Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

OPTIMALISASI PERAN MAHASISWA DALAM UPAYA MEWUJUDKAN PILKADA SERENTAK YANG BAIK DAN BERKUALITAS Yusuf Adam Hilman; Jusuf Harsono; Khoirurrosyidin Khoirurrosyidin
Jurnal Pengabdian Dharma Wacana Vol 2, No 3 (2021): Jurnal Pengabdian Dharma Wacana
Publisher : Yayasan Pendidikan dan Kebudayaan Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37295/jpdw.v2i3.234

Abstract

Pelanggaran pilkada serentak di Indonesia merupakan persoalan penting, upaya yang telah dilakukan oleh petugas dirasa belum cukup, tim pengabdi kemudian melihat pelung dikarenakan banyaknya mahasiswa yang menjadi petugas pemilu, kemudian berupaya untuk melakukan optimalisasi pengetahuan dan juga ketrampilan dalam memahami berbagai bentuk pelanggaran pemilu, kemudian melakukan semacam pelatihan dengan dua kegiatan utama yakni webinar dan workshop online dan diakhiri dengan evaluasi kegiatan, dalam kegiatan tersebut kemudian diperoleh hasil bahwa ada peningkatan pemahaman etrkait pelanggaran dalam pemilukada.
Peta Politik Pemilukada Kabupaten Ponorogo 2020 di Tengah Pandemi Covid-19 Yusuf Adam Hilman; Khoirurrosyidin Khoirurrosyidin; Niken Lestarini
Politicon : Jurnal Ilmu Politik Vol 2, No 2 (2020): Politicon : Jurnal Ilmu Politik
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/politicon.v2i2.8983

Abstract

Pemilihan Kepala Daerah yang diselenggarakan tahun 2020 saat ini akan dilakukan dalam kondisi pandemi COVID-19, Kabupaten Ponorogo merupakan salah satunya, pelaksanaan pilkada memberikan tantangan terkait praktik demokrasi dan menjaga masyarakat supaya aman sesuai protokol kesehatan yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar peluang  peserta dalam Pilkada, selain itu bagaimana kesiapan mereka. Metode penelitian adalah deskriptif kualitatif, dengan mengumpulkan data sekunder dari pemberitaan media dan juga hasil penelitian, data yang terkumpul kemudian diuji keabsahan menggunakan triangulasi. Hasil penelitian memperlihatkan ada 2 (dua) calon kepala daerah yang diprediksi akan maju, yang pertama adalah Ipong Muhlisoni yang merupakan calon Incumbent, yang kedua adalah salah satu tokoh masyarakat yang pada periode pilkada sebelumnya menjadi pesaing yakni Sugiri Suncoko. Melihat pemilukada di era pandemi COVID–19, banyak hal yang harus diperhatikan oleh pihak penyelenggara pemilu, kandidat bupati dan calon bupati, serta massa pendukungnya, yakni mematuhi protokol kesehatan dan juga menjaga nilai pokok dari praktik demokrasi supaya dapat terpenuhi, yakni: transparan, profesional dan dapat dipertanggungjawabkan. Melihat kandidat yang muncul, sepertinya belum siap mengikuti pemilukada di tengah Covid - 19.
Botoh sebagai Kekuatan Lokal dalam Suksesi Pilkades di Kabupaten Ponorogo Try Cahyono; Jusuf Harsono; Khoirurrosyidin Khoirurrosyidin
The Politics : Jurnal Magister Ilmu Politik Universitas Hasanuddin Vol 4 No 1 (2018): Januari
Publisher : Magister Ilmu Politik Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The practice of democracy in achieving through the village head election , apparently store various dynamics, Where much power local appear and indicated its existence, Botoh Is one of the ways is as a Local Strongment, Botoh Then offering an interesting choice in the form of money’s, To the community in order to support a candidate who support it, This in turn generated problems, because practices democracy that the requirements dnegan practices cheat.
PENINGKATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN DESA TANGGAP BENCANA Yusuf Adam Hilman; Khoirurrosyidin Khoirurrosyidin; Robby Darwis Nasution
Jurnal Abdimas Bina Bangsa Vol. 2 No. 1 (2021): Jurnal Abdimas Bina Bangsa
Publisher : LPPM Universitas Bina Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.218 KB) | DOI: 10.46306/jabb.v2i1.110

Abstract

Praktik pemberdayaan yang dilakukan berangkat dari kondisi kelembagaan pemerintahan desa, yang masih mencari formula yang tepat dalam rangka memperkuat kapasitasnya dalam membangun sistem penanggulangan bencana di level pemerintah desa,  supaya dapat memunculkan bentuk kelembagaan desa tangga bencana yang tepat. Penguatan kelembagaan desa tanggap bencana berusaha mengujikan permodelan dengan memperkuat kelembagaan desa, melalui beberapa tahapan, diantaranya: 1). Komunikasi dengan pemerintah desa 2). FGD dan musyawarah Permodelan desa tanggap bencana, 3). Rekomendasi hasil FGD dan Musyawarah. Pemerintah desa melihat bahwa kelembagaan desa tanggap bencana dirasakan sangat di perlukan, beberapa hal telah disepakati, terkait pembentukan kelembagaan Tangguh bencana, persoalan anggaran, dna juga partisipasi masyarakat, yang harus dilanjutkan dalam tahap selanjutnya
DINAMIKA PRAKTIK COLLABORATIVE GOVERNMENT DI BIDANG KEBENCANAAN DI DESA NGABAR KECAMATAN SIMAN KABUPATEN PONOROGO, JAWA TIMUR Khoirurrosyidin Khoirurrosyidin; Robby Darwis Nasution; Bambang Triono; Yusuf Adam Hilman
Jurnal Agregasi : Aksi Reformasi Government dalam Demokrasi Vol 9 No 2 (2021)
Publisher : Prodi Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/agregasi.v9i2.5281

Abstract

Konsep Colaborative Government mulai banyak di praktikan oleh lembaga pemerintah, hal ini tidak terlepas dari kebutuhan lembaga yang ingin menjalankan programya secara maksimal, melalui pelibatan aktor di luar sistem, pemerintah menyadari bahwa mereka tidak akan bisa mencapai keberhasilan dalam menjalankan program jika dilakukan sendiri tanpa bantuan pihak lain, sehingga keterlibatan pihak lain menjadi penting, seperti: akademisi, media, dan juga komunitas masyarakat, selama ini konsep Colaborative Governemnt telah banyak dilakukan di sektor ekonomi, namun jika di laksanakan dalam program kebencanaan apakah memungkinkan, atau bisa optimal. Praktik Penanggulangan bencana yang ada di Desa Ngabar, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo selama ini masih berjalan secara tekstual, melalui koordinasi dengan struktur pemerintahan yang ada di atasnya, hal ini masih sangat umum dan perangkat desa menyadari hal tersebut, bahwa secara kelembagaan diperlukan pihak – pihak di luar pemerintah untuk membantu tugas mereka, akan tetapi ada kendala terkait bagaimana caranya dan apakah dapat memanfaatkan anggaran yang dimiliki desa, perlu adanya inisiatif dan juga masukan – masukan yang mendukung praktik tersebut supaya dapat terlaksana.
Perayaan Grebeg Suro sebagai Potensi Pengembangan Sektor Wisata Budaya Ponorogo Khoirurrosyidin Khoirurrosyidin
ARISTO Vol 6, No 2 (2018): July
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (525.848 KB) | DOI: 10.24269/ars.v6i2.1027

Abstract

The celebration of “Grebeg Suro” is an annual agenda organized by the Ponorogo Regency Government and is always present the attention and long-awaited of Ponorogo people (domiciled in the city of Ponorogo as well as in other cities) as well as various communities from other cities, including tourists from overseas. Ponorogo regency government has responded well by compiling various agenda of activities that can coloring the celebration of “Grebeg Suro”. Various events or competitions held in “Grebeg Suro”, starting various events or lombase not the opening ceremony of “Grebeg Suro of Grebeg Suro, Reyog Festival National Center of Peace in “Aloon-Aloon Ponorogo”, Kirap Pusaka, Closing of “Grebeg Suro”, “Larung Risalah”, and various other events, it was able to attract a large audience or visitors. The celebration of “Grebeg Suro”  is actually derived from the customs of the community taken over by the Regional Government as the Annual Agenda by involving the community as a whole with a decision on the Head of Regent of Ponorogo Second Level Region No. 63 Juncto 130 Year 1987 about the Tourism Team of Ponorogo Level II Region.
Pendidikan Politik Terkait Pelanggaran Pemilihan Umum Kepala Daerah Bagi Mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fisip, Universitas Muhammadiyah Ponorogo Dalam Menyongsong Pilkada Kabupaten Ponorogo 2020 Yusuf Adam Hilman; Jusuf Harsono; Khoirurrosyidin Khoirurrosyidin
J-ADIMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : (STKIP) PGRI Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29100/j-adimas.v8i2.1623

Abstract

Kompetensi lulusan Program Studi Ilmu Pemerintahan salah satunya adalah menciptakan penyelenggara pemilu yang yang baik, dan profesional, oleh karena itu dalam rangka menunjang kompetensi lulusan prodi ilmu pemerintahan FISIP Unmuh Ponorogo, maka diperlukan sebuah peningkatan kapasitas mahasiswa untuk memahami dinamika politik, melalui aktifitas pendidikan, pendidikan politik bisa dilakukan dengan cara pelatihan, selaras dengan hal tersebut di tengah penyelenggaraan pemilukada serentak, memelukan upaya transfer pengalaman, pengetahuan serta informasi agar nantinya mahasiswa Ilmu Pemerintahan bisa berkompeten dalam kegiatan politik dan pesta demokrasi, pilkada serentak yang akan dilakukan pada tahun ini sangat berat mengingat kondisi pandemik dari wabah COVID-19 belum selesai, maka tugas berat menjadi salah satu hal yang muncul sebagai konsekuensi tersebut. Peningkatan ketrampilan mahasiswa melalui pendidikan politik di tengah pandemic COVID-19 dilakukan dengan cara workshop online atau webinar, untuk meminimalkan resiko terpapar wabah, dalam kegiatan pengabdian ini dilakukan workshop sebanyak 2 (dua) seri melalui program NGOBAM (Ngobrol Bareng Mahasiswa) menampilkan penggiat demokrasi dan juga anggota KPPS, kegiatan tersebut kemudian di evaluasi untuk melihat sejauhmana pemahaman mahasiswa terkait penyelenggaraan pemilukada di tengah covid, setelah dilakukan kegiatan untuk mengukur pemahaman tersebut mahasiswa di wawancara untuk mengetahui sejauhmana pemahaman nya, sehingga bisa menjadi bekal ketika turun di masyarakat.
Analysis of Human Resource Needs for the Government of Tulung Village, Sampung Sub-district, Ponorogo Regency Yusuf Adam Hilman; Khoirurrosyidin Khoirurrosyidin; Irvan Nur Ridho
TRANSFORMASI: Jurnal Manajemen Pemerintahan TRANSFORMASI: Jurnal Manajemen Pemerintahan- Volume 14, Nomor 2, Tahun 2022
Publisher : Institut Pemerintahan Dalam Negeri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33701/jtp.v14i2.2576

Abstract

This research aims to map and analyze human resources needs in Tulung Village, Sampung Sub-district, Ponorogo Regency, based on law number (No) 6 of 2014. It uses descriptive and qualitative design to obtain primary and secondary data through interviews and documents, while triangulation obtained validity. The results showed that the average age of the village apparatus was around 33%, below 36-40. The replacement should be prepared because the impact on performance and mastery of technology is limited, and the distribution of education levels from senior high school is 62%. Therefore, skills improvement, educational level, and additional skills are needed to improve village apparatus. Keywords: Village Apparatus; Good Governance; Human Resources Abstrak Kajian ini bertujuan untuk melakukan analisis kebutuhan SDM Pemerintahan di Desa Tulung, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo berdasarkan regulasi atau undang-undang nomor 6 tahun 2014. Penelitian ini berjenis deskriptif kualitatif, dengan sumber data yang diperoleh dari hasil wawancara dan juga dokumen, peneliti melakukan uji triangulasi untuk memperoleh keabsahan data. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa perangkat desa yang berusia diatas 36-40 tahun sebanyak 33%, selain itu sebesar 62% perangkat desa lulusan Sekolah Menengah Atas, kemudian dari hasil wawancara dengan perangkat desa mereka menyatakan banyak kesulitan dalam upaya beradaptasi dengan kemutahiran teknologi, yang menggangu kinerja, kondisi ini harus di sikapi dengan melakukan persiapan penggantian perangkat desa yang sudah menginjak purna sesuai amanat undang-undang, sehingga akan memperoleh kandidat perangkat yang sesuai dengan kebutuhan lembaga, selain itu ada beberapa usulan dari pemerintah desa terkait update tambahan keterampilan, supaya dapat meningkatkan kecakapan apparat desa. Kata kunci: Perangkat Desa; Good Governance; Sumber Daya Manusia
Dinamika Upaya Inventarisasi Aset Desa di Desa Bungkal Kabupaten Ponorogo Yusuf Adam Hilman; Khoirurrosyidin Khoirurrosyidin; Robby Darwis Nasution; Aldy Sony Ramadhan; Ahsana Taufiqi Robby; Tirta Nyssa Salsabila
Ganaya : Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 6 No 3 (2023)
Publisher : Jayapangus Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37329/ganaya.v6i3.2520

Abstract

Village asset management is an alternative that can be carried out by the village government, to maximize the creation of prosperity for village communities, good asset management, can open business opportunities for village communities, so as to create economically productive activities. This study aims to reveal the extent of the efforts made by the village administration to carry out an inventory of assets. This research uses descriptive qualitative type, using primary and secondary data sources, in the form of interviews and documentation. The informants in this study were the Village Head, Village Secretary and also Village Officials, with a purposive sampling model on the basis that these informants were directly involved actors so that they provided a lot of important information. The results of this study show that the process of inventorying assets does not come from the initiation of the village government, but from the local government and is top down in nature, in carrying out the process it only reaches the reporting process and is only administrative in nature. Apart from that, there are obstacles related to government human resources in charge of asset inventory, so that it has not had much effect on people's welfare.