Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS KINERJA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN KABUPATEN BANYUMAS DALAM PELAYANAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN Bahrudin Bahrudin; Ali Rokhman; Sukarso Sukarso
Jurnal Sosial Soedirman Vol 1 No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial and Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.292 KB) | DOI: 10.20884/1.juss.2017.1.1.385

Abstract

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah mix method dengan strategi metode campuran konkruen/ sewaktu-waktu (concruent mixed methods) terutama strategi embedded konkruen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang pernah mengurus IMB di BPMPP Kabupaten Banyumas pada tahun 2015. Permohonan Pelayanan IMB pada BPMPP Kabupaten Banyumas Tahun 2015 adalah sejumlah 256 permohonan. Sampel yang diambil sebanyak 40% dari jumlah populasi, dengan perhitungan 40% x 256 = 102 sampel. Penelitian ini menilai kinerja organisasi BPMPP Kabupaten Banyumas dengan mengacu pada lima dimensi kinerja yang meliputi produktivitas, kualitas layanan, responsivitas, responsibilitas dan akuntabilitas. Analisis data menggunakan analisis distribusi frekfuensi dalam bentuk nilai rata-rata dan dalam bentuk kategori rendah, sedang atau tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Produktivitas layanan IMB di BPMPP Kabupaten Banyumas masih rendah, hal ini dapat dilihat dari persebaran jawaban responden terhadap dimensi produktivitas layanan IMB yang masuk kategori rendah; 2) Kualitas layanan IMB di BPMPP Kabupaten Banyumas masih rendah, hal ini dapat dilihat dari persebaran jawaban responden terhadap dimensi kualitas layanan IMB yang masuk kategori rendah; 3) Responsivitas layanan IMB di BPMPP Kabupaten Banyumas masih rendah, hal ini dapat dilihat dari persebaran jawaban responden terhadap dimensi responsivitas layanan IMB yang masuk kategori rendah; 4) Responsibilitas layanan IMB di BPMPP Kabupaten Banyumas masih rendah, hal ini dapat dilihat dari persebaran jawaban responden terhadap dimensi responsibilitas layanan IMB yang masuk kategori rendah; 5) Akuntabilitas Layanan IMB di BPMPP Kabupaten Banyumas masih rendah, hal ini dapat dilihat dari persebaran jawaban responden terhadap dimensi akuntabilitas layanan IMB yang masuk kategori rendah
Aplikasi Pengenalan Suara Menggunakan Microsoft Sapi sebagai Pengendali Peralatan Elektronik Sukarso Sukarso; Abdusy Syarif
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI) 2007
Publisher : Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perintah dengan menggunakan suara memungkinkan pengguna dapat mengontrol sebuah peralatanelektronik dengan mengucapkan perintah melalui peralatan masukan audio daripada harus menggunakansaklar, hal ini memberikan kemudahan bagi pengguna untuk mengontrol peralatan elektronik tanpamenggunakan tangan.Perintah dengan suara menggunakan peralatan masukan audio seperti mikropon, sebuah mesinpengenal ucapan dan menu perintah. Ketika pengguna mengucapkan perintah melalui mikropon, mesinpengenal ucapan akan menterjemahkan dari ucapan ke teks. Jika mesin pengenal ucapan menemukankecocokan perintah suara dengan menu perintah suara maka akan memerintahkan aplikasi yang cocok untukdijalankan. Perintah dengan menggunakan suara merupakan speaker independent (tidak terpengaruh siapayang mengucapkan), jadi tidak diperlukan pelatihan suara dari pengguna.Untuk dapat mengontrol peralatan elektronik, maka aplikasi ini memerlukan mikroprosesor AT89C51sebagai pengendali untuk mengaktifkan saklar relay menggunakan komunikasi port serial.Masalah yang dihadapi dalam menggunakan pengenalan ucapan adalah kebisingan diperlukanmikropon yang berkualitas tinggi. Juga perlu diingat untuk berbicara sejelas mungkin dan dalam ucapantempo yang sedang (tidak terlalu cepat/lambat). Bercampurnya suara yang tidak diinginkan serta ucapan yangterlalu cepat dapat menyebabkan ketidakakuratan dalam pengenalan ucapan.Kata kunci: Perintah Suara, Pengenalan Ucapan, SAPI
ANALISIS KINERJA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN KABUPATEN BANYUMAS DALAM PELAYANAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN Bahrudin Bahrudin; Ali Rokhman; Sukarso Sukarso
JUSS (Jurnal Sosial Soedirman) Vol 1 No 1 (2017): JUSS (Jurnal Sosial Soedirman)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial and Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.292 KB) | DOI: 10.20884/1.juss.2017.1.1.385

Abstract

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah mix method dengan strategi metode campuran konkruen/ sewaktu-waktu (concruent mixed methods) terutama strategi embedded konkruen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang pernah mengurus IMB di BPMPP Kabupaten Banyumas pada tahun 2015. Permohonan Pelayanan IMB pada BPMPP Kabupaten Banyumas Tahun 2015 adalah sejumlah 256 permohonan. Sampel yang diambil sebanyak 40% dari jumlah populasi, dengan perhitungan 40% x 256 = 102 sampel. Penelitian ini menilai kinerja organisasi BPMPP Kabupaten Banyumas dengan mengacu pada lima dimensi kinerja yang meliputi produktivitas, kualitas layanan, responsivitas, responsibilitas dan akuntabilitas. Analisis data menggunakan analisis distribusi frekfuensi dalam bentuk nilai rata-rata dan dalam bentuk kategori rendah, sedang atau tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Produktivitas layanan IMB di BPMPP Kabupaten Banyumas masih rendah, hal ini dapat dilihat dari persebaran jawaban responden terhadap dimensi produktivitas layanan IMB yang masuk kategori rendah; 2) Kualitas layanan IMB di BPMPP Kabupaten Banyumas masih rendah, hal ini dapat dilihat dari persebaran jawaban responden terhadap dimensi kualitas layanan IMB yang masuk kategori rendah; 3) Responsivitas layanan IMB di BPMPP Kabupaten Banyumas masih rendah, hal ini dapat dilihat dari persebaran jawaban responden terhadap dimensi responsivitas layanan IMB yang masuk kategori rendah; 4) Responsibilitas layanan IMB di BPMPP Kabupaten Banyumas masih rendah, hal ini dapat dilihat dari persebaran jawaban responden terhadap dimensi responsibilitas layanan IMB yang masuk kategori rendah; 5) Akuntabilitas Layanan IMB di BPMPP Kabupaten Banyumas masih rendah, hal ini dapat dilihat dari persebaran jawaban responden terhadap dimensi akuntabilitas layanan IMB yang masuk kategori rendah
PARTISIPASI ANGGOTA PERKUMPULAN PETANI PEMAKAI AIR DALAM REHABILITASI JARINGAN IRIGASI TERSIER DI KECAMATAN WANASARI KABUPATEN BREBES Agus Riyanto; Bambang Tri Harsanto; Sukarso Sukarso
Public Policy and Management Inquiry Vol 1 No 1 (2016)
Publisher : Program Magister Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat partisipasi, serta faktor-faktor yang menentukan tingkat partisipasi anggota P3A dalam rehabilitasi jaringan irigasi tersier di Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah perpaduan metode kuantitatif dan kualitatif. Sasaran penelitian yaitu anggota P3A di Kecamatan Wanasari sebanyak 362 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat partisipasi anggota P3A dalam rehabilitasi jaringan irigasi tersier di Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes masih belum optimal dan dapat digambarkan pada: a) Tingkat partisipasi dalam pengambilan keputusan pada pengelolaan masuk dalam kategori sedang, anggota P3A baru sebatas ikut serta dalam tahapan pengambilan keputusan atau konsep kebijakan yang akan ditetapkan; b) Tingkat partisipasi dalam pelaksanaan masuk dalam kategori sedang, bentuk partisipasi mayoritas anggota P3A masih terbatas dalam bentuk non materiil atau berupa tenaga tetapi belum berpartisipasi dalam bentuk materiil yang berupa iuran wajib anggota P3A c) Tingkat partisipasi dalam pemanfaatan hasil masuk kategori sedang, masih banyak anggota P3A yang memanfaatkan jasa pihak ketiga dalam memanfaatkan air irigasi untuk mengairi sawahnya. d) Tingkat partisipasi dalam evaluasi masuk dalam kategori sedang, mayoritas anggota P3A hanya terlibat sebatas dalam pengawasan penggunaan anggaran, masih belum ada kesadaran secara individu dalam evaluasi dengan dijumpai banyak kebocoran di saluran irigasi yang tidak diperbaiki atau dilaporkan ke kelompoknya sehingga berdampak pada terhambatnya aliran air irigasi pada saluran. Faktor penentu tingkat partisipasi yang terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal secara umum tidak seluruhnya menentukan tingkat partisipasi anggota P3A dalam rehabilitasi jaringan irigasi tersier di Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes. Kata Kunci: Partisipasi, Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A), rehabilitasi jaringan Jaringan Irigasi Tersier.
EFEKTIVITAS SISTEM PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (SPSE) ATAS BARANG DAN JASA DI KABUPATEN BANJARNEGARA Peni Yulia Astuti; Ali Rokhman; Sukarso Sukarso
Public Policy and Management Inquiry Vol 1 No 1 (2016)
Publisher : Program Magister Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

One of e-government services that were adopted by the Government District Banjarnegara is Procurement of Goods/Services in Electronics (LPSE) in order to fix some of the weaknesses of the procurement of government goods/ services are carried out manually. This study aims to assess and analyze the effectiveness of Electronic Procurement System (SPSE) in the Procurement of Goods/Services in the District Banjarnegara. The study was conducted at the office of the District LPSE Banjarnegara, this study uses the effectiveness of Electronic Procurement System (SPSE) in the Procurement of Goods/Services in the District Banjarnegara. Data were obtained through interviews with informants related to the implementation of the Electronic Procurement System (SPSE) In District Banjarnegara and conduct research on a data source in the form of archives, documents, statistical data, and other important texts related to the research. The analysis was performed in 3 (three) using the stages: data reduction, data presentation and conclusion Manufacture, Verification, and Reflection. The results showed that the application of LPSE in the district. Banjarnegara have increased transparency in the procurement of government goods/services 5 (five) assessment indicators, namely Production, Efficiency, Satisfaction, excellence and development to assess the extent of the effectiveness of the implementation of the SPSE in the district. Banjarnegara which already shows a fairly good category/ quite Effective. Keywords: Effectiveness, Efficiency, Procurement of Government Goods/Services in Electronics