitative approach to the type of exploratory research. This research was conducted in the tourist area of Pangandaran Regency, West Java Province, Indonesia. Primary data sources were obtained from observations, in-depth interviews, and focus group discussions, while secondary data were obtained from scientific articles and other related documents. The results showed that in Pangandaran Regency, the number of modern markets in operation included: Indomaret 58%, Alfamart 34%, Yomart 4%, Kuckmart, and Srikaton respectively 2%. When viewed from the geographical, demographic, spatial and regional planning, tourism potential, and the rules for establishing a modern market, the existence of a modern market is still needed with a few notes. First, the location distribution has not been evenly distributed to all tourist distillation areas. Second, there are some rules that are violated both in the rules of the establishment and operating hours. The impact of these problems will affect micro and small businesses And services to tourist visitors. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keberadaan pasar modern ditinjau dari aspek  geografis, demografis, rencana tata ruang, potensi wisata, dan aturan pendirianya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian eksploratif. Penelitian ini dilaksanakan di daerah wisata Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Sumber data primer diperoleh dari observasi, wawancara mendalam dan focus group discussion, sedangkan data sekunder diperoleh dari artikel ilmiah dan dokumen terkait lainnya.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Kabupaten Pangandaran jumlah pasar modern yang beroperasi, antara lain : Indomaret 58%, Alfamart 34%, Yomart 4%, Kuckmart, dan Srikaton masing-masing 2%. Apabila ditinjau dari aspek geografis, demografis, rencana tata ruang dan wilayah, potensi wisata, serta aturan pendirian pasar modern, maka keberadaan pasar modern masih dibutuhkan dengan beberapa catatan. Pertama, distribusi lokasi belum merata ke seluruh wilayah distinasi wisata. Kedua, ada beberapa peraturan yang dilanggar baik dalam aturan pendirian maupun jam operasional.  Dampak dari masalah tersebut berakibat kepada para pelaku usaha mikro dan kecil dan pelayanan kepada pengunjung wisata.
ANALISIS KINERJA ORGANISASI BERBASIS BALANCED SCORECARD PADA PERUSAHAAN JASA TRAVEL SHUTTLE DI KOTA BANDUNG Bambang Hermanto; Rivani .
AdBispreneur : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausahaan Vol 3, No 2 (2018): AdBispreneur : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausa
Publisher : Departemen Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.092 KB) | DOI: 10.24198/adbispreneur.v3i2.18357

Abstract

ABSTRACTThis research was conducted with a main objective to analyze the performance of Citi Trans Travel Company in Bandung by using the Balanced Scorecard concept. Balanced Scorecard-based performance appraisal is basically a performance evaluation using an integrated four main perspectives, namely financial perspective, customer perspective, internal business process perspective, and learning and growth perspectives.The research method used in this research was the case study with the type of research was descriptive analytic study. Object taken in this research was Citi Trans Travel Company in the city of Bandung. Data used both primary and secondary data. For the validity of the data, this study used triangulation techniques, both sources and data collection techniques.The conclusion of performance appraisal of Citi Trans based on Balanced Scorecard which measured by 4 dimensions was all those 4 dimensions were on “Good” categorize, with the highest total of score was Customer Dimension, and the lowest total of score was Financial Dimension. This showed us that Citi Trans had put the customer satisfaction as their company main priority. However Citi Trans needed put more attention on their level of cost efficiency without sacrificed their product or service quality.  ABSTRAKPenelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis kinerja Perusahaan Travel CitiTrans di Bandung dengan menggunakan konsep Balanced Scorecard. Penilaian kinerja berbasis Balanced Scorecard pada dasarnya adalah evaluasi kinerja menggunakan empat perspektif utama yang terintegrasi, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan jenis penelitian deskriptif analitik. Objek yang diambil dalam penelitian ini adalah Perusahaan Perjalanan CitiTrans di kota Bandung. Data menggunakan data primer dan sekunder. Untuk validitas data, penelitian ini menggunakan teknik triangulasi, baik sumber dan teknik pengumpulan data.Kesimpulan penilaian kinerja Citi Trans berdasarkan Balanced Scorecard yang diukur oleh 4 dimensi adalah keempat dimensi tersebut berada pada kategori “Baik”, dengan total skor tertinggi adalah Dimensi Pelanggan, dan total skor terendah adalah Dimensi Keuangan. Ini menunjukkan kepada kami bahwa Citi Trans telah menempatkan kepuasan pelanggan sebagai prioritas utama perusahaan mereka. Namun, Citi Trans perlu lebih memperhatikan tingkat efisiensi biaya mereka tanpa mengorbankan kualitas produk atau layanan mereka.
EDUKASI FINTECH BAGI PELAKU USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH Suryanto -; Bambang Hermanto; Rusdin Tahir
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 1 (2020): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v3i1.25060

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untu memberikan edukasi bagi para pelaku usaha mikro, kecil  dan menengah (UMKM) di Sentra Kaos Suci Bandung. Metode pelaksanaan kegiatan dengan menggunakan sosialisasi kepada pelaku UMKM yang dikelompokka berdasarkan tingkat literasi keuangan. Hasil progres kegiatan bahwa pelaku UMKM di Sentra kaos Suci Bandung dari hasil pre test sebelum sosialisasi menunjukkan ada tiga kelompok menyikapi keberadaan industry fintech. Kelompok pertama mereka yang belum pernah mengetahui industry fintech dan aktivitas usahanya, kelompok kedua mereka yang belum mengetahui manfaat dan  risiko dari adanya industry fintech, dan kelompok ketiga mereka yang belum mengetahui mekanisme transaksi melalui perusahaan fintech. Pelaksanaan sosialisasi mampu meningkatkan tingkat literasi keuangan khususnya berkaitan dengan industry fintech.
SOSIALISASI LAYANAN FINANCIAL TECHNOLOGY BAGI PELAKU INDUSTRI PARIWISATA KABUPATEN PANGANDARAN Bambang Hermanto; Suryanto Suryanto; Rusdin Tahir
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 3 (2021): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v4i3.35700

Abstract

Pelaku industri pariwisata di Kabupaten Pangandaran saat ini sedang mengalami permasalahan. Selain karena factor pandemi Covid-19, mereka belum bisa memanfaatkan layanan keuangan berbasis teknologi (fintech). Para wisatawan belum merasakan kemudahan dari fintech dalam setiap transaksi dan para pelaku juga belum bisa ,mendapatakan sumber pembiayaan dari fintech. Tujuan pengabdian pada masyarakat ini untuk mensosialisasikan layanan keuangan berbasis teknologi bagi pelaku inbdustri pariwisata di Kabupaten Pangandaran. Metode pelaksanaan dilakukan secara daring. Peserta sosialisasi terdiri dari pelaku industri pariwisata yang terdiri dari pengelola hotel, pengelola rumah makan, dan para pemilik biro perjalanan. Kegiatan sosialisasi ini melibatkan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran, Ketua PHRI Kabupaten Pangandaran, dan Otoritas Jasa Keuangan Wilkayah Priangan Timur. Hasil dari kagiatan ini mampu meningkatkan literasi fintech bagi pelaku industri pariwisata. Layanan fintech yang dibutuhkan oleh para pelaku industri pariwisata adalah platform peer to peer (P2P) lending dan digital payment. P2P Lending dibutuhkan karena platform fintech tersebut mampu menyediakan sumber pembiayaan bagi pelaku industry pariwisata. Sedangkan platform digital payment dibutuhkan untuk memudahkan proses transaksi.
The Characters of Special Region According to The 1945 Constitution of Republic of Indonesia Asep Bambang Hermanto; Anggara Suwahju
PADJADJARAN Jurnal Ilmu Hukum (Journal of Law) Vol 6, No 2 (2019): PADJADJARAN JURNAL ILMU HUKUM (JOURNAL OF LAW)
Publisher : Faculty of Law, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.666 KB)

Abstract

The Republic of Indonesia, based on the 1945 Constitution, the second Amendment, recognizes the existence of a Special Region and its distinctive governance. Article 18B, Paragraph (1), of the 1945 Constitution reads, “The State shall recognize and respect entities of regional administration that possess a specificity or a distinctiveness that are to be regulated by law”. Previously, the governance of special region was also regulated in the first version of the 1945 Constitution that was stipulated on August 18, 1945. In addition, it is contained in other constitutions that were formerly effective in Indonesia: the 1949 Constitution of the Republic of the United States of Indonesia, and the 1950 UUDS. The clearest arrangements regarding the status of special region were covered by the 1950 UUDS, whereas the 1945 and the 1949 Constitutions do not provide detailed description of special regional government units. This triggers some fundamental questions related to the substance of special region. This study reveals several facts related to the existence and administration of government in special regions. Among other things, the current arrangement does not open up the possibility of forming new special regions and the administration of special region only exists at the provincial level.Substansi Daerah Istimewa Menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 AbstrakNegara Republik Indonesia, berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945, Amandemen ke-2, mengakui eksistensi Pemerintahan Daerah yang bersifat Istimewa. Pasal 18B, Ayat (1), UUD 1945 berbunyi, “Negara mengakui dan menghormati satuan­-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan Undang­-undang”. Sebelumnya, pemerintahan daerah yang bersifat istimewa juga pernah diatur dalam UUD 1945 versi pertama yang ditetapkan 18 Agustus 1945, Konstitusi RIS 1949, dan UUDS 1950. Pengaturan yang jelas mengenai status daerah istimewa tertuang dalam UUDS 1950, sedangkan UUD 1945 dan Konstitusi RIS 1949 tidak memberikan penjelasan rinci mengenai satuan pemerintahan daerah yang bersifat istimewa. Hal tersebut memicu beberapa pertanyaan mendasar terkait makna daerah istimewa. Kajian ini menemukan beberapa fakta terkait eksistensi dan penyelenggaraan pemerintahan di daerah-daerah istimewa. Di antaranya, pengaturan yang ada saat ini tidak membuka kemungkinan pembentukan daerah-daerah istimewa yang baru dan pemerintahan daerah istimewa hanya ada di tingkat provinsi saja.DOI: https://doi.org/10.22304/pjih.v6n2.a6
City Brand Attractiveness on Tourism using Rasch Model Approach Asep Miftahuddin; Bambang Hermanto; Sam'un Jaja Raharja; Arianis Chan
International Journal of Supply Chain Management Vol 9, No 2 (2020): International Journal of Supply Chain Management (IJSCM)
Publisher : International Journal of Supply Chain Management

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.741 KB)

Abstract

The study presented in this paper analyzes City Brand Attractiveness. Focusing on the city in Indonesia, namely West Bandung Regency, this study aims to examine the factors that affect the City Brand Attractiveness. The empirical application is performed on the basis of a sample of 373 visitors who have traveled to West Bandung Regency, analyzed by using Rasch Model. The findings show that tourists 'response to the city's attractiveness is low, the Ancillary Service factor with a low response, and the Tourism Attraction factor get high expectations from tourists responses.
Peran Gaya Kepemimpinan Transformasional dan Transaksional dalam Penerapan Strategi Bisnis Masa Pandemi Covid-19: Studi Kasus pada BUMD X Jajang Ginanjar; Bambang Hermanto; Pratami Wulan Tresna
Bahtera Inovasi Vol 5 No 2 (2022): Jurnal Bahtera Inovasi
Publisher : Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi UMRAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/bi.v5i2.3966

Abstract

The Covid-19 pandemic has had a devastating impact on organizations. Organizational leaders must have competencies that are ready to face rapid environmental changes. Leaders are required to always be at the forefront and influence their subordinates to keep working optimally even in unexpected situations. As one of the affected organizations, Regional Owned Enterprises (ROE) X is trying to survive. This study discusses the leadership style of BUMD X leaders during the pandemic which involves the implementation of business strategies. The results show that the combination of transactional and transformational leadership styles is carried out by leaders in BUMD X, autocratic leadership styles have a bad effect, and transactional and transformational leadership styles can be applied to business strategies during the Covid-19 pandemic. Therefore, the results obtained in this study are expected to be input for academics and business leaders to be applied to various similar and dissimilar organizations.
ANALISIS GAYA KEPEMIMPINAN DALAM SEKTOR BISNIS PROPERTI DI MASA PANDEMI COVID-19 Hasan Al Farisi; Bambang Hermanto; Pratami Wulan Tresna
Jurnal USAHA Vol 3, No 1 (2022): Juni
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/juuk.v3i1.868

Abstract

 Penelitian ini bertujuan untuk mengedentifikasi gaya kepemimpinan yang digunakan oleh pengusaha sukses di sektor bisnis properti serta dampak gaya kepemimpinannya dalam menghadapi pandemi Covid-19 bagi karyawan-karyawannya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif serta data primer yaitu data yang diperoleh berasal dari narasumber utama yang diwawancarai untuk menjawab secara eksplisit permasalah yang diangkat di dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan demokratis dan transaksional digunakan oleh narasumber sebagai cara untuk menghadapi pandemi Covid-19 dan menjaga agar perusahaan tetap dalam kondisi baik walau lingkungan sedang tidak baik-baik saja. Kesimpulan menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan demokrasi dapat dijadikan metode yang ideal dalam menyelesaikan persoaalan yang tak terduga seperti Covid-19 sehingga seluruh elemen anggota perusahaan terlibat dalam pencarian solusi terbaik bersama-sama.
Perilaku dan Keterampilan Kepemimpinan di PT.X: Pendekatan Kualitatif Eksploratif Richa Nahdalaily Fathara; Bambang Hermanto; Pratami Wulan Tresna
Jurnal Riset Akuntansi dan Manajemen Malahayati Vol 11, No 2 (2022): Akuntansi Keuangan dan Bisnis
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jrm.v11i2.5681

Abstract

Leadership has become an important part of organizational development to achieve a sustainable competitive advantage in responding to an increasingly uncertain business environment. Therefore, it is important to identify which specific behaviours and skills a leader must possess to achieve success in business. Without defining the required leadership behaviours and skills, companies may fail to optimize their leadership outcomes. The purpose of this study was to explore the types of leadership behaviours and skills adopted by PT.X operating in Pekanbaru, Riau and their goals in adopting these skills. It aims to determine the essential skills for entrepreneurial leadership in achieving success. The focus of this research specifically focuses on leadership at PT.X which is engaged in the culinary business sector in Pekanbaru. This research identifies nine skill categories which are the behaviours and skills possessed by leaders in this sector.
Analisis Strategi Bisnis Build, Borrow, & Buy Pt Telkom Indonesia, Tbk Jajang Ginanjar; Bambang Hermanto; Tetty Herawati
Bisman (Bisnis dan Manajemen): The Journal of Business and Management Vol. 5 No. 3 (2022): November 2022
Publisher : Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Majapahit, Jawa Timur, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37112/bisman.v5i3.1962

Abstract

This paper examines the implementation of Laurence Capron’s business strategies Build, Borrow, and Buy at PT Telkom Indonesia, Tbk. Identify how relevant it is to the Covid-19 pandemic condition, then analyzed through the perspective of technological and social change. The research’s using qualitative methods through literature review by collecting data from previous research. The results show that PT Telkom Indonesia, Tbk has successfully implemented the Build, Borrow, and Buy strategies in its business operations and maintain company sustainability during the pandemic, technological and social changes related to the implementation of the Build, Borrow, and Buy strategy. The implications of this research are the Build, Borrow, and Buy strategy analysis can be a reference to be applied to other entities, and can be linked to different variables or perspectives with a more focused and stay relevant so that depth of analysis can be achieved.