Articles
Sistem Informasi Peminjaman dan Pengembalian Rekam Medis di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Literature Review)
Gilang Dasa Dwi Mahendra;
Nanda Aula Rumana;
Daniel Happy Putra;
Laela Indawati
JPKM: Jurnal Profesi Kesehatan Masyarakat Vol 2, No 2: Oktober 2021
Publisher : STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47575/jpkm.v2i2.236
Rekam medis rawat inap harus dikembalikan dalam waktu 2x24 sedangkan 1x24 jam untuk rekam medis rawat jalan setelah pasien pulang. Buku ekspedisi rekam medis merupakan buku bukti adanya transaksi/erah terima berkas rekam medis untuk keperluan pelayanan kesehatan pasien. Dengan adanya sistem informasi untuk mempermudah petugas dalam pencatatan, peminjaman, pengembalian, mengontrol dan mengendalikan rekam medis. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana perancangan sistem infromasi peminjaman dan pengembalian rekam medis, system infromasi yang paling banyak digunakan serta kelebihan dan kekurang sistem informasi tersebut. Penelitian ini merupakan studi literature review dengan menggunakan 9 jurnal. Berdasarkan tinjauan literature review terhadap 9 jurnal terkait perancangan system informasi peminjaman dan pengembalian rekam medis ditemukan 8 jurnal dengan pengembangan sistem SDLC (Software Development Life Cycle) dengan metode 7 Waterfall, dan 1 metode Prototype, sedangakan ditemukan 1 jurnal dengan Unified Modeling Language (UML). Sistem infromasi dengan permodelan waterfall banyak digunakan karena dinilai model ini cocok untuk proyek yang singkat dan tahapannya jelas. Kelebihan dan kekurang sistem diatas beragam sesuai implementasi aplikasi dan penyimpanan basis data yang digunakan.
Tinjauan Lama Waktu Penyediaan Rekam Medis Pasien Rawat Jalan Klinik Kandungan di RSUD Tebet
Annida Ariyani;
Laela Indawati;
Puteri Fannya;
Nanda Aula Rumana
Indonesian Journal of Health Information Management Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Husada Karanganyar
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (138.281 KB)
|
DOI: 10.54877/ijhim.v2i1.36
Waktu penyediaan dokumen rekam medis pasien rawat jalan merupakan salah satu indikator mutu pelayanan rekam medis. Semakin cepat penyediaan dokumen rekam medis sampai ke klinik maka semakin cepat pula pelayanan yang diberikan kepada pasien. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui waktu penyediaan rekam medis rawat jalan klinik kandungan di RSUD Tebet. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif yaitu dengan mendapatkan informasi penelitian berdasarkan wawancara dan hasil observasi. Sampel penelitian ini adalah rekam medis pasien rawat jalan klinik kandungan berjumlah 105 rekam medis, menggunakan teknik pengambilan sampel (Incidental/Convenience Sampling). Hasil dari penelitian ini dapat diketahui 48 rekam medis (45,71%) telah sesuai dengan Standar Prosedur Operasional ≤15 menit, sedangkan 57 rekam medis (54,28%) belum sesuai Standar Prosedur Operasional >15 menit dengan rata-rata waktu penyediaan rekam medis 15,67 menit. Waktu tercepat adalah 10 menit dan waktu terlama adalah 25 menit. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah petugas rekam medis bagian pelayanan berkas di RSUD Tebet belum sesuai dengan Standar Prosedur Operasional yang ada. Faktor penyebab keterlambatan dalam penyediaan rekam medis kapasitas rak penyimpanan sudah penuh, sering ditemukan rekam medis menempel dengan rekam medis lain, letak ruang penyimpanan yang terpisah menjadi 2, belum dikembalikannya rekam medis rawat inap ke ruang penyimpanan. Sebaiknya petugas rekam medis bagian pelayanan berkas untuk menyediakan rekam medis dengan tepat waktu sesuai Standar Prosedur Operasional yang telah di tetapkan dan perlu mensosialisasikan kembali kepada perawat ruangan rawat inap tentang ketepatan pengembalian rekam medis dalam waktu 1x24 jam sesuai dengan Standar Prosedur Operasional.
Tinjauan Kelengkapan Pengisian Resume Medis Berdasarkan Elemen Penilaian Akreditasi SNARS 1.1 di RSUD Kembangan
Muammar Dzachwani;
Deasy Rosmala Dewi;
Puteri Fannya;
Laela Indawati
Indonesian Journal of Health Information Management Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Husada Karanganyar
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (164.568 KB)
|
DOI: 10.54877/ijhim.v2i1.37
Ringkasan pulang ( resume atau discharge summary) adalah ringkasan dari seluruh masa perawatan dan pengobatan pasien sebagaimana yang telah diupayakan oleh para tenaga kesehatan dan pihak terkait, lembar resume medis harus ditandatangani oleh dokter penanggung jawab pasien. Kelengkapan resume medis digunakan untuk dasar pembuatan laporan intern dan ekstern rumah sakit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kelengkapan pengisian resume medis berdasarkan elemen penilaian akreditasi SNARS 1.1. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan teknik pengumpulan data adalah observasi, analisis kuantitatif, dan pedoman wawancara. Berdasarkan hasil penelitian mengenai Standar Prosedur Operasional pengisian resume medis di RSUD Kembangan Jakarta sudah ada, dimana terdapat 3 prosedur yang belum dijalankan yaitu tidak adanya buku catatan yang mencatat mengenai resume yang belum diisi, melengkapi resume medis dilakukan di ruang rawat inap, belum tersedianya buku catatan yang mencatat resume medis yang belum diisi. Kelengkapan resume medis berdasarkan elemen penilaian akreditasi SNARS 1.1 91,59% dari 90 resume medis dan tidak lengkap 8,41%. Dampak dari ketidaklengkapan resume medis membuat angka review rekam medis menjadi tidak bagus, bagi pasien bpjs klaim menjadi terhambat, membuat proses kelanjutan pengobatan terganggu karna riwayat pengobatan pasien tidak lengkap, tidak lengkap resume juga berpengeraruh terhadap akreditasi rumah sakit. Perlunya disosialisasikan kembali mengenai Standar Operasional Prosedur dan perlu ketegasan dari pihak Direktur rumah sakit agar tingkat kedisiplinan dalam pengisian resume medis dapat terlaksana dengan baik dan tepat waktu.
TEKNIK TELAAH SOAL UJI KOMPETENSI PEREKAM MEDIS DAN PENGGUNAAN APLIKASI UJIAN ONLINE DI MASA PANDEMI
Nanda Aula Rumana;
Laela Indawati;
Deasy Rosmala Dewi;
Daniel Happy Putra;
Puteri Fannya
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2021): Volume 2 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/cdj.v2i2.1932
Tenaga kesehatan merupakan seseorang yang mengabdikan dirinya pada bidang. Salah satu tenaga kesehatan diantaranya adalah petugas rekam medis dan informasi kesehatan. Seorang perekam medis dan informasi kesehatan harus mempunyai kompetensi yang baik, perekam medis dan informasi kesehatan diharuskan mampu melakukan tugas dalam memberikan pelayanan rekam medis dan informasi kesehatan yang bermutu tinggi dengan memperlihatkan beberapa kompetensi. Untuk menghadapi uji kompetensi tenaga kesehatan tersebut, selain dari sisi peserta didik harus mempersiapkan diri dengan belajar dan berlatih, tenaga dosen juga harus membuat soal yang landasannya berdasarkan format soal uji kompetensi. Maka dari itu, diperlukan telaah soal sebagai upaya institusi pendidikan sehingga setiap dosen mampu menghasilkan soal-soal untuk mencapai kompetensi mata kuliah secara optimal, mempunyai validitas yang tinggi dengan analisis yang dapat diterima secara nasional serta dapat terbentuk bank soal sebagai persiapan uji kompetensi. Pengabdian ini dilaksanakan melalui video conference (via aplikasi zoom) pada 15 Juli 2020 dikarenakan wabah pandemi Covid-19. Selain itu, kegiatan juga disiarkan secara live dalam platform youtube. Output dalam kegiatan ini diharapkan keterampilan dosen setelah diberikan materi tentang teknik telaah soal uji kompetensi perekam medis dan penggunaan aplikasi ujian online meningkat. Sehingga pada masa mendatang dosen tidak mengalami kesalahan pada saat pembuatan soal.
Gambaran Sistem Penyimpanan Rekam Medis Di Indonesia (Literature Review)
Listania Aisyah Putri;
Puteri Fannya;
Laela Indawati;
Daniel Happy Putra
Jurnal Manajemen Informasi dan Administrasi Kesehatan Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Program Studi Perekam Medis & Informasi Kesehatan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32585/jmiak.v5i1.2121
Penyimpanan rekam medis merupakan tempat dimana terdapat berkas-berkas yang berisikan catatan yang didalamnya terdapat identitas pasien, pencatatan diagnosa, pengobatan pasien dan tindakan yang dilakukan oleh pelayanan kesehatan yang bersifat rahasia. Agar formulir rekam medis tetap aman dan terhindar dari debu dan cairan, maka setiap lembar kertas harus dimasukkan ke dalam map atau folder. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem penyimpanan rekam medis dan masalah pada sistem penyimpanan rekam medis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah literature review dengan sumber jurnal Google Scholar dan Garuda Ristekbrin. Hasil penelitian berdasarkan tinjauan literature review terhadap 24 jurnal mengenai sistem penyimpanan rekam medis dapat disimpulkan bahwa terdapat Terdapat 10 jurnal menggunakan sistem sentralisasi, 13 jurnal menggunakan sistem desentralisasi dan 1 jurnal menggunakan wilayah. Terdapat 13 jurnal menggunakan sistem penjajaran Straight Numerical Filing, 9 jurnal menggunakan sistem penjajaran Terminal digit filing dan 1 jurnal Middle Digit Filing. Masalah dalam sistem penyimpanan yaitu petugas yang tidak memakai tracer saat pengambilan rekam medis, data rekam medis yang menjadi tidak berkesinambungan antara rekam medis rawat jalan dan rawat inap, filing yang dilakukan oleh semua petugas, penumpukkan rekam medis, tidak adanya alat pengangkut berkas (trolly), tangga dan tracer. Disarankan kepada kepala rekam medis untuk menambah sarana dan prasarana yang dibutuhkan di unit rekam medis.
Tinjauan Ketepatan Pengkodean Penyakit pada Rekam Medis Pasien Rawat Inap Peserta BPJS di Rumah Sakit Angkatan Udara dr. M. Hassan Toto Bogor Tahun 2021
Lasmaria Simorangkir;
Puteri Fannya;
Laela Indawati;
Daniel Happy Putra
Jurnal Manajemen Informasi dan Administrasi Kesehatan Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Program Studi Perekam Medis & Informasi Kesehatan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32585/jmiak.v5i1.2098
ABSTRACTThe accuracy of disease coding is very important for hospitals because it facilitates the presentation of information data and as a determinant of treatment costs. Disease coding was performed by a coder with the ICD-10 and ICD-9-CM manuals. The purpose of this study was to determine the percentage accuracy of coding for inpatients BPJS participants at the Air Force Hospital dr. M. Hassan Toto Bogor Tahun 2021. This study used a descriptive method with a quantitative analysis approach, with 90 samples taken using a simple random sampling technique. From the 90 samples, it was found that the accuracy of coding for the disease of inpatients BPJS participants at the Air Force Hospital dr. M. Hassan Toto Bogor Tahun 2021 as many as 65 (72.2%) and 25 (27.8%) are incorrect. In identifying obstacles in the implementation of coding, the researchers used the 5M element. The inaccuracy of coding disease based on the Man element is due to the lack of officer resources and the coder officers who are less thorough. From the Material element, the doctor's writing was not legible and the medical record file was late in returning from the treatment room. And from the Method element because the SPO regarding the use of the 5th character does not yet exist and the coding officer tends to use rote. Keyword : the accuracy of disease coding, BPJS, element 5MABSTRAKKetepatan pengkodean penyakit sangat penting bagi rumah sakit karena memudahkan dalam penyajian data informasi dan sebagai penentu biaya perawatan. Pengkodean penyakit dilakukan oleh koder dengan buku pedoman ICD-10 dan ICD-9-CM. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persentase ketepatan pengkodean penyakit pasien rawat inap peserta BPJS di Rumah Sakit Angkatan Udara dr. M. Hassan Toto Bogor Tahun 2021. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan analisa kuantitatif, dengan pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling sebanyak 90 sampel. Dari 90 sampel tersebut didapatkan hasil bahwa ketepatan pengkodean penyakit pasien rawat inap peserta BPJS di Rumah Sakit Angkatan Udara dr. M. Hassan Toto Bogor Tahun 2021 sebanyak 65 (72,2%) dan 25 (27,8%) tidak tepat. Dalam mengidentifikasi hambatan dalam pelaksanaan pengkodean, peneliti menggunakan unsur 5M. Ketidaktepatan pengkodean penyakit berdasarkan unsur Man karena kurangnya SDM PMIK dan petugas koder yang kurang teliti. Dari unsur Material karena tulisan dokter yang tidak terbaca dan terlambatnya pengembalian berkas rekam medis dari ruang perawatan. Dan dari unsur Method karena SPO tentang penggunaan karakter ke-5 belum ada dan petugas koding yang cenderung menggunakan hafalan. Kata Kunci : Ketepatan pengkodean penyakit, BPJS, unsur 5M
Penerimaan Pasien Terhadap Sistem Pendaftaran Online Menggunakan Technology Acceptance Model di RSUP Fatmawati
Nanda Aula Rumana;
Elina Intan Apzari;
Deasy Rosmala Dewi;
Laela Indawati;
Noor Yulia
Faktor Exacta Vol 13, No 1 (2020)
Publisher : LPPM
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30998/faktorexacta.v13i1.5611
Sistem pendaftaran online adalah sebuah sistem dimana pasien melakukan pendaftaran untuk mendapatkan pemeriksaan dari fasilitas pelayanan kesehatan dengan memanfaatkan teknologi. Saat ini beberapa rumah sakit milik pemerintah sudah menerapkan sistem pendaftaran online guna mempermudah proses pendaftaran pasien. Technology Acceptance Model merupakan sebuah model untuk mengukur faktor yang mempengaruhi diterimanya suatu sistem informasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran penerimaan pasien terhadap pendaftaran online serta kendala yang terjadi saat menggunakan pendaftaran online. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis kuantitatif dengan desain penelitian crossectional. Dari hasil penelitian yang melibatkan 106 responden 48% diantaranya menyatakan sudah menggunakan sistem pendaftaran online. Karakteristik pasien di RSUP Fatmawati mayoritas berjenis kelamin perempuan (69,81%), umur rata-rata 36 tahun, pendidikan terakhir kebanyakan berpendidikan SMA (59,4%), berstatus menikah (84%), pekerjaan terbanyak yaitu Ibu rumah tangga (31,1%), suku terbanyak yaitu jawa (33%). Pendapatan rata-rata keluarga >UMR (69%). factor yang mempengaruhi penerimaan pasien terhadap sistem pendaftaran online di RSUP Fatmawati adalah faktor Perceived Ease of Use (persepsi kemudahan penggunaan), Behavioral Intention to Use (niat perilaku). Faktor yang paling berpengaruh terhadap penerimaan pasien pada sistem pendaftaran online adalah faktor Behavioral Intention to Use/niat perilaku.. Disarankan RSUP Fatmawati untuk lebih menyosialisasikan cara menggunakan pendaftaran online kepada pasien/masyarakat. Selain itu diharapkan sistem tidak hanya dibuat di android, tapi juga di iOS agar jangkauannya lebih luas, dan diharapkan tersedianya informasi terkait batasan pasien di poliklinik.
Penerimaan Petugas terhadap ePuskesmas di Puskesmas Kecamatan Matraman Jakarta Timur
Aqshal Hidayatullah;
Nanda Aula Rumana;
Puteri Fannya;
Laela Indawati
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33560/jmiki.v10i1.396
AbstrakDalam meningkatkan manajemen penyelenggaraan puskesmas perlu dukungan sistem informasi puskesmas yang mampu menjamin ketersediaan data dan informasi secara cepat, akurat, terkini, berkelanjutan, dan dapat dipertanggungjawabkan. Sebuah sistem yang digunakan untuk menilai penerimaan pengguna terhadap teknologi diantaranya adalah TAM (Technology Acceptance Model). Tujuan penelitian ini mengetahui penerimaan petugas terhadap ePuskesmas di Puskesmas Kecamatan Matraman. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kecamatan Matraman dengan jumlah sampel 62 responden yang mengisi angket penelitian. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pada persepsi kegunaan 44% menyatakan kurang baik, pada persepsi kemudahan 45% menyatakan kurang baik, pada sikap menggunakan 45% menyatakan kurang baik, pada niat perilaku menggunakan 47% menyatakan kurang baik, pada penggunaan sesungguhnya 48% menyatakan kurang baik. Hasil dari kelima variabel didapatkan penerimaan petugas terhadap ePuskesmas di Puskesmas Kecamatan Matraman dengan 35 responden (56%) menyatakan menerima ePuskesmas dan 27 responden (44%) menyatakan tidak menerima ePuskesmas.
Analisis Akurasi Koding Pada Pengembalian Klaim BPJS Rawat Inap Di RSUP Fatmawati Tahun 2016
Laela Indawati
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33560/jmiki.v7i2.230
Penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi terhadap perkembangan keilmuan dan dapat meminimalkan pengembalian klaim BPJS terkait koding. Adanya pengembalian klaim rawat inap pasien BPJS terkait akurasi koding atau ketidaksesuaian pengkodean terhadap diagnosis dan tindakan sebesar 30% dari berkas yang dikembalikan menjadi latar belakang penelitian ini. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan studi kasus. Tehnik pengumpulan data berupa observasi, studi literature dan wawancara.Penyebab pengembalian klaim pasien rawat inap terkait akurasi koding diantaranya karena kurangnya pemeriksaan penunjang pendukung diagnosis, ketidaktepatan pemberian kode oleh koder, dan ketidaksesuaian dengan rule MB dan konsensus. Disarankan ada satu pedoman kerja yang mengatur tugas hak wewenang dan tanggung jawab dari masing masing profesi seperti dokter, koder, dan verifikator BPJS.
Penerimaan Pengguna Terhadap Sistem Informasi Manajemen Rekam Medis (SIMRM) Di RSUD Tebet Jakarta Selatan Tahun 2021
Anggi Alpiyani;
Nanda Aula Rumana;
Daniel Happy Putra;
Laela Indawati
SEHATMAS: Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Yayasan Literasi Sains Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (231.166 KB)
|
DOI: 10.55123/sehatmas.v1i1.34
Rumah Sakit Umum Daerah Tebet, South Jakarta, has been using a computerized management information system for medical record services called the Hospital Information System (HIS) since 2017. The presence of the Medical Record Management Information System (SIMRM) at the Rumah Sakit Umum Daerah Tebet, has brought many influences to services. Along with the implementation of SIMRM, it is necessary to assess whether the system is running properly and has been accepted by its users, in this case the medical record officer. The research method used The research method that the researcher uses is a quantitative descriptive method using the Technology Acceptance Model (TAM) to assess the perception of technology users as seen from 5 constructs, namely perceived ease of use, perceived usefulness. , perceptions of attitudes toward using, behavioral intention to use and actual usage by distributing questionnaires to 16 respondents consisting of 7 medical record unit officers and 9 registration unit officers. The results showed that the average user acceptance of SIMRM in South Jakarta Hospital as seen from the 5 TAM constructs was 75% received and 25% did not receive which means SIMRM was received by the user. It is recommended for the hospital to conduct socialization and training in accordance with the needs of officers.