Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

OPTIMASI PROSES EKSTRAKSI MINYAK IKAN METODE SOXHLETASI DENGAN VARIASI JENIS PELARUT DAN SUHU BERBEDA Sahriawati Sahriawati; Ahmad Daud
JURNAL GALUNG TROPIKA Vol 5 No 3 (2016)
Publisher : Fapetrik-UMPAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (75.961 KB) | DOI: 10.31850/jgt.v5i3.186

Abstract

Lipid merupakan senyawa organik yang tidak larut dalam air. Lipid larut pada pelarut organik non polar, seperti aseton, alkohol, eter, benzena, dan kloroform. Keberadaan lemak dalam suatu bahan pangan perlu dipertimbangkan konsentrasinya. Selain memiliki fungsi yang penting bagi tubuh, lemak juga memiliki efek negatif. Reaksi oksidasi dan hidrolisis hingga menyebabkan ketengikan pada ikan dan bahan pangan lainnya adalah efek negatifnya. Ekstraksi dilakukan untuk mengetahui konsentrasi lemak bahan pangan. Ekstraksi dengan soxhlet merupakan cara ekstraksi yang efisien dan efektif untuk menentukan kadar minyak atau lemak suatu bahan. Proses ekstraksi dipengaruhi oleh metode, pelarut, suhu, serta waktu ekstraksi yang akan berpengaruh terhadap konsentrasi serta kualitas ekstrak minyak yang dihasilkan. Tujuan penelitian ini adalah penggunaan beberapa jenis pelarut dan suhu ekstraksi yang berbeda dengan menggunakan metode soxhletasi. Untuk mendapatkan konsentrasi minyak ikan yang optimal serta kualitas minyak ikan terbaik berdasarkan kadar asam lemak bebas dan bilangan peroksida. Variabel pada penelitian ini adalah jenis pelarut (n-heksan, dietil eter, kloroform dan benzen) dan suhu ekstraksi (50oC, 60oC, 70oC, 80oC, 90oC). Hasil penelitian menunjukkan pelarut dietil eter pada suhu 80oC adalah perlakuan terbaik, yang menghasilkan konsentrasi minyak ikan sebesar 18,27%, bilangan peroksida 0,200 mek/kg, dan kadar asam lemak bebas 0,07% b/b.
Pengembangan Prosedur Analisis Total Volatil Bases dengan Menggunakan Indikator Alami Ahmad Daud; Sahriawati Sahriawati
Agrokompleks Vol 17 No 1 (2018): Agrokompleks Edisi Januari
Publisher : PPPM Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v17i1.148

Abstract

Berbagai upaya telah dilakukan untuk menemukan metode pengukuran tingkat kesegaran ikan yang cepat dan dapat diandalkan. Berbagai metode telah digunakan untuk mengukur perubahan postmortem pada kualitas sensori, kimia dan mikrobiologi ikan. Salah satu metode analisis yang menggunakan indikator yaitu analisis Total Volatil Base Nitrogen (TVB-N), sebagai salah satu analisis untuk menguji kemunduran mutu ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pemanfaatan ekstrak secang, ekstrak daun jati, ekstrak kulit buah naga sebagai indikator alami dalam analisis TVB-N. Penelitian ini bersifat eksperimental, dengan subjek penelitian adalah indikator alami ; ekstrak kayu secang, ekstrak daun jati, ekstrak kulit buah naga. Objek dalam penelitian ini adalah titik akhir titrasi pada analisa TVB, ketepatan dan kecermatan penggunaannya dalam analisa TVB-N. Hasil penelitian menunjukkan warna titik akhir titrasi dengan indikator secang, kulit buah naga, ekstrak daun jati berturut-turut berwarna: kuning, tidak berwarna, merah tua. Kombinasi perlakuan filtrat sampel di tambah indikator secang dan larutan penampung asam borat 3% ditambah indikator tashiro merupakan perlakuan yang dapat dimanfaatkan sebagai alternatif penggunaan indikator alami pada analisa TVB-N, dengan volume titrasi rata-rata 5,76 ml, titik akhir titrasi berwarna kuning dan kadar TVB-N sebesar 31,12 mg%N. Standar deviasi dari perlakuan tersebut sebesar 0,053 sehingga perlakuan tersebut cermat sebagai indikator dalam analisa TVB-N.
Kajian Penerapan Faktor yang Mempengaruhi Akurasi Penentuan Kadar Air Metode Thermogravimetri Ahmad Daud; Suriati Suriati; Nuzulyanti Nuzulyanti
Lutjanus Vol 24 No 2 (2019): Lutjanus Edisi Desember
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/jlpp.v24i2.79

Abstract

Kadar air adalah salah satu metode uji laboratorium kimia yang sangat penting dalam industri pangan untuk menentukan kualitas dan ketahanan pangan terhadap kerusakan yangmungkin terjadi . Pengukuran kadar air dalam bahan pangan dapat ditentukan dengan beberapa metode, yaitu: dengan metode pengeringan ( thermogravimeri ), metode destilasi ( thermovolumetri ), metode fisis dan metode kimiawi ( Karl Fischer Method ). Pada umumnya penentuan kadar air bahan pangan dilakukan dengan mengeringkan bahan dalam oven suhu 105-1100C selama 5 jam atau sampai diperoleh berat konstan. Metode ini dikenal dengan metode pengeringan atau metode thermogravimetri yang mengacu pada SNI 01-2354.2-2006. Pada metode penentuan kadar air secara Thermogravimetri ini terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi akurasi penentuan kadar air bahan, yaitu: Suhu dan kelembaban ( RH ) ruang kerja / laboratorium, Suhu dan tekanan udara pada ruang oven, Ukuran dan struktur partikel sampel, Ukuran wadah / botol timbang ( ratio diameter : tinggi ). Berdasarkan hal tersebut di atas, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengkaji faktor suhu dalam ruang oven, ukuran partikel sampel, serta bentuk wadah / botol timbang yang digunakan yang dapat mempengaruhi akurasi penentuan kadar air metode thermogravimetri. Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian iniadalah rancangan acak lengkap faktorial dengan beberapa faktor perlakuan : A = Suhu udara pada ruang oven (A1 = 100oC, A2 = 105oC, A3 = 110oC). B = Ukuran wadah / botol timbang (B1 = Cawan Porselin Diameter 5 cm : Tinggi 4,5 cm, Volume 50 ml, B2 = Cawan Porselin Diameter 4 cm : Tinggi 4 cm, Volume 30 ml, B3 = Cawan Porselin Diameter 4 cm : Tinggi 3,5 cm, Volume 25 ml. C = Ukuran partikel sampel (C1 = 50 mesh, C2 = 100 mesh,C3 = 120 mesh). Hasil Analisis menunjukkan perlakuan suhu dalam ruang oven, ukuran partikel sampel,ukuran wadah atau botol timbang berpengaruh nyata terhadap kadar air tepung ikan (p ˂ 0,05).