p-Index From 2020 - 2025
4.728
P-Index
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search
Journal : Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains

ANALISIS KESULITAN SISWA KELAS IX DALAM MENGERJAKAN SOAL OPERASI BENTUK ALJABAR Hodiyanto, Hodiyanto
Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains Vol 5, No 1 (2016): Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.097 KB) | DOI: 10.31571/saintek.v5i1.252

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Kesulitan yang dialami olehsiswa kelas IX SMP Negeri 4 Karanganyar dalam mengerjakan soal operasi bentuk aljabar; (2) Penyebab kesulitan belajar yang dialami oleh siswa kelas IX SMP Negeri 4 Karanganyar dalam mengerjakan soal operasi bentuk aljabar. Metode penelitian ini menggunakan metode diskriptif. Berdasarkan hasil analisis jawaban siswa dan wawancara diperoleh bahwa: (1) Kesulitan yang dialami oleh siswa adalah melakukan operasi bentuk aljabar (penjumlahan, pengurangan, dan perkalian bilangan negatif dan positif), memahami soal cerita atau soal kontekstual, dan memanipulasi masalah kontekstual ke dalam simbol matematika; (2) Penyebab kesulitan siswa adalah siswa tidak memahami konsep variabel, konstanta, dan koefisien. Siswa lemah dalam operasi bilangan bulat. Siswa tidak terbiasa memanipulasikan masalah kontekstual ke dalam model matematika.Kata Kunci: Kesulitan, operasi bentuk aljabar, penyebab kesulitan
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH DITINJAU DARI GENDER PADA MATERI HIMPUNAN Hodiyanto, Hodiyanto
Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains Vol 3, No 1 (2014): Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.249 KB) | DOI: 10.31571/saintek.v3i1.203

Abstract

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahuipeningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa yang diajarkan denganpembelajaran pemecahan masalah danpembelajaran konvensional ditinjau dari gender. Metodepenelitianyang digunakandalampenelitianini adalah metode eksperimen dengan bentuk penelitiannya quasi experimental designs. Hasil penelitian ini adalah(1)Peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa setelah diajarkan dengan pembelajaran pemecahan masalah tergolongsedang (2) Peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa setelah diajarkan dengan pembelajaran konvensional tergolongsedang (3) Terdapat perbedaan kemampuan berpikirkreatif siswa yang diberikan pembelajaran pemecahan masalah dengan siswa yang diberikan pembelajaran konvensional (4) Tidak terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif siswa ditinjau dari gender (laki-laki, perempuan) baik siswa yang diajarkan dengan pembelajaran pemecahan masalah maupun pada siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional (5) Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa yang diberikan pembelajaran pemecahan masalah dengan siswa yang diberikan pembelajaran konvensional (6) Tidak terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa ditinjau dari gender (laki-laki,perempuan) baik siswa yang diajarkan dengan pembelajaran pemecahan masalah maupun pada siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional. Kata Kunci: pemecahan masalah, gender, dan kemampuan berpikir kreatif
HUBUNGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA Hodiyanto, Hodiyanto
Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains Vol 6, No 2 (2017): Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.224 KB) | DOI: 10.31571/saintek.v6i2.645

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui: (1) Hubungan antara kemampuan pemecahan masalah matematis dengan prestasi belajar; (2) Hubungan antara kemampuan koneksi matematis dengan prestasi belajar; dan (3) Hubungan antara pemecahan masalah matematis dan kemampuan koneksi matematis dengan prestasi belajar. Metode penelitian menggunakan metode korelasional. Teknik pengumpul data yang digunakan adalah teknik pengukuran sehingga alat pengumpul data yang digunakan adalah tes. Populasi dalam penelitian adalah seluruh mahasiswa semester I dan kelas A pagi sebagai sampel penelitian. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Hasil penelitian adalah berikut: (1) Terdapat hubungan positif yang signifikan antara kemampuan pemecahan masalah matematis dengan prestasi belajar; (2) Terdapat hubungan positif yang signifikan antara kemampuan koneksi matematis dengan prestasi belajar; dan (3) Terdapat hubungan  positif yang signifikan antara kemampuan pemecahan masalah matematis dan kemampuan koneksi matematis dengan prestasi belajar. Kata Kunci: hubungan, pemecahan masalah, koneksi, prestasi belajar.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH DITINJAU DARI GENDER PADA MATERI HIMPUNAN Hodiyanto Hodiyanto
Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains Vol 3, No 1 (2014): Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/saintek.v3i1.203

Abstract

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahuipeningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa yang diajarkan denganpembelajaran pemecahan masalah danpembelajaran konvensional ditinjau dari gender. Metodepenelitianyang digunakandalampenelitianini adalah metode eksperimen dengan bentuk penelitiannya quasi experimental designs. Hasil penelitian ini adalah(1)Peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa setelah diajarkan dengan pembelajaran pemecahan masalah tergolongsedang (2) Peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa setelah diajarkan dengan pembelajaran konvensional tergolongsedang (3) Terdapat perbedaan kemampuan berpikirkreatif siswa yang diberikan pembelajaran pemecahan masalah dengan siswa yang diberikan pembelajaran konvensional (4) Tidak terdapat perbedaan kemampuan berpikir kreatif siswa ditinjau dari gender (laki-laki, perempuan) baik siswa yang diajarkan dengan pembelajaran pemecahan masalah maupun pada siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional (5) Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa yang diberikan pembelajaran pemecahan masalah dengan siswa yang diberikan pembelajaran konvensional (6) Tidak terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa ditinjau dari gender (laki-laki,perempuan) baik siswa yang diajarkan dengan pembelajaran pemecahan masalah maupun pada siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional. Kata Kunci: pemecahan masalah, gender, dan kemampuan berpikir kreatif
ANALISIS KESULITAN SISWA KELAS IX DALAM MENGERJAKAN SOAL OPERASI BENTUK ALJABAR Hodiyanto Hodiyanto
Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains Vol 5, No 1 (2016): Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/saintek.v5i1.252

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Kesulitan yang dialami olehsiswa kelas IX SMP Negeri 4 Karanganyar dalam mengerjakan soal operasi bentuk aljabar; (2) Penyebab kesulitan belajar yang dialami oleh siswa kelas IX SMP Negeri 4 Karanganyar dalam mengerjakan soal operasi bentuk aljabar. Metode penelitian ini menggunakan metode diskriptif. Berdasarkan hasil analisis jawaban siswa dan wawancara diperoleh bahwa: (1) Kesulitan yang dialami oleh siswa adalah melakukan operasi bentuk aljabar (penjumlahan, pengurangan, dan perkalian bilangan negatif dan positif), memahami soal cerita atau soal kontekstual, dan memanipulasi masalah kontekstual ke dalam simbol matematika; (2) Penyebab kesulitan siswa adalah siswa tidak memahami konsep variabel, konstanta, dan koefisien. Siswa lemah dalam operasi bilangan bulat. Siswa tidak terbiasa memanipulasikan masalah kontekstual ke dalam model matematika.Kata Kunci: Kesulitan, operasi bentuk aljabar, penyebab kesulitan
HUBUNGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA Hodiyanto Hodiyanto
Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains Vol 6, No 2 (2017): Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/saintek.v6i2.645

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui: (1) Hubungan antara kemampuan pemecahan masalah matematis dengan prestasi belajar; (2) Hubungan antara kemampuan koneksi matematis dengan prestasi belajar; dan (3) Hubungan antara pemecahan masalah matematis dan kemampuan koneksi matematis dengan prestasi belajar. Metode penelitian menggunakan metode korelasional. Teknik pengumpul data yang digunakan adalah teknik pengukuran sehingga alat pengumpul data yang digunakan adalah tes. Populasi dalam penelitian adalah seluruh mahasiswa semester I dan kelas A pagi sebagai sampel penelitian. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling. Hasil penelitian adalah berikut: (1) Terdapat hubungan positif yang signifikan antara kemampuan pemecahan masalah matematis dengan prestasi belajar; (2) Terdapat hubungan positif yang signifikan antara kemampuan koneksi matematis dengan prestasi belajar; dan (3) Terdapat hubungan  positif yang signifikan antara kemampuan pemecahan masalah matematis dan kemampuan koneksi matematis dengan prestasi belajar. Kata Kunci: hubungan, pemecahan masalah, koneksi, prestasi belajar.
The role of scaffolding in students' geometry analogical reasoning from gender Hodiyanto Hodiyanto; Dwi Juniati
Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains Vol 11, No 1 (2022): Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/saintek.v11i1.3883

Abstract

The purpose of this study is to find out: (1) the process of reasoning analogy of students in geometry before being given scaffolding in terms of gender and (2) the process of reasoning analogy of students in geometry after being given scaffolding in terms of gender. The research method used in this research is a case study. This research was conducted on students who have taken basic geometry and analytic geometry courses, 4th semester students of the Mathematic Education Study Program, IKIP PGRI Pontianak. The subjects taken in this study amounted to two people (male and female) and had moderate ability. The data collection tools used were tests and interviews (to determine the analogy reasoning process of students). Before students are given scaffolding, students are first given an analogy reasoning test then followed by interviews and scaffolding. Data analysis techniques used in this research are data reduction, display and conclusion. Based on the results of the research and discussion, it can be concluded that (1) the analogy reasoning of male students before being given scaffolding almost entered the mapping meaning that the mapping stage  of students was still lacking while the analogy reasoning of female students was only at the inferring, (2) after being given scaffolding, both male and female students have gone through four stages of the analogy reasoning process from the encoding,  inferring, mapping stage applying Thus, the existence of scaffolding  has an influence on students' analogical reasoning.
Integration of character education in android-based m-learning media on problem-solving ability Ahmad Yani; Utin Desy Susiaty; Agustami Agustami; Hodiyanto Hodiyanto
Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains Vol 11, No 2 (2022): Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/saintek.v11i2.4816

Abstract

This study aims to produce M-learning media that is effective, practical, effective by including character education and the ability to solve problems in the media in cube material and building blocks. This study adopted the ADDIE development design model which included five main stages, namely analysis, design, development, implementation and evaluation. The subject of this study was a grade VIII student of SMP Negeri 10 Sungai Kakap, totaling 15 students. The instruments used in this study were validation sheets, questionnaires, and pretest and posttest questions. The results showed that the average level of verification of mobile learning media by the three experts was 85.56%, meets the very valid criteria. The cumulative score of teacher and student questionnaires reaches 88.66%, very practical. The results of inferential statistical tests from pretest and posttest using the t test, it was found that T_Hitung -t_table with significant α = 5% which means there is a significant difference in the ability to solve problems between before and after using mobile learning media so that it can be said that the media is classified as effective. Therefore, it can be concluded that the use of mobile learning media combined with character education on the ability to solve the geometry problem of junior high school students is valid, practical and effective.
Integration of character education in android-based m-learning media on problem-solving ability Ahmad Yani; Utin Desy Susiaty; Agustami Agustami; Hodiyanto Hodiyanto
Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains Vol. 11 No. 2 (2022): Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/saintek.v11i2.4816

Abstract

This study aims to produce M-learning media that is effective, practical, effective by including character education and the ability to solve problems in the media in cube material and building blocks. This study adopted the ADDIE development design model which included five main stages, namely analysis, design, development, implementation and evaluation. The subject of this study was a grade VIII student of SMP Negeri 10 Sungai Kakap, totaling 15 students. The instruments used in this study were validation sheets, questionnaires, and pretest and posttest questions. The results showed that the average level of verification of mobile learning media by the three experts was 85.56%, meets the very valid criteria. The cumulative score of teacher and student questionnaires reaches 88.66%, very practical. The results of inferential statistical tests from pretest and posttest using the t test, it was found that T_Hitung <-t_table with significant α = 5% which means there is a significant difference in the ability to solve problems between before and after using mobile learning media so that it can be said that the media is classified as effective. Therefore, it can be concluded that the use of mobile learning media combined with character education on the ability to solve the geometry problem of junior high school students is valid, practical and effective.
Learning media of macromedia flash android-based and contains character education Ahmad Yani; Adriana Nada Beta; Hodiyanto Hodiyanto; Rahman Haryadi
Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains Vol. 12 No. 1 (2023): Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/saintek.v12i1.5879

Abstract

This study aimed to produce Macromedia flash learning media based on android and filled with effective, practical, and effective character education. This study adopts a 4D development design model, which includes four main stages, Define, Design, Develop, and Disseminate. The subjects of this research were students of class X SMA Graduation Pontianak. The data collection tools were validation sheets, questionnaires, and tests. The data analysis technique used is descriptive statistics. The results showed that the media validation results by the three experts were 78.5%, which is a very valid criterion. The cumulative score of the teacher and student questionnaire reached 93.71%, which is very practical. The results of the t-test show that t Stat > t Critical two-tail then H0 is rejected, which means H1 is accepted, so it can be concluded that the learning media Macromedia Flash 8 is classified as effective because there is an increase in student learning outcomes between before and after being given learning with Macromedia Flash 8 learning media based on android and loaded with character education.