Articles
HUBUNGAN ANTARA ADIKSI INTERNET DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA SMKN X INDRAMAYU
Mikaella Audrey Setiawan Putri;
Denrich Suryadi
Provitae: Jurnal Psikologi Pendidikan Vol. 16 No. 1 (2023): Provitae: Jurnal Psikologi Pendidikan
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24912/provitae.v16i1.23539
Internet use by adolescents has increased in recent years, which brings negative effects for adolescents, namely internet addiction. Internet addiction can affect the level of academic procrastination in adolescent students. In some previous studies it was found that there was a relationship between the two variables, but it was not yet known in adolescents living in rural areas. The purpose of this study was to determine the relationship between internet addiction and academic procrastination in adolescents living in one of the villages in Indramayu. Internet addiction was measured using the Internet Addiction Test and academic procrastination was measured using the Procrastination Assessment Scale for Students. The criteria for participants in this study were adolescents who lived in rural areas and actively used devices to use the internet. The research participants totaled 253 people using purposive sampling technique. Based on the results of data processing, it can be concluded that there is a significant relationship between internet addiction and academic procrastination in adolescents living in rural areas (p < .05, r = .277).
GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL DALAM MEMBENTUK RESILIENSI PENYINTAS KANKER DARAH LEUKEMIA DAN LIMFOMA
Namie Sisilia Angelie;
Denrich Suryadi
Journal of Social and Economics Research Vol 5 No 2 (2023): JSER, December 2023
Publisher : Ikatan Dosen Menulis
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.54783/jser.v5i2.151
Kesehatan fisik yang prima merupakan harapan setiap manusia. Namun tidak semua kondisi ini dapat dimiliki oleh setiap orang. Terdapat berbagai masalah fisik, misalnya berupa penyakit atau gangguan kesehatan lainnya. Kanker merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan 9,6 juta kematian atau satu dari enam kematian pada tahun 2018. Seseorang yang menderita kanker perlu memiliki resiliensi dalam dirinya untuk keluar dari tekanan yang disebabkan oleh efek-efek pengobatan. Dalam upaya memperoleh resiliensi, seseorang perlu mendapatkan dukungan sosial dari orang-orang sekitar agar memiliki semangat dan motivasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gambaran dukungan sosial dalam membentuk resiliensi penyintas kanker darah leukemia dan limfoma, dengan fokus pada dimensi dukungan sosial, sumber resiliensi, dan aspek-aspek yang mempengaruhi resiliensi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dukungan sosial yang diterima oleh para partisipan dapat membentuk resiliensi.
GAMBARAN PERBEDAAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING GENERASI SANDWICH BERDASARKAN JENIS KELAMIN: ANALISIS STATISTIK DENGAN SPSS
Cut Salma Komala Thayeb;
Denrich Suryadi
Journal of Social and Economics Research Vol 5 No 2 (2023): JSER, December 2023
Publisher : Ikatan Dosen Menulis
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.54783/jser.v5i2.164
Penelitian terhadap Psychological Well-Being pada generasi sandwich menjadi sebuah penelitian yang menarik berdasarkan fenomena sosial yang terjadi masa kini. Generasi sandwich akan mengalami tekanan emosional, fisik, dan psikologis yang berbeda karena tuntutan untuk menjaga generasi yang lebih tua dan merawat generasi yang lebih muda. Generasi ini menghadapi beban tugas ganda yang dapat memengaruhi Psychological Well-Being mereka secara signifikan. Penelitian ini menunjukkan perbedaan dalam Psychological Well-Being berdasarkan jenis kelamin pada generasi sandwich yang mengalami tuntutan peran ganda merawat orang tua dan anak-anak. Dari analisis 161 responden menggunakan pendekatan kuantitatif, kelompok laki-laki memiliki skor rata-rata 68.61, sedangkan kelompok perempuan mencapai 87.25 dengan nilai signifikansi Asymp. Sig (2 tailed) 0.017 (p<0.05) dalam uji t sampel independen. Berdasarkan uji beda yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa analisis statistik menunjukan perbedaan signifikan dalam Psychological Well-Being antara laki-laki dan perempuan. Skor tinggi pada kelompok perempuan mengindikasikan dimensi Psychological Well-Being yang lebih mendukung. Ini menunjukan pentingnya aspek-aspek ini dalam memahami dan meningkatkan Psychological Well-Being.
HUBUNGAN SELF-COMPASSION DENGAN LONELINESS PADA PEREMPUAN LAJANG DI USIA DEWASA AWAL
Maria Monica;
Denrich Suryadi
Journal of Social and Economics Research Vol 5 No 2 (2023): JSER, December 2023
Publisher : Ikatan Dosen Menulis
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.54783/jser.v5i2.218
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Self-Compassion dengan Loneliness pada perempuan lajang di usia dewasa awal. Self-Compassion sendiri merupakan sikap mengasihi diri yang didasari pada bagaimana kita berhubungan dengan diri sendiri saat sedang mempersepsikan kegagalan, kekurangan, atau ketika sedang menghadapi penderitaan. Sedangkan Loneliness merupakan perasaan kegelisahan subjektif pada individu pada saat hubungan yang dimiliki dengan individu lain mulai kehilangan ciri-ciri pentingnya. Banyaknya perempuan yang mulai membangun sebuah keluarga, hal ini tentu dapat menjadi salah satu faktor perempuan lajang di usia dewasa awal mengalami perasaan kesepian Partisipan dalam penelitian merupakan 299 perempuan lajang, memiliki rentan usia 20-40 tahun. Teknik sampiling yang digunakan merupakan Purposive sampling. Alat ukur yang digunakan untuk variabel Self-Compassion adalah Tarumanagara Self-Compassion Scale (TSCS), sedangkan alat ukur yang digunakan untuk variabel Loneliness adalah loneliness scale version 3 (UCLA 3). Hasil penelitian ini menunjukan terdapat korelasi signifikan. Lalu, kedua variabel memiliki hubungan negatif. Hal ini menunjukan jika, nilai Self-Compassion tinggi maka nilai loneliness rendah, begitupun sebaliknya.
HUBUNGAN KEPUASAN HIDUP DENGAN FEAR OF MISSING OUT (FOMO) PADA PEREMPUAN GENERASI Z PENGGUNA INSTAGRAM DI JAKARTA
Harun, Patricia Helga;
Denrich Suryadi
Journal of Social and Economics Research Vol 6 No 2 (2024): JSER, December 2024
Publisher : Ikatan Dosen Menulis
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.54783/jser.v6i2.657
Pada era teknologi saat ini, setiap orang membutuhkan jaringan untuk berinteraksi melalui media sosial. Salah satunya adalah Instagram yang di dalamnya individu dapat melihat aktivitas satu sama lain melalui video, foto, dan status. Melalui fitur tersebut, individu akan dengan mudah membandingkan diri sendiri dengan orang lain yang dilatarbelakangi ketidakpuasan hidup yang dimilikinya. Kepuasan hidup yang tidak tercapai dapat memicu individu mengalami Fear of Missing Out. Fear of Missing Out (FoMO) adalah ketakutan individu jika tertinggal pada peristiwa atau informasi yang sedang terjadi. Ketakutan ini sering dialami oleh Generasi Z terutama perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepuasan hidup dengan Fear of Missing Out pada perempuan generasi Z pengguna Instagram di Jakarta. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Satisfaction with Life Scale dan Online Fear of Missing Out. Hasil analisis menunjukkan bahwa r = -.730** dengan p = .000 < 0.05, artinya terdapat hubungan negatif dan signifikan antara kepuasan hidup dengan Fear of Missing Out pada perempuan generasi Z pengguna Instagram di Jakarta.
HUBUNGAN KEPUASAN HIDUP DENGAN FEAR OF MISSING OUT (FOMO) PADA PEREMPUAN GENERASI Z PENGGUNA INSTAGRAM DI JAKARTA
Harun, Patricia Helga;
Denrich Suryadi
Journal of Social and Economics Research Vol 6 No 2 (2024): JSER, December 2024
Publisher : Ikatan Dosen Menulis
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.54783/jser.v6i2.657
Pada era teknologi saat ini, setiap orang membutuhkan jaringan untuk berinteraksi melalui media sosial. Salah satunya adalah Instagram yang di dalamnya individu dapat melihat aktivitas satu sama lain melalui video, foto, dan status. Melalui fitur tersebut, individu akan dengan mudah membandingkan diri sendiri dengan orang lain yang dilatarbelakangi ketidakpuasan hidup yang dimilikinya. Kepuasan hidup yang tidak tercapai dapat memicu individu mengalami Fear of Missing Out. Fear of Missing Out (FoMO) adalah ketakutan individu jika tertinggal pada peristiwa atau informasi yang sedang terjadi. Ketakutan ini sering dialami oleh Generasi Z terutama perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepuasan hidup dengan Fear of Missing Out pada perempuan generasi Z pengguna Instagram di Jakarta. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Satisfaction with Life Scale dan Online Fear of Missing Out. Hasil analisis menunjukkan bahwa r = -.730** dengan p = .000 < 0.05, artinya terdapat hubungan negatif dan signifikan antara kepuasan hidup dengan Fear of Missing Out pada perempuan generasi Z pengguna Instagram di Jakarta.
GAMBARAN DUKUNGAN SOSIAL DALAM MEMBENTUK RESILIENSI PENYINTAS KANKER DARAH LEUKEMIA DAN LIMFOMA
Namie Sisilia Angelie;
Denrich Suryadi
Journal of Social and Economics Research Vol 5 No 2 (2023): JSER, December 2023
Publisher : Ikatan Dosen Menulis
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.54783/jser.v5i2.151
Kesehatan fisik yang prima merupakan harapan setiap manusia. Namun tidak semua kondisi ini dapat dimiliki oleh setiap orang. Terdapat berbagai masalah fisik, misalnya berupa penyakit atau gangguan kesehatan lainnya. Kanker merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan 9,6 juta kematian atau satu dari enam kematian pada tahun 2018. Seseorang yang menderita kanker perlu memiliki resiliensi dalam dirinya untuk keluar dari tekanan yang disebabkan oleh efek-efek pengobatan. Dalam upaya memperoleh resiliensi, seseorang perlu mendapatkan dukungan sosial dari orang-orang sekitar agar memiliki semangat dan motivasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gambaran dukungan sosial dalam membentuk resiliensi penyintas kanker darah leukemia dan limfoma, dengan fokus pada dimensi dukungan sosial, sumber resiliensi, dan aspek-aspek yang mempengaruhi resiliensi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dukungan sosial yang diterima oleh para partisipan dapat membentuk resiliensi.
GAMBARAN PERBEDAAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING GENERASI SANDWICH BERDASARKAN JENIS KELAMIN: ANALISIS STATISTIK DENGAN SPSS
Cut Salma Komala Thayeb;
Denrich Suryadi
Journal of Social and Economics Research Vol 5 No 2 (2023): JSER, December 2023
Publisher : Ikatan Dosen Menulis
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.54783/jser.v5i2.164
Penelitian terhadap Psychological Well-Being pada generasi sandwich menjadi sebuah penelitian yang menarik berdasarkan fenomena sosial yang terjadi masa kini. Generasi sandwich akan mengalami tekanan emosional, fisik, dan psikologis yang berbeda karena tuntutan untuk menjaga generasi yang lebih tua dan merawat generasi yang lebih muda. Generasi ini menghadapi beban tugas ganda yang dapat memengaruhi Psychological Well-Being mereka secara signifikan. Penelitian ini menunjukkan perbedaan dalam Psychological Well-Being berdasarkan jenis kelamin pada generasi sandwich yang mengalami tuntutan peran ganda merawat orang tua dan anak-anak. Dari analisis 161 responden menggunakan pendekatan kuantitatif, kelompok laki-laki memiliki skor rata-rata 68.61, sedangkan kelompok perempuan mencapai 87.25 dengan nilai signifikansi Asymp. Sig (2 tailed) 0.017 (p<0.05) dalam uji t sampel independen. Berdasarkan uji beda yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa analisis statistik menunjukan perbedaan signifikan dalam Psychological Well-Being antara laki-laki dan perempuan. Skor tinggi pada kelompok perempuan mengindikasikan dimensi Psychological Well-Being yang lebih mendukung. Ini menunjukan pentingnya aspek-aspek ini dalam memahami dan meningkatkan Psychological Well-Being.
HUBUNGAN SELF-COMPASSION DENGAN LONELINESS PADA PEREMPUAN LAJANG DI USIA DEWASA AWAL
Maria Monica;
Denrich Suryadi
Journal of Social and Economics Research Vol 5 No 2 (2023): JSER, December 2023
Publisher : Ikatan Dosen Menulis
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.54783/jser.v5i2.218
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Self-Compassion dengan Loneliness pada perempuan lajang di usia dewasa awal. Self-Compassion sendiri merupakan sikap mengasihi diri yang didasari pada bagaimana kita berhubungan dengan diri sendiri saat sedang mempersepsikan kegagalan, kekurangan, atau ketika sedang menghadapi penderitaan. Sedangkan Loneliness merupakan perasaan kegelisahan subjektif pada individu pada saat hubungan yang dimiliki dengan individu lain mulai kehilangan ciri-ciri pentingnya. Banyaknya perempuan yang mulai membangun sebuah keluarga, hal ini tentu dapat menjadi salah satu faktor perempuan lajang di usia dewasa awal mengalami perasaan kesepian Partisipan dalam penelitian merupakan 299 perempuan lajang, memiliki rentan usia 20-40 tahun. Teknik sampiling yang digunakan merupakan Purposive sampling. Alat ukur yang digunakan untuk variabel Self-Compassion adalah Tarumanagara Self-Compassion Scale (TSCS), sedangkan alat ukur yang digunakan untuk variabel Loneliness adalah loneliness scale version 3 (UCLA 3). Hasil penelitian ini menunjukan terdapat korelasi signifikan. Lalu, kedua variabel memiliki hubungan negatif. Hal ini menunjukan jika, nilai Self-Compassion tinggi maka nilai loneliness rendah, begitupun sebaliknya.
PSIKOEDUKASI PENGENALAN DIRI DI SD NEGERI 03 SIJUK KABUPATEN BELITUNG
Cut Salma Komala Thayeb;
Riska Andini Hasnabila;
Nur Laeli Fentilia;
Reynaldi Salim;
Michael Housen;
Denrich Suryadi
Jurnal Serina Abdimas Vol 1 No 3 (2023): Jurnal Serina Abdimas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24912/jsa.v1i3.26183
Pendidikan seks masih menjadi hal yang tabu dalam masyarakat terlebih jika dibicarakan kepada anak usia dini, padahal pendidikan seks ini sangat penting mengingat anak akan memasuki usia remaja. Tingkat kekerasan seksual di Indonesia juga menjadi salah satu alasan mengapa pendidikan seks ini perlu diberikan kepada anak usia muda, karena tahun demi tahun kekerasan seksual ini mengalami peningkatan. Tujuan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini adalah untuk membantu anak mengetahui topik biologis seperti pertumbuhan dan masa puber selain itu juga mencegah anak-anak dari tindak kekerasan dan mengurangi rasa malu ketika sedang mengalami masa pubertas. Kegiatan PKM dilaksanakan pada tanggal 3 April 2023 bertempat di Sekolah Dasar Negeri 03 Sijuk, Kabupaten Belitung dan dihadiri oleh 46 siswa-siswi SD tersebut. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini berupa penyuluhan mengenai pengenalan diri dan pendidikan seks pada siswa. Sesi penyuluhan dibagi menjadi 2 sesi yaitu sesi pertama untuk penyampaian pendidikan seks kepada siswa laki-laki dan dilanjutkan dengan sesi 2 penyampaian pendidikan seks kepada siswa perempuan. Adapun materi yang disampaikan yaitu mengenai alasan individu harus mengenal diri, pengenalan anggota tubuh dan organ reproduktif, fase pubertas, perubahan psikis, gender role, dan masih banyak materi lain yang berhubungan dengan pendidikan seks secara umum. Kegiatan psikoedukasi ini membantu siswa-siswi untuk memiliki pengetahuan yang baik mengenai pendidikan seks dan belajar berani bertanya kepada orangtuanya saat membahas mengenai masalah seksualitas. Pihak sekolah juga sebaiknya melakukan kegiatan edukasi bagi para orangtua untuk mempersiapkan diri dengan ragam informasi mengenai seksualitas dan kesediaan untuk mendamping anak.