Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengembangan Model Sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional Melalui Peran Opinion Leader Niken Lestarini
ARISTO Vol 5, No 2 (2017): July
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.212 KB) | DOI: 10.24269/ars.v5i2.515

Abstract

This study aims to develop a model of socialization of the National Health Insurance through the role of Opnion Leader. The development of socialization model of National Health Insurance through the role of Opinion Leader is important because with the inclusion of communication technology in Rural areas has led to the emergence of social distance between opinion leaders (Opinion Leader) with the community. Although acknowledged that opinion leaders in Indonesia are still very instrumental in influencing the attitude and behavior of followers in the village. This research is also important to assist the Ponorogo Regency Government in implementing the National Health Insurance (JKN) Act organized by Social Security Administering Board (BPJS). This research is a continuation of research of Opnion Leader role which shows that its role is very high in socialization about Naional Health Insurance in the village. This research uses qualitative research paradigm. Data collection techniques used are in-depth interviews, observation and dukumentasi.Teknik Determination Informants using snowball technique, ie without determining the number of informants but based on information provided in accordance with the data required. Then the method of data analysis using Interactive Analysis Model. The results of research and discussion can be concluded that the Government set a target that in 2019 all Indonesian people have registered and have a card of National Health Insurance - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). So it has become a necessity for the socialization model that can really touch the people so that the target of the government can be achieved. Because JKN-KIS has become the thing that is needed by the society in carrying out their life to be healthy and prosperous and has been poured in Government regulation, the socialization model used belongs to the Represif socialization model. This socialization runs in one direction from one person to another. The implementation of the socialization of JKN-KIS should not only be the responsibility of the central and regional governments but the responsibility of all parties including the community as a whole. Through the role of Opinion Leader both formally and formally in the village community is needed because Opinion Leader is very close to the community and the place to ask related to all aspects of village life, in addition to understanding JKN-KIS there is awareness to become a participant of JKN-KIS both government-financed As well as pay dues independently.
Peta Politik Pemilukada Kabupaten Ponorogo 2020 di Tengah Pandemi Covid-19 Yusuf Adam Hilman; Khoirurrosyidin Khoirurrosyidin; Niken Lestarini
Politicon : Jurnal Ilmu Politik Vol 2, No 2 (2020): Politicon : Jurnal Ilmu Politik
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/politicon.v2i2.8983

Abstract

Pemilihan Kepala Daerah yang diselenggarakan tahun 2020 saat ini akan dilakukan dalam kondisi pandemi COVID-19, Kabupaten Ponorogo merupakan salah satunya, pelaksanaan pilkada memberikan tantangan terkait praktik demokrasi dan menjaga masyarakat supaya aman sesuai protokol kesehatan yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar peluang  peserta dalam Pilkada, selain itu bagaimana kesiapan mereka. Metode penelitian adalah deskriptif kualitatif, dengan mengumpulkan data sekunder dari pemberitaan media dan juga hasil penelitian, data yang terkumpul kemudian diuji keabsahan menggunakan triangulasi. Hasil penelitian memperlihatkan ada 2 (dua) calon kepala daerah yang diprediksi akan maju, yang pertama adalah Ipong Muhlisoni yang merupakan calon Incumbent, yang kedua adalah salah satu tokoh masyarakat yang pada periode pilkada sebelumnya menjadi pesaing yakni Sugiri Suncoko. Melihat pemilukada di era pandemi COVID–19, banyak hal yang harus diperhatikan oleh pihak penyelenggara pemilu, kandidat bupati dan calon bupati, serta massa pendukungnya, yakni mematuhi protokol kesehatan dan juga menjaga nilai pokok dari praktik demokrasi supaya dapat terpenuhi, yakni: transparan, profesional dan dapat dipertanggungjawabkan. Melihat kandidat yang muncul, sepertinya belum siap mengikuti pemilukada di tengah Covid - 19.
Sosialisasi Komunikasi Keluarga Bagi Anggota Pimpinan Daerah Aisyiyah Ponorogo Yang Terdampak Covid 19 Niken Lestarini; Diyah Atiek Mustikawati; Wahyudi Setiawan
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 3 No. 2 (2022): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Cv. Utility Project Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (753.039 KB)

Abstract

Pandemi covid19 yang berkepanjangan semakin menambah panjang dampak bagi tatanan sosial kemasyarakatan. Pandemi covid 19 telah membawa banyak korban. Berpijak dari kasus-kasus keluarga yang terdampak covid19 maka bagi keluarga akan memicu adanya ketidakharmonisan dalam keluarga renggangnya hubungan antar keluarga, bahkan harus memisahkan keluarga yang terpapar dengan anggota lainnya. Bahkan yang lebih sedih lagi ditingal selamanya oleh anggota keluarga karena meninggal dunia, tentu saja hal ini akan memberikan pengaruh pada faktor psikologis, ekonomi, sosial, pendidikan anak-anaknya dan sebagainya. Komunikasi keluarga yang efektif diharapkan mampu membuat keluarga yang terdampak kembali merasakan kebahagiaan seperti semula. Sosialisasi tentang pentingnya Komunikasi Keluarga di keluarga anggota Pimpinan Daerah Aisyiyah Ponorogo yang terdampak covid 19 mendesak untuk dilakukan karena banyak dari keluarga mereka yang terdampak covid 19. Adapun target dari dari pengabdian masyarakat ini adalah keluarga Pimpinan Daerah Aisyiyah Ponorogo yang terdampak covid 19 mampu memahami dan menerapkan Komunikasi keluarga baik secara koqnitif, afektif dan psikomotorik dalam keluarga.