Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Mattawang: Jurnal Pengabdian Masyarakat

The Development of Reasonable Mathematical Problems Based on Content Validity in Mathematics Teachers Conference (MGMP) of Bone Regency, Indonesia: Pengembangan Soal Matematika Berdaya Nalar Tinggi Berdasarkan Validitas Isi di MGMP Matematika Kabupaten Bone, Indonesia Ruslan, R.; Setiawan HR, Iwan; Hindi, Alfiah Nurfadhilah AM.
Mattawang: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2020)
Publisher : Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.663 KB) | DOI: 10.35877/454RI.mattawang169

Abstract

Dalam proses pembelajaran ada tiga komponen utama yang merupakan satu kesatuan, yaitu tujuan pembelajaran, proses pembelajaran, dan evaluasi hasil belajar. Dalam melakukan evaluasi terhadap alat pengukur yang telah digunakan untuk mengukur keberhasilan belajar dari para peserta didiknya (muridnya, siswa, mahasiswa dan lain-lain). Alat pengukur dimaksud adalah tes hasil belajar, yang sebagai mana telah kita maklumi, batang tubuhnya terdiri dari kumpulan butir-butir soal. Kemampuan berpikir tingkat tinggi/ Higher Order Thinking Skills (HOTS) adalah proses berpikir yang mengharuskan murid untuk memanipulasi informasi dan ide-ide dalam cara tertentu yang memberi mereka pengertian dan implikasi baru Limpan menggambarkan berpikir tingkat tinggi melibatkan berpikir kritis dan kreatif yang dipandu oleh ide-ide kebenaran yang masing-masing mempunyai makna. Berpikir kritis dan kreatif saling ketergantungan, seperti juga kriteria dan nilai-nilai, nalar dan emosi. Berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skills (HOTS) merupakan cara berpikir yang tidak lagi hanya menghafal secara verbalistik saja namun juga memaknai hakikat dari yang terkandung diantaranya, untuk mampu memaknai makna dibutuhkan cara berpikir yang integralistik dengan analisis, sintesis, mengasosiasi hingga menarik kesimpulan menuju penciptaan ide-ide kreatif dan produktif. Dan dari uraian di atas maka pengabdi bermaksud untuk melakukan pengembangan dan pelatihan analisis butir soal yang ditujukan kepada Guru MGMP Kabupaten Bone. Analisis butir adalah proses menguji respon-respon siswa untuk masing-masing butir tes dalam upaya menjustifikasi kualitas item. Kualitas item, khususnya direpresentasi oleh tingkat kesukaran, daya pembeda, validitas dan reliabilitas, dan khusus untuk tes pilihan ganda tidak kalah pentingnya adalah keefektifan pengecoh dan omit. Tujuan analisis butir soal yaitu untuk mengadakan identifikasi soal-soal yang baik, kurang baik, dan soal yang buruk. Dalam menghadapi masalah yang telah diuraikan, maka solusi yang ditawarkan adalah gabungan antara teori dan praktik. Teori yang diberikan mengenai teknik melakukan analisis butir soal berdaya nalar tinggi untuk soal pilihan ganda dan soal essay serta interpretasi hasil output dengan menggunakan software ITEMAN dan SPSS.
The Development of Reasonable Mathematical Problems Based on Content Validity in Mathematics Teachers Conference (MGMP) of Bone Regency, Indonesia: Pengembangan Soal Matematika Berdaya Nalar Tinggi Berdasarkan Validitas Isi di MGMP Matematika Kabupaten Bone, Indonesia R. Ruslan; Iwan Setiawan HR; Alfiah Nurfadhilah AM. Hindi
Mattawang: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2020)
Publisher : Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.663 KB) | DOI: 10.35877/454RI.mattawang169

Abstract

Dalam proses pembelajaran ada tiga komponen utama yang merupakan satu kesatuan, yaitu tujuan pembelajaran, proses pembelajaran, dan evaluasi hasil belajar. Dalam melakukan evaluasi terhadap alat pengukur yang telah digunakan untuk mengukur keberhasilan belajar dari para peserta didiknya (muridnya, siswa, mahasiswa dan lain-lain). Alat pengukur dimaksud adalah tes hasil belajar, yang sebagai mana telah kita maklumi, batang tubuhnya terdiri dari kumpulan butir-butir soal. Kemampuan berpikir tingkat tinggi/ Higher Order Thinking Skills (HOTS) adalah proses berpikir yang mengharuskan murid untuk memanipulasi informasi dan ide-ide dalam cara tertentu yang memberi mereka pengertian dan implikasi baru Limpan menggambarkan berpikir tingkat tinggi melibatkan berpikir kritis dan kreatif yang dipandu oleh ide-ide kebenaran yang masing-masing mempunyai makna. Berpikir kritis dan kreatif saling ketergantungan, seperti juga kriteria dan nilai-nilai, nalar dan emosi. Berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skills (HOTS) merupakan cara berpikir yang tidak lagi hanya menghafal secara verbalistik saja namun juga memaknai hakikat dari yang terkandung diantaranya, untuk mampu memaknai makna dibutuhkan cara berpikir yang integralistik dengan analisis, sintesis, mengasosiasi hingga menarik kesimpulan menuju penciptaan ide-ide kreatif dan produktif. Dan dari uraian di atas maka pengabdi bermaksud untuk melakukan pengembangan dan pelatihan analisis butir soal yang ditujukan kepada Guru MGMP Kabupaten Bone. Analisis butir adalah proses menguji respon-respon siswa untuk masing-masing butir tes dalam upaya menjustifikasi kualitas item. Kualitas item, khususnya direpresentasi oleh tingkat kesukaran, daya pembeda, validitas dan reliabilitas, dan khusus untuk tes pilihan ganda tidak kalah pentingnya adalah keefektifan pengecoh dan omit. Tujuan analisis butir soal yaitu untuk mengadakan identifikasi soal-soal yang baik, kurang baik, dan soal yang buruk. Dalam menghadapi masalah yang telah diuraikan, maka solusi yang ditawarkan adalah gabungan antara teori dan praktik. Teori yang diberikan mengenai teknik melakukan analisis butir soal berdaya nalar tinggi untuk soal pilihan ganda dan soal essay serta interpretasi hasil output dengan menggunakan software ITEMAN dan SPSS.
Building Motivation to Increase Interest in College for Makassar National High School Students: Membangun Motivasi Untuk Meningkatkan Minat Kuliah Bagi Siswa SMA Nasional Makassar Fatwa, Inayanti; Haruna, Hasisa; Harjuna, Hariani; Hindi, Alfiah Nurfadhilah AM.
Mattawang: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35877/454RI.mattawang2740

Abstract

Student motivation and interest is one of the supporting factors that can encourage students to continue their education to college. There are many factors that cause students to decide not to continue or continue their education at university, including extrinsic and intrinsic factors. The aim of this service activity is to broaden students' insight into the importance of continuing their studies after they have completed their upper secondary education. The method used is delivery of material, discussion and questions and answers during service activities. The results of discussions and questions and answers found that students' motivation and interest were very influential in continuing their studies at university. The obstacles to students continuing their studies are caused by several factors, as well as students' lack of knowledge regarding scholarships that can be used when studying later, where certain universities provide low funding schemes and scholarship schemes. Abstrak Motivasi dan minat siswa merupakan salah satu faktor pendukung yang dapat mendorong siswa untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Banyak faktor yang menjadi penyebab siswa memutuskan untuk tidak melanjutkan atau melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi diantaranya yaitu adanya faktor ekstrinsik dan intrinsik. Adapun tujuan dari kegiatan pengabdian ini yakni, dapat menambah wawasan siswa tentang pentingnya melanjutkan kuliah setelah mereka menyelesaikan pendidikan tingkat menengah atas. Metode yang digunakan dengan penyampaian materi, diskusi dan tanya jawab saat berlangsunganya kegiatan pengabdian. Hasil diskusi dan tanya jawab ditemukan bahwa motivasi dan minat siswa sangat berpengaruh untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi. Terkendalanya siswa melanjutkan studi disebabkan oleh beberapa faktor, serta kurangnya pengetahuan siswa terkait beasiswa yang dapat digunakan saat kuliah nanti masih minim, dimana beberapa perguruan tinggi tertentu menyediakan skema pembiayaan yang rendah dan skema beasiswa.