Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

BOARD GAME SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN PERDAMAIAN PEMUDA DAN PEMUDI LINTAS IMAN DI KOTA AMBON Alce Albartin Sapulette; Yamres Pakniany
Waskita: Jurnal Pendidikan Nilai dan Pembangunan Karakter Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : PUSAT MPK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (608.625 KB) | DOI: 10.21776/ub.waskita.2019.003.02.5

Abstract

Peace activity is a social phenomenon which has been done in order to develop a good relation among interfaith society. Many methods have been conducted which aim to create a good messagein the society. The peace activity is done among the society that has experienced social conflict in their life. Ambon is one of the conflict areas that is suitable for any peace activities. Although the conflict has finished for years, the peace activity needs to be repeated more in order to strengthen the power of peace in Ambon. This research found that board games contain togetherness value and also identity value which are important to develop the idea of peace among youngsters. This research uses qualitative methods with data collection techniques through literature study, observation and interviews. Data analysis is performed using an interactive model that includes, data reduction, data presentation and drawing conclusions. The study was conducted in March 2019 in Ambon city. The purpose of this study was to determine the values of board games in building peace between youth and cross-faith young women in Ambon city.
Mitigasi Bencana Gempa Bumi Berbasis Kearifan Lokal di Desa Nuwewang Kecamatan Pulau Letti Kabupaten Maluku Barat Daya Yamres Pakniany; Weldemina Yudit Tiwery; Heinrich Rakuasa
DIALEKTIKA Vol 15, No 1 (2022): Pemikiran Keagamaan dan Perubahan Sosial
Publisher : IAIN Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33477/dj.v15i1.3155

Abstract

Maluku Barat Daya merupakan daerah yang memiliki indeks risiko gempa bumi tertinggi di Provinsi Maluku. Hal ini dikarenakan daerah ini merupakan daerah tektonik yang sangat aktif dan kompleks. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya mitigasi bencana berbasis kearifan lokal di Desa Nuwewang, dalam hal ini mitigasi bencana gempa bumi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara. Analisis data kualitatif melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian adalah sebagai berikut. Pertama, kearifan lokal masyarakat Desa Nuwewang dalam mitigasi bencana gempa bumi dapat dilihat pada konstruksi bangunan yang masih menggunakan material lokal seperti kayu dan bambu. Kedua, ketika terjadi gempa, masyarakat Nuwewang akan meneriakkan “Opruru Ampuapenu o” yang artinya “tanah goyang telah datang”. Ini adalah peringatan dini saat terjadi gempa. Masyarakat Desa Nuwewang menyadari bahwa falsafah (hnyoli lieta) adalah tradisi untuk saling mengingatkan dan membantu saat terjadi bencana, yang merupakan bagian dari mitigasi bencana berbasis kearifan lokal. Kata kunci: Gempa Bumi, Mitigasi Bencana, Kearifan Lokal.
Diseminasi Obyek Wisata Di Pulau Moa, Maluku Barat Daya  Berbasis Webgis Menggunakan Arcgis Storymaps Susan E Manakane; Anelia P Wlary; Yamres Pakniany; Heinrich Rakuasa; Philia Christi Latue
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 1 No. 2 (2023): GJMI - AGUSTUS
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjmi.v1i2.30

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi pemanfaatan teknologi WebGIS dan ArcGIS StoryMaps dalam diseminasi objek wisata di Pulau Moa, Maluku Barat Daya. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menggambarkan bagaimana platform tersebut dapat digunakan secara efektif untuk mempromosikan keindahan alam dan budaya Pulau Moa kepada calon wisatawan. Metode penelitian melibatkan pengumpulan data geospasial objek wisata, pembuatan peta interaktif, dan penyusunan cerita berbasis lokasi dengan memanfaatkan fitur-fitur interaktif ArcGIS StoryMaps. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat enam lokasi objek wisata alam di Pulau Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya yang sangat berpotensi dikembangkan diataranya yaitu Pantai Tiakur, Pantai Liukety, Pantai Syota, Gunung Kerbau, Pantai Seradona dan Pantai Gerdasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan ini memberikan kemampuan untuk menciptakan presentasi yang kaya multimedia, meliputi peta interaktif, gambar, dan narasi, yang mampu meningkatkan pemahaman dan daya tarik terhadap objek wisata di Pulau Moa. Harapannya, strategi ini dapat menjadi sarana efektif dalam mempromosikan Pulau Moa sebagai destinasi pariwisata menarik dan berkelanjutan, serta memberikan kontribusi positif pada perkembangan ekonomi lokal.
PENGUATAN KAPASITAS PELAYAN DI KLASIS PULAU-PULAU LETTI MOA LAKOR Yamres Pakniany; Agusthina Ch. Kakiay; Febby Nancy Patty; Ronaldo B Alfons; Theophanny P. Th. Rampisela; Rio Gerald Samadara
Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #5 2024 Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) 2021
Publisher : Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #5 2024

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penguatan kapasitas pelayan di Klasis Pulau-Pulau Letti Moa Lakor merupakan kegiatan yang berorientasi pada aspek penguatan kapasitas diri gereja. Kegiatan ini dilakukan atas kesepakatan antara tik pengadian dan mitra. Hal ini dilatarbelakangi oleh permasalahan-permasalahan yang dialami oleh mitra dalam kaitan dengan pelayanan kepada umat. Terdapat 28 jemaat yang bernaung dibawah Klasis Pulau-Pulau Letti Moa Lakor yang tersebar di 3 pulau yang berbeda. Pulau-pulau yang menjadi wilayah pelayanan yakni pulau Moa sebagai pusat klasis, pulau Lakor dan Pulau Letti. Permasalahan pelayanan yang dihadapi oleh jemaat-jemaat yang ada di klasis menjadi acuan untuk kegiatan-kegiatan yang dilakukan. Ragam permasalahan yang dihadapi mitra diantaranya tentang permasalahan pendampingan pastoral bagi warga gereja profesi, trauma healing, pembuatan khutbah kreatif, kontekstual dan tranformasi, spiritualitas pengasuh, musik gerejawi dan rumah aman sebagai tempat pendampingan bagi penyintas kekerasan. Melalui permasalahan-permasalahan yang dihadapi ini, maka terdapat sejumlah kegiatan yang dilakukan oleh tim pengadian
Mapping the Local Wisdom of Sasi Laut Culture in Nuwewang Village, Maluku Province Heinrich Rakuasa; Philia Christi Latue; Yamres Pakniany
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 4: Maret 2023
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v2i4.1473

Abstract

Local wisdom is an effort and resilience of the community to manage and preserve its natural products by relying on certain customary rules. Since the 16th century, natural resources in maluku have been managed with a system called sasi. Sasi as a form of communal resource management practice carried out for generations in various locations in Maluku and parts of West Papua, this practice has long been believed to be one of the traditional wisdoms that is efficient in maintaining resource sustainability. This research focuses more on mapping the sea chassis area in Nuwewang Village, the sea chassis itself is a traditional open and close system for the utilization of certain marine resources that applies in a downward manner. This study aims to map local wisdom in the form of sea chassis applied in Nuwewang Village. The methods used are surveys and interviews, with data analysis carried out spatially using remote sensing methods based on geographic information systems. The results showed that the types of marine life that were breastfed were Sea Cucumbers (Holothuroidea spp) and Lola Snails (Trochus niloticus) as well as the boundary of the sea chassis from the eastern part starting from Tanjung Ayam to Tanjung Garam in the west with a coastline length of 13.34 km. The total area of sea chassis area in Nuwewang Village is 514.12 Ha