Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Perancangan Rak Bahan Baku Sparepart Menggunakan Reverse Engineering And Redesign Method Harry Setiawan Purba; Sri Martini; Muhammad Iqbal
eProceedings of Engineering Vol 5, No 1 (2018): April 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pada PT.XYZ ditemukan permasalahan, bahwa pada proses pengambilan dan penyimpanan bahan baku sparepart memiliki risiko Musculoskeletal Disorders, hal ini disebabkan karena operator melakukan gerakan yang tidak baik pada saat bekerja seperti membungkuk, dengan perhitungan nilai rula dari gerakan tersebut adalah 7, yang berarti harus segera dilakukan perbaikan. Selain itu, pada saat melakukan proses pengambilan dan penyimpanan waktu yang dibutuhkan operator terlalu lama, dikarenakan operator kesulitan dalam mencari dan menentukan lokasi dari rak dan lokasi sparepart yang akan diambil dan disimpan. Sehingga di butuhkan perbaikan, untuk mengurangi risiko Musculoskeletal Disorders dan waktu yang dibutuhkan dalam proses pengambilan dan penyimpanan, permasalahan ini dapat diselesaikan dengan melakukan pengembangan pada Rak dengan menggunakan Reverse Rngineering dan Redesign Methodelogy, dan menggunakan Antropometri dalam menentukan dimensi rak yang akan desain. Rak dikembangkan dengan melakukan perubahan dari bentuk rak, perubahan dilakukan pada tinggi rak dan jarak dari tingkatan rak berdasarkan ukuran tinggi tubuh, tinggi siku dan tinggi bahu laki-laki Indonesia dari tabel antropometri dan berat sparepart, mengganti sekat kayu menjadi sekat besi, memberikan penomoran rak yang lebih mudah untuk dilihat, mengganti cara penamaan sparepart sehingga untuk menemukan sparepart akan lebih mudah. Hasil dari penelitian, Rancangan rak bahan baku sparepart yang dapat mengurangi risiko Musculoskeletal Disorders, yang awalnya bernilai 7 menurut perhitungan RULA menjadi 4. Dan rancangan rak yang dapat mempercepat proses pengambilan dan penyimpanan, dapat dilihat berdasarkan ukuran rak yang diusulkan yaitu tinggi rak 169cm, panjang rak 40 cm, lebar rak 400cm, jarak antar tingkatan 36cm untuk tingkatan 1 dan 2 , 26 cm untuk tingkatan 3 dan 4. Sedangkan desain rak yang diusulkan, penamaan rak sudah terlihat lebih jelas dan penamaan sparepart sudah tidak mudah terlepas dan rusak. Kata Kunci : Reverse Rngineering dan Redesign Methodelogy, Musculoskeletal Disorders, Proses Pengambilan dan Penyimpanan, Antropometri Abstract A problem was found in XYZ company that there is a Muscoloskeletal Disorders risk in taking and storage of raw materials, which apply because the operator is doing bad movements when working such as bending down, which scored 7 in RULA, that makes this movements should be repaired immediately. Besides that, operator needs too much time during the taking and storage process, because the operator is having a difficulties with finding and locating the sparepart shelves. Improvements are needed to reducing Mulculoskeletal Disorders risk and time needed in taking and storage process, which can be solved with developing the shelves by using the Reverse Engineering and Methodology Redesign, also by using Antropometry to choose shelves dimension which will be designed. Shelves are developed by changing the shapes of the shelves, in the heights and distance of the shelves' level based on male body, elbow, and shoulder heights from the Antropometry table and sparepart's weight; changing the wood partition with iron partition; numbering the shelves and changing the naming of sparepart so it will be easier to recognized. Research proves that the construction of raw materials sparepart's shelves can reduce the Musculoskeletal Disorders risk, which was originally scored 7 in RULA has been lowered to 4. The shelves' construction which can accelerate taking and storage process is based on the proposed shelves' measurement: the shelves have 169 cm in height, 40 cm in length, 400 cm in width, 36 cm distance between first and second shelves' level and 26 cm between third and fourth level. Whereas in the proposed shelves' design, the shelves' naming is clearly seen, not easily detached and broken. Keywords: Reverse Engineering and Redesign Methodelogy, Musculoskeletal Disorders, taking and storage process, Antropometri
Perancangan Rute Armada Di Pt Xyz Menggunakan Algoritma Tabu Search Pada Vehicle Routing Problem Heterogeneous Fleet With Time Window Untuk Meminimasi Biaya Transportasi Ludfenia Rahmadhini; Sri Martini
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak PT. XYZ adalah sebuah perusahaan yang mengkhususkan diri dalam pembuatan suku cadang dan ko mponen motor. Perusahaan terletak di daerah Cimahi, Jawa Barat dan mulai beroperasi pada tahun 1969. Perusahaan ini memiliki gudang sebagai tempat penyimpanan bahan baku dan finish good. Finish good tersebut akan didistribusikan ke luar kota Bandung.PT. XYZ sering mengalami keterlambatan pengiriman sehingga menyebabkan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan lebih besar. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan rute yang dapat meminimasi total biaya transportasi yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Permasalahan yang terjadi pada PT. XYZ merupakan permasalahan umum pada bidang transportasi yang pada umumnya diselesaikan dengan pendekatan Vehicle Routing Problem. VRP yang terjadi pada PT. XYZ termasuk kedalam karakteristik VRP with Heterogeneous Fleet dan VRP with Time Windows. Permasalahan ini diselesaikan menggunakan Algoritma Tabu Search dan Algoritma Nearest Neighbour sebagai solusi awal yang digunakan untuk masukkan dalam algoritma Tabu Search. Pendekatan VRP menggunakan algoritma Tabu Search mampu menghasilkan rute yang dapat meminimasi total biaya transportasi secara keseluruhan sebesar 33% dari kondisi eksisting. Kata Kunci : Vehicle Routing Problem, Heterogeneous Fleet, Time Windows, Split Delivery, Algoritma Nearest Neighbour, Algoritma Tabu Search. Abstract PT. XYZ is a company who specialize in manufacturing of spare parts and motorcycle component. This company is located in Cimahi, Jawa Barat and started to operate in 1969. They have inventories room for saving raw materials and finish good to be distributed to out of Bandung. PT. XYZ run into delays of delivery frequently until causing the increase of delivery costs that must be issued by the company. This research aims to make route which can minimize the total of transportation costs. The problems that occur in this company is general problem in transportation sector who can be completed with Vehicle Routing Problem. In PT. XYZ, the category of VRP that can be used are VRP with Heterogeneous Fleet, VRP with Time Windows and VRP with Split Delivery. This problem will be finished by using Tabu Search Algorithm and Nearest Neighbour Algorithm as first solution to be included into the Tabu Search Algorithm. The VRP that use Tabu Searh Algorithm is capable to make route which can minimize the total of transportation cost 33% from existing condition relatively. Keywords: Vehicle Routing Problem, Heterogeneous Fleet, Time Windows, Split Delivery, Nearest Neighbour Algorithm, Tabu Search Algorithm
Optimasi Pada Sistem Distribusi Air Bersih Di Wilayah Iii Telkom University Dengan Metode Cfd (computational Fluid Dynamics) Syadzwina Sendra Sari; Agus Kusnayat; Sri Martini
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Air bersih merupakan kebutuhan penting yang sering dimanfaatkan oleh manusia. Seiring dengan pertumbuhan penduduk, terjadi peningkatan kebutuhan sistem distribusi air yang efisien. Masalah yang terjadi pada sistem jaringan pipa dan pompa air seringkali menyebabkan penurunan efisiensi sistem distribusi air terlebih pada tempat umum seperti kantor, rumah susun, atau kompleks universitas. Telkom University merupakan institusi dengan angka kebutuhan air yang besar untuk mendukung aktivitas civitas Telkom University. Sehingga, dibutuhkan sistem distribusi air dengan tingkat kekurangan yang rendah. Untuk memperoleh rancangan sistem distribusi air yang diinginakan, simulasi dilakukan pada penelitian ini untuk menganalisis masalah yang ada pada pipa dan pompa seperti head loss atau kehilangan energi. Studi simulasi merupakan metode yang umum digunakan untuk menganalisis masalah terkait bidang mekanika. Salah satu metode simulasi yang digunakan untuk menganalisis permasalahan pada aliran jaringa pipa air adalah CFD (Computational Fluid Dynamics). Penelitian dilakukan dengan membuat model jaringan distribusi air pada software WaterCAD. Hasil dari simulasi dan kalkulasi analisis hidrolik perubahan pipa 65 mm (2,5 inch) menjadi 100 mm (4 inch) dan pipa 50 mm (2 inch) menjadi 75 mm (3 inch) dapat meningkatkan rata-rata debit air yang masuk ke rooftank dan menurunnya rata-rata headloss pipa. Kata kunci --- Air, distribusi air, pipa, pompa, headloss, WaterCAD. Abstract Water is an important need that is utilized by humans. Along with population growth, the need of efficient water distribution plat is increasing. The problem that arise in pipe and pump network often affecting the efficiency of water distribution plant. Especially at public service building such as office building, apartement, or university complex. Telkom University is an institution with large number of water needs to support the civitas of Telkom University. Thus, the design of water distribution plant with minor fault is needed. In order to achieving the desired design of water distribution plant, simulation study are undergoing in this study to analyze the problem on pipe and pump network such as head loss. Simulation study have been a great method to analyze the mechanical problem, and the CFD method can solved the problem related to water flow on pipe network. The research was done by modeling the water distribution network with WaterCAD software. Result from the simulation and calculation of hydraulic analysis is changing the 2.5 inch pipe to 4 inch pipe and 2 inch pipe to 3 inch pipe can increasing the average value of flow rate to rooftank and decreasing the headloss in pipe. Key words --- Water, water distribution, pipe, pump, headloss, WaterCAD
Perancangan Desain Troli Supermarket Menggunakan Implementasi Metode Kansei Engineering Gasha Sarwono Putra; Sri Martini; Muhammad Iqbal
eProceedings of Engineering Vol 4, No 2 (2017): Agustus, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian mengenai Kansei Engineering sudah termasuk banyak dilakukan oleh berbagai peneliti, yaitu membuat sebuah konsep produk dengan mempertimbangkan perasaan dan keinginan pengguna. Penelitian ini menggunakan implementasi Kansei Engineering sebagai metode untuk membuat sebuah konsep produk troli supermarket. Troli supermarket yang sudah ada sekarang dirasa masih membuat keluhan-keluhan dari para pengguna, untuk itu perlu adanya desain yang dapat membuat keluhan tersebut berkurang hingga menghilang. Pertama, penelitian dilakukan dengan mencari Kansei Word yang sesuai dengan keinginan pengguna dan didapatlah 20 Kansei Word. Kansei Word tersebut kemudian diberikan kepada pengguna melalui kuisioner untuk menguji kesesuaian Kansei Word dengan keinginan pengguna. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada kuisioner untuk menguji konsistensi pertanyaan pada kuisioner. Semantic differential dilakukan juga untuk mengetahui kesan yang akan diberikan pada pengguna ketika menggunakan produk troli dengan mencari lawan kata dari setiap Kansei Word. Analisis faktor juga dilakukan untuk memudahkan pembuatan konsep dengan mengelompokan Kansei Word ke beberapa bagian. Hasil visualisasi ditampilkan dengan menggunakan 3D CAD. Setelah analisis faktor dilakukan selanjutnya yaitu menggunakan struktur pohon seperti yang dilakukan pada Kansei Engineering Tipe 1 untuk mengetahui spesifikasi seperti ukuran, fitur, material, struktur dan mekanisme. Setelah spesifikasi dibuat, maka hasil desain konsep troli dibuat dengan menggunakan CAD. Hal ini membuktikan bahwa Kansei Engineering dapat digunakan untuk pada perancangan desain troli supermarket. Kata kunci : Kansei Engineering, Kansei Word, Troli Supermarket
Perancangan Wadah Pemisah Kulit Ari Kedelai Menggunakan Metode Reverse Engineering Guna Mengurangi Waktu Siklus Fikri Abdulhakim; Agus Kusnayat; Sri Martini
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Ada tujuh tahap inti dalam proses pembuatan tempe yang dibagi menjadi 2 area; area basah dan area kering. Area basah adalah area produksi dengan menggunakan air dalam setiap proses dan itu membutuhkan banyak waktu siklus daripada area kering. Waktu siklus dari area basah adalah 115 menit dan menghabiskan 1085 liter air untuk menghasilkan 60 kg tempe. Salah satu proses dari area basah adalah pemisahan kulit kedelai menggunakan media air dengan waktu siklus adalah 45,59 menit. Objek penelitian ini adalah area basah pada produksi tempe di Rumah Tempe Indonesia, Bogor untuk mengurangi waktu siklus dengan merancang mesin pemisah kulit kacang kedelai. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode reverse engineering dengan melakukan analisis mendalam terhadap alat-alat yang digunakan dan mengembangkan alat pemisah kulit yang ada berdasarkan kebutuhan pengguna. Concept screening dan concept scoring dilakukan untuk memilih salah satu konsep terbaik dari 48 konsep yang mungkin di terapkan. Hasil dari konsep yang dipilih dari pemisah kulit kacang kedelai adalah kebutuhan akan motor penggerak sebagai sumber energi pengganti untuk kekuatan operator dan mekanisme untuk memisahkan kulit dan kedelai menggunakan kekuatan air dari bagian bawah wadah. Setelah itu, konsep akan dilakukan dengan membuat prototipe dan pengujian di Rumah Tempe Indonesia dengan hasil waktu siklus setelah menggunakan konsep usulan adalah 70,77 menit untuk semua proses di area basah, yang berarti waktu siklus menurun 39%. Kata kunci : waktu siklus, tempe, pemisah kulit kacang kedelai, reverse engineering Abstract There are seven core stages in the process of making tempe which are divided by 2 area; wet area and dry area. Wet area is the production area by using water in each process and it’s need much cycle time than dry area. The cycle time of wet area is 115 minutes and it spend 1085 liter of water to produce 60 kg of tempe. One of the process of wet area is separation of soybean’s skin using water as its media, with the cycle time is 45.59 minutes. The object of this research is the wet area on tempe production in Rumah Tempe Indonesia, Bogor to reducing the cycle time by designing soybean peel separator machine. This research was conducted using reverse engineering method by performing in-depth analysis of the tools used and developing the existing peel separator equipments based on user needs. Concept screening and concept scoring are done to select one of the best concepts from 48 possible concepts. The result of the selected concept of the soybean peel separator is the need for a propulsion motor as a replacement energy source for the operator's power and the mechanisms for separating skin and soybeans using water force from bottom of the container. After that, the concept will be done by make a prototype and testing it in Rumah Tempe Indonesia with the result of cycle time is 70.77 minutes for all processes in wet area, which means the cycle time is decreasing 39%. Keywords: cycle time, tempe, soybean peel separator, reverse engineering
Optimasi Pada Sistem Distribusi Air Bersih Di Wilayah Ii Universitas Telkom Dengan Metode Cfd (computational Fluid Dynamics) Muhammad Auzan Fathulloh; Agus Kusnayat; Sri Martini
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Tersedianya air bersih merupakan salah satu hal yang penting bagi kelangsungan hidup manusia. Dalam skala global, permintaan air diperkirakan akan terus meningkat secara signifikan. Universitas Telkom merupakan salah satu instansi yang menggunakan air bersih dalam memenuhi kegiatan sehari-hari. Dalam hal ini Universitas Telkom membutuhkan proses pendistribusian air yang baik. Penggunaan pipa sebagai sarana penghantar aliran pada sistem distribusi dan pengolahan air dapat menyebabkan terjadinya kehilangan energi (Head Loss). Salah satu perubahan yang dapat mempengaruhi debit air dan headloss pada pipa yaitu memperbesar atau memperkecil diameter pipa berdasarkan kondisi lapangan yang sesuai. Metode CFD memungkinkan pengguna untuk menganalisis kecepatan hidrolik, mengevaluasi kinerja hidrolik, menghitung local losses pada sistem perpipaan, dan memprediksi variasi debit pada aliran. EPANET 2.0 merupakan salah satu software CFD yang menggambarkan simulasi hidrolis yang mengalir dalam suatu jaringan pipa. Pada penelitian kali ini perubahan terjadi pada diameter pipa eksisting, dengan keadaan awal berukuran 40 mm / 1,5inch diubah menjadi 65mm/2,5inch dan juga pipa awal yang berukuran 50 mm / 2inch diubah menjadi 65mm/2,5inch. Hal ini berpengaruh terhadap debit air dan headloss pada pipa. Salah satu contohnya adalah debit air eksisting yang berukuran 8,14 liter/detik berubah menjadi 9,18 liter/detik dan juga dengan pipa yang sama memiliki headloss existing sebesar 1,2 m menjadi ukuran 0,4 m untuk usulan. Hal ini dapat mempengaruhi efesiensi pada keseluruhan jaringan pipa air wilayah II Universitas Telkom. Kata kunci --- Kata Kunci: Distribusi Air, headloss, debit air, CFD, EPANET 2.0 Abstract The availability of clean water is one of the important things for human survival. On a global scale, water demand is expected to increase significantly. Telkom University is one of the institutions that use clean water in fulfilling daily activities. In this case Telkom University needs a good water distribution process. The use of pipes as a means of conducting flow in the distribution system and water treatment can lead to loss of energy (Head Loss). One of the changes that can affect the water flow and headloss on the pipe is to increase or decrease the diameter of the pipe based on appropriate field conditions. The CFD method allows users to analyze hydraulic speeds, evaluate hydraulic performance, calculate local losses on piping systems, and predict variations of flow discharge. EPANET 2.0 is one of the CFD software that describes hydraulic simulations flowing in a pipeline. In the present study changes occurred in the diameter of the existing pipe, with the initial state measuring 40 mm / 1.5inch became 65mm / 2.5inch and also the initial pipe size 50 mm / 2inch became 65mm / 2.5inch. This affects the water debit and headloss on the pipe. One example is the existing water flow measuring 8.14 liters / second became 9.18 liters / sec and also with the same pipe having an existing headloss of 1.2 m to 0.4 m size for the proposal design. This can affect the efficiency of the entire pipeline network II in Telkom University. Key words --- Water distribution, headloss, water discharge, CFD, EPANET 2.0
Perancangan Agitator Mesin Pemisah Kulit Ari Kedelai Guna Mengurangi Waktu Siklus Menggunakan Pendekatan Reverse Engineering Elda Shabrina; Agus Kusnayat; Sri Martini
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Rumah Tempe Indonesia (RTI) adalah sebuah unit percontohan untuk perindustrian tempe yang higienis dan ramah lingkungan. Oleh karena itu, RTI dinobatkan sebagai pusat produsen tempe di Indonesia. Untuk proses produksi, RTI menggunakan 12 tahap produksi yang dibagi menjadi dua area, yaitu area basah dan area kering. Di area basah, proses yang terjadi adalah pemilihan kedelai, perebusan, perendaman, penggilingan kedelai, pemisahan biji kedelai dengan kulit ari, perendaman dengan air panas, dan pencucian kedelai. Sedangkan, pada area kering terjadi proses pengeringan kedelai, inoculating, packaging, dan proses fermentasi. Dengan permintaan tempe yang selalu naik dari tahun ke tahun, harus dibentuk proses yang lebih efisien dan efektif dengan cara mengurangi waktu siklus dari salah satu proses pada area basah, yaitu pemisahan kulit ari kedelai. Pada konsep baru mesin ini, terdapat blade yang berfungsi untuk memutar air sehingga kulit ari kedelai akan terangkat ke atas karena adanya gaya angkat zat cair dan biji kedelai akan mengendap di bagian bawah mesin karena gaya gravitasi. Pengembangan produk yang tepat untuk kasus ini adalah dengan pendekatan reverse engineering and redesign methodology, yang dianggap tepat karena melakukan pengembangan pada mesin yang sudah ada sebagai acuan awal pengembangan produk. Dari pengembangan produk menggunakan metode ini, akan dihasilkan konsep blade baru yang mampu memutar air secara lebih efektif dan efisien. Kata Kunci : Mesin pemisah kulit ari kedelai, tempe, reverse engineering, redesign methodology Abstract Rumah Tempeh Indonesia (RTI) ia a sampling unit of hygine and friendly environment tempeh industry. Therefore, it is being a product development central for tempeh producers in Indonesia. RTI uses twelve (12) standard stages for tempeh production which is applied by Forum Tempeh Indonesia (FTI). The stages are divided into two different areas; wet and dry area. Wet area consists of sorting, boiling, soaking, cleavaging, peel separating, soaking (hot water), and washing. While dry area composed of drying, inoculating, packaging, and fermentation process. Because of the tempeh demand increases year to year, the process needs to be more effective and efficient by decresing cycle time of peel separating process. In new machine concept, there is a blade which function to stir the water so the peel soybean will float but the soybeans seed will fall down by the gravity. Proper product development that is used in this case is reverse engineering and redesign methodology approach. This method is considered as the right approach to redesign existing machine as initial reference of product development. This method delivers new concept of blade which can effectively rotating the water and soybeans.. Keywords : soybean peel separator machine, tempeh, reverse engineering, redesign methodology
Penentuan Rute Armada Menggunakan Alogaritma Tabu Search Pada Homogenus Fleet Vehicle Routing Problem With Time Windows Di Pt. Xyz Wilayah Bandung Untuk Meminimasi Total Waktu Tempuh R. Fauzi Novianda; Sri Martini; Rio Aurachman
eProceedings of Engineering Vol 4, No 2 (2017): Agustus, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak PT. XYZ merupakan distributor dari suatu perusahaan besar yang bergerak di sub sektor industri makanan dan minuman. Berdasarkan data PT. XYZ selama bulan Juli-Desember 2016, terjadi permasalahan dimana tidak semua demand dapat terpenuhi tepat pada waktunya. Target pemnuhan dari pihak perushaan sebesar 7%, tetapi hanya pada bulan Juli saja yang melebihi target. Permasalahan ini disebabkan oleh beberapa penyebab dimana yang paling berpengaruh merupakan keterlambatan armada tiba pada customer. Penyebab ini terjadi karena waktu tempuh yang lama karena penentuan rute yang tidak tepat. Permasalahan ini merupakan permasalahan umum yang sering terjadi pada bidang transportasi dimana armada yang digunakan lebih dari 1, maka permasalahan ini perlu diselesaikan dengan pendekatan Vechicle Routing Problem (VRP). Karakteristik VRP pada peneilitian ini adalah time windows. Untuk penyelesaian yang digunakan dengan pendekatan metaheuristik yaitu Alogaritma Tabu Search. Penulis menggunakan Alogaritma Nearest Neighbour sebagai pembangkit solusi awal yang selanjutnya digunakan pada Alogaritma Tabu Search. Pendekatan VRP dengan pendekatan Alogaritma Tabu Search dapat mengurangi total waktu tempuh sebesar 12.3% dari kondisi awal serta seluruh demand terpenuhi tanpa mengalami keterlambatan. Kata kunci : Transportasi, Distribution Center, VRP, Time Windows, Alogaritma Nearest Neighbour, Alogaritma Tabu Search
Perancangan Blade Dan Penampung Alat Pemisah Kulit Kacang Kedelai Dengan Menggunakan Metode Reverse Engineering And Redesign Guna Mengurangi Waktu Siklus Fahira Gearahmani; Agus Kusnayat; Sri Martini
eProceedings of Engineering Vol 6, No 1 (2019): April 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Rumah Tempe Indonesia di Bogor, Indonesia merupakan produsen tempe yang menggunakan sistem teknologi tempat guna (TTG) untuk memproduksi tempe yang higienis, mudah dan menguntungkan. Salah satu dari proses pembuatan tempe adalah proses pemisahan awal kacang kedelai dari kulit, yang menggunakan alat pengaduk terdiri dari container dan blade, dengan waktu siklus sebesar 31.50 menit untuk 60 kg kacang kedelai, waktu siklus terbesar untuk seluruh waktu siklus proses produksi tempe di RTI. Untuk mengurangi waktu siklus ini, dilakukan perbaharuan rancangan pada container alat pengaduk dengan menggunakan metode reverse engineering and redesign. Container alat pengaduk dianalisis dan komponennya di dekomposisi untuk dikembangkan fiturnya berdasarkan dengan kebutuhan pelanggan. Digunakan concept generation untuk menghasilkan 6 konsep, yang kemudian disaring dengan menggunakan concept screening dan dinilai menggunakan concept scoring untuk menghasilkan rancangan terbaik yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Metode reverse engineering membuahkan hasil berupa penambahan saringan dan filter sikat pada permukaan dalamnya. Hasil dari pengujian di Rumah Tempe Indonesia menunjukkan perubahan waktu siklus proses pemisahan awal menjadi 24 menit untuk proses yang menggunakan konsep usulan pertama, mengalami penurunan sebanyak 23.80% dari waktu siklus alat existing dan waktu siklus sebesar 30.2 menit untuk proses yang menggunakan konsep usulan kedua yang mengalami penurunan sebanyak 4.76% dari waktu siklus alat existing. Alat pemisah kulit kacang kedelai dengan konsep pertama dapat membersihkan dengan persentase 57% sementara alat dengan konsep kedua dapat membersihkan dengan persentase 55%. Kata kunci : reverse engineering and redesign, pengembangan produk, waktu siklus, produktivitas, tempe. Abstract Rumah Tempe Indonesia in Bogor, Indonesia is a soybean tempeh production center that uses Appropriate Technology sistem in order to produce soybean tempeh that are hygienic, affordable and profitable. One of the production processes is an initial separating process of the soybean skin, which uses a soybean skin separating device that consists of a container and a blade. This device could separate the skin from 1 batch or 60 kilograms of boiled soybean in a cycle time of 31.50 minutes, which is the biggest amount of time needed in a single tempeh production process in RTI. In order to reduce this cycle time, a new proposed design is made using reverse engineering and redesign approach. The device is decomposed to enchance the features based on the need statement. Concept Generation is used to generate 6 new concepts, which is then narrowed down using concept screening and concept scoring to produce the best concept to reduce the cycle time of the production process. The proposed design made using Reverse Engineering and Redesign method contains several new features such new set of blades, as the addition of filter brush alongside the blades, and addition of a holed surface in the inner container. Testing of the proposed device done in RTI shows a change in the initial separation process’ cycle time, resulting in the cycle time of 24 minutes for the testing of the device design’s first concept, 23.8% faster compared to cycle time of the existing device. Testing of the design’s second concept results in a cycle time of 30.2 minutes, 4.76% faster than the existing cycle time. The first concept of the design is capable of cleaning the skin off of the beans with a hygiene percentage of 57%, while the second concept could do so with the hygiene percentage of 55%. Keywords: reverse engineering and redesign, product development, cycle time, productivity, soybean tempeh.
Perancangan Dan Pembuatan Mesin Pengupas Kulit Ari Kelapa Berdasarkan Metode Reverse Engineering Yang Diimplentasikan Menggunakan Simulasi Finite Element Method Berbasis Arduino Indira Savitri; Agus Kusnayat; Sri Martini
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dengan parameter utama yang mempengaruhi hasil pengupsan dengan 2D UVAT adalah speed, depth of cut, feed rate perancangan mesin perbaikan dilakukan berdasarkan metode Reverse Engineering lalu desian terpilihakan disimulasikan menggunakan metode Finite Element Method .Finite element method merupakan suatu metode teknik numerik yang paling banyak digunakan dalam proses permesinan. Prinsip dasar metode elemen hingga adalah melakukan penggantian sebuah kontinum oleh unsur-unsur terbatas yang membentuk mesh. Masing-masing geometri disederhakan dalam elemen hingga untuk memudahkan analisis struktur yang sebenarnya. Tujuan dari kajian ini adalah menghitung lifetime dan hasil pengupasan pada perbaikan mesin pengupasan kulit ari kelapa tersebut. Kata kunci: Reversse engineering, Finite element method, pre-processing, processing, post- processing, 2D UVAT, lifetime dan hasil