Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Kognitif: Jurnal Riset HOTS Pendidikan Matematika

Profil Miskonsepsi Mahasiswa dalam Memahami Konsep Pecahan dengan menggunakan Certainty of Response Index Alfiah Nurfadhilah AM. Hindi; Iwan Setiawan HR
Kognitif: Jurnal Riset HOTS Pendidikan Matematika Vol. 2 No. 1 (2022): Januari - Juni 2022
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/kognitif.v2i1.440

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan bagaimana miskonsepsi mahasiswa dalam memahami konsep pecahan. Penelitian ini melibatkan dua puluh satu (21) orang mahasiswa STKIP Pembangunan Indonesia. Instrumen yang kami gunakan berupa soal isian (8 nomor). Dalam menjawab soal para mahasiswa juga diminta untuk memberikan alasan dari jawabannya serta memberikan penilaian CRI (0-5) sesuai dengan derajat kepercayaannya saat menyelesaikan soal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CRI mampu mengungkap miskonsepsi di lakukan mahasiswa saat menyelesaikan masalah pecahan dengan kategori rendah dengan persentase 44,6%. Profil miskonsepsi mahasiswa pendidikan matematika angkatan pertama yakni angkatan 2019 sebesar 31,8%. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa angkatan pertama tersebut memliki miskonsepsi tergolong tinggi berdasarkan hasil identifikasi menggunakan teknik CRI, jadi pemahaman konsep pecahan yang dimiliki oleh mahasiswa tersebut masih butuh perbaikan. Mungkin hal ini dalam pembalajaran pada tingkat sebelumnya (SMA atau sederajat) kurang mempertajam konsep tersebut.
Eksplorasi Etnomatematika pada Konsep Segitiga dalam Rumah Adat Bugis-Makassar Melania Laukum; Rosmiati Rosmiati; Maria Erfiani Sedia; Khadijah Khadijah; Alfiah Nurfadhilah AM Hindi
Kognitif: Jurnal Riset HOTS Pendidikan Matematika Vol. 4 No. 1 (2024): Januari - Juni 2024
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/kognitif.v4i1.1194

Abstract

Tuntutan kurikulum dan unsur budaya dalam kurikulum Merdeka Belajar menjadi suatu hal penting yang dapat menyadarkan siswa akan jati dirinya dan kaitannya dengan hal yang sedang mereka pelajari.. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengeksplorasi etnomatematika konsep segitiga dalam rumat adat Bugis-Makassar. Teknik pengumpulan data dengan triangulasi metode yaitu dengan observasi, studi literatur, dan wawancara ahli budaya. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan pedoman wawancara dengan indikator aspek budaya dan konsep segitiga dan etnomatematika. Data dianalisis berdasarkan hasil observasi, penelusuran studi literatur dan hasil wawancara, dengan mengaitkan keseluruhan data dengan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bangunan rumah adat Bugis-Makassar mengandung unsur matematika (segitiga) dengan tipenya mencakup: (1) Saoraja (bugis) Ballak Lompoa (Makassar), yaitu sebuah bangunan istana bangsawan, yang memiliki tangga dengan alas bertingkat di bagian bawah dengan atap di atas sapana.; (2) Sao pitik (Bugis) Teratak (Makassar), bentuknya agak kecil dan berletak dua serta tidak menggunakan sapana; (3) Bola (bugis), Ballak (Makassar), rumah masyarakat pada umumnya bagi orang Bugis Makassar. Implikasi dari etnomatematika nampak pada konsep ruas garis dalam bangun datar segitiga, digunakan masyarakat adat sebagai bagian dari desain atap rumah adat dan menjadi simbol tingkatan strata sosial dalam masyarakat.
Profil Miskonsepsi Mahasiswa dalam Memahami Konsep Pecahan dengan menggunakan Certainty of Response Index Nurfadhilah AM. Hindi, Alfiah; Setiawan HR, Iwan
Kognitif: Jurnal Riset HOTS Pendidikan Matematika Vol. 2 No. 1 (2022): January - June 2022
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/kognitif.v2i1.440

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan bagaimana miskonsepsi mahasiswa dalam memahami konsep pecahan. Penelitian ini melibatkan dua puluh satu (21) orang mahasiswa STKIP Pembangunan Indonesia. Instrumen yang kami gunakan berupa soal isian (8 nomor). Dalam menjawab soal para mahasiswa juga diminta untuk memberikan alasan dari jawabannya serta memberikan penilaian CRI (0-5) sesuai dengan derajat kepercayaannya saat menyelesaikan soal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CRI mampu mengungkap miskonsepsi di lakukan mahasiswa saat menyelesaikan masalah pecahan dengan kategori rendah dengan persentase 44,6%. Profil miskonsepsi mahasiswa pendidikan matematika angkatan pertama yakni angkatan 2019 sebesar 31,8%. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa angkatan pertama tersebut memliki miskonsepsi tergolong tinggi berdasarkan hasil identifikasi menggunakan teknik CRI, jadi pemahaman konsep pecahan yang dimiliki oleh mahasiswa tersebut masih butuh perbaikan. Mungkin hal ini dalam pembalajaran pada tingkat sebelumnya (SMA atau sederajat) kurang mempertajam konsep tersebut.