Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Tinjauan Kebutuhan Tenaga Assembling Rekam Medis Rawat Inap Berdasarkan Beban Kerja di Rumah Sakit Menggunakan Analisa Beban Kerja Kesehatan Alfi Shiddiq Syafrian; Muniroh Muniroh; Lily Widjaja; Laela Indawati
Jurnal sosial dan sains Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Sosial dan Sains
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jurnalsosains.v3i2.689

Abstract

Latar Belakang : Rumkital Marinir Cilandak, Kota Jakarta Selatan yang merupakan rumah sakit tipe B dimana unit rekam medis khususnya dibagian assembling rawat inap hanya memiliki 1 tenaga kerja. Assembling di rumah sakit berfungsi untuk melengkapi isi dan merakit dokumen rekam medis yang belum sempurna. Diketahui kegiatan assembling dilakukan oleh 1 petugas dengan jumlah rekam medis 7.597 pasien rawat inap pada tahun 2021. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran jumlah kebutuhan tenaga rekam medis assembling rawat inap yang sesuai dengan beban kerja di Rumkital Marinir Cilandak. Metode : Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif, yaitu melakukan penelitian secara langsung untuk mengetahui jumlah kebutuhan tenaga assembling berdasakan data dari wawancara dan observasi. Hasil : Berdasarkan hasil perhitungan Analisis Beban Kerja Kesehatan (ABK Kes) diketahui Standar Beban Kerja (SBK) 5.891 rekam medis/tahun dibagi capaian 1 tahun 7.597 pasien rawat inap lalu dibagi lagi dengan Standar Tugas Penunjang (STP) didapatkan jumlah tenaga assembling rawat inap yang dibutuhkan sebanyak 2 orang. Kesimpulan: Disimpulkan bahwa Standar Prosedur Operasional (SPO) proses assembling rekam medis di Rumkital Marinir Cilandak diterbitkan pada tanggal 21 Desember 2018, dan belum ada revisi terbaru dari pihak Rumkital.
Lecture Share Series: Optimization of Public Health Post Covid Pandemic Era: “HEALTH INFORMATION IN EMERGENCIES” Laela indawati; Daniel Happy Putra; Puteri Fannya
Indonesian Journal of Health Information Management Services Vol. 2 No. 2 (2022): Indonesian Journal of Health Information Management Services (IJHIMS)
Publisher : APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.275 KB) | DOI: 10.33560/ijhims.v2i2.47

Abstract

Pandemi penyakit virus corona 2019 (COVID-19) merupakan salah satu krisis kesehatan masyarakat terbesar dalam sejarah baru-baru ini, yang telah menyebabkan gangguan besar-besaran dan belum pernah terjadi sebelumnya terhadap kehidupan sosial dan ekonomi secara global. Dengan adanya pandemi kita banyak belajar bagaimana mengoptimalkan sumber daya yang ada. Namun kita juga tidak boleh lengah dengan jumlah kasus yang mengalami penurunan. Dengan terjadinya bencana alam akhir-akhir ini, kita perlu mewaspadai meningkatnya jumlah kasus, karena banyak korban bencana yang berada di pengungsian, hal ini dapat mempengaruhi penyebaran virus. Tidak hanya virus COVID-19, tetapi juga penyakit lain yang dapat melemahkan kekebalan kesehatan masyarakat. Hal ini harus kita perhatikan agar tidak terjadi gelombang pandemi seperti yang pernah terjadi. Salah satu cara untuk menyampaikan hasil pemikiran ataupun penelitian adalah dengan webinar yang dapat diikuti lintas institusi maupun negara. Asean Lecture Community (ALC) menyediakan wadah khusus bagi dosen untuk menyampaikan pemikiran, best practice, maupun hasil penelitian, yang dapat diikuti oleh dosen dan mahasiswa, sehingga dapat meningkatkan wawasan maupun pengetahuan bagi yang mengikuti. Untuk itu kami mencoba untuk melakukan pengabdian masyarakat yang difasilitasi oleh Asean Lecture Community (ALC) sebagai narasumber dalam kegiatan sharing lecture.
Gambaran Penggunaan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas Dengan Metode Pieces di Puskesmas Kunciran Silfa Haniasti; Daniel Happy Putra; Laela Indawati; Deasy Rosmala Dewi
Jurnal sosial dan sains Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Sosial dan Sains
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jurnalsosains.v3i2.690

Abstract

Latar Belakang : SIMPUS merupakan Sistem Informasi Manajamen Puskesmas yang mempunyai tugas untuk mengatur data pasien mulai dari pendaftaran, pemeriksaan diagnosis dan pengambilan obat yang nantinya data tesebut akan menjadi laporan Puskesmas. Sistem Informasi Manajemen Puskesmas yang digunakan oleh Pusekesmas Kunciran adalah e-Puskesmas. e-Puskesmas merupakan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas yang berbasis web based dan mobile digunakan untuk membantu dalam pelayanan dan manajemen Puskesmas dari mulai pendaftaran pasien, pelayanan poli, sampai dengan pelaporan ke tingkat dinas kesehatan kota/kabupaten dan Provinsi. Tujuan : Tujuan penelitian untuk memberikan gambaran penggunaan sistem informasi manajemen puskesmas yang ada di puskesmas kunciran dengan aspek performance (kinerja), information (informasi), economic (ekonomi), control (pengendalian), efficiency (efisiensi), service (layanan). Metode : Metode penelitian ini deskriptif dengan pendeketan kualitatif. Pada penggunaan sistem ini ditemukan permasalahan seperti, jaringan yang tidak stabil karna jumlah penggunaan Wi-Fi yang kurang sehingga mempengaruhi jangkauan internet yang menyebabkan penggunaan e-Puskesmas menjadi membutuhkan waktu yang lama dan mengganggu pelayanan. Hasil : Hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Kunciran dalam Penggunaan e-Puskesmas untuk waktu penggunaan masih mengalami kendala karena jangkauan internet yang tidak sampai ke seluruh gedung, sehingga menimbulkan lambatnya proses untuk menginput data. Kesimpulan : Dilihat dari aspek Performance (kinerja), penggunaan sistem informasi manajemen puskesmas yang digunakan oleh Puskesmas Kunciran yaitu, ePuskesmas. Pada penggunaannya masih membutuhkan waktu yang lama ketika ingin melakukan input data pasien dikarenakan kendala jaringan. Pada aspek Information (informasi), sistem belum bisa menghasilkan infromasi yang sesuai dengan kebutuhan untuk kegiatan pelaporan.
EVALUASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) DENGAN METODE HOT-FIT DI PUSKESMAS KECAMATAN CAKUNG Abdul Rokim; Daniel Happy Putra; Nanda Aula Rumana; Laela Indawati
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 2 No. 11: April 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jirk.v2i11.5259

Abstract

Penyelenggaran Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) yang diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 31 Tahun 2019 bahwa setiap puskesmas wajib menyelenggarakan Sistem Informasi Puskesmas (SIP). Puskesmas Kecamatan Cakung sudah mengimplementasikan epuskesmas pada tahun 2016 namun masih banyak kendala yang dihadapi ketersedian Standar Operasional Prosedure (SOP) tentang tata cara penggunaan SIMPUS yang tidak merata, ketersediaan SDM yang kurang, program pelatihan SIMPUS berkala yang tidak dijalankan, sering terjadi error pada aplikasi epuskesmas tidak bisa bridging ke BPJS. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan dari setiap variabel model HOT-fit yaitu hubungan antara human-technology, human-organization, organization-technology. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji korelasi pearson, dan uji korelasi rank-spearman dengan jumlah responden 25 petugas yang menggunakan sistem epuskesmas. Hasil identifikasi hubungan antara manusia (human) dengan teknologi (technology) memiliki hubungan yang signifikan, tingkat hubungan variabel memiliki hubungan yang kuat, dan memiliki arah hubungan yang searah (p-value : 0,002, r/rho : 0,593). Identifikasi hubungan antara organisasi (organization) dengan teknologi (technology) memiliki hubungan yang signifikan, tingkat hubungan variabel memiliki hubungan yang kuat dan memiliki arah hubungan yang searah (Sig. : 0,000, CC : 0,700). Identifikasi hubungan antara manusia (human) dengan organisasi (organization) memiliki hubungan yang tidak signifikan, tingkat hubungan kedua variabel memiliki hubungan cukup kuat dan arah hubungan searah (p-value : 0,083, r/rho : 0,354).
Tinjauan Kepuasan Pasien Terhadap Kualitas Layanan di Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia Diva Sabina; Puteri Fannya; Laela Indawati; Dina Sonia
Mutiara: Multidiciplinary Scientifict Journal Vol. 1 No. 9 (2023): Mutiara: Multidiciplinary Scientifict Journal
Publisher : Al Makki Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57185/mutiara.v1i9.76

Abstract

Kepuasan pasien ialah tingkat perasaan yang timbul sebagai akibat dari kinerja terhadap layanan kesehatan guna memperoleh perbandingan dengan apa yang diharapkannya. Namun tingkat kepuasan pasien masih menjadi permasalahan yang cukup mendasar, kepuasan pasien dapat dilihat dari berjalan dengan baiknya kualitas layanan. Kualitas layanan adalah sebuah tindakan yang dilakukan oleh seseorang yang menjual kepada konsumen atau pembeli demi mencukupkan kebutuhan dan kenginan mereka. Perilaku itu dapat bertujuan terhadap pencapaian sebuah kepuasan mereka sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Tinjauan Kepuasan Pasien Terhadap Kualitas Layanan Di Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan analisis kuantitatif. Sampel sebanyak 106 pasien menggunakan estimasi proporsi dengan menggunakan pengukuran 5 dimensi kualitas layanan (servqual) (Responsivness) daya tanggap, (Tangible) bukti fisik, (Reability) kehandalan, (Assurance) kepastian, (Emphaty) empati. Hasil Penelitian : Dari 106 responden yang diukur pada 5 dimensi kualitas layanan yaitu (Responsivness) daya tanggap memperoleh kepuasan sebesar 56,6% , (Tangible) bukti fisik memperoleh kepuasan sebesar 55,7%, (Reability) kehandalan memperoleh kepuasan sebesar 47,2%, (Assurance) kepastian memperoleh kepuasan sebesar 39,6%, (Emphaty) empati memperoleh kepuasan sebesar 42,5%, Sehingga dimensi dengan kepuasan tertinggi yaitu pada dimensi daya tanggap (responsiveness). Pada penelitian ini diperoleh Gap Score (kesenjangan) sebesar (-0,40) negatif, hal ini terjadi karena tingginya harapan pasien dan kurangnya kenyataan yang didapat oleh pasien. Berdasarkan hasil penelitian, diharapkan pihak rumah sakit dan petugas pendaftaran dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada pasien rawat jalan di Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia.
GAMBARAN KETEPATAN PENGODEAN PENYEBAB KEMATIAN PADA SERTIFIKAT MEDIS PENYEBAB KEMATIAN KASUS PERINATAL DI RSIA TIARA CIKUPA Octa Rina Sari; Laela Indawati; Noor Yulia; Lily Widjaja
Nusantara Hasana Journal Vol. 3 No. 3 (2023): Nusantara Hasana Journal, August 2023
Publisher : Yayasan Nusantara Hasana Berdikari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59003/nhj.v3i3.957

Abstract

The basic cause of death is used as an evaluation of a health service, knowing the general health status, reporting mortality and prevention of deadly diseases and preparing for medical needs in the future. The purpose of this research is to know the description of the accuracy of the coding accuracy of the cause of death on the perinatal case death certificate at RSIA Tiara. The research method used in this research is a descriptive mix method where a mix of quantitative and qualitative is by describing and explaining the accuracy of the UCoD coding on medical certificates causing death in perinatal cases. The population in this study were all medical records of babies who died in 2020, 2021 and 2022, totaling 32 medical records. The sample used in this study was a saturated sample where all populations were sampled, namely 32 medical records. The results of the presentation of the accuracy of the coding on the medical certification cause of death were as much as 69% while those that were not correct were as many as 31%. It is preferable to code all diagnoses in the prenatal case death certificate using the guideline and rules P1,P2,P3,P4 to give the correct code. Factors causing inaccuracy in codification of the underlying cause of death on the death certificate, the doctor's writing on the infant's medical resume in the final diagnosis section using cursive letters creates obstacles for the coding officer in determining the correct code. There is no special SPO for coding prenatal cases. Lack of human resources with a background in medical records.