Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Desain Model dan Simulasi PLC-Mikrokontroler sebagai Modul Pembelajaran Berbasis PLC Hidayati, Qory; Rachman, Fathur Zaini; Yanti, Nur; Jamal, Nurwahidah; Suhaedi, Suhaedi
JTERA (Jurnal Teknologi Rekayasa) Vol 2, No 2: December 2017
Publisher : Politeknik Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (857.786 KB) | DOI: 10.31544/jtera.v2.i2.2017.73-82

Abstract

Programmable Logic Controller (PLC) merupakan suatu piranti yang dibuat sebagai pengganti kumpulan relai-relai mekanik yang digunakan dalam sistem kontrol. PLC berkerja dengan cara membaca instruksi-instruksi dari masukannya. Karena PLC pada umumnya memiliki harga yang cukup mahal dan hanya beberapa orang yang dapat mempelajarinya, maka dibuatlah PLC trainer. PLC trainer dirancang menggunakan mikrokontroler Arduino Uno, modul input (berupa: toggle switch, push button, dan limit switch), dan modul output (berupa: LED, seven segment, motor DC, dan buzzer). PLC trainer juga dilengkapi prototype lampu lalu lintas sebagai modul output simulasi lampu lalu lintas empat arah. PLC trainer memanfaatkan LDmicro untuk membuat pemrograman ladder diagram dengan instruksi-instruksi sesuai dengan keinginan programmer dan menggunakan software Xloader untuk upload program ke Arduino Uno. Dari hasil pengujian diperoleh bahwa mikrokontroler Arduino Uno dapat dimanfaatkan sebagai PLC trainer untuk modul pembelajaran.
Rancang Bangun Prototipe Sistem Peringatan Dini Bencana Tanah Longsor Dengan Notifikasi Sms Berbasis Arduino Uno Ulfah, Maria; Intan Sari, Nur Rahmah; Jamal, Nurwahidah
Jurnal Fokus Elektroda : Energi Listrik, Telekomunikasi, Komputer, Elektronika dan Kendali) Vol 4, No 4 (2019): Jurnal Elektroda Vol 4 No 4
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jfe.v4i4.10887

Abstract

Pendeteksi tanah longsor adalah salah satu upaya dalam mengatasi masalah bencana tanah longsor. Peningkatan sistem pendeteksi tanah longsor dapat memaksimalkan kinerja pada daerah dataran tinggi. Hal tersebut menjadi dasar pemikiran penulis dalam rancang bangun prototipe sistem peringatan dini bencana tanah longsor dengan notifikasi SMS bersbasis Arduino UNO R3. Proses terjadinya pendeteksi tanah longsor berdasarkan dari sensor hujan, sensor hygrometer, sensor piezoelektrik, sensor  ultrasonik menggunakan Modul GSM SIM 900A jika sensor-sensor tersebut melebihi syarat minimum maka sistem tersebut akan bekerja memberikan pesan SMS informasi ke masyarakat bahwa terjadi longsor pada jarak yang terdeteksi.
Rancang Bangun Prototipe Sistem Peringatan Dini Bencana Tanah Longsor Dengan Notifikasi Sms Berbasis Arduino Uno Ulfah, Maria; Intan Sari, Nur Rahmah; Jamal, Nurwahidah
Jurnal Fokus Elektroda : Energi Listrik, Telekomunikasi, Komputer, Elektronika dan Kendali) Vol 4, No 4 (2019): Jurnal Elektroda Vol 4 No 4
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jfe.v4i4.10887

Abstract

Pendeteksi tanah longsor adalah salah satu upaya dalam mengatasi masalah bencana tanah longsor. Peningkatan sistem pendeteksi tanah longsor dapat memaksimalkan kinerja pada daerah dataran tinggi. Hal tersebut menjadi dasar pemikiran penulis dalam rancang bangun prototipe sistem peringatan dini bencana tanah longsor dengan notifikasi SMS bersbasis Arduino UNO R3. Proses terjadinya pendeteksi tanah longsor berdasarkan dari sensor hujan, sensor hygrometer, sensor piezoelektrik, sensor  ultrasonik menggunakan Modul GSM SIM 900A jika sensor-sensor tersebut melebihi syarat minimum maka sistem tersebut akan bekerja memberikan pesan SMS informasi ke masyarakat bahwa terjadi longsor pada jarak yang terdeteksi.
Perhitungan Pathloss Teknologi Long Term Evolution (LTE) Berdasarkan Parameter Jarak E Node-B Terhadap Mobile Station di Balikpapan Ulfah, Maria; Djamal, Nurwahidah
JURNAL NASIONAL TEKNIK ELEKTRO Vol 5, No 3: November 2016
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.814 KB) | DOI: 10.25077/jnte.v5n3.315.2016

Abstract

The farther the distance between sender and receiver in the mobile communication will be resulted in the losses (pathloss) signals that occur along the transmission line, which will affect the quality of the signal to be received. So that needs to be calculated losses (pathloss) for 4G LTE technology network in the city of Aberdeen to determine the pathloss increase with the addition of the distance between nodes E B- MS. In determining the loss signal used propagation model COST 231 because according to the frequency of 4G LTE 1800 MHz and for an urban area in this study was calculated losses (pathloss) signal 4G LTE with distance variation antenna transmitter (E node B) of the recipient ( mobile station) is 1 km, 5 km, 10 km, 15 km, 20 km, with a transmitter antenna height of 24 meters. From the results of the calculation, the greater the distance between the transmitter antenna towards the receiver pathloss value is the greater of 138.8853 175.4915 dB to dB. Meanwhile, if the receiver antenna height is enlarged to the distance d between the eNodeB with MS remain the pathloss value to decrease.Keywords: 4G LTE, pathloss, model propagasi C0ST 231 Abstrak-Semakin jauh jarak antara pengirim dan penerima dalam komunikasi seluler akan mengakibat terjadinya rugi-rugi (pathloss) sinyal yang terjadi disepanjang saluran transmisi, yang akan mempengaruhi kualitas sinyal yang akan diterima. Sehingga perlu dilakukan perhitungan rugi-rugi (pathloss) untuk jaringan teknologi 4G LTE di kota Balikpapan untuk mengetahui peningkatan pathloss dengan penambahan jarak antara E node B- MS. Dalam menentukan rugi-rugi sinyal digunakan model propagasi COST 231 karena sesuai dengan frekuensi 4G LTE yaitu 1800 MHz dan untuk wilayah urban Dalam penelitian ini dihitung rugi-rugi (pathloss) sinyal 4G LTE dengan variasi jarak antenna pemancar (E node B)  terhadap penerima (mobile station) yaitu 1 km, 5 km, 10 km, 15 km, 20 km, dengan ketinggian antenna pemancar 24  meter. Dari hasil perhitungan didapatkan semakin jauh jarak antara antena pemancar terhadap penerima maka nilai pathloss semakin besar yaitu dari 138.8853 dB menjadi 175.4915 dB. Sedangkan jika tinggi antena penerima diperbesar dengan jarak d antara eNodeB dengan MS tetap maka nilai pathloss menjadi menurun.Kata Kunci : 4G LTE, pathloss, model propagasi C0ST 231
Perhitungan Pathloss Teknologi 4G Maria Ulfah; Nurwahidah Jamal
Jurnal Teknologi Terpadu Vol 4, No 2 (2016): JTT ( Jurnal Teknologi Terpadu )
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jtt.v4i2.142

Abstract

Propagasi gelombang melalui media transmisi udara sangatlah berperan penting bagi kelancaran komunikasi seluler, karena sinyal yang disalurkan oleh media transmisi udara yang akan diterima oleh penerima dipengaruhi oleh kontur bumi, media pantulan, penghalang (obstacle) serta jarak dan kemungkinan-kemungkinan yang tidak dapat diprediksi kemunculannya dan menghambat proses transmisi sinyal yang berlangsung.Penting dalam memperhitungkan rugi-rugi (pathloss) sinyal yang terjadi disepanjang saluran transmisi, karena mempengaruhi kualitas sinyal yang akan diterima. Dalam menentukan rugi-rugi sinyal digunakan model propagasi COST 231 karena sesuai dengan frekuensi 4G LTE yaitu 1800 MHz. Dalam penelitian ini dihitung rugi-rugi (pathloss) sinyal 4G LTE dengan variasi jarak antenna pemancar (E node B)  terhadap penerima (mobile station) yaitu 1 km, 5 km, 10 km, 15 km, 20 km, dengan ketinggian antenna pemancar 24  meter. Dari hasil perhitungan didapatkan semakin jauh jarak antara antena pemancar terhadap penerima maka nilai pathloss semakin besar yaitu dari 138.8853 dB menjadi 175.4915 dB  
Perencanaan Kebutuhan Base Station Jaringan Fixed WiMAX Berdasarkan Demand Site Nurwahidah Jamal
Jurnal Teknologi Terpadu Vol 3, No 1 (2015): JTT ( Jurnal Teknologi Terpadu )
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jtt.v3i1.45

Abstract

AbstractThis research is done to know the cell range and base station needs in specific area by using fixed WiMAX technology. The planning is started with some of assumption as the initial data to do a calculation of growth and density of customer which is used to calculate the cell range and base station needs for voice services and data.         In this research, for 500.000 population in an area with 240 km2 has taken the base station needs as 148 cell for the urban area with range of each cell is 0,98 km2 and 63 cell for sub-urban area with the cell range of each cell is 1,53 km2. Keywords : Fixed WiMAX, Demand Site, Urban, Sub-urban, Base Station.   AbstrakPenelitian ini dilakukan untuk mengetahui luas sel dan kebutuhan base station pada suatu wilayah tertentu dengan menggunakan teknologi fixed WiMAX. Perencanaan diawali dengan beberapa asumsi-asumsi sebagai data awal untuk melakukan perhitungan pertumbuhan dan kepadatan pelanggan yang selanjutnya digunakan untuk menghitung luas sel dan kebutuhan base station untuk layanan voice dan data. Pada penelitian ini untuk total populasi 500.000  jiwa pada suatu  wilayah seluas 240 km2 diperoleh  kebutuhan base station sebanyak 148 sel untuk wilayah urban dengan luas masing-masing sel adalah 0,98 km2  dan 63 sel untuk wilayah sub-urban dengan luas sel masing-masing sel adalah 1,53 km2. Kata kunci : Fixed WiMAX, Demand Site, Urban, Sub-urban, Base Station. 
Perhitungan Pathloss Teknologi Long Term Evolution (LTE) Berdasarkan Parameter Jarak E Node-B Terhadap Mobile Station di Balikpapan Maria Ulfah; Nurwahidah Djamal
JURNAL NASIONAL TEKNIK ELEKTRO Vol 5 No 3: November 2016
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.814 KB) | DOI: 10.25077/jnte.v5n3.315.2016

Abstract

The farther the distance between sender and receiver in the mobile communication will be resulted in the losses (pathloss) signals that occur along the transmission line, which will affect the quality of the signal to be received. So that needs to be calculated losses (pathloss) for 4G LTE technology network in the city of Aberdeen to determine the pathloss increase with the addition of the distance between nodes E B- MS. In determining the loss signal used propagation model COST 231 because according to the frequency of 4G LTE 1800 MHz and for an urban area in this study was calculated losses (pathloss) signal 4G LTE with distance variation antenna transmitter (E node B) of the recipient ( mobile station) is 1 km, 5 km, 10 km, 15 km, 20 km, with a transmitter antenna height of 24 meters. From the results of the calculation, the greater the distance between the transmitter antenna towards the receiver pathloss value is the greater of 138.8853 175.4915 dB to dB. Meanwhile, if the receiver antenna height is enlarged to the distance d between the eNodeB with MS remain the pathloss value to decrease.Keywords: 4G LTE, pathloss, model propagasi C0ST 231 Abstrak-Semakin jauh jarak antara pengirim dan penerima dalam komunikasi seluler akan mengakibat terjadinya rugi-rugi (pathloss) sinyal yang terjadi disepanjang saluran transmisi, yang akan mempengaruhi kualitas sinyal yang akan diterima. Sehingga perlu dilakukan perhitungan rugi-rugi (pathloss) untuk jaringan teknologi 4G LTE di kota Balikpapan untuk mengetahui peningkatan pathloss dengan penambahan jarak antara E node B- MS. Dalam menentukan rugi-rugi sinyal digunakan model propagasi COST 231 karena sesuai dengan frekuensi 4G LTE yaitu 1800 MHz dan untuk wilayah urban Dalam penelitian ini dihitung rugi-rugi (pathloss) sinyal 4G LTE dengan variasi jarak antenna pemancar (E node B)  terhadap penerima (mobile station) yaitu 1 km, 5 km, 10 km, 15 km, 20 km, dengan ketinggian antenna pemancar 24  meter. Dari hasil perhitungan didapatkan semakin jauh jarak antara antena pemancar terhadap penerima maka nilai pathloss semakin besar yaitu dari 138.8853 dB menjadi 175.4915 dB. Sedangkan jika tinggi antena penerima diperbesar dengan jarak d antara eNodeB dengan MS tetap maka nilai pathloss menjadi menurun.Kata Kunci : 4G LTE, pathloss, model propagasi C0ST 231
Desain Model dan Simulasi PLC-Mikrokontroler sebagai Modul Pembelajaran Berbasis PLC Qory Hidayati; Fathur Zaini Rachman; Nur Yanti; Nurwahidah Jamal; Suhaedi Suhaedi
JTERA (Jurnal Teknologi Rekayasa) Vol 2, No 2: December 2017
Publisher : Politeknik Sukabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31544/jtera.v2.i2.2017.73-82

Abstract

Programmable Logic Controller (PLC) merupakan suatu piranti yang dibuat sebagai pengganti kumpulan relai-relai mekanik yang digunakan dalam sistem kontrol. PLC berkerja dengan cara membaca instruksi-instruksi dari masukannya. Karena PLC pada umumnya memiliki harga yang cukup mahal dan hanya beberapa orang yang dapat mempelajarinya, maka dibuatlah PLC trainer. PLC trainer dirancang menggunakan mikrokontroler Arduino Uno, modul input (berupa: toggle switch, push button, dan limit switch), dan modul output (berupa: LED, seven segment, motor DC, dan buzzer). PLC trainer juga dilengkapi prototype lampu lalu lintas sebagai modul output simulasi lampu lalu lintas empat arah. PLC trainer memanfaatkan LDmicro untuk membuat pemrograman ladder diagram dengan instruksi-instruksi sesuai dengan keinginan programmer dan menggunakan software Xloader untuk upload program ke Arduino Uno. Dari hasil pengujian diperoleh bahwa mikrokontroler Arduino Uno dapat dimanfaatkan sebagai PLC trainer untuk modul pembelajaran.
Sistem monitoring pada jaringan sensor banjir jalan raya menggunakan protokol MQTT : Monitoring system on the highway flood sensor network using the MQTT protocol Qory Hidayati; Nurwahidah Jamal; Fajar Aqhari Bolang
JITEL (Jurnal Ilmiah Telekomunikasi, Elektronika, dan Listrik Tenaga) Vol. 2 No. 2: September 2022
Publisher : Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/jitel.v2.i2.2022.119-128

Abstract

Kejadian banjir di jalan raya menyebabkan masyarakat tidak dapat mengetahui apakah jalur tersebut aman untuk dilalui atau tidak dan tidak jarang terjadi kecelakaan akibat hal tersebut. Pada penelitian ini, penulis membuat sistem monitoring pada jaringan sensor banjir untuk jalan raya. Data dari jaringan sensor akan dikirimkan melalui modul Long Range (LoRa). Sistem terhubung ke jaringan internet melalui modul NodeMCU ESP8266 dan mengirimkan data sensor ke server menggunakan protokol Message Queuing Telemetry Transport (MQTT). Data ditampilkan pada website dalam bentuk grafik serta mengirimkan notifikasi Telegram dimana kedua sistem tersebut bekerja melalui aplikasi Node-Red. Pengujian dilakukan dengan tiga tahap yaitu konektivitas, fungsionalitas, dan delay. Uji konektivitas membuktikan bahwa NodeMCU ESP8266 dapat terhubung ke jaringan internet dengan jarak maksimal 30 meter dari access point. Uji fungsionalitas membuktikan bahwa LoRa dapat mengirimkan dan menerima paket data dari jaringan sensor sampai dengan jarak 350 meter. Pengujian delay menunjukan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk satu kali pengiriman data adalah rata-rata 0,042 detik. Sistem monitoring pada jaringan sensor banjir diharapkan dapat dapat memberikan informasi ketinggian banjir dan membantu masyarakat dalam upaya meminimalisir kerugian akibat banjir.
Analysis of End-to-End Delay Video Conferencing Services on a Mobile Ad Hoc Network Riklan Kango; Nurwahidah Jamal; Mohamad Ilyas Abas
JOURNAL OF INFORMATICS AND TELECOMMUNICATION ENGINEERING Vol. 6 No. 2 (2023): Issues January 2023
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jite.v6i2.8231

Abstract

The purpose of this study is to conduct a series of tests on each increase in the number of node-clients on the Mobile Ad hoc Network, while each node performs real-time video conferencing services from the internet cloud which can have a significant impact on the Quality of Service. The quality of service of the Mobile Ad hoc Network that supports video conferencing in real-time is evaluated based on End-to-End Delay. The model offered is in the form of the implementation of an ad hoc network on the zoom cloud meeting service. We assessed the transmission scenario of wireless video conferencing services while changing the number of user nodes. It carried the measurement out 5 times and calculated the average value obtained to be compared against the number of different nodes in this case the data obtained using Wireshark software. The results showed that the end-to-end delay value on the Mobile Ad hoc Network increased by 27% when the scalability of the Mobile Ad hoc network was increased from 2 nodes to 4 nodes. Our proposed model can be helpful in making decisions about aspects of the number of nodes in the Mobile Ad hoc network in real-time communication