Claim Missing Document
Check
Articles

Strategi pembangunan pariwisata internasional berbasis pertanian organik “shining batu” Yusuf Adam Hilman
ARISTO Vol 5, No 1 (2017): January
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (950.352 KB) | DOI: 10.24269/ars.v5i1.402

Abstract

Natural potential and also local knowledge possessed by Batu, a great asset that can be implied to improve the welfare of the community, through the program "Shining Batu". This study aims to look at how the tourism development strategy undertaken by the City of Batu. This study used qualitative methods, with some data collection techniques, such as: interviews, documentation, Batu via Program "Shining Batu" want to change Batu become central areas of organic farming, based tourism International, therefore, the development program of the region, the perceived has a lot of benefits to the people of Batu. At the core strategies that do include several steps, namely: mapping the existing potential, then design and validate the rule of law as the foundation for the implementation of the program, which is the umbrella law, after which it then processes Sounding program through the activities - the activities and the media.
Model Program Pemberdayaan Masyarakat Desa Berbasis Komunitas Yusuf Adam Hilman; Elok Putri Nimasari
ARISTO Vol 6, No 1 (2018): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1226.149 KB) | DOI: 10.24269/ars.v6i1.778

Abstract

This study examines the issue of community empowerment, which is considered to be a solution problem of poverty, which is more interesting when the community of "Janda" becomes an important object. This research focuses on the study of community-based community empowerment model in Janda village. Purpose is able to measure the effectiveness and also the ideal form of community empowerment program model in the village of Janda, Dadapan Village, Balong District, Ponorogo Regency. The research are method qualitative descriptive approach, with object in research is the people members, especially mothers who berrstatus "widow" in the Dadapan Village, Balong District, Ponorogo Regency.. Activities include 1). Training of processed food from the existing agricultural potential, 2). Make a kitchen granary from the land around the community. 3). Train the art activities of mothers who are "Janda". From concluded this research is community empowerment activities in Dadapan Village, Balong District, Ponorogo Regency, which have been done are very focused on "Janda", so that the activity is expected to contribute, to the life of those who is distressed or increase the independence of the family, with this activity, economical but psychologically they will be motivated to become a powerful individual.
OPTIMALISASI PERAN MAHASISWA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN PILKADA SERENTAK YANG BAIK DAN BERKUALITAS Yusuf Adam Hilman; Jusuf Harsono; Khoirurrosyidin Khoirurrosyidin
Jurnal Pengabdian Dharma Wacana Vol 2, No 3 (2021): Jurnal Pengabdian Dharma Wacana
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Kebudayaan Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37295/jpdw.v2i3.234

Abstract

Pelanggaran pilkada serentak di Indonesia merupakan persoalan penting, upaya yang telah dilakukan oleh petugas dirasa belum cukup, tim pengabdi kemudian melihat pelung dikarenakan banyaknya mahasiswa yang menjadi petugas pemilu, kemudian berupaya untuk melakukan optimalisasi pengetahuan dan juga ketrampilan dalam memahami berbagai bentuk pelanggaran pemilu, kemudian melakukan semacam pelatihan dengan dua kegiatan utama yakni webinar dan workshop online dan diakhiri dengan evaluasi kegiatan, dalam kegiatan tersebut kemudian diperoleh hasil bahwa ada peningkatan pemahaman etrkait pelanggaran dalam pemilukada.
GERAKAN ANTI KORUPSI MALANG CORRUPTION WATCH yusuf adam hilman; Herlambang Septa Nugraha
Sosioglobal Vol 2, No 2 (2018): Sosioglobal : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi
Publisher : Department of Sociology, Faculty of Social and Political Science, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.315 KB) | DOI: 10.24198/jsg.v2i2.16857

Abstract

Journey of the indonesia cannot be separated from the whose name corruption, various problems corruption then make a nation it tries to with very hard to do the eradication of corruption, then now kpk, the commission would grow up and incarnate as a power terlembaga, however kpk but many that blocks, so that his movement often in politician, in addition problems arise related the area of that causes limited kpk in running tasks and functions. Then institutions here needed in regions have motion based in society to be opposition from government in the fight against corruption the , one of which is unfortunate corruptions watch that is unfortunate highway , to attract football to scrutinize about lunge mcw as of a motion social , this research use the model descriptive qualitative , with data source of interviews and documentation. MCW is non-governmental organizations which has grown and developed social as of a motion that which appears or present of former activist in the era of reformasi, mcw use 3 strategies in efforts to eradicate corruption namely, prevention, law enforcement, anti-corruption education.
Peta Politik Pemilukada Kabupaten Ponorogo 2020 di Tengah Pandemi Covid-19 Yusuf Adam Hilman; Khoirurrosyidin Khoirurrosyidin; Niken Lestarini
Politicon : Jurnal Ilmu Politik Vol 2, No 2 (2020): Politicon : Jurnal Ilmu Politik
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/politicon.v2i2.8983

Abstract

Pemilihan Kepala Daerah yang diselenggarakan tahun 2020 saat ini akan dilakukan dalam kondisi pandemi COVID-19, Kabupaten Ponorogo merupakan salah satunya, pelaksanaan pilkada memberikan tantangan terkait praktik demokrasi dan menjaga masyarakat supaya aman sesuai protokol kesehatan yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar peluang  peserta dalam Pilkada, selain itu bagaimana kesiapan mereka. Metode penelitian adalah deskriptif kualitatif, dengan mengumpulkan data sekunder dari pemberitaan media dan juga hasil penelitian, data yang terkumpul kemudian diuji keabsahan menggunakan triangulasi. Hasil penelitian memperlihatkan ada 2 (dua) calon kepala daerah yang diprediksi akan maju, yang pertama adalah Ipong Muhlisoni yang merupakan calon Incumbent, yang kedua adalah salah satu tokoh masyarakat yang pada periode pilkada sebelumnya menjadi pesaing yakni Sugiri Suncoko. Melihat pemilukada di era pandemi COVID–19, banyak hal yang harus diperhatikan oleh pihak penyelenggara pemilu, kandidat bupati dan calon bupati, serta massa pendukungnya, yakni mematuhi protokol kesehatan dan juga menjaga nilai pokok dari praktik demokrasi supaya dapat terpenuhi, yakni: transparan, profesional dan dapat dipertanggungjawabkan. Melihat kandidat yang muncul, sepertinya belum siap mengikuti pemilukada di tengah Covid - 19.
STRATEGI BUMDES DALAM PENYELENGGARAAN MANAJEMEN ASET SERTA PENGEMBANGAN KOMODITAS KEPARIWISATAAN DI DESA PONGGOK, POLAN HARJO, KLATEN Yusuf Adam Hilman; Robby Darwis Nasution
Tourism Scientific Journal Vol. 5 No. 1 (2019): Vol 5 No 1
Publisher : STIEPAR YAPARI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32659/tsj.v5i1.52

Abstract

Perwujudan penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih atau Good Governance di level desa sangat erat dengan manajemen pengelolaan aset yang dilakukan secara transparan, partisipatif, dan bertanggungjawab, dalam Undang – undang no 06 tahun 2014 tentang Desa dijelaskan bahwa praktik pengelolaan aset bisa di lakukan melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), melalui program – program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat, BUMDes “Tirta Mandiri” Desa Ponggok, Kecamatan Polan Harjo, Kabupaten Klaten melakukan pengelolaan  di sektor pariwisata, sebagai sektor unggulan. Setelah berjalan dalam kurun waktu 9 (Sembilan) tahun BUMDes “Tirta Mandiri” dianggap berhasil, hal ini tidak terlepas dari analisis SWAT dalam aktifitas tersebut. kajian ini bertujuan untuk menggambarkan langkah – langkah strategis  dalam proses pengelolaan aset di wilayah tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, dengan menggunakan data primer dan sekunder, seperti: wawancara, dokumentasi, serta observasi, untuk memperoleh data hasil wawancara, peneliti menggunakan metode purposive sampling dimana informan dipilih atas dasar pemahaman terhadap objek yang dikaji, sehingga informasi yang diberikan menjadi akurat. Keberhasilan manajemen pengelolaan aset yang dilakukan oleh BUMDes “Tirta Mandiri”, dalam upaya menjalankan bisnis atau wirausaha secara professional, dapat dianalisis sebagai berikut: 1). Aspek legal formal sebagai sebuah ancaman dapat diselesaikan melalui pembentukan BUMDes “Tirta Mandiri” yang nantinya akan melaksanaan pengelolaan aset, sehingga jelas garis organisasinya, 2). Pendirian badan hukum lembaga sebagai sebuah peluang untuk memperkuat kelembagaan, sehingga investasi yang masuk akan jelas hubungan kemitraan yang menjadi dasar pengembangan aset, 3). Sektor Pariwisata dan destinasi Gastronomi bisa dijadikan kekuatan yang dapat dikembangkan sebagai sektor unggulan dengan dampak langsung yang bisa di rasakan oleh masyarakat sekitar, 4). Kelemahan utama adalah mempersiapkan Sumber daya masyarakat, hal ini sudah di selesaikan oleh BUMDes dengan melakukan berbagai pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan masyrakat untuk mendukung sektor unggulan desa. Kata Kunci: Good Governance, Manjemen Aset, BUMDes, Analisis SWAT
Pelestarian Wayang “Krucil” dan Kekuatan Politik Dian Suluh KD; Yusuf Adam Hilman
JURNAL SOSIAL HUMANIORA (JSH) Vol 11, No 2 (2018)
Publisher : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.365 KB) | DOI: 10.12962/j24433527.v0i0.4276

Abstract

Purpose of the article is to analyze the preservation of puppets “Krucil” and the politic of powers happens in Tempuran village, Sawoo, Ponorogo.  The method of the article is qualitative descriptive research and it uses in-depth interview for collecting the data. The finding of the study show that; the preservation of the puppets “Krucil” held by the government of Tempuran village annually is by having performance in “Bersih Desa”(annually societies’ activity for thanking to God after they get crop) activity. The performance of puppets “Krucil in “Bersih Desa” activity to entertain the society have been doing since the village founded. The series of events of preservation of puppets “Krucil” are Ruwat ritual conducted by every Kepala Dusun (head of hamlet), Brokohan and recitation of holy Qur’an. While, politic of powers was conducted by including “Bersih Desa” activity and performance of puppet “Krucil” to the village regulations. It was conducted by the head of village (Kepala Desa) of Tempuran based on the strong of society’s myth. The societies believe that there will be crop failure and prolonged disaster if “Bersih Desa” activity don’t performance puppets “Krucil”.
THE EFFECTIVENESS OF ONLINE TICKET MANAGEMENT BY VOLUNTEER IN GREBEG SURO 2018 AND REYOG PONOROGO NATIONAL FESTIVAL XXV Yusuf Adam Hilman; Irfan Nugroho
CosmoGov: Jurnal Ilmu Pemerintahan Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : Department of Governmental Science FISIP UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/cosmogov.v6i1.24793

Abstract

Reyog Ponorogo National Festival (FNRP) is a national-level tourism agenda that is annually held in Ponorogo Regency, within the past 30 years, the Festival has begun to be improved in the right direction, deficiencies that have emerged, was tried to inventory and then improved, right at the holding of the Reyog Ponorogo National Festival (FNRP) in 2018 the committee developed a Voluntary Volunteer idea where volunteers were tasked with helping the agenda run smoothly, one of which was managing online ticket sales. This research used descriptive qualitative type, with the model of determining informants using purposive sampling, and data validity testing through triangulation. Online ticket management by Volunteer Grebeg Suro in organizing Grebeg Suro 2018 and the Reyog Ponorogo National Festival XXV could be concluded as effectively way. This was proofen from the respondents' assessment of the results of interviews that had all been expressed positive attitudes. Online tickets for Grebeg Suro and Reyog Ponorogo National Festival were considered to be very effective in organizing Grebeg Suro and Reyog Ponorogo National Festival events. Some assessment indicators were based on the time spent, the convenience provided, and the education provided to the community.
KELEMBAGAAN KEBIJAKAN PARIWISATA DI LEVEL DESA Yusuf Adam Hilman
JIP (Jurnal Ilmu Pemerintahan) : Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah Vol 2 No 2 (2017)
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24905/jip.2.2.2017.150-163

Abstract

Pergeseran model sistem pemerintahan dari corak sentralistik ke – desentralisasi, membawa konsekuensi pada distribusi kekuasaan hingga ke daerah - daerah, pada kajian ini, desa diberikan kesempatan untuk mengelola wilayahnya dengan berbekal dana Desa (ADD) untuk dikonversi dalam berbagai program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat, supaya dapat mensejahterakan masyarakat. sektor yang mungkin bisa di kembangkan adalah pariwisata, mengingat secara geografis dan juga spasial desa memiliki potensi alam yang berlimpah, dan sangat potensial untuk dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pelembagaan dalam pembuatan kebijakan kepariwisataan di Desa. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data berupa: observasi, wawancara, studi literature dan dokumentasi. Cara pelembagaan sebuah kebijakan yang baik, diantaranya harus dapat dilakukan secara bersinergi, antar lembaga dengan masyarakat melalui para steakholder atau pengambil kebijakan yang terlibat langsung, guna menemukan kemitraan dan juga pola organisasi pemerintahan yang relevan dengan kondisi desa. Relevansi konsep tersebut ditekankan pada peranan masing – masing elemen, dalam proses awal hingga akhir dalam sebuah kebijakan, sehingga dapat dipadukan dan dijalankan secara bersinergi. Selain itu, aspek transparansi, dan proses yang partisipatif harus menjadi semangat dari pembuatan kebijakan, sehingga kelembagaan yang terbentuk dapat di implementasikan secara kontekstual dengan keadaan yang diharapkan bersama.
Relokasi Pekerja Seks Komersial setelah Penutupan Lokalisasi Kedung Banteng Dian Suluh Kusuma Dewi; Yusuf Adam Hilman
JIP (Jurnal Ilmu Pemerintahan) : Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah Vol 4 No 1 (2019): General Government Issue
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24905/jip.4.1.2019.1-12

Abstract

Penutupan lokalisasi bukanlah perkara mudah, sehingga memerlukan upaya yang berkesinambungan yang memadukan sinergitas berbagai lembaga pemerintah, masyarakat dan juga Non Government Organization. Kajian ini bertujuan untuk mengupas teknis penutupan lokalisasi kedung banteng, yang menjadi lokalisasi ke 46 yang secara resmi ditutup, bagaimanakah langkah – langkah strategisnya. Kajian ini menggunakan metode penelitian diskriptif, dengan menganalisis data primer dan sekunder, berupa observasi, dokumentasi, dan hasil wawancara. Proses penutupan dilakukan setelah terbit beberapa aturan hukum. Secara umum proses penutupan telah selesai, namun kemudian muncul beberapa persoalan terkait keberadaan eks pekerja seks komersial yang sulit untuk dikendalikan, karena beberapa program dianggap tidak efektif. fakta di lapangan banyak sekali persoalaan yang belum selesai, terkait dana kompensasi yang diberikan kepada eks – pekerja seks komersial selain jumlahnya yang tidak sama, para pekerja tersebut merasa dana yang diberikan sangat minim, walaupun demikian proses penutupan lokalisasi sudah berhasil dilaksanakan. Secara sosiologis kebijakan tersebut berpengaruh terhadap masyarakaat sekitar dan juga para eks pekerja komersil yang memulai hidup & usaha baru demi kelangsungan hidupnya.