Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Manajemen Stres Pemandu Lalu Lintas Udara (Air Traffic Controller) Studi Kasus: MATSC-Makassar Muhammad Saleh Lalu; Syamsiar Russeng; Andi Wahyuni; Indra Ibnu Fajarwati; Iva Hardi Yanti; Mahfuddin Yusbud
WARTA ARDHIA Vol 46, No 1 (2020)
Publisher : Research and Development Agency of The Ministry of Transportation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/wa.v46i1.376.39-46

Abstract

Faktor keselamatan merupakan prioritas utama dalam penerbangan, tidak ada toleransi ataupun kompromi. Peningkatan keselamatan penerbangan di bandara khususnya pada ATC memegang peranan penting. Kesehatan dan keselamatan kerja dari seorang ATC harus diperhatikan agar konsentrasi dalam mengontrol pesawat tetap optimal dan tidak memberikan risiko bagi pelayanan navigasi yang aman dan selamat kepada pilot. Pemahaman karyawan ATC terkait stres menjadi upaya mengenali diri dan beban mental yang dihadapi sehingga dapat mengambil langkah-langkah coping yang tepat untuk mengatasi stres akibat pekerjaan, dan menjadi sumbangsih bernilai untuk meminimalisir risiko human error. Kajian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pelatihan manajemen stres terhadap 21 karyawan ATC dengan membandingkan tingkat pemahaman terkait stres sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan. Hasil uji Wilcoxon signed rank test menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan antara sebelum dan sesudah mendapatkan pelatihan, 38,1% karyawan ATC memiliki pemahaman kurang, dan setelah dilakukan pelatihan terjadi peningkatan pemahaman tentang stres, meskipun masih terdapat 9,5% yang memiliki pengetahuan kurang. Kondisi mental yang kuat dari gangguan stres dapat berpengaruh positif terhadap performance karyawan ATC, karena itu perlu diberikan pelatihan manajemen stres untuk meningkatkan pemahaman akan pentingnya mengenali tanda-tanda stres. Managemen Stres merupakan upaya seseorang ATC mengenali diri dan beban mental yang dihadapi sehingga dapat mengambil langkah-langkah coping yang tepat untuk mengatasi masalah stres akibat pekerjaanya. Manajemen stres juga akan mampu menghindari ATC dari rasa boring dan burnout.
PENINGKATAN KAPASITAS MASYARAKAT KECAMATAN BUNGORO KABUPATEN PANGKEP MELALUI PENGOLAHAN MINYAK JELANTAH Hasnawati Amqam; Muh. Fajaruddin Natsir; Asriadi Sakka; Mahfuddin Yusbud; Vivi Alvina Damayanti Syamsulrijal; Arjun Arjun
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 5 (2023): Volume 4 Nomor 5 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i5.21282

Abstract

Minyak jelantah merupakan minyak bekas yang telah dipergunakan untuk keperluan rumah tangga dan telah mengalami perubahan, baik secara fisik maupun kimia. Perubahan minyak goreng menjadi minyak jelantah biasanya ditandai dengan adanya perubahan warna dan bau. Minyak jelantah sangat berbahaya karena memiliki resiko kesehatan yang tinggi apabila dikomsumsi. Maka dari itu masyarakat memiliki kebiasaan membuang minyak jelantah begitu saja karena tidak dapat digunakan kembali. Salah satu contohnya adalah masyarakat Kecamatan Bungoro yang berada di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Sulawesi selatan. Kurangnya pengetahuan masyarakat terkait pengolahan minyak jelantah menjadi alasan utama masyarakat memiliki kebiasaan membuang minyak jelantah begitu saja. Kebiasaan ini akan menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan utamanya air dan tanah. Secara tidak langsung kebiasaan ini juga akan berdapak pada kehidupan masyarakat baik dari segi kesehatan maupun ekonomi. Berdasarkan permasalahan tersebut dilakukan kegiatan pengabdian masayarakat sebagai salah satu solusi. Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk Pelatihan Minyak Jelantah menjadi Biodiesel, Sabun, dan Lilin. Kegiatan dilaksanakan pada 18 maret 2023. Kegiatan ini telah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat Desa Bulu Cindea yang menjadi peserta pelatihan. Diharapakan para peserta pelatihan mampu menjadi pelopor bagi masyarakat lain dalam melakukan pengolahan minyak jelantah menjadi produk yang berguna sehingga tidak ada lagi limbah minyak yang terbuang ke lingkungan.
IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI (SMKK) PADA PROYEK PEMBANGUNAN RS UPT VERTIKAL MAKASSAR TAHUN 2023 A.Muflihah Darwis muflihah; Nurazizah; Atjo Wahyu; Mahfuddin Yusbud; Muh. Yusri Abadi
Public Health And Medicine Journal Vol. 2 No. 2 (2024): PAMA Edisi Juni 2024
Publisher : ILRSCentre

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59583/pama.v2i2.110

Abstract

63IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI(SMKK) PADA PROYEK PEMBANGUNAN RS UPT VERTIKAL MAKASSARTAHUN 2023A. Muflihah Darwis1, Nurazizah2, Atjo Wahyu3, Mahfuddin Yusbud4, Muh. Yusri. Abadi51,2,3,4,5 Fakultas Kesehatan Masyarakat, Prodi Kesehatan dan Keselamatan Kerja,Universitas Hasanuddin* E-mail: amuflihah@unhas.ac.idAbstrakLatar belakang. Proyek konstruksi merupakan salah satu sektor usaha dengankompleksitas yang tinggi. Industri konstruksi menjadi salah satu sektor yang menyumbangangka kecelakaan paling tinggi dibandingkan sektor lainnya.Penerapan SMKK merupakansalah satu upaya perlindungan tenaga kerja dari risiko keselamatan dan kesehatan kerja.Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat penerapan SistemManajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) pada proyek pembangunan RS UPT VertikalMakassar Tahun 2023. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yangbersifat deksriptif observasional. Penelitian ini menggunakan lembar pemeriksaan SMKKsesuai dengan Permen PUPR No. 10 Tahun 2021. Analisis data dilakukan menggunakanaplikasi microsoft excel. Hasil. Berdasarkan hasil analisa data didapatkan tingkatpenerapan tiap elemen yaitu kepemimpinan dan partisipasi pekerja sebesar 91,6%,perencanaan keselamatan konstruksi sebesar 96,6%, dukungan keselaamatan konstruksisebesar 100%, operasi keselamatan konstruksi sebesar 98,7% dan evaluasi kinerjakeselamatan konstruksi sebesar 100%. Dari pembobotan masing-masing elemen tersebutdidapatkan nilai tingkat penerapan SMKK sebesar 97,6% atau berada pada kategori sangatbaik. Kesimpulan. Proyek pembangunan RS UPT Vertikal Makassar telah menerapkanSMKK dengan sangat baik dan memenuhi persyaratan yang berlaku