p-Index From 2020 - 2025
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Ilmiah RESPATI
Ayu Vandira Candra Kusumah
Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Respati Indonesia Jakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Respon Tanaman Pakcoy (Brassica Rapa L.) terhadap Pupuk Pelengkap Cair pada Sistem Vertikultur Dedi Sudarmaji; Ruswadi Muchtar; Ayu Vandira Candra Kusumah
JURNAL PERTANIAN Vol 11, No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Respati
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jir.v11i2.1134

Abstract

Kebutuhan tanaman sayuran pakcoy di perkotaan cukup tinggi, namun sayuran ini harus dipasok dari luar kota atau daerah pinggiran. Sempitnya lahan yang tersedia menjadi salah satu penyebab masyarakat perkotaan tidak bisa memproduksi sayuran sendiri. Urban farming merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi persoalan keterbatasan lahan. Salah satu teknkologi urban farming yang dapat diterapkan adalah budidaya tanaman secara vertikultur. Faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan membudidayakan tanaman sayuran secara vertikultur adalah pupuk yang digunakan. Pupuk pelengkap cair yaitu hasil olahan bahan yang mengandung banyak unsur nutrisi untuk tanaman baik unsur makro maupun mikro yang sangat bagus untuk memperbaiki struktur tanah, menetralkan pH tanah, memacu pertumbuhan tanaman dimulai pada akar, batang dan daun serta pembuahan guna memaksimalkan hasil produksi tanaman dan mengurangi kerusakan akibat dari serangan hama. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui respon tanaman pakcoy terhadap pupuk pelengkap cair pada sistem vertikultur. Bahan-bahan yang digunakan ialah benih green fortune pakcoy hijau, pupuk pelengkap cair, kompos, arang sekam, dan pupuk NPK sedangkan alat-alat yang digunakan adalah polibag, dan rak bambu. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). dengan jumlah perlakuan 6 dan ulangan 3 (tiga). Dengan jenis perlakuan adalah P1= 0  cc/liter air (kontrol); P2= 1,5 cc/liter konsentrasi; P3= 2,0 ccl/liter konsentrasi rekomendasi; P4= 2,5 cc/liter konsentrasi rekomendasi; P5 = 3,0  cc/liter konsentrasi rekomendasi; P6= 3,5 cc/liter konsentrasi. Pengamatan dilakukan terhadap data-data yang diuji secara statistik. Variabel penelitian yang diamati adalah jumlah daun, lebar daun, tinggi tanaman, berat segar tanaman, dan berat kering tanaman. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan nyata terhadap tinggi tanaman, lebar daun dan jumlah daun tampak setelah tanaman ber umur 21 HST. Perlakuan P4 dengan konsentrasi Pupuk Pelengkap Cair (PPC) 2,5cc/liter air menghasilkan tinggi tanaman, lebar daun, jumlah daun, bobot segar dan bobot kering tanaman pakcoy terbaik. Kata kunci: Urban Farming, Vertikultur, Pakcoy, Pupuk Pelengkap Cair
Review: Potensi Microgreens Meningkatkan Kesehatan Lansia Di Masa Pandemi Ayu Vandira Candra Kusumah; Reni Nurjasmi
JURNAL PERTANIAN Vol 12, No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Respati
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jir.v12i1.1404

Abstract

Berdasarkan data COVID-19 lebih banyak menyebabkan infeksi berat dan kematian pada orang lanjut usia (lansia). Pertambahan usia akan menyebabkan tubuh mengalami berbagai penurunan akibat proses penuaan, hampir semua fungsi organ dan gerak menurun, diikuti dengan menurunnya imunitas sebagai pelindung tubuh sehingga tidak lagi kuat seperti ketika masih muda. Lansia yang memiliki penyakit penyerta seperti penyakit autoimun, diabetes, tekanan darah tinggi, kanker, jantung, dan multipatologi atau mengidap sejumlah penyakit apabila tertular COVID-19 akan mendapatkan komplikasi kesehatan yang cukup serius. Sistem imun yang sudah melemah ditambah adanya penyakit kronis dapat meningkatkan risiko COVID-19 pada lansia bahkan dapat menyebabkan kematian. Salah satu upaya untuk membatasi pengaruh dari infeksi virus yaitu dengan membangun sistem imun melalui konsumsi makanan yang sehat, salah satunya adalah microgreens. Berbagai jenis tanaman telah dikembangkan sebagai microgreens antara lain jenis brassicaceae, asteraceae, apiaceae, amarillydaceae, amaranthaceae, serealia, oleaginous, cucurbitaceae, tanaman serat, tanaman aromatic serta beberapa jenis tanaman khas Indonesia. Microgreens mengandung senyawa bioaktif seperti alkaloid, antosianin, karotenoid, flavonoid, isoflavon, lignan, monoterpen, organosulfida, asam fenolat, dan saponin. Senyawa fitokimia tersebut memiliki aktivitas antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas. Oleh karena itu, microgreens sangat potensial sebagai agen antimikroba, antihipertensi, antidiabetes, antioksidan, hepatoprotekstif, kardioprotektif, termasuk antivirus COVID-19 yang sedang mewabah saat ini. Microgreens merupakan teknologi pertanian perkotaan yang sesuai bagi lansia karena mudah dilakukan dan usia panen yang singkat akan mengurangi aktivitas fisik lansia selama perawatan. Aktivitas fisik selama budidaya. Variasi microgreens harus terus dikembangkan melalui eksplorasi berbagai jenis tanaman khas Indonensia yang potensial dikembangkan sebagai microgreens. Kata Kunci: Pandemi COVID-19, Sistem imun, Lanjut usia, Microgreens, Pertanian perkotaan