Setyowati Karyaningtyas
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGEMBANGAN BADAN USAHA MILIK DESA BERBASIS POTENSI DESA DAN EKONOMI KREATIF Setyowati Karyaningtyas
Majalah Ilmiah "PELITA ILMU" Vol 1, No 1 (2018): PELITA ILMU (JUNI 2018)
Publisher : STIA Pembangunan Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37849/mipi.v1i1.97

Abstract

Desa merupakan pusat dari kegiatan perekonomian bangsa. Oleh sebab itu,  pembangunan di mulai dari tahap bawah yaitu desa. Pemerintah saaat ini mulai  mengedepankan pembangunan desa dengan memberikan dana desa yang cukup besar guna untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat. Hal tersebut sudah masuk dalam UU yang khusus mengatur pembangunan Desa. Desa memiliki potensi yang sangat baik untuk kesejahteraan bangsa, sehingga hal tersebut perlu di mobilisasi agar potensi yang imiliki dapat di rasakan manfaatnya bagi seluruh masyarakat. Hadirnya BUMDes merupakan implementasi UU No. 6 Tahun 2014 tentang desa dalam upaya meningkatkan pendapatan masyarakat melalui mobilisasi potensi desa yang dibentuk langsung sesuai dengan inisiatif masyarakat.  Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di definisikan oleh Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 sebagai badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan dan usaha lain yang secara luas untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat desa.   Secara umum pendirian BUMDes dimaksudkan untuk: 1) Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, agar usaha masyarakat di desa berkembang; 2) Memberdayakan desa sebagai wilayah yang otonom dalam meningkatkan usaha-usaha produktif bagi pengentasan kemiskinan, pengangguran dan peningkatan PADes; dan 3) Meningkatkan kemandirian dan kapasitas desa beserta masyarakatnya dalam penguatan perekonomian masyarakat desa.Kata kunci: BUMDes, ekonomi pedesaan, badan hukum
Urgensi Sosialisasi Pemilu Bagi Pemilih Pemula Setyowati Karyaningtyas
Majalah Ilmiah "PELITA ILMU" Vol 2, No 1 (2019): PELITA ILMU (JUNI 2019)
Publisher : STIA Pembangunan Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37849/mipi.v2i1.121

Abstract

Pemilu tahun 2019 ini disebut sebagai Pemilu paling ruwet di seluruh dunia mengingat pemilihan anggota legeslatif serta Presiden dan Wakil Presiden dilakukan secara serentak berdasarkan amanah Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017. Di Negara berkembang termasuk Indonesia apatisme pemilih pemula dari tahun ke tahun kian meningkat. Hal ini sangat kontras dengan cita-cita reformasi yang membuka peluang besar untuk kebebasan berpendapat dan akses informasi bagi masyarakat. Selain itu, suara pemilih pemula ini juga rawan dimanfaatkan oleh oknum-oknum  yang sering menggunakan kampanye hitam untuk mendulang suara karena  mereka belum memiliki literasi politik yang memadai dan cenderung mengikuti tren di lingkungan tempat tinggalnya. Di tataran desa yang notabene tidak tersentuh sama sekali meskipun sudah ada himbauan dari KPU Pusat hingga Kabupaten/Kota untuk melakukan sosialisasi. Suara milenial mempunyai sumbangsih yang cukup besar pada Pemilu tahun 2019 bahkan disinyalir suara ini mampu mendudukkan 25 anggota dewan di kursi DPR RI, sehingga banyak oknum dan peserta Pemilu yang menggunakan segala cara untuk merebut simpati kaum milenial. Di satu sisi, orientasi politik pemilih pemula ini selalu dinamis dan akan berubah-ubah mengikuti kondisi yang ada, sehingga urgent sekali edukasi politik bagi mereka agar dapat menggunakan hak pilihnya dengan baik dan benar berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang matang dan tidak bersifat pragmatis.  
REDEFINISI KOMUNIKASI ADMINISTRASI Zakaria Lantang Sukirno; Setyowati Karyaningtyas; Alma Mandjusri; Des Hanafi
Jurnal Ilmiah Administrasita' Vol. 15 No. 1 (2024): EDISI JUNI 2024
Publisher : Program Studi Administrasi Publik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47030/administrasita.v15i1.747

Abstract

Multidisciplinarity between communication science/studies and administrative science has not been explicitly claimed within various literature. Whereas in fact, the subject of administrative communication has been long a discourse since the 1960s. So, how is the state-of-the art of administrative communication? This article aims to explore the development of administrative communication subject and to reveal the multidisciplinarity of communication science/studies and administrative science. The method used in this research is non-systematic stand alone review with  traditional-narrative review technique. The result of the study reveals the refinery and redefinition of administrative communication.