Claim Missing Document
Check
Articles

LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR DALAM PENGEMBANGAN KONSEP KERUANGAN Manakane, Susan E.
Jurnal Pendidikan Geografi Gea Vol 11, No 2 (2011)
Publisher : Indonesia University of Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/gea.v11i2.1632

Abstract

Lingkungan sebagai sumber belajar dengan metode karya wisata merupakan hal yang perlu dilakukan oleh guru adalah salah satu hal penting yang perlu terus ditingkatkan oleh tiap individu, karena dengan kreativitas seseorang dapat terus meningkatkan kualitas hidupnya. Sehingga dirasa perlu untuk terus meningkatkan kreativitas yang dimiliki peserta didik agar kualitas hidup mereka dapat terus meningkat. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik adalah dengan penerapan metode pembelajaran yang bervariasi, dalam penelitian ini metode yang dipilih dan kemudian dibandingkan adalah metode pembelajaran karya wisata dengan lingkungan sebagai sumber belajar dan metode penugasan. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian eksperimen dengan menggunakan desain Nonequivalent (Pretest and posttest) control group design. Adapun pemilihan kelas yang kemudian dijadikan sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol berdasarkan nilai capaian ketuntasan belajar mengajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata peserta didik kelas eksperimen dengan menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar dengan metode karya wisata untuk konsep keruangan (86,8), hasil test (82,4), hasil belajar (8,6) dan kelas kontrol dengan menggunakan metode penugasan (39,4), hasil belajar (5,5) sangat berbeda, sehingga dapat dikatakan bahwa kedua metode karya wisata dengan menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar dapat digunakan sebagai alat untuk mengembangkan konsep keruangan, hasil test, hasil belajar peserta didik. Seluruh indikator konsep keruangan, hasil test dan hasil belajar mengalami peningkatan yang signifikan, namun baik pada kelas eksperimen konsep yang dapat dikembangkan adalah konsep lokasi, konsep tempat, dan konsep hubungan timbal balik. Kata kunci : lingkungan, sumber belajar, konsep keruangan.
PENGARUH LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI DI SMA 1 PIRU KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT Susan Evelin Manakane
PEDAGOGIKA: Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan Vol 5 No 2 (2017): Pedagogika: Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan
Publisher : Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/pedagogikavol5issue2page114-132

Abstract

Kondisi empiris guru masih menggunakan buku paket sebagai sumber belajar utama dan terpaku pada pembelajaran di dalam kelas yang bersifat monoton padahal potensi lingkungan yang ada dapat dijadikan sebagai media dan sumber pembelajaran yang dapat menstimulun proses berfikir peserta didik untuk lebih kreatif dan kritis Sehingga salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan kecerdasan keruangan seperti menentukan lokasi, jarak dan lain sebagainya. Sehinga yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah adalah dengan memanfaatkan lingkungan laut sebagai sumber pembelajaran dapat meningkatkan hasil tes peserta didik pada kelas eksperimen yang menggunakan metode karya wisata. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar antara peserta didik pada kelas eksperimen yang menggunakan metode karya wisata dengan peserta didik kelas kontrol yang menggunakan metode penugasan. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian eksperimen dengan menggunakan Nonequivalent (Pretest and posttest) control group design Adapun pemilihan kelas yang kemudian dijadikan sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu berdasarkan nilai capaian ketuntasan belajar mengajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata peserta didik kelas eksperimen dengan menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar dengan metode karya wisata untuk konsep keruangan (86,8), hasil belajar (5,5) sangat berbeda, sehingga dapat dikatakan bahwa kedua metode karya wisata dengan menggunakan lingkungan sebegai sumber belajar dapat digunakan sebagai alat untuk mengembangkan konsep keruangan, hasil test, hasil belajar peserta didik. Seluruh indikator konsep keruangan, hasil test dan hasil belajar mengalami peningkatan yang signifikan, namun baik pada kelas eksperimen konsep yang dapat dikembangkan adalah konsep lokasi, konsep tempat dan konsep hubungan timbal balik.
Analisis Perkembangan Kepadatan Permukiman di Kota Ambon Tahun 2013 dan 2023 Menggunakan Metode Kernel Density Philia Christi Latue; Susan E. Manakane; Heinrich Rakuasa
Blend Sains Jurnal Teknik Vol. 2 No. 1 (2023): Edisi Juli
Publisher : Ilmu Bersama Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56211/blendsains.v2i1.272

Abstract

Jumlah penduduk yang semakin bertambah tentunya berdampak pada kepadatan permukiman di Kota Ambon. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan kepadatan permukiman di Kota Ambon tahun 2013 dan 2023 menggunakan metode kernel density. Penelitian ini menggunakan data citra satelit IKONOS tahun 2013 dan citra SPOT tahun 2023 untuk memperoleh data sebaran bangunan di kedua tahun tersebut. Data sebaran bangunan kemudian diolah menggunakan metode  Kernel Density untuk memperoleh peta kepadatan permukiman di Kota Ambon tahun 2013 dan 2023. Hasil analisis menunjukkan adanya peningkatan kepadatan permukiman selama periode tersebut, yang mengindikasikan pertumbuhan perkotaan yang signifikan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk perencanaan Kota Ambon yang lebih baik, pengembangan yang berkelanjutan, dan pengelolaan yang efisien akan tercapai, sehingga meningkatkan kualitas hidup penduduk dan keberlanjutan Kota Ambon kedepannya.  
Pemanfaatan Teknologi Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis untuk Identifikasi Perubahan Tutupan Lahan di DAS Marikurubu, Kota Ternate Susan E. Manakane; Heinrich Rakuasa; Philia Christi Latue
Tabela Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol. 1 No. 2 (2023): Edisi Juli
Publisher : Ilmu Bersama Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (635.017 KB) | DOI: 10.56211/tabela.v1i2.301

Abstract

Pertambahan jumlah penduduk yang semakin meningkat, tentunya berpengaruh terhadap kebutuhan dan ketersedian lahan di DAS Marikurubu, Kota Ternate. Dengan memanfaatkan teknologi penginderaan jauh dan sistim infomasi geografis kita dapat mengidentifikasi dan menganalsis perubahan tutupan lahan di DAS Marikurubu dengan menggunakan data citra satelit. Penelitian ini menggunakan data citra satelit Landsat 4-5 TM C2 L2 tahun 2003 untuk analisisi tutupan lahan tahun 2003, dan Landsat 8-9 OLI/TIRS C2 L2 tahun 2013 untuk analisisi tutupan lahan tahun 2013 dan 2023 dengan mengacu pada standar klasifikasi tutupan lahan berdasarkan SNI-2010 yang dilakukan dengan interpertasi dan digitasi yang dilakukakn secara visiual di software Arc GIS 10.8. Hasil penelitian menunjukan bahwa lahan terbangun di DAS Marikurubu, Kota Ternate mengalami pertambahan luasan pada periode 2003-2013-2023. Pada tahun 2003 memiliki prsentase luasan sebesar 44, 58%,  tahun 2013 sebesar 49,60% dan pada tahun 2023 sebesar 51,74% dari total luasan di DAS Marikurubu. Hal ini tentunya berbeda dengan kelas tutupan lahan lainnya yang mengalami penurunan luasan. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi informasi bagi pemerintah dan masyarakat dalam upaya penataan ruang kedepannya di Daerah Aliran sungai (DAS) Marikurubu, Kota Ternate kedepannya.  
Identifikasi Daerah Rawan Longsor Di DAS Wai Batu Gajah, Kota Ambon Menggunakan Metode Slope Morphology Dan Indeks Storie Susan E Manakane; Philia Christi Latue; Heinrich Rakuasa
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 1 No. 1 (2023): GJMI - JULI
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi daerah rawan longsor di DAS Wai Batu Gajah, Kota Ambon, menggunakan metode Slope Morphology dan Indeks Storie. Metode Slope Morphology berfokus pada analisis morfologi lereng, sementara metode Indeks Storie menggabungkan berbagai faktor seperti morfologi, kelembaban tanah, dan curah hujan. Data topografi dan hidrologi digunakan untuk analisis. Hasil penelitian menunjukkan kedua metode dapat mengidentifikasi daerah rawan longsor. Metode Slope Morphology memberikan gambaran umum namun kurang mempertimbangkan faktor penting lainnya. Metode Indeks Storie memberikan hasil yang lebih mendalam dan akurat. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi dasar untuk langkah-langkah konkret dalam upaya mengurangi risiko longsor melalui kolaborasi pemerintah daerah, pemangku kepentingan, dan partisipasi aktif masyarakat. Dengan demikian, penelitian ini dapat berperan penting dalam meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan terhadap risiko longsor, serta membantu dalam mitigasi bencana longsor kedepannya.
Diseminasi Obyek Wisata Di Pulau Moa, Maluku Barat Daya  Berbasis Webgis Menggunakan Arcgis Storymaps Susan E Manakane; Anelia P Wlary; Yamres Pakniany; Heinrich Rakuasa; Philia Christi Latue
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 1 No. 2 (2023): GJMI - AGUSTUS
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjmi.v1i2.30

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi pemanfaatan teknologi WebGIS dan ArcGIS StoryMaps dalam diseminasi objek wisata di Pulau Moa, Maluku Barat Daya. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menggambarkan bagaimana platform tersebut dapat digunakan secara efektif untuk mempromosikan keindahan alam dan budaya Pulau Moa kepada calon wisatawan. Metode penelitian melibatkan pengumpulan data geospasial objek wisata, pembuatan peta interaktif, dan penyusunan cerita berbasis lokasi dengan memanfaatkan fitur-fitur interaktif ArcGIS StoryMaps. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat enam lokasi objek wisata alam di Pulau Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya yang sangat berpotensi dikembangkan diataranya yaitu Pantai Tiakur, Pantai Liukety, Pantai Syota, Gunung Kerbau, Pantai Seradona dan Pantai Gerdasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan ini memberikan kemampuan untuk menciptakan presentasi yang kaya multimedia, meliputi peta interaktif, gambar, dan narasi, yang mampu meningkatkan pemahaman dan daya tarik terhadap objek wisata di Pulau Moa. Harapannya, strategi ini dapat menjadi sarana efektif dalam mempromosikan Pulau Moa sebagai destinasi pariwisata menarik dan berkelanjutan, serta memberikan kontribusi positif pada perkembangan ekonomi lokal.
Flood Risk Modeling in Buru Island, Maluku Province, Indonesia using Google Earth Engine: Pemodelan Risiko Banjir di Pulau Buru, Provinsi Maluku, Indonesia dengan menggunakan Mesin Google Earth Susan E Manakane; Philia Christi Latue; Glendy Somae; Heinrich Rakuasa
MULTIPLE: Journal of Global and Multidisciplinary Vol. 1 No. 2 (2023): August
Publisher : Institute of Educational, Research, and Community Service

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Flood Risk Modeling in Buru Island, Maluku Province, Indonesia using Google Earth Engine has made a significant contribution to addressing flood threats in the region. Through the integration of satellite imagery, topographic, and hydrological data, this analysis maps flood-prone areas and models their potential impacts. Data processing and analysis were conducted in Google Earth Engine. The results show that the area prone to flooding in the low class is 195,501.88 ha or 23.18%, the area in the medium risk class is 496,182.06 ha or 58.84% and the area at high risk of flooding is 151,599.17 ha or 17.98%. The modeling results provide insights into flood patterns and intensity, enabling the development of more effective mitigation strategies. The use of Google Earth Engine also enables the development of data-driven solutions to increase public awareness and contribute to holistic disaster management. This research not only impacts Buru Island, but also provides valuable guidance for flood risk mitigation efforts in similar areas
Sebaran Objek Wisata Bahari di Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon Berbasis Sistem Informasi Geografis Heinrich Rakuasa; Marhelin C Mehdila; Daniel A Sihasale; Susan E. Manakane
Journal of Tourism and Creativity Vol 7 No 2 (2023): Marine Tourism
Publisher : Rumah Jurnal UNEJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jtc.v7i2.40353

Abstract

The utilization of geographic information systems (GIS) can make a significant contribution in analyzing the distribution of marine tourism objects in Nusaniwe District. This will help to make better decisions in developing supporting infrastructure, promotion, and improving the quality of services for tourists. This research utilizes Geographic Information System (GIS) technology to map the distribution of marine tourism objects in Nusaniwe District, Ambon City. The results showed that there are eight tourist attractions in Nusaniwe District including; Pintu Kota, Namalatu Beach, Santai Beach, Lima Jari Beach - Dutch Pool, Amahusu Beach, Batu Lubang Beach, Wainitu Beach and Tanjung Nusaniwe. The results of Mapping the distribution of marine tourism objects in Nusaniwe District are expected to help the community in the destination of traveling in Ambon City, especially marine tourism and also useful for the Ambon City government, especially the Tourism Office so that in the future it continues to pay attention and continues to develop marine tourism objects in Ambon City as one of the tourist attractions in Nusaniwe District.
PELATIHAN PENGGUNAAN E-LEARNING PLATFORM WORDWALL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS IT PADA GURU SMP NEGERI 8 AMBON Jenny Koce Matitaputty; Jacomina Selfisina Kailuhu; Sartika Sahupala; Susan E. Manakane
BUDIMAS : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 5, No 2 (2023): BUDIMAS : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LPPM ITB AAS Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29040/budimas.v5i2.9024

Abstract

Pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik generasi Z saat ini mengharuskan Pendidik harus melek dengan teknologi sehingga pembelajaran akan menyenangkan dan bermakna sekaligus tujuan pembelajaran dapat tercapai. Beberapa Platform dapat digunakan sebagai media sekaligus alat evaluasi yang dapat dalam proses pembelajaran, Aplikasi Wordwall adalah salah satu alternative tersebut karena itu pelatihan platform Wordwall sebagai media pembelajaran interaktif bertujuan membantu guru untuk menciptakan pembelajaran yang inovatif sekaligus membantu guru dalam melakukan evaluasi pembelajaran. Metode pelatihan terdiri dari 3 langkah yaitu persiapan (surat menyurat dan koordinasi serta analisis kebutuhan), impelementasi (sosialisasi dan pelatihan/prkatik dan pendampingan) dan evaluasi (testimony dan post test). Peserta pelatihan terdiri dari 12 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa peserta pelatihan sangat antusias dan mampu menciptakan beragam media belajar dengan aplikasi wordwall, hal ini juga Nampak dari testimoni 3 orang guru dan hasil post test yang menyatakan bahwa adanya indeks kepuasan peserta dengan topic pelatihan wordwall 9 Peserta (75%) menyatakan sangat menarik, indeks kesesuaian aplikasi dengan kebutuhan media mengajar guru 9 Peserta (75%) menyatakan Sangat sesuai, indeks tentang sikap selama proses pendampingan yang diberikan dalam pelatihan, 11 peserta (91.7%) menyatakan Sangat Puas. Kebermanfaaran materi aplikasi wordwall sebagai media belajar bagi guru di kelas, 10 para peserta atay 83.3% menyatakan Sangat setuju dan 12 peserta (100 %) siap menindaklanjuti penggunaan aplikasi Wordwall dalam pembelajaran.
The Role of Digital Learning Media in Improving the Quality of Geography Learning: A Review Susan E Manakane; Heinrich Rakuasa
Journal Education Innovation (JEI) Vol. 1 No. 1 (2023): JEI - Oktober
Publisher : Yayasan Perguruan Kampus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research discusses the role of digital learning media in improving the quality of geography learning through a comprehensive review of related issues. Digital learning media has brought significant changes in education, particularly in the context of geography, by providing interactive, visualization and personalization tools that enrich students' learning experience. This research uses a descriptive qualitative approach. The type of research used is a literature study which is research that has been done before by collecting journal books, magazines, and scientific papers that are interrelated with the problems and research objectives. The results of the review show that the utilization of digital learning media can strengthen the understanding of geography concepts, encourage more active student involvement, and assist in the development of problem-solving skills. However, challenges such as technology accessibility and teacher training still need to be addressed. Thus, this study concludes that the use of digital learning media has great potential in advancing geography education, but needs to be accompanied by appropriate strategies and support to optimize its benefits in improving the quality of geography learning in the future