Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

GAMBARAN KEJADIAN EKSPULSI PEMAKAIAN KONTRASEPSI IUD (INTRA UTERINE DEVICE) PASCA PARTUM DI PUSKESMAS KEMBARAN 1 TAHUN 2014 Wachyu Desi Andriyani; Maya Safitri; Susilo Rini
Viva Medika Vol 7 No 2 (2014)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.697 KB) | DOI: 10.35960/vm.v7i2.270

Abstract

Intra Uterine Device (IUD) contraception is still little used in family planning programs inIndonesia. IUD have been shown to not increase the risk of infection, perforation and bleeding.However, the incidence of expulsion higher (6-10%). Based on preliminary studies that have beenconducted by researchers at February 25, 2013 in Kembaran I Health Center data obtained fromthe 272 acceptor which uses, 121 IUD acceptors IUD are experiencing expulsion.This study aims to describe the incidence of expulsion of Contraception IUD (Intra Uterine Device)Post-Partum in Regional Kembaran I Health Center at 2014. Methods the study was a retrospective descriptive approach. The sample used is total sampling.The sample was all women who use the contraceptive IUD are 272 acceptors.From these studies showed acceptors were 151 (55.5%) did not undergo expulsion, while theacceptor 72 (62.1%) with parity primiparous, 87 (53.4%) acceptor with a history of serviceJampersal and 81 (50.6 %) acceptor with a history of mounting <40 days experienced expulsion. From these results the authors concluded that most of the acceptors are not experiencingexpulsion, expulsion is experiencing acceptor with parity primiparous, with a history ofservice Jampersal acceptor and acceptor with a history installation <40 days. Finally 272total acceptor IUD acceptors who suffered expulsion of as many as 121 acceptor. Keywords: post partum expulsion, IUD.
DESCRIPTION OF PREGNANT SATISFACTION OF SERVICE PRENATAL CARE (ANC) IN BPM NY. IDA YUSNIARTI, Amd. Keb VILLAGE KEDUNGRANDU Patikraja DISTRICT DISTRICT BANYUMAS 2014 Kartikasari B; Ikit Netra Wirakhmi; Susilo Rini
Viva Medika Vol 9 No 1 (2016)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.553 KB) | DOI: 10.35960/vm.v10i1.306

Abstract

Background : Studies of patient satisfaction need to be done in order to improve theperformance of obstetric care in case ANC best and oriented to patient satisfaction. Apreliminary survey conducted on 12 pregnant women who were conducting the examinationobtained 5 states in accordance with the services provided during the inspection because it isdone with precise and reliable, the service is polite and friendly, 3 states midwiferesponsiveness in resolving patient complaints, four people claimed services granted asexpected. Objective : to know the description satisfaction pregnant women to antenatal care providedby a midwife in the Ny BPM. Ida Yusniarti, Amd. Keb Village Kedungrandu PatikrajaDistrict of Banyumas 2014. Methods : This study used quantitative descriptive analysis with cross-sectional design, thisstudy uses primary data was acquired on August 14 to 19, 2014, with the enclosedquestionnaire (close ended) by accidental sampling technique of sampling, sample size of 30people. Result : The level of satisfaction obtained most of the pregnant women were satisfied asmuch as 16 respondents (53.3%), satisfaction levels based on the reliability of pregnantwomen said they were satisfied as much as 14 respondents (46.7%), satisfaction levels basedon the responsiveness of pregnant women said they were satisfied by 17 respondents(56.7%), satisfaction levels based on the assurance of pregnant women said they weresatisfied as much as 14 respondents (46.7%), the level of satisfaction of pregnant womenbased on empathy expressed satisfaction as much as 14 respondents (46.7%), and the level ofsatisfaction of pregnant women by tangibility menyatakanpuas as many as 15 respondents(50%). Conclusion: The satisfaction of pregnant women to antenatal care services in BPM Ny. IdaYusniarti, Amd. Keb Village Kedungrandu 2014 pregnant women found satisfaction levelslargely satisfied. Keywords : Satisfaction, pregnant women, antenatal care
Pengaruh Menggendong Posisi M Shape dengan Bonding Attachment dan Kualitas Tidur Bayi Feti Kumala Dewi; Tin Utami; Susilo Rini
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2021: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2021)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.733 KB)

Abstract

Untuk membuat bayi nyaman, salah satu cara yang digunakan adalah menggendongnya. Posisi M Shape, dianggap paling aman karena membuat panggul bayi tetap berada di dalam rongganya. Posisi M Shape juga memungkinkan bayi lebih tenang, mudah tidur, dan mempererat ikatan emosional dengan orang tua (bonding attachment) karena wajah bayi menghadap orang yang menggendongnya. Penelitian ini adalah cross sectional. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan accidental sampling, sampel penelitian ini adalah 200 bayi. Data penelitian adalah data primer dari wawancara tentang bonding attachment dan kualitas tidur bayi. Instrumen penelitian adalah kuisioner bonding attachment dan kualitas tidur bayi. Analisis dilakukan dengan uji Wilcoxon. Hasil penelitian Bonding Attachment sebelum posisi M Shape cukup dan setelah posisi M Shape menjadi baik sebanyak 54 ibu (27%), hasil uji Wilcoxon p value adalah 0,000 artinya ada pengaruh menggendong posisi M Shape terhadap Bonding Attachment. Kualitas tidur bayi sebelum posisi M Shape cukup dan setelah posisi M Shape menjadi baik sebanyak 54 ibu (27%) hasil uji Wilcoxon p value adalah 0,000 artinya ada pengaruh menggendong posisi M Shape terhadap kualitas tidur. Kesimpulan ada pengaruh menggendong posisi M Shape terhadap Bonding Attachment dan kualitas tidur bayi bayi di Posyandu Desa Toyareka Kecamatan Kemangkon Kabupaten Purbalingga.
Kehamilan dengan Riwayat PCOS: Bagaimana Pendekatan Menajemennya? Arlyana Hikmanti; Susilo Rini
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2021: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2021)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.599 KB)

Abstract

PCOS dikatakan sebagai endrokinopati yang paling sering terjadi pada wanita usia subur dan berhubungan dengan gangguan metabolisme dan disfungsi reproduktif. Seorang Wanita yang mengalami PCOS akan berisiko pada system kardiovaskuler dan terjadi diabetes militus tipe 2 dan diberberat jika terjadi pada kehamilan. Studi kasus ini dilakukan di RSI Bunda Arif dengan menggunakan metode penelitian ini adalah studi kasus yaitu melaporkan terperinci dari ibu hamil 6 minggu dengan riwayat PCOS, pernah melahirkan 1 kali dan keguguran 2 kali dan tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya dengan teknik wawancara, observasi, buku KIA dan rekam medik. Hasil studi kasus menggambarkan Wanita hamil dengan Riwayat PCOS tetap melakukan olah raga, memantau berat badan dan menjaga pola makan untuk kehamilan yang sehat.
Teknik Perawatan Payudara Pada Ibu Postpartum Susinta Wati; Susilo Rini; Arlyana Hikmanti
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 5 (2022): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Guna Menunjang Pencapaian Sustainable Developm
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Breast Care adalah salah satu untuk merangsang hormon oksitosin untuk menghasilkan ASI sedini mungkin dan memegang peran penting untuk menghadapi masalah menyusui. Teknik pemijatan dan rangsangan pada putting susu yang dilakukan pada breast care adalah latihan semacam efekhisapan bayi sebagai pemicu mengeluarkan ASI. Sebagai ibu yang menyusui bayinya, perawatan payudara dan putting susu merupakan suatu hal yang sangat penting, breast care yang tidak benar menyebabkan payudara bengkak penuh  dan putting pecah yang akan menjadi penyulit dalam proses menyusui, bila putting menjadi pecah-pecah proses menyusui ditangguhkan sampai putting tersebut sembuh. Penerapan Breast Care Untuk Mengatasi Menyusui Inefektif Post Partum pada Ny. E. Karya ilmiah ini mengunakan metode studi kasus, dilakukan pada Ny. E yang mempunyai masalah menyusui inefektif dengan ciri-ciri kencang dan nyeri. Breast Care dilakukan di Rumah Ny. E Twelagiri Rt 05/ Rw 03, Pagedongan, Banjarnegara, membutuhkan waktu kurang lebih 30 menit. Setelah dilakukan tindakan breast care Ny. E mengalami payudara sudah tampakpengosongan, sudah tidak tampak kencang, bayi menyusu kuat pada putting ibu, nyeri berkurang.Kata Kunci : Breast Care, Infektif Post partum, ASI
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS Fifi Hidayah; Susilo Rini; Arlyana Hikmanti
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 5 (2022): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Guna Menunjang Pencapaian Sustainable Developm
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Angka kematian ibu di Indonesia pada tahun 2020 yaitu 4.627 kasus. Angka tersebut mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun 2019 yaitu 4.221 kasus (Kemenkes RI, 2021). Diperkirakan sekitar 60% kematian ibu di Indonesia terjadi pada masa nifas atau postpartum. Sekitar 50% kematian terjadi pada 24 jam pertama, terutama pada 6 jam pertama setelah persalinan (6 jam postpartum). Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, pada tahun 2019 terjadi penurunan angka kematian ibu menjadi 76,9 per 100.000 kelahiran hidup. Kabupaten/kota dengan jumlah angka kematian ibu tertinggi di Provinsi Jawa Tengah yaitu Kabupaten Brebes sebanyak 37 kasus, Kabupaten Grobogan 36 kasus, dan Kabupaten Banjarnegara dengan 22 kasus. Cakupan kunjungan nifas di Provinsi Jawa Tengah tahun 2019 mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2018. Cakupan kunjungan nifas pada tahun 2019 yakni 98,41% sedangkan pada tahun 2018 sebesar 98,03%.Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Banjarnegara tahun 2019 adalah 139,83/100.000 kelahiran hidup dimana secara absolut dihitung dari jumlah kematian ibu sebesar 22 kasus dengan jumlah kelahiran hidup sebesar 15.733 bayi lahir hidup. 0,93%nya disumbang oleh puskesmas banjarnegara 2,berapa kasus diakibatkan oleh perdarahan postpartum, infeksi masa nifas, lochea yang berbau busuk, subinvolusi uterus, nyeri pada perut dan pelvis, pusing danlemas yang berlebihan disertai sakit kepala, nyeri epigastrik dan penglihatan kabur, suhu tubuh > 38° C, infeksi pada payudara, pembengkakan pada wajah maupun ekstremitas dan infeksi salurankemih (Mutiarasari & Sawitri, 2014). Dan keluhan tersebut dapat dicegah dengan salah satu cara pijat oxytosin pada ibu nifas yang selain dapat melancarkan produksi ASI juga dapat mencegah perdarahan oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan asuhan kebidanan pada Ibu Nifas Ny.S Umur 28 Tahun P2 A0 Ah1 6 Jam Post Partum Di Puskesmas Banjarnegara 2 Tahun 2022.Kata Kunci : nifas, persalinan, fisiologis, oksitosin,pijat